Zat yang terkandung di dalam urine dan feses sehingga berwarna kekuningan adalah


KOMPAS.com – Tinja atau feses adalah produk limbah akhir yang dihasilkan oleh sistem pencernaan.

Limbah padat itu dibuang dari usus besar melalui anus saat defekasi atau buang air besar (BAB).

Pada umumnya, feses dapat dikeluarkan dari tubuh sebanyak 1 atau 2 kali dalam sehari.

Baca juga: Buang Air Besar Normalnya Berapa Kali Sehari?

Jika lebih atau kurang dari itu, bisa menjadi tanda adanya masalah pada sistem pencernaan.

Sementara, berat feses yang dibuang orang dewasa rata-rata mencapai 100-250 gram per hari.

Arti warna feses bagi kesehatan

Melansir Buku Ajar Anatomi Fisiologi (2019) oleh Gama Bagus Kuntoadi, SKG, MARS, feses manusia pada umumnya terdiri atas 75 persen H2O dan 25 persen materi padat.

Sekitar 30 persen dari materi padat terdiri atas bakteri-bakteri yang telat mati, 30 persen lainnya terdiri atas materi makanan yang telah dicerna seperti selulosa, 10-20 persen adalah kolesterol dan lemak lainnya, 10-20 persen zat anorganik (seperti kalsium fosfat dan zat besi fosfa), dan 2-3 persen protein.

Selain itu, feses juga berisi pigmen-pigmen empedu (bilirubin) dan sel leukosit mati.

Maka dari itu, pada umumnya, feses yang sehat berwarna kecokelatan.

Warna cokelat kekuningan pada feses adalah karena aksi bakteri pada pigmen bilirubin tersebut.

Baca juga: Wasir atau Ambeien: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Apabila feses Anda memiliki warna yang berbeda, bisa jadi menandakan adanya gangguan pada tubuh.

Berikut ini penjelasan singkat mengenai arti warna feses bagi kesehatan yang perlu dipahami:

1. Warna merah terang

Feses yang berwarna merah terang bisa menandakan adanya perdarahan di salauran usus yang lebih rendah, seperti usus besar atau rektum akibat wasir.

2. Warna hitam

Feses yang berwarna hitam bisa menjadi tanda adanya perdarahan di saluran pencernaan bagian atas, seperti lambung atau kerongkongan.

Sakit mag dan kanker juga bisa menjadi penyebab feses berwarna hitam.

3. Warna kuning berminyak, berbau busuk

Feses yang berwarna kuning bisa jadi normal karena efek zat bilirubin yang dihasilkan hati.

Namun, jika feses berwarna kuning berminyak dan berbau busuk bisa menjadi tanda adanya kelebihan lemak di dalam tinja dan terdapat gangguan malabsorbsi makanan.

Baca juga: Penyebab Diare pada Anak dan Cara Mengatasinya

Selain itu, feses hitam bisa disebabkan oleh adanya gangguan pencernaan, seperti penyakit celiac.

4. Warna terang atau putih

Feses berwarna terang atau putih bisa menjadi tanda adanya kemungkinan masalah pada empedu, sehingga produksi cairan empedu tidak cukup untuk mengurai makanan.

5. Warna hijau

Feses berwarna hijau bisa menjadi tanda adanya penyakit diare.

Kondisi ini disebabkan oleh makanan yang terlalu cepat melewati atau disalurkan ke usus besar, sehingga empedu tidak punya waktu unuk mencerna makanan dengan sempurna.

Arti bentuk feses bagi kesehatan

Lihat Foto

Kompas.com

Tabel Skala Tinja Bristol

Selain dari segi warna, kondisi kesehatan tubuh dapat pula dideteksi dari bentuk atau tekstur feses.

Baca juga: 14 Makanan Pelancar BAB untuk Mengatasi Sembelit

Berikut ini arti bentuk feses bagi kesehatan menurut Skala Tinja Bristol (Bristol Stool Chart) yang disusun Universitas Bristol di Inggris:

1. Tipe 1

Feses tipe 1 berbentuk bulat seperti kacang, keras, dan sulit untuk dikeluarkan.

Tipe feses ini menandakan adanya konstipasi atau sembelit yang disebabkan oleh gangguan sistem pencernaan atau asupan nutrisi yang kurang tepat.

2. Tipe 2

Feses tipe 2 berbentuk lonjong seperti sosis namun masih terlihat menggumpal.
Sama seperti feses tipe 1, feses tipe 2 juga bisa menandakan adanya konstipasi atau sembelit yang disebabkan oleh gangguan sistem pencernaan atau asupan nutrisi yang kurang tepat.

3. Tipe 3

Feses tipe 3 berbentuk lonjong seperti sosis, namun permukaannya kurang rata dan ada sedikit retakan.

Tipe feses inilah yang dianggap normal dan menunjukkan kondisi tubuh yang sedang sehat.

Baca juga: 9 Penyebab BAB Berdarah yang Perlu Diwaspadai

4. Tipe 4

Feses tipe 4 berbentuk lonjong seperti sosis atau ular dengan tekstur empuk dan halus.

Sama seperti feses tipe 3, feses tipe 4 juga menandakan bahwa sistem pencernaan sehat karena jumlah cairan, nutrisi tubuh, serta aktivitas fisik seseorang terbilang seimbang.

5. Tipe 5

Feses tipe 5 berbentuk seperti gumpalan, tapi mudah dikeluarkan.

Kondisi feses ini bisa menjadi tanda seseorang kekurangan asupan serat.

6. Tipe 6

Feses tipe 6 memiliki permukaan halus, mudah cair dan sangat mudah dikeluarkan.

Jika mendapati feses tipe ini, ada baiknya seseorang waspada karena feses tipe 6 sudah mengarah ke diare yang juga menandakan sistem pencernaan kurang sehat.

Baca juga: Penyebab Urine Berbusa dan Cara Mengatasinya

7. Tipe 7

Feses tipe 7 sama sekali tidak berbentuk atau 100 persen cair.

Tipe feses ini mendandakan seseorang mengalami diare berat.

Selain mengamati warna dan bentuk feses, Anda juga bisa mengetahui kondisi kesehatan tubuh melalui analisis feses di laboratorium atau berkonsultasi lebih dahulu dengan dokter.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

KOMPAS.com – Urine adalah zat cair buangan yang terhimpun di dalam kandung kemih dan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui saluran kemih.

Maka dari itu, urine juga bisa disebut sebagai air kemih, air seni atau air kencing.

Urine normalnya berwujud bening dan berwarna agak kuning. Warna tersebut berasal dari pigmen tubuh yang disebut urochrome.

Baca juga: 6 Penyebab Urine Berwarna Kuning Tua dan Cara Mengatasinya

Jika urine mengalami perubahan warna, kemungkinan ada beberapa hal yang menjadi faktor penyebab, termasuk adanya penyakit di dalam tubuh.

Maka dari itu, ada baiknya Anda mulai membiasakan diri untuk melihat apa warna urine yang keluar.

Beragam warna urine dan penyebabnya

Melansir Buku Body Signs (2007) oleh Joan Liebmann-Smith, Ph.D., dan Jacqueline Nardi Egan, urine bisa saja berubah warna menjadi merah muda, hijau, kuning tua, ungu, atau seperti teh.

Beberapa orang mungkin mengartikan perubahan warna urine tersebut sekadar akibat dari mengonsumsi makanan atau obat-obatan yang mengandung zat pewarna.

Namun pada kenyataannya, warna-warni urine tersebut terkadang bisa juga menjadi petunjuk-petunjuk berharga adanya masalah kesehatan atau penyakit di dalam tubuh.

Berikut ini beberapa perubahan warna urine yang mungkin terjadi dan penyebabnya:

1. Penyebab urine berwarna hijau

Seperti halnya banyak perubahan warna urine, kencing berwarna hijau mungkin disebabkan oleh konsumsi makanan atau minuman berwarna hijau.

Baca juga: Penyebab Urine Berbusa dan Cara Mengatasinya

Asparagus adalah sayuran atau bahan makanan yang bisa menjadi penyebab urine bewarna hijau plus berbau.

Selain itu, kencing berwarna hijau adalah reaksi yang cukup umum terhadap mulitivitamin tertentu dan beberapa obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi depresi, alergi, mual, nyeri, dan peradangan.

Pasien yang pernah mendapat anestesi propofol kadang-kadang juga mengeluarkan urine berwarna hijau setelah operasi, meski beberapa orang diketahui kencing berwarna merah muda.

Tetapi, urine berwarna hijau juga bisa menjadi bukti terbentuknya bilirubin, zat kimia kehijauan yang ditemukan dalam cairan empedu dan dihasilkan oleh hati yang juga bertanggung jawab atas penyakit kuning.

Bilirubin yang berlebihan mungkin menandakan adanya penyakit hati dan pankreas.

Baca juga: 10 Penyebab Urine Keruh, Bisa Jadi Gejala Diabetes hingga Penyakit Ginjal

2. Penyebab urine berwarna merah

Urine berwarna merah muda atau merah tidak selalu berarti darah.

Makanan yang kaya akan zat perwarna merah, seperti bit, cabai, blackberry, bisa juga mengubah air kencing berwarna merah.

Urine semerah bit secara medis dikenal dengan istilah beeturia.

Urine seperti ini sering terlihat saat orang-orang yang mengalami defisiensi besi atau mengalami sindrom malabsorpsi makan bit, termasuk bisa juga makanan lain yang berwarna merah.

Kelembak dan seena mungkin bisa juga membuat air kencing Anda berwarna merah muda.

Kedua tanaman ini dilaporkan mengandung anthraquinone, yang sering dipakai sebagai zat pewarna dan merupakan obat pencahar yang kuat.

Urine merah muda atau kemerahan juga bisa menjadi hasil reaksi tubuh terhadap beberapa obat-obatan psikiatris, begitu pula agen-agen antikanker yang mengandung anthraquinone.

Namun sayangnya, urine merah muda atau kemerahan memang terkandang menandakan adanya darah dalam air kencing.

Kondisi itu secara medis dikenal dengan sebutan hematuria.

Sementara, hematuria bisa menjadi tanda adanya luka di ginjal. Tetapi, darah bisa muncul dari mana saja di sepanjang saluran kencing.

Baca juga: Kencing Batu: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Urine berwarna merah juga bisa menjadi tanda peringatan yang penting adanya beberapa kondisi serius pada ginjal, hati, atau kandung kemih, termasuk infeksi, batu, kista, tumor, dan bahkan kanker.

3. Penyebab urine berwarna ungu

Urine berwarna merah tua atau keunguan adalah karakteristik sebuah gangguan darah yang langka dan biasanya bersifaf keturunan yang disebut porfiria.

Gangguan ini dilaporkan sangat umum terjadi pada keluarga kerajaan di Eropa, tapi tidak terbatas pada mereka yang bisa dikatakan berdarah biru.

Hal yang menarik adalah, urine mungkin baru berubah menjadi ungu kalau air kencing tersebut terpapar sinar matahari selama beberapa lama.

Porfiria sendiri dapat menghasilkan banyak tanda tubuh, seperti sensivitas cahaya, ruam hingga sakit perut yang parah, kebingungan mental, serangan epilepsi, hingga kelumpuhan.

Baca juga: Bagaimana Kurang Minum Bisa Sebabkan Gagal Ginjal?

4. Penyebab urine berwarna oranye

Urine seharusnya bening atau berwarna agak kuning. Pada umumnya, urine berwarna kuning pekat hingga oranye bisa menjadi peringatan bahwa seseorang mengalami dehidrasi serius.

Meski tidak berbau, urine yang berwarna kuning gelap atau oranye tetap saja menjadi tanda dehidrasi.

Kondisi ini jelas perlu diwaspadai. Dehindrasi pasalnya bisa menyebabkan berbagai serangan, kerusakan otak, dan bahkan kematian.

Dehidrasi terutama berbahaya bagi anak-anak dan orang dewasa berusia di atas 60 tahun.

Selain itu, urine berwarna kuning tua mungkin menandakan bahwa Anda baru mengonsumsi betakaroten dalam jumlah besat baik dari makanan maupun suplemen.

Beberapa obat-obatan juga dapat mengubah urine berwarna oranye, misalnya saja obat anti-tuberkulosis rifampin, obat pengencer darah warfarin, dan beberapa obat-obatan kanker.

Tak hanya mengubah warna urine, obat-obatan itu juga dapat mengubah warna tinja menjadi oranye.

Baca juga: Waspada, Berikut 6 Bahaya Minum Teh Setelah Makan

5. Penyebab urine berwarna seperti teh

Urine berwarna teh bisa menandakan ketoacidosis diabetic (DKA), yakni sebuah komplikasi diabetes yang mengancam jiwa.

Namun, urine berwarna teh biasanya merupakan tanda pertama rabdomiolisis, yakni sebuah gangguan yang berpotensi mematikan, di mana serat-serat otot kerangka pecah, menjadi racun, dan memasuki aliran darah.

Hal itu sering terjadi akibat apa yang disebut sebagai “luka kecelakaan”. Misalnya saja, kerusakan otot yang parah yang didapatkan seseorang setelah terhimpit dalam sebuah kecelakaan mobil atau terpapar sebuah benda berat.

Pecandu alkohol yang pernah mengalami deliriumtremen (DT) juga bisa mengalami kondisi ini.

Aktivitas yang terlalu berat semacam lari maraton atau olahraga yang berat juga dapat menimbulkan rabdomiolisis.

Baca juga: Ini Alasan Ahli Gizi Tak Rekomendasikan Minum Teh Setelah Makan

Pada intinya, rabdomiolisis bisa disebabkan oleh luka, penyakit, atau gangguan apa pun yang menyebabkan kerusakan otot kerangka.

Menjadi kabar gembira, kondisi ini bisa diobati jika diketahui sejak awal. Tetapi, jika tidak, kerusakan saraf atau otot, gagal ginjal, dan gangguan pengumpulan darah yang berpotensi mematikan dan aritmia jantung bisa saja muncul.

Sementara itu, apabila Anda sedang memakai obat-obatan penurun kolesterol tertentu, waspadai urine berwarna teh, begitu pula otot kaku, gatal, atau lemah.

Kondisi ini mungkin menjadi tanda rabdomiolisis, sebuah efek samping yang serius.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA