Tumbuhan yang dapat dikembangkan dengan cara seperti gambar adalah

Tunas adventif merupakan bagian tumbuhan yang dapat digunakan untuk perkembangbiakan vegetatif. Secara umum tunas merupakan bagian tumbuhan yang biasanya ada di samping tanaman induk. Tanaman induk beserta dengan tunas tersebut nantinya akan membentuk rumpun.

Pada beberapa jenis tanaman, tunas biasanya tumbuh di tepi daun atau akar. Dalam buku “IPA Terpadu SMP dan MTs Jilid 3A”, tunas liar atau tunas adventif adalah tunas yang tidak tumbuh di ujung batang maupun di ketiak daun.

Tunas ini juga bisa digunakan untuk alat perkembangbiakan vegetatif. Nantinya tunas adventif akan tumbuh menjadi individu baru.

Contoh Tumbuhan yang Berkembang Biak dengan Tunas Adventif

Perlu diketahui bahwa tidak semua tumbuhan memiliki tunas liar. Namun beberapa tumbuhan berikut ini diketahui memiliki tunas adventif untuk berkembang biak.

Baca Juga

Tumbuhan tunas adventif yang pertama yaitu cocor bebek. Tanaman dengan nama latin Kalanchoe pinnata ini biasanya berkembang biak dengan menggunakan daun.

Saat Anda hendak menanam cocor bebek, cukup ambil daun kemudian letakan di atas tanah. Tunggu beberapa waktu sampai dari daun tersebut muncul akar dan menjadi individu baru.

Advertising

Advertising

Cocor bebek biasanya menjadi tanaman hias. Namun ternyata, tumbuhan dengan tunas liar ini juga memberikan manfaat bagi kesehatan. Menurut penjelasan di sehatq.com, cocor bebek diketahui bisa mengobati diabetes, menurunkan kolesterol, mengatasi infeksi jamur, mencegah peradangan, mengobati luka, dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.

2. Lidah Buaya

Contoh tunas adventif juga bisa dilihat pada tanaman lidah buaya. Tanaman yang juga dikenal dengan sebutan Aloe vera ini merupakan tumbuhan sukulen yang biasanya hidup di daerah kering. Dalam jurnal Agros 16(2), diterangkan bahwa lidah buaya diketahui berkembang biak dengan anakan dan bisa hidup bertahun-tahun.

Tanaman ini  banyak dimanfaatkan untuk kesehatan maupun kecantikan. Menurut penjelasan di alodokter.com, lidah buaya bermanfaat untuk mengatasi kulit kering, menghilangkan jerawat, menyembuhkan luka, meredakan gatal, hingga menurunkan gula darah.

Baca Juga

Cemara juga merupakan tumbuhan yang berkembang biak dengan menggunakan tunas adventif. Cemara menjadi salah satu tumbuhan yang unik dan banyak jenisnya. Beberapa jenis cemara antara lain cemara kipas, norfolk, cemara pensil, cemara laut, dan cemara perak.

Pohon ini memberikan banyak manfaat bagi lingkungan. Salah satunya yaitu untuk melindungi tanaman lain dari angin. Di berbagai tempat, cemara biasanya ditanam di sekitar lahan palawija. Tujuannya agar tanaman budidaya tersebut terlindungi dari hujan dan angin kencang.

4. Eceng Gondok

Tanaman air juga ada yang memiiki tunas adventif. Enceng gindok sebenarnya merupakan gulma air dan cenderung merugikan bagi lingkungan. Sebab tanaman ini bisa menutupi permukaan air.

Namun dalam jurnal Momentum 7(1), diterangkan bahwa eceng gondok memiliki keunggulan dalam kegiatan fotosintesis, penyediaan oksigen, dan penyerapan sinar matahari. Pada dinding permukaan akar, batang, dan daun memiliki lapisan yang peka. Sehingga pada kedalaman yang ekstrem juga masih bisa menyerap sinar matahari.

Selain itu, eceng gondok juga memiliki kemampuan untuk menyerap nitrogen dan fosfor yang ada di dalam air. Maka dari itu, tanaman ini dapat digunakan untuk membersihkan air limbah dari berbagai industri dan rumah tangga.

Tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas adventif ini memiliki ciri yang mudah dikenali. Eceng gondok memiliki daun berbentuk telur, ujung daunnya tumpul, dan hampir bulat. Tulang daun membengkok dan dipermukaan daun ini ada banyak stomata.

Eceng gondok memiliki akar serabut. Akar ini mampu mengumpulkan lumpur di dalam air. lumpur tersebut akan melekat di antara bulu-bulu akar.

Baca Juga

Contoh tumbuhan tunas adventif berikutnya yaitu pohon nangka. Tumbuhan ini sangat mudah dijumpai di Indonesia. Nangka termasuk dalam famili moraceae.

Dalam e-J. Agrotekbis 5(3), diterangkan bahwa struktur tumbuhan ini memiliki buah ganda. Tanaman ini juga memiliki biji tunggal yang terbungkus dalam white aril mengelilingi endosperm coklat yang tipis. Kotiledon ini mengandung pati dan protein yang cukup tinggi.

Buah dari tumbuhan ini memiliki aroma yang sangat harum saat sudah masak. Biasnaya dikonsumsi langsung atau diolah menjadi makanan yang lezat.

6. Kesemek

Tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas adventif lainnya yaitu kesemek. Dalam Prosiding Seminar Nasional Biologi dan Pembelajarannya dijelaskan bahwa kesemek merupakan tanaman dengan tinggi 6-8 meter dengan batang berbentuk tegak, bulat, berkayu, dan berwarna hijau. Daun kesemek merupakan daun tinggal, berseling, berbentuk lonjong, dan berwarna hijau.

Bunga kesemek juga berbentuk tunggal dan biasanya tumbuh di ketiak daun. Buah kesemek berbentuk bulat dengan diamater 6-8 cm. Saat masih muda, buahnya berwarna hijau dan saat sudah tua berubah menjadi kuning.

Buah kesemek ini ternyata memberikan banyak manfaat bagi kesehatan. Mengutip dari hellosehat.com, buah kesemek diketahui bermanfaat untuk mencegah kanker, mengurangi peradangan, memelihara kesehatan mata, dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Di dunia yang beraneka warna, kita pastinya senang memotret tumbuhan. Keindahan warnanya membuat kita tertarik untuk mengabadikannya dengan kamera. Tentunya kita sudah tahu apabila kalau tumbuhan berkembang biak dengan cara vegetatif atau generatif. Perkembangan tumbuhan dengan cara vegetatif dibagi menjadi dua, yaitu vegetatif alami dan vegetatif buatan. Ada banyak cara tumbuhan untuk berkembang biak dengan vegetatif alami, seperti akar tinggal (Rhizoma), spora, umbi lapis, umbi akar, umbi batang, geragih (stolon), tunas, dan tunas adventif.

VEGETATIF ALAMI

1. Akar Tinggal

Batang yang tumbuh menjalar dalam tanah atau biasa disebut dengan akar tinggal, akar rimpang, atau akar tongkat.

Conton tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara ini adalah lengkuas, jahe, kunyit, dan temulawak.

2. Spora

Spora adalah inti sel yang berubah fungsi menjadi alat perkembiakan.

Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara ini adalah tanaman paku. Pada tanaman paku, spora dibentuk pada daun.

Spora terletak pada kotak spora (sporangium) yang berkumpul di dalam sorus yang merupakan kumpulan kotak spora. Sorus terletak di tepi bawah daun yang berupa seperti bintik-bintik kecokelatan. Saat sporangium pecah, maka spora akan keluar dan jatuh pada tempat yang cocok. Barulah akhirnya tumbuh tanaman paku yang baru.

3. Umbi Lapis

Umbi lapis adalah daun yang berlapis-lapis dan tebal sehingga membentuk seperti batangnya. Pada bagian dasar tumbuh akar serabut. Di antara lapisan-lapisan umbi lapis, terdapat bakal tunas. Jika umbi lapis ditanam, bakal tunas akan tumbuh menjadi tunas, dan tumbuh jadi tanaman baru.

4. Umbi Batang

Umbi batang adalah batang yang tumbuh di dalam tanah dan digunakan untuk menyimpan cadangan makanan dan membentuk umbi. Jika umbi ditanam, tunas bisa tumbuh dan membentuk tumbuhan baru.

Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara ini adalah kentang dan ubi jalar.

5. Umbi Akar

Akar pada tanaman yang berkembangbiak dengan umbi akar beralih fungsi menyimpan cadangan makanan. Perkembangbiakan jenis tanaman ini melalui tunas yang tumbuh dari bekas batangnya. Sehingga, untuk mendapatkan individu baru dari tanaman ini hanya perlu menanam bagian tubuh tumbuhan berupa batang.

Contohnya adalah wortel, bengkoang, singkong, dan bunga dahlia.

6. Geragih

Geragih adalah banyak yang tumbuh dan menjalar di permukaan tanah. Tumbuhan baru akan tumbuh pada buku-bukunya dan tidak tergantung pada induknya.

Contohnya adalah pohon stroberi, pegagan, dan rumput teki.

7. Tunas

Tunas adalah bagian tumbuhan yang baru muncul dari kecambah atau kuncup yang berada di atas permukaan tanah. Tunas bisa terdiri dari batang, daun muda, calon bunga, atau calon buah.

Contohnya adalah pohon tebu, pisang, dan bambu.

8. Tunas adventif

Tunas adventif adalah tunas liar yang tumbuh di luar bagian batang. Biasanya ia tumbuh di tepi daun.

Contohnya adalah tumbuhan cocor bebek.

VEGETATIF BUATAN

1. Mencangkok

Perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cangkok adalah menumbuhkan akar tumbuh dari batang tanaman yang dicangkok. Lewat akar tumbuh dari batang tanaman itu kita bisa mendapatkan tanaman baru. Sifat dari tumbuhan yang dihasilkan akan sama dengan induk.

Keuntungan melakukan pencangkokan adalah:

1. Lebih cepat dalam menghasilkan tanaman baru.

Mencangkok dapat dilakukan tanpa menunggu pertumbuhan bunga, penyerbukan bunga, tumbuhnya biji dan pembenihan. Mencangkok hanya perlu memotong atau menyayat kulit pada cabang tanaman. Sehingga metode ini jauh lebih cepat dari perkembangbiakan alami secara kawin (generatif). 

2. Menghasilkan tanaman baru yang seragam sifatnya

Mencangkok adalah perkembang biakan vegetatif (tak kawin) sehingga tanaman anakan yang dihasilkan memiliki sifat dan materi genetik sama persis dengan tanaman induk. Ini karena tidak ada penggabungan materi genetik dari dua individu seperti pada perkembangbiakan kawin (generatif).

Karena sifat yang sama dengan induknya, metode ini bisa digunakan untuk menghasilkan anakan dari varietas unggul dalam jumlah banyak, misalnya untuk menghasilkan tanaman dengan ukuran buah dan rasa buah yang seragam.

3. Dapat menghasilkan tanaman baru dalam jumlah banyak

Karena porses mencangkok yang cepat, kita dapat menggukan metode ini untuk menghasilkan banyak bibit tanaman baru dalam waktu yang cepat.

Kekurangan melakukan pencangkokan adalah

1. Tidak ada keragaman genetik baru

Tanaman anakan yang dihasilkan akan sama persis karena merupakan klone dari induk.  Kita tidak bisa mengembangkan varietas baru dengan cara mencangkok.

2. Tidak bisa melakukan persilangan dua jenis tanaman

Kita tidak bisa menyilangkan dua varietas berbeda, sehingga tanaman hibrida jenis baru tidak bisa dihasilkan dengan metode vegetatif buatan.

3. Tanaman yang dihasilkan rawan terkena wabah penyakit

Karena materi genetik tanaman anakan hasil mencangkot sama persis, bila ada satu tanaman terkena penyakit maka tanaman lain juga beresiko terekna penyakit yang sama.

Contoh tumbuhan yang bisa dicangkok adalah tumbuhan berbuah yang memiliki kambium dan ranting yang lurus seperti jambu air, Mangga, alpukat, sawo, rambutan, dan lain-lain.

2. Setek / stek

Stek adalah metode perbanyakan tanaman dengan menggunakan potongan tubuh tanaman (akar, daun, batang). Metode ini termasuk perkembangbiakan dengan cara vegetatif yang berarti tanpa melakukan perkawinan. Cara seperti ini lebih mudah jika dibandingkan dengan cara perkembangbiakan vegetatif yang lain.

Beberapa jenis tumbuhan memiliki kondisi tersendiri dalam mempercepat propagasi stek. Intensitas cahaya yang tinggi dapat membuat potongan setek membentuk akar lebih cepat, tetapi temperatur harus dijaga karena dapat menyebabkan stres.

Jenis Metode Stek Tanaman

Metode stek ini memiliki beberapa jenis, diantaranya sebagai berikut:

1. Stek Batang

Stek batang adalah cara yang umum digunakan. Tanaman yang biasa dilakukan stek batang ialah potongan batang tumbuhannya memiliki ruas-ruas atau mata yang kemudian dapat tumbuh tunas baru. Batang yang akan distek harus yang sudah tua sehingga tunas baru dapat tumbuh dibagian ruas-ruasnya. Batang tanaman yang sudah dipotong itu hendaknya ditanam pada tanah yang gembur dan cukup lembab agar lebih mudah untuk tumbuh. Sirih, Jambu Air dan Ketela Pohon adalah contoh tanaman yang dapat dilakukan stek batang.

Stek batang terdapat 4 jenis yaitu berkayu keras (hardwood) setengah keras (semi harwood), kayu lunak (softwood) dan golongan herba (herbaceous). Berikut penjelasannya:

  • Stek Batang Kayu Keras (Hardwood)
  • Metode ini adalah jenis stek yang mudah dilakukan karena tidak banyak perlakuan khusus. Bahan yang digunakan sebaiknya diambil dari cabang yang sedang dalam kondisi dorman. Jenis tanaman yang biasa menggunakan metode ini adalah tanaman anggur.
  • Stek Batang Berkayu Setengah Keras (Semi Hardwood)
  • Pada umumnya metode ini digunakan untuk tanaman yang mempunyai daun yang lebar. Contoh penggunaan stek ini biasanya untuk jenis tanaman hias serta tanaman buah.
  • Stek Batang Berkayu Lunak (Softwood)
  • Metode ini digunakan untuk menyetek tanaman yang memiliki kandungan air atau sekulen yang banyak. Biasanya tanaman jenis ini memiliki pertumbuhan akar yang cepat.
  • Stek Tanaman Herba (Herbaceous)
  • Jenis tanaman yang biasanya menggunakan metode ini adalah tanaman bunga krisan dan kaktus pagar. Untuk media steknya menggunakan tanaman yang mempunyai kandungan air atau sekulen yang banyak serta lunak.

2. Stek Daun

Metode ini adalah cara perkembangbiakan dengan cara menanam daun tanaman yang sudah cukup tua yang akan tumbuh tunas baru. Jenis tanaman yang umum distek adalah tanaman hias seperti, sri rejeki, cocor bebek dan begonia serta bunga biru (sain folia). Bagian daun yang bisa dipakai untuk bahan stek ialah berupa helaian daun atau helaian daun berserta tangkai daunnya. Akar dan batang kemudian akan tumbuh pada bagian daun yang terpotong. Sedangkan bagian daun tersebut tidak berkembang menjadi tanaman yang baru.

3. Stek Akar

Umumnya metode ini dilakukan dengan cara disemai sejajar dengan permukaan tanah atau sedikit masuk kedalam tanah (media tanam). Contoh tanaman yang bisa di stek akar adalah tanaman apel, sukun, strawberi dan beberapa jenis tanaman hias.

3. Menempel / Okulasi

Menempel atau dikenal juga dengan sebutan okulasi adalah cara menghasilkan tanaman baru dengan menempelkan tunas muda pada ranting atau batang tanaman induk. Tujuan dari okulasi adalah menggabungkan dua sifat tanaman yang berbeda dari dua jenis tanaman.

Contoh jeruk nipis, kakao, belimbing, alpukat, dan lain-lain.

4. Mengenten 

Mengenten adalah metode perkembangbiakan tak kawin (vegetatif) buatan, dimana dua jenis tanaman yang berbeda digabungkan, dengan bagian bawah (akar dan pokok batang) berasal satu tanaman.

Mengenten bermanfaat mengabungkan sifat unggul dari dua jenis tanaman yang berbeda. Misalnya ada varietas mangga yang memiliki akar kuat dan dalam namun buahnya tidak manis, sementara varietas lain memiliki akar yan tidak kuat namun buah manis.

Dengan mengenten, kita akan dapat menggabungkan kedua sifat ini, dengan bagian bawah bibit diambil dari varietas berakar kuat, sementara bagian atas diambil dari varietas berbuah manis.

Mengenten dapat mengabungkan dua tanaman yang berbeda spesies. Misalnya, kita dapat mengenten dengan bagian bawah dari kentang, sementara bagian atas diambil dari tomat. Hasilnya adalah tanaman yang menghasilkan umbi kentang dan buah tomat.

Tomat (Solanum lycopersicum) dan kentang (Solanum tuberosum) dapat digabungkan meski berbeda spesies, karena keduanya berasal dari genus sama (Solanum) sehingga berkerabat dekat dan memiliki kesamaan struktur tanaman.

Mengenten dilakukan dengan memotong tunas tanaman dalam bentuk V, sehingga bagian atas dan bawah dapat diabungkan. Sambungan ini kemudian ditutup dan diikat. Bagian atas biasanya dipotong daunnya, dan disisakan seidkit, untuk mengurangi penguapan dan mempercepat pertumbuhan tunas.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA