Tulisan yang memuat informasi berdasarkan fakta merupakan salah satu ciri dari teks

Rizky Amalia Senin, 13 Desember 2021 | 09:20 WIB

Teks nonfiksi adalah tulisan atau karangan yang bersifat informatif.

GridKids.id - Kids, apakah kamu pernah membaca atau membuat teks nonfiksi?

Pada artikel ini kita akan mencari tahu mengenai ciri-ciri dan jenis teks nonfiksi. Materi ini sesuai dengan buku tematik kelas 4 SD tema 5.

Teks nonfiksi biasanya disebut dengan cerita yang sesuai fakta atau sebenarnya.

Di samping itu, buku nonfiksi digunakan sebagai bahan referensi untuk membuah makalah, karya ilmiah, skripsi, dan lainnya.

Baca Juga: Pengertian Garis Diagonal dan Contohnya, Materi Kelas 4 SD Tema 5

Teks nonfiksi adalah tulisan atau karangan yang bersifat informatif. Penulis memiliki tanggung jawab atas informasi, orang, atau peristiwa yang disampaikan.

Nah, dalam pembuatan teks nonfiksi dibutuhkan penelitian berdasarkan data-data, informasi, atau peristiwa bahkan permasalahan yang berkaitan dengan hal yang akan ditulis.

Simak pembahasan berikut ini mengenai informasi penting tentang ciri-ciri dan jenis teks nonfiksi, materi kelas 4 SD tema 5.

Jenis tulisan dapat dibedakan menjadi tulisan berbentuk fiksi dan nonfiksi. Fiksi adalah cerita rekaan, sedangkan nonfiksi merupakan tulisan yang tidak bersifat fiksi, tetapi berdasarkan fakta dan kenyataan. Tokoh, peristiwa, dan latar tempat dalam tulisan nonfiksi bersifat faktual.

Nonfiksi adalah karya tulis yang sifatnya berdasarkan fakta dan kenyataan serta ada kebenaran di dalamnya yang ditulis berdasarkan kajian keilmuan dan atau pengalaman serta bersifat informatif. Menurut Trim (2014), teks nonfiksi adalah tulisan berbasis data dan fakta sebenarnya disajikan dengan gaya bahasa formal atau nonformal berupa argumentasi, eksposisi, atau deskripsi.

Baca Juga

Henry Guntur Tarigan (1991) menjelaskan, teks nonfiksi tidak hanya bersifat realitas tetapi juga bersifat aktualitas. Apa yang dituangkan dalam teks nonfiksi memberikan informasi tentang fenomena-fenomena aktual yang terjadi dan dapat dibuktikan sumber kebenarannya secara empirik.

Ciri-Ciri Teks Nonfiksi

Ciri-ciri teks nonfiksi antara lain:

  • Berisi penjelasan tentang suatu hal atau objek tertentu yang faktual.
  • Mencapai objektivitas yang tinggi dan berusaha menarik serta menggugah nalar (pikiran) pembaca.
  • Bahasa bersifat denotatif dan menunjuk pada pengertian yang sudah terbatas sehingga tidak bermakna ganda.
  • Penjelasan berupa fakta atau gagasan.
  • Dapat dilengkapi gambar, seperti grafik, tabel, atau diagram.

Baca Juga

Teks nonfiksi adalah teks yang berisi fakta atau hal-hal yang benar-benar terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Teks nonfiksi dapat ditemukan dalam artikel surat kabar atau majalah, misalnya jurnal tentang sejarah atau ilmiah, biografi, dan karya sastra.

Advertising

Advertising

Teks nonfiksi ditulis berdasarkan kenyataan yang ada, tanpa mengada-ada, atau hal yang benar-benar terjadi dalam kehidupan. Jenis teks nonfiksi adalah biografi, kamus, esai, makalah, artikel, dan lain-lain.

Baca Juga

Biografi adalah sebuah tulisan yang membahas mengenai kehidupan seseorang. Biografi dapat dibuat untuk orang yang sudah meninggal atau yang masih hidup, karena biografi meliput kisah tokoh dengan melibatkan narasumber lain. Dalam teks biografi, pembaca dapat menemukan beberapa keunikan, keistimewaan, atau keteladanan pada diri tokoh.

2. Esai

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Esai ditulis dengan bahasa baku dan menggambarkan opini penulis tentang subjek tertentu yang coba dinilai oleh penulis.

Menurut buku Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi Berbasis Pembelajaran Aktif, kata “esai'' berasal dari bahasa Perancis “essay”, berarti mencoba atau berusaha. Esai adalah suatu upaya mengkomunikasikan informasi, opini, atau perasaan dan biasanya menyajikan argumen tentang suatu topik.

McClain dan Roth (1999) menjelaskan, penulisan esai dapat dilakukan untuk mempelajari tiga hal penting, yaitu:

  • Bagaimana mengeksplorasi area kajian dan menyampaikan penilaian mengenai sebuah isu.
  • Bagaimana merangkai argumen untuk mendukung penilaian tersebut berdasarkan pada nalar dan bukti, dan.
  • Bagaimana menghasilkan esai yang menarik dan memiliki struktur koheren.

Baca Juga

Makalah adalah karya tulis ilmiah mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup pengetahuan. Makalah harus mengandung permasalahan yang membutuhkan suatu solusi penyelesaian.

Tujuan penulisan makalah adalah untuk meyakinkan pembaca bahwa topik yang ditulis dengan penalaran logis dan sistematis. Makalah terdiri dari tiga bagian, yaitu pendahuluan, pembahasan, dan simpulan/penutup.

Baca Juga

Artikel adalah sebuah tulisan prosa nonfiksi, berbentuk biasa, dan bagian bebas dari sebuah majalah, koran, dan lain-lain. Menurut (Weiss, 2012) bahwa penulis artikel adalah mereka yang dapat menjawab pertanyaan pembaca, permintaan bahan, atau bahkan saran untuk pekerjaan lebih lanjut.

Zainuddin (2004: 85) menjelaskan, artikel adalah bentuk karangan bebas yang mengangkat berbagai macam tema terutama menyangkut masalah sosial dan kemanusiaan. Dalam konteks ilmiah, artikel adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku yang berisikan artikel.

Baca Juga

Kamus adalah karya rujukan atau acuan dalam bentuk cetak maupun digital yang memuat kata dan ungkapan, dapat disusun menurut abjad atau tema, berisi keterangan tentang makna, pemakaian, atau terjemahan. Biasanya, kamus disusun menurut abjad.

Menurut bahasa yang digunakan, kamus bisa dibedakan menjadi kamus ekabahasa, dwibahasa, dan nekabahasa. Manfaat kamus adalah untuk mendapatkan definisi, arti kata, pemakaian atau pelafalan kata, dan sebagainya.

Baca Juga

Bersumber dari buku Filosofi, Teori, dan Konsep Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Dasar, terdapat tiga bagian dalam teks nonfiksi. Struktur teks nonfiksi terdiri dari:

  • Orientasi. Bagian ini mengenalkan sebuah pembahasan yang akan dikaji dalam sebuah cerita nonfiksi. Orientasi berisi tentang pengenalan tokoh yang terlibat dalam cerita dan awal dari sebuah cerita.
  • Urutan peristiwa. Tujuannya menjelaskan tentang urutan peristiwa atau kejadian yang terjadi mulai dari awal hingga permasalahan berakhir.
  • Reorientasi. Berisi tentang kesimpulan suatu cerita dan penutup cerita. Umumnya berisi amanat atau pesan moral yang dapat diambil.

Cara Menulis Teks Nonfiksi

Haryadi dan Zamzami dalam Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia (1996) membagi tahapan menulis teks nonfiksi sebagai berikut.

  1. Tahap pramenulis, pada tahap ini penulis menemukan ide gagasan yang akan dituangkan, menentukan judul karangan, menentukan tujuan, memilih bentuk atau jenis tulisan, membuat kerangka dan mengumpulkan bahan-bahan.
  2. Tahap menulis, pada tahap ini penulis mulai menjabarkan ide kedalam bentuk tulisan. Ide-ide itu dituangkan dalam bentuk kalimat dan paragraf. Selanjutnya, paragraf-paragraf itu dirangkai menjadi satu karangan yang utuh.
  3. Merevisi, pada tahap ini dilakukan koreksi terhadap keseluruhan karangan. Koreksi dilakukan terhadap berbagai aspek, misalnya struktur karangan dan kebahasaan.
  4. Mengedit, pada tahap ini diperlukan format baku yang akan menjadi acuan, misalnya ukuran kertas, bentuk tulisan, dan pengaturan spasi. Proses pengeditan juga dapat diperluas dengan menambahkan gambar atau ilustrasi.
  5. Mempublikasikan, yakni menyampaikan hasil tulisan kepada publik dalam bentuk cetakan, non cetakan, atau kedua-duanya.

Baca Juga

Itulah penjelasan tentang teks nonfiksi beserta ciri-ciri, jenis, struktur, dan cara menulisnya.

Ilustrasi teks eksplanasi ilmiah. Foto: iStock

Teks yang menjelaskan tentang proses terjadinya suatu kejadian disebut dengan teks eksplanasi. Terdapat berbagai macam topik yang dijelaskan dalam teks eksplanasi, mulai dari sosial, budaya, hingga hal-hal yang bersifat ilmiah.

Mengutip buku Arif Cerdas SD/MI Kelas 6 oleh Tim Arif, pengertian teks eksplanasi ilmiah adalah teks yang menjelaskan suatu proses yang bersifat ilmu pengetahuan alam. Contohnya tentang proses arus listrik, terjadinya pelangi, terjadinya gerhana bulan, proses terjadinya hujan, dan lain-lain.

Fungsi teks eksplanasi ilmiah adalah untuk memberikan penjelasan kepada pembaca mengenai proses terjadinya sesuatu kejadian ilmiah yang disusun berdasarkan sebab-akibat. Itu sebabnya, teks eksplanasi bukan sebuah fiksi atau karangan, tetapi memuat informasi berdasarkan fakta.

Teks eksplanasi ilmiah bersifat informatif, tapi tidak berusaha memengaruhi pembaca agar percaya dengan topik yang dibahas. Salah satu perbedaan yang cukup menonjol antara teks eksplanasi ilmiah dan jenis lainnya adalah adanya istilah atau bahasa ilmiah yang digunakan.

Ciri-Ciri Teks Eksplanasi Ilmiah

Ilustrasi teks eksplanasi ilmiah. Foto: iStock

Mengutip buku Super Complete Kelas 4, 5, 6 SD/MI oleh Tim Guru Inspiratif, teks eksplanasi ilmiah dapat dibedakan dengan ciri-ciri sebagai berikut:

  • Strukturnya terdiri dari pernyataan umum, urutan sebab-akibat, dan interpretasi.

  • Bersifat faktual, artinya informasi yang dimuat dalam teks ini berdasarkan fakta.

  • Memuat informasi yang bersifat ilmiah atau keilmuan, contohnya sains.

  • Sifatnya informatif dan tidak berusaha memengaruhi pembaca untuk percaya terhadap hal yang dibahas.

Struktur Teks Eksplanasi Ilmiah

Ilustrasi membaca teks eksplanasi ilmiah. Foto: iStock

Teks eksplanasi ilmiah mempunyai struktur yang sama seperti teks eksplanasi pada umumnya, yaitu:

Bagian ini menjelaskan secara umum mengenai topik yang akan dijelaskan. Penjelasan-penjelasan itu dapat meliputi proses terjadinya, proses keberadaannya, maupun proses terbentuknya fenomena tersebut.

Umumnya, pernyataan umum disampaikan secara ringkas, jelas, dan menarik. Tujuannya untuk menarik minat pembaca agar betah membaca teks tersebut secara detail bahkan hingga akhir tulisan.

Bagian ini merupakan jawaban atas pertanyaan ‘bagaimana’. Isinya berupa penjelasan detail mengenai proses keberadaan hingga proses terjadinya suatu fenomena yang menjadi topik utama teks tersebut.

Proses yang terjadi itu dijelaskan secara urut agar pembaca mudah memahaminya. Bagian ini ditandai dengan konjungsi sebab akibat, seperti karena, sehingga, maka, akibatnya, dan lain-lain.

3. Penutup atau Interpretasi

Merupakan kesimpulan atau pernyataan singkat tentang topik atau proses yang telah dijelaskan.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA