Terjalinnya kerukunan antar anggota keluarga merupakan contoh pengamalan sila ke

Lihat Foto

KOMPAS.COM/JUNAEDI

Dorong Pemulihan Ekonom Keluarga di Tengah Pandemii, Emak-Mak Mamasa Gotong Royong Tanam Pangan

KOMPAS.com - Persatuan dan kesatuan merupakan hal yang sangat penting untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Republik Indonesia.

Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa menjadi kewajiban seluruh rakyat Indonesia, karena Indonesia terkenal sebagai negara yang memiliki beragam kebudayaan.

Suku, agama, dan ras yang ada di Indonesia sangat banyak dan harus dijaga keserasiannya. Hal ini untuk menghindari perpecahan antara warga Negara Indonesia.

Persatuan dan kesatuan dilambangkan dengan semboyan Bersatu Kita Teguh. Dalam buku Kronik Revolusi Indonesia: 1945 (1999) karya Pramoedya Ananta Toer, artinya menyatunya berbagai unsur dan perbedaan yang ada menjadi suatu kesatuan yang utuh dan serasi.

Baca juga: Makna Bersatu Kita Teguh

Lihat Foto

KEMDIKBUD

Pakaian tradisional Aceh, untuk wanita disebut Baju Adat Daro Baro dan untuk pria disebut Baju Adat Linto Baro. Pakaian tradisional adalah salah satu dari potensi sumber daya budaya Indonesia.

Contoh sikap

Dilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, berikut beberapa contoh sikap yang mencerminkan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:

Menghormati budaya lain mencerminkan sikap persatuan karena saling menghormati antara buidaya satu dengan yang lain, terlebih lagi kebudayaan di Indonesia sangat beragam.

Jika seseorang merasa nyaman di lingkungannya, maka akan mudah untuk bekerja sama dan bersatu.

Saling membantu mencerminkan persatuan dan kesatuan karena dengan saling membantu kerukunan dan kebersamaan tetap terjaga.

Hal yang bisa dilakukan seperti gotong-royong. Suatu pekerjaan akan cepat selesai dan lebih efektif serta efisien jika dilakukan bersama-sama.

Baca juga: 5 Makna Lambang Pancasila

Sikap tidak sombong dan tidak acuh mencerminkan pesatuan dan kesatuan karena dengan sikap tersebut akan menyatukan kita dengan teman-teman, baik di rumah maupun di sekolah.

Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah mau membantu teman yang tidak mengerti materi pelajaran. Sehingga teman tersebut menjadi paham. Sikap tidak sombong dan peduli ini sangat baik dilakukan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 2 SD Halaman 50 53 55 57 60 61 62 63 64, Pengamalan Pancasila di Rumah

TRIBUNJATENG.COM - Berikut kunci jawaban tema 5 kelas 2 SD halaman 50,53,55,57,60,61,62,63,64, pengamalan Pancasila di rumah.

Buku Tematik Tema 5 Kelas 2 SD berjudul Pengalamanku.

Subtema 1 pada Buku Tematik ini berjudul Pengalamanku di Rumah.

Sebelum melihat kunci jawaban Buku Tematik, siswa dapat terlebih dahulu memahami soal, kemudian menjawabnya sendiri.

Kunci jawaban pada artikel ini digunakan sebagai panduan dan pembanding oleh orang tua untuk mengoreksi pekerjaan anak.

Kunci Jawaban Halaman 50

Ayo Berlatih

Perhatikan gambar berikut!
Berikan centang (v) untuk gambar yang sesuai dengan sila kedua Pancasila!

Jawaban:

() (Tribunnews)

Kunci Jawaban  Halaman 53

Halaman selanjutnya arrow_forward

Sumber: Tribunnews.com

tirto.id - Sila ke-2 dalam Pancasila mengakui eksistensi manusia dengan segala hak dan kewajibannya untuk menghormati serta menghargai sesamanya.

Pancasila sila ke 2 berbunyi "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Sila ini menunjukkan jati diri manusia yang terikat dengan nilai-nilai kemanusiaan. Artinya, setiap orang harus saling menghargai, menghormati, dan mencintai sesamanya.

Sementara itu unsur manusia adil dan beradab dalam sila tersebut juga menunjukkan derajat manusia yang tinggi sebagai makhluk Tuhan. Sesama manusia mesti berlaku adil tanpa pengecualan. Manusia juga memiliki adab-adab yang luhur dalam memperlakukan sesamanya.

Sila ke 2 diperluan oleh bangsa Indonesia yang hidup dalam kemajemukan. Perbedaan ras, bahasa, suku, budaya, hingga agama bukan menjadi penyebab berlaku tidak adil. Semua bangsa Indonesia itu satu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Oleh sebab itu, rasisme begitu ditolak dalam kehidupan di negeri ini. Begitu pula perpecahan dari sebab lainnya sangat dihindari dengan saling menghormati sesama manusia.

Menurut Badan Pembnaan Ideologi Pancasila (BPIP), pengamalan Pancasila sila ke 2 selayaknya diterapkan oleh semua rakyat Indonesia. Penerapan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, berbangsa, dan bernegara.

Butir-butir Pengamalan Pancasila Sila ke-2

Sila ke 2 Kemanusiaan yang Adl dan Beradab dirumuskan menjadi 10 butir pengamalan yang terdiri dari:

  1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama,kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
  3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
  4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
  5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
  6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
  7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
  8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
  9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
  10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.

Contoh Pengamalan Pancasila Sila ke-2

Sebagai pedoman berperilaku, sila ke-2 dari Pancasila dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di rumah lingkungan keluarga. Contoh paling nyata pada keluarga di rumah adalah menyayangi dan menghormati orang tua dan saudara. Memperlakukan semua anggoata keluarga dengan baik dan adil juga cerminan dalam sila ini.

Perwujudan nyata pengamalan sila ke 2 lainnya di lingkungan sekitar yaitu membantu tetangga yang membutuhkan bantuan. Tidak dipungkiri dalam kehidupan ada keluarga kaya dan miskin. Keluarga kaya membantu tetangganya yang miskin, dan yang miskin juga dapat membantu siapa pun sesuai kemampuannya.

Poin lain dalam butir pengamalan sila ke 2 yaitu tidak semena-mena terhadap orang lain. Dengan demikian, jangan pernah menghina orang lain karena kekurangan yang dimilikinya. Sekali pun antara dua orang memiliki derajat atau jabatan berbeda dalam masyarakat, mereka tetap bagian dari umat manusia ciptaan Tuhan.

Jika sikap saling menghormati dan bekerja sama dalam sila ke 2 disadari dan dilaksanakan dengan baik, bukan tidak mungkin bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar. Bukan hanya dari pembangunan fisik saja, tetapi juga memiliki kebaikan dalam moral dan sikap menghargai siapa pun.

Baca juga:

  • Contoh Pengamalan Pancasila Sila ke-1 di Rumah Lingkungan Keluarga
  • Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara: Diawali BPUPKI

Baca juga artikel terkait PANCASILA atau tulisan menarik lainnya Ilham Choirul Anwar
(tirto.id - ica/dip)


Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Dipna Videlia Putsanra
Kontributor: Ilham Choirul Anwar

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA