Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia Kelompok Profesional Kompetensi G 15 karena disinilah nilai persajakan dalam pantun itu yaitu baris pertama sama dengan baris ketiga dan baris kedua sama dengan baris keempat. Tetapi kalau dibuat sekaligus, takut terlalu sulit menyusunnya. Memang tidak sedikit kata- kata yang bersuku akhir pah, misalnya; pelepah, sampah, nipah, tempah, terompah, dan sebagainya. Begitupun suku kata yang akhirannya dang, misalnya; udang, sedang, ladang, kandang, bidang, tendang, dan sebagainya. Kalaupun sulit untuk mencari kata yang bersuku akhir pah, masih ada jalan lain yaitu dengan membuang huruf p nya, dan mengambil ah nya saja. Begitupun dengan dang, buang huruf d nya, sehingga yang tertinggal hanya ang nya. Tapi jangan sampai dibuang a nya juga, sehingga hanya tinggal ng nya saja karena hal tersebut dapat menghilangkan sajaknya. Begitupun untuk suku akhir dari kata rak dan tang yang menjadi tujuan. Kata yang bersuku akhir rak dan tang dalam kosa kata bahasa Indonesia cukup banyak, misalnya untuk kata rak, yaitu kerak, jarak, marak, serak, gerak, merak, arak, dan sebagainya. Sedangkan untuk kata tang, yaitu hutang, pantang, batang, petang, lantang, dan sebagainya. Sekarang baru membuat sampiran pertama dan kedua dengan mencari kalimat yang suku akhir kata keempatnya adalah rakdan tang. Misalnya: Cantik sungguh si burung merak, terbang rendah di waktu petang. Kemudian antara sampiran dan isi baru disatukan menjadi: Cantik sungguh si burung merak, terbang rendah di waktu petang. Jika sampah dibiarkan berserak, penyakit diundang, masalah datang. 16 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia Kelompok Profesional Kompetensi G Jika menginginkan suku akhir kata kedua baris pertama dengan suku akhir kata kedua dari baris ketiga bersajak juga. Begitupun dengan suku akhir kata kedua baris kedua dengan suku akhir kata kedua baris keempat bersajak agar terlihat lebih indah bunyinya, maka sampirannya harus diubah, menjadi: Daun nipah jangan diarak, bawa ke ladang di waktu petang. Jika sampah dibiarkan berserak, penyakit diundang, masalah datang. Demikian halnya jika membuat pantun teka-teki. Misalnya membuat teka-teki tentang parut, salah satu alat dapur yang berfungsi untuk memarut kelapa guna diambil santannya. Jika diperhatikan dengan teliti ada keanehan mengenai cara kerja parut, hal inilah yang dapat mengilhami kepada semua orang untuk membuat teka-teki, yaitu mata parut yang sedemikian banyak itu, cukup tajam. Daging kelapa yang sudah disediakan, dirapatkan ke mata parut, lalu digerakkkan dari atas ke bawah sambil ditekan. Dari pergerakan itu semua, seperti layaknya orang menyapu, dapat dilihat, daging kelapa itu tertinggal diantara mata parut. Ada terus. Semakin gerakan menyapu dilakukan, daging kelapa itu semakin banyak dimata-mata parut. Logikanya, orang menyapu tentu lantai akan menjadi bersih, tetapi sebaliknya sangat berbeda dengan bidang bangun parut. Semakin disapu, semakin kotor karena banyaknya daging kelapa yang menyangkut dimata parut. Dari sini dapat dibuatkan inti pantunnya, yaitu Semakin disapu, semakin kotor. Tugas selanjutnya ialah membuat sampiran. Untuk membuat sampiran, boleh membuat yang sederhana, yaitu hanya untuk mencari persamaan bunyi bersajak tanpa mengindahkan makna atau arti atau keterkaitan dengan isi
JatimNetwork.com - Dalam artikel ini akan dibahas kunci jawaban tema 4 Kelas 5 SD MI halaman 15 dan 16.
Adapun pertanyaan ataupun perintah yang akan dijawab melalui artikel ini adalah "Buatlah pantun berdasarkan siklus kehidupan".
Soal ini terdapat pada Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2017 untuk kelas 5 SD/MI dengan judul "Sehat Itu Penting".
Baca Juga: Penjelasan Mengenai ANBK yang Jadi Pengganti UNBK Beserta Jadwal Pelaksanaan September 2021
Sebelum menggunakan kunci jawaban ini sebagai acuan jawaban, ada baiknya adik-adik berusaha untuk menjawabnya sendiri terlebih dahulu.
Selain itu, artikel ini bisa dijadikan pembanding dan panduan bagi orang tua untuk memeriksa tugas anaknya.
Berikut adalah kunci jawaban tema 4 kelas 5 SD MI halaman 15 dan 16 yang ditulis alumnus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sriwijaya, Wiji Lestari, S.Pd.
Baca Juga: Tata Cara dan Bacaan Niat Mandi Wajib Setelah Haid Bahasa Arab, Latin, dan Artinya Sesuai Kaidah Fikih
Dikutip JatimNetwork.com dari berita PortalJember.com dengan judul Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 5 SD MI Halaman 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19 Subtema 1, Peredaran Darahku Sehat
Kunci jawaban tema 4 kelas 5 SD MI halaman 15
*Ayo Berkreasi*
Kamu telah memahami beberapa contoh pantun berdasarkan siklus kehidupan (usia) manusia. Mulai dari pantun kanak-kanak, pantun muda, sampai pantun tua.
Coba, buatlah pantun berdasarkan siklus kehidupan (usia). Bacakan hasil karyamu di depan kelas secara bergantian. Bcakan juga dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat.
Di bawah ini adalah alternatif jawaban yang bisa dijadikan panduan untuk menemukan jawaban versi adik-adik sendiri seperti berikut.
Baca Juga: Jadwal Tayang dan Sinopsis Drama China Once We Get Married Tentang Kawin Kontrak, Ada Wang Zi Qi & Lan Yi
Alternatif jawaban:
• Pantun Kanak-kanak
Sapi putih tarik pedatiPedatinya bergoyang-goyangAyah selalu baik hati
Aku ditimang aku disayang
• Pantun muda
Dari bantan ke Tanjung KandisBerlayar ditumbang utaraLagi berhadapan mulutnya manis
Balik belakang lain bicara
• Pantun Tua
Enak benar tinggal di batu jajarSegar udaranya, indah dan permaiAnak sekolah rajinlah belajar
Agar cita-citanya kelak tercapai
Baca Juga: Biodata Kenzo Defras Lengkap dengan Umur dan Instagram, Profil Pemeran Aldino di Sinetron IPA & IPS
Kunci jawaban tema 4 kelas 5 SD MI halaman 16
1. Coba tuliskan pantun yang isinya menggambarkan kondisi tubuh yang sehat. Tuliskan dalam kolom berikut.
Alternatif jawaban:
Anak kecil berwajah bulatWajahnya bulat dan juga lebarApabila tubuhmu sehat
Kegiatan belajar menjadi lancar
2. Apakah tubuhmu sehat seperti isi pantun yang kamu tulis? Bagimana kondisi tubuh manusia sehat itu?
Alternatif jawaban: Ya, sejauh ini saya merasa tubuh saya cukup sehat.
(Ilham Maulana Al-ayubi/PortalJember.com)
Disclaimer:
1. Konten ini dibuat untuk membantu orang tua dalam membimbing anak dalam belajar, selayaknya dijelaskan proses penemuan jawaban, bukan hanya hasil akhir.
2. Jawaban bersifat terbuka, dimungkinkan bagi siswa dan orang tua mengeksplorasi jawaban lebih baik.
3. Artikel ini tidak mutlak menjamin kebenaran jawaban.
Page 2
Page 3
Page 4
Home » Kelas V » Jenis Pantun Berdasarkan Usia
Pantun adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu). Tiap bait biasanya terdiri atas empat baris dan bersajak (a-b-a-b). Dalam setiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata. Baris pertama dan baris kedua disebut sampiran. Sampiran untuk mengantarkan rima. Baris ketiga dan keempat disebut isi. Isi merupakan tujuan atau maksud dari pantun. Dengan demikian, dapat disimpulkan ciri-ciri dan bagian pantun. Di Dalam bahasa Jawa contohnya kita mengenal sebagai parikan, dalam bahasa Sunda biasa di kenal dengan paparikan sedangkan di dalam bahasa Batak biasa di sebut sebagai umpasa. Secara umum pantun memiliki ciri-ciri sebagai berikut
- Pantun bersajak a-b-a-b,
- Satu bait terdiri atas empat baris,
- 3Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.
- Pantun terdiri atas dua (2) bagian, yaitu sampran dan isi. Sampiran merupakan kata-kata dalam dua baris pertama atau baris kesatu dan kedua di setiap bait. Isi, merupakan kata-kata dalam dua baris terakhir, atau baris ketiga dan keempat di setiap bait.
Contoh : Bersinar terik sang matahari (a) Bagai api panas membara (b) Rajin berolahraga beladiri (a) Badan kuat hati gembira (b)
Bersinar terik sang matahari Bagai api panas membara | Rajin berolahraga beladiri Badan kuat hati gembira |
A. Contoh Pantun Kanak-Kanak
Pantun kanak-kanak yaitu pantun yang memiliki kaitan dengan masa kanak-kanak yang mana pantun ini menggambarkan makna suka cita maupun duka citaTerbang rendah burung kutilang
Hinggap di dahan sambil menoleh
Hatiku senang tidak kepalang Ayah pulang membawa oleh-oleh | Sapi putih tarik pedati Pedatinya bergoyang-goyang Ayah selalu baik hati Aku ditimang aku disayang. |
Rajut kain dengan benang Rajutnya dengan putri dayang Ayah pulang hati senang Wajah ibu juga riang. | Kolang kaling es kelapa
Campur sedikit air nira
Ayah pulang bawa apa Ayah pulang bawa gembira |
Burung dara terbang melanglang
Hinggapnya di pucuk dedahanan
Setiap kali ayah pulang Selalu saja ada makanan | Burung merpati burung dara
Terbang tinggi jauh melanglang
Hati ini amat gembira Sebentar lagi ayah pulang |
B. Contoh Pantun Muda Pantun muda yaitu pantun mengenai kehidupan masa muda yang berisi atau bermakna perkenalan, hubungan asmara dan rumah tangga, perasaan (kasih sayang, iba, iri), dan nasib.
Hujan turun rintik-rintik
Ada gubug di tepi sawah
Wahai dinda berwajah cantik Bolehkah kanda main ke rumah | Dari Bantan ke Tanjung Kandis Berlayar ditumbang utara Lagi berhadapan mulutnya manis Balik belakang lain bicara |
Ambil puan di atas batu Hendak berlayar ke benua Jawa Jika tuan berkata begitu Esok hari kakanda bawa | Ambil puan dari merinda
Pandan di jawa saya robohkan
Jika tuan membawa adinda Badan dan nyawa saya serahkan |
Terang bulan terang kepaya
Raja mesir bertenun kain
Tuan dipandang bertambah caya Rasaku tidak pada yang lain | Ayam belanda terbang ke jambi
Pandan di jawa diagungkan
Jika kakanda nengingkar janji Badan dan nyawa menanggungkan |
C. Contoh Pantun Tua Pantun tua yaitu pantun mengenai orang tua, budaya, agama, dan nasihat. Berikut beberapa contoh pantun tua :
Enak benar tinggal di Batujajar,
Segar udaranya, indah, dan permai,
Anak sekolah rajinlah belajar, Agar cita-citanya kelak tercapai. | Pohon nangka berbuah lebat Bilalah masak harum juga Berumpun pusaka berupa adat Daerah berluhak alam beraja |
Anak ayam turun sepuluh Mati seekor tinggal sembilan Bangun pagi sembahyang subuh Minta ampun kepada Allah | Bulu merak cantik berkaca
Gugur sehelai ke dalam baldi
Jika tak banyak kitab dibaca Jangan mengaku khatib dan kadi |
Diantara padi dengan selasih
Yang mana satu tuan luruhkan
Diantara budi dengan kasih Yang mana satu tuan turutkan | Perang ditetak ke batang sena
Belah buluh taruhlah temu
Barang dikerja takkan sempurna Bila tak pernah menaruh ilmu |
Ayo Berkreasi Kamu telah memahami beberapa contoh pantun berdasarkan siklus kehidupan (usia) manusia. Mulai dari pantun kanak-kanak, pantun muda, sampai pantun tua. Coba, buatlah pantun berdasarkan siklus kehidupan (usia). Bacakan hasil karyamu di depan kelas secara bergantian. Bcakan juga dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat.
Ayo Mencoba
Coba tuliskan pantun yang isinya menggambarkan kondisi tubuh yang sehat. Tuliskan dalam kolom berikut.Si ahmad makan ketupat
Makan ketupat sepiring bertiga
Jika kamu mau hidup sehat Rajin rajinlah berolahraga | Jalan jalan ke pulau kalimantan Jangan lupa beli mangga Aku jarang sakit sakitan Karena suka berolahraga |
Makan durian satu bertiga Sedap nikmat di bagi rata Jikalau rajin berolahraga Sehat kuatlah tubuh kita | Wakil raja disebut patih
Lihat pesawat di dalam hanggar
Perbanyaklah minum air putih Agar tubuh selalu bugar |
Makan durian satu bertiga
Sedap nikmat dibagi rata
Jikalau rajin berolah raga Sehat kuatlah tubuh kita | Tinggi kokoh berdiri gagah
Rimbun nian si pohon jati
Lebih baik kita mencegah Daripada harus kita obati |
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 8:05 PM