Seperti apakah hubungan kolaborasi dengan teknologi Digital

Digital mindset memiliki andil besar dalam transformasi teknologi saat ini. Kemampuan ini mencakup penggunaan dan kemampuan transformatif dalam hal menginformasikan kesadaran digital.

Hubungan Transformasi Teknologi dan Digital Mindset dalam Kehidupan

Transformasi teknologi saat ini berjalan seiring dengan kebutuhan terhadap teknologi digital itu sendiri. Berdasarkan penelusuran halaman Wikipedia, transformasi digital adalah bagian dari proses perkembangan teknologi yang membawa perubahan di berbagai aspek kehidupan manusia, bahkan mempengaruhi pola pikir, yang berhubungan dengan digitalisasi dalam berbagai bidang.

Transformasi digital memiliki tiga alur penting, yakni kompetensi digital, penggunaan digital, dan transformasi digital. Pada tahap penggunaan digital inilah inovasi dan kreativitas produk digital bermunculan, seiring dengan kebutuhan masyarakat terhadap teknologi. Salah satu contoh perkembangannya, yakni konsep paperless atau minim penggunaan kertas.

Sebenarnya, apa itu digital mindset? Digital mindset adalah pola pikir yang berkaitan dengan kesadaran manusia guna memanfaatkan peralatan maupun teknologi digital yang saat ini tersedia.

Bahkan di beberapa negara maju, seperti halnya Jepang, hubungan transformasi teknologi dan digital mindset sangat erat dan memiliki tujuan untuk mempengaruhi seluruh aspek kehidupan dengan inisiatif society 5.0. Implementasinya memiliki kesamaan dengan visi transformasi industri 4.0.

Pada saat pandemi seperti sekarang ini, dinilai penting untuk melakukan transformasi digital. Dilansir dari republika.com, sebanyak 373 pakar Teknologi Informasi (IT) mengatakan bahwa tekanan dari keadaan pandemi ini justru memicu perkembangan teknologi makin melesat. Data tersebut diambil pada bulan Juli 2020 dari survei bisnis yang dikerjakan oleh lembaga riset IDG Research. Fakta ini menarik. Pasalnya, pengeluaran global untuk layanan dan teknologi transformasi digital tumbuh kurang lebih 10,4 persen atau sekitar 1,3 triliun dollar AS.

Menurut peneliti data IDC yang diterbitkan pada bulan Mei tahun 2020, pengeluaran kebutuhan teknologi dan informasi meningkat karena sebagian proyek berskala besar yang sedang berjalan. Ini berdampak pada peran penting strategi bisnis yang lebih luas.

Faktor Utama yang Mempengaruhi Transformasi Teknologi dan Digital Mindset

Transformasi teknologi di era digital seperti sekarang, bukan hanya mempengaruhi sektor bisnis saja, tetapi juga di bidang organisasi lainnya, seperti lembaga pemerintahan, lembaga publik, maupun organisasi lain yang memanfaatkan lebih dari satu teknologi. Transformasi lebih mendalam ini berdampak pada aktivitas, proses, serta peluang strategis yang diprioritaskan pada masa mendatang.

Adapun sejumlah faktor penyebab laju digital mindset dan transformasi teknologi yang terus mengalami perkembangan, antara lain karena:

Inovasi Teknologi

Pengembangan teknologi ini menempati peran penting dalam transformasi digital. Inovasi teknologi, seperti artificial intelligence, virtual reality, edge computing, augmented reality, serta blockchain, memiliki potensi untuk menciptakan berbagai aplikasi baru.

Tuntutan Kebutuhan Manusia yang Terus Bertambah

Permintaan pasar teknologi akan meningkat seiring dengan tuntutan kebutuhan manusia yang beragam. Dalam dunia bisnis, maka tuntutan pelanggan akan kemudahan transaksi menjadi prioritas penting yang perlu dijadikan pusat perhatian. Kekuatan inilah yang mendorong tumbuhnya transformasi digital, guna menciptakan sistem lebih cepat, terukur, sistematis, dan menjadi solusi dari hambatan pada dekade sebelumnya.

Ekosistem yang Mendukung

Ibarat sebuah kolam, organisasi yang mendukung adanya digital mindset akan mempengaruhi ekosistem yang berada di dalamnya, mulai dari perubahan bisnis, regulasi, tuntutan mitra, serta evolusi menuju kolaborasi dari ekosistem itu sendiri.

Digital mindset mempengaruhi transformasi digital pada umumnya. Bukan sekadar sebagai agregasi alat, tetapi juga proses yang berguna untuk memberikan solusi pada masalah bisnis. Transformasi teknologi saat ini merupakan suatu proses penggunaan digital untuk menciptakan hal-hal baru, memodifikasi bisnis, ragam budaya, serta menghimpun pengalaman pelanggan dalam memenuhi model perubahan bisnis dan kebutuhan pasar.

Pada dunia bisnis, transformasi digital dapat mengubah organisasi bisnis konvensional seperti bidang penjualan, layanan pelanggan, maupun pemasaran berubah menjadi pasar digital yang lebih masif. Transformasi ini tak hanya berubah secara fisik saja, tetapi berupa penggunaan teknologi informasi yang lebih canggih.

Perkembangan teknologi berujung pada revolusi komunikasi serta berpengaruh terhadap perkembangan masyarakat. Aktivitas masyarakat tidak terlepas dari teknologi yang digunakan semenjak jaman sebelum masehi hingga memasuki era millenium digital saat ini. Mulai dari masyarakat yang mengandalkan teknologi sederhana dengan menggunakan daun, tanah liat untuk menulis pesan informasi kepada khalayak hingga penggunaan teknologi paling canggih saat ini. Teknologi membawa perkembangan dalam masyarakat dan ditunjukan dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam aspek politik, ekonomi, sosial serta budaya. Pada aspek politik teknologi informasi dan komunikasi yang semakin maju menjadikan media dikuasai oleh kepentingan-kepentingan tertentu yang kemudian mendirikan industri media massa dan digunakan sebagai kepanjangan tangan untuk kepentingan politiknya. Tak hanya itu, jika sebelumnya Marx menyebutkan adanya dominasi pada kelompok borjuis terhadap kelompok proletar yang saat itu terjadi dimasa industri dimana teknologi yang berkembang masih terbatas pada paper based communication kini kekuasaan bukan lagi menyangkut sumber kepemilikan model, akan tetapi lebih kepada nalar instrumental para penguasa.

Habermas beranggapan bahwa Ada kesalahan dalam melihat perubahan dalam masyarakat, karena relasi kuasa dalam masyarakat saat ini pada dasarnya berakar pada rasionalitas instrumental kekuasaan dimana terdapat dominasi didalamnya yang digunakan untuk menekan masyarakat agar tunduk dan mengikuti apa yang dikehendakin oleh para penguasa. Ada tujuan-tujuan yang terselubung dalam pola komunikasi yang instrumental, kekuasaan dalam masyarakat kemudian direproduksi menjadi institusi-institusi besar dalam masyarakat yang melegitimasi segala yang baik buruk, benar salah dalam masyarakat. Nalar yang berdasar pada logika, berdasar pada bagaimana menciptkan proses agar mencapai tujuan atau yang lebih disebut sebagai Narasi Instrumental yang kemudian , dimanfaatkan oleh para kapitalis untuk menindas, untuk merepresi, untuk mengontrol institusi agar sesuai dengan apa yang diharapkan sehingga tidak terjadi penyimpangan. Konsekuensi yang terjadi terhadap interaksi sosial dalam masyarakat tentunya memunculkan kesadaran palsu, hubungan antara masyarakat menjadi tidak harmonis dan berpotensi memunculkan konflik didalamnya.

Dalam ranah sosial, teknologi membawa perubahan cara berkomunikasi dalam masyarakat, organisasi/perusahaan hingga keluarga. Jika sebelumnya pentingnya berkomunikasi secara langsung selalu digunakan oleh masyarakat dalam menyampaikan informasi. Kini tanpa bertatap muka langsung, masyarakat bisa saling bertukar informasi, orang tua juga bisa mengontrol keberadaan anaknya ketika saling berjauhan dengan menggunakan handphone ataupun melalui video message. Celakanya kemudahan dalam berteknlogi membawa hubungan sosial yang tadinya rekat menjadi berjarak karena penemuan teknologi. Masyarakat seolah tidak mengindahkan nilai-nilai sosial sebelumnya karena dianggap tidak efisien dengan tingkat mobilitas masyarakat saat ini yang tinggi. Teknologi juga memunculkan ketimpangan dalam masyarakat dimana kepemilikan alat-alat elektronik kemudian menggolongakan masyarakat tertentu kedalam kelompok sosial bawah, menengah atau atas.

Teknologi informasi dan komunikasi saat in membawa perubahan yang berpengaruh dalam perekonomian masyarakat. Khususnya masyarakat yang memiliki usaha baik skala kecil menengah maupun besar kini memanfaatkan teknologi dalam memasarkan produknya. Contohnya saja untuk mereka pengguna BlackBerry, barangkali sudah tidak asing lagi dengan yang namanya Broadcast Message penjualan barang-barang. Dikirim dari satu ponsel kemudian dicopy ke ponsel yang lain secara jejaring, kemudian saat ini juga banyak dijumpai online shop baik di Facebook, Twitter ataupun instagram yang dianggap ini memudahkan bagi mereka pengusaha untuk menghemat ongkos iklan terutama bagi para pebisnis pemula yang memiliki modal pas-pasan. Jika masih ada masyarakat yang melakukan transaksi langsung ke pusat perbelanjaan pun kini sistem pembayaran tidak hanya bisa dilakukan dengan uang tunai, tapi juga bisa langsung menggesek dengan mesin EDC bank tertentu yang bisa digunakan oleh semua pengguna kartu debit maupun kredit.

Sementara itu dari aspek budaya, perkembangan teknologi membawa pengaruh yang begitu besar terutama pada anak muda bangsa. Teknologi menghadirkan pengetahuan baru bagi pembacanya, namun celakanya pengetahuan tersebut kemudian menjadi sesuatu yang kemudian disebut sebagai suatu nihilisme. Teknologi membantu penyebaran bahasa inggris keseluruh dunia dan kemudian menjadikan bahasa tersebut sebagai bahasa resmi yang dipakai diseluruh dunia dan setiap negara mengajarkan bahasa inggris kepada pelajar bahkan sejak usia dini. Bila dilihat fenomena penggunaan bahasa inggris di Indonesia, masyarakat seolah lebih bangga menggunakan bahasa negara lain ketimbang bahasa sendiri karena banyak yang lebih paham bahasa inggris ketimbang bahasa daerah. Kemudian tayangan informasi yang disajikan melalui TV ataupun internet mengenai remaja-remaja diluar negeri beserta gaya hidup disana pun coba diikuti oleh remaja kita di Indonesia. Banyak anak-anak muda yang melakukan seks diluar nikah saat usia sekolah tanpa pendidikan seks sejak dini, hal ini tentunya telah menyalahi adat serta nilai-nilai ketimuran bangsa ini.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA