Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri sosiologi

3 dari 4 halaman

Ciri-Ciri Sosiologi © 2021 discoversociology.co.u

Melengkapi pembahasan sebelumnya, berikut jawaban pertanyaan 'sebutkan ciri-ciri sosiologi'.

Kumulatif

Apa artinya? Yaitu teori dalam ilmu sosiologi adalah hasil dari penelitian. Dari teori tersebut akhirnya berkumpul dan diturunkan untuk membangun argumen dalam sosiologi.

Para peneliti di bidang sosiologi ini berusaha mengembangkan keterkaitan antara temuan mereka dengan temuan peneliti sebelumnya. Ada yang mendukung, ada yang membantah, ada yang memodifikasi atau ada yang ditambahkan.

Salah satu contoh dari ciric-ri sosiologi bersifat kumulatif yaitu ketika teori Darwin disanggah oleh penelitian lain. Darwin mengemukakan kalau manusia sebenarnya berasal dari kera. Namun dari hasil penelitian lanjutan menemukan kalau ada struktur hidup dan pola pikir yang beda jauh antara manusia dan kera dan ini mematahkan teori darwin.

Non Etis

Apa artinya? Yaitu ciri-ciri sosiologi dimana ilmu ini tidak akan membahas suatu masalah sosial dengan mempersoalkan nilainya, apakah benar atau salah menurtut suatu nilai. Lebih lanjut, sosiologi lebih berkepentingan buat menjelaskan mengapa suatu fenomena bisa terjadi.

Misalnya adalah perilaku seksual sebagai masalah sosial. Ciri-ciri sosiologi adalah tidak membahas benar dan salah praktik tersebut. Secara keilmuan, sosiologi bakalan menjelaskan bagaimana sikap seksual individu disosialisasikan oleh keluarga, sistem pendidikan, teman sebaya, media, dan agama.

Contoh lainnya adalah ketika terjadi konflik sosial di Indonesia antara kedua suku. Ilmu sosiologi nggak akan melakukan penelitian mengenai pihak mana yang benar dan salah melainkan cukup pada pemahaman pada sebab serta dampak yang terjadi akibat konflik.

Ciri-ciri sosiologi sebagai ilmu pengetahuan meliputi beberapa karakteristik yang sesuai dengan kaidah ilmiah, antara lain: empiris, teoritis, kumulatif, dan non etis. Tanpa memenuhi kaidah ilmiah yang menjadi karakteristikya, sosiologi tidak akan mampu berdiri sendiri sebagai sebuah ilmu pengetahuan.

Sosiologi sebagai sebuah istilah, disiplin, dan ilmu dikembangkan di era modern di Eropa, meskipun studi tentang masyarakat sudah ada jauh sebelumnya di belahan bumi lainnya yang para ilmuwan selalu memperdebatkan.

Baca juga Sejarah Pekembangan Sosiologi

Kita tidak perlu ambil pusing untuk menjawab pertanyaan kapan studi tentang masyarakat pertama kali muncul. Pembahasan dalam postingan ini akan berangkat dari konteks modern, yaitu sekitar abad 18 dimana ilmu pengetahuan empiris berkembang pesat di Eropa.

Ciri-ciri sosiologi yang telah disebutkan di awal akan saya bahas secara ringkas. Pembahasan ini dibuat sebagai bahan rujukan online pembaca yang sedang mencari info mengenai kaidah ilmiah yang membentuk karakteristik sosiologi sebagai ilmu pengetahuan.

Empiris, artinya sosiologi sebagai ilmu pengetahuan didasarkan pada observasi terhadap kenyataan menggunakan akal sehat dan indra, sehingga hasilnya tidak bersifat spekulatif.

Sebagai contoh, sosiologi mempelajari tentang fenomena kemacetan di ibu kota Jakarta. Argumentasi yang muncul dari penelitian sosiologi, misalnya adalah kemacetan disebabkan oleh rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kebijakan transportasi publik yang dicetus pemerintah daerah.

Dengan kata lain, masyarakat Jakarta yang merupakan pelaku kemacetan tidak percaya bahwa transportasi publik akan menciptakan kenyamanan baik secara pelayanan maupun akses. Dampaknya, masyarakat lebih suka naik kendaraan pribadi. Argumen tersebut diambil dari realitas objektif di lapangan dan bukan spekulasi kosong. Ketika argumentasi tersebut bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka unsur empiris telah dipenuhi oleh penelitian sosiologi.

Teoritis, artinya sosiologi sebagai ilmu pengetahuan selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil pengamatan empiris. Abstraksi merupakan penarikan kesimpulan yang menjelaskan hubungan sebab-akibat dari gejala-gejala sosial yang diteliti.

Sebagai contoh, sosiologi menjelaskan adanya hubungan yang signifikan antara kemacetan dengan tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintah yang rendah. Abstraksi yang dihasilkan merupakan pernyataan yang menegaskan pentingnya meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah untuk menanggulangi kemacetan.

Pernyataan tersebut tidak muncul begitu saja, melainkan melalui proses panjang penelitian sejak observasi hingga penarikan kesimpulan.

Baca juga Objek Kajian Sosiologi

Kumulatif, artinya sosiologi membangun argumen yang tidak turun begitu saja di ruang hampa, melainkan disusun atas teori-teori yang sudah ada sebelumnya. Teori-teori tersebut merupakan hasil dari penelitian-penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya.

Sebagai contoh, penelitian sosiologi tentang kemacetan menghasilkan kesimpulan baru yang melibatkan kesimpulan-kesimpulan yang pernah dibuat sebelumnya. Misal, penelitian sebelumnya mengatakan bahwa penyebab macet adalah karena tingginya daya beli masyarakat, termasuk daya beli konsumsi mobil pribadi. Penelitian lain menyebutkan bahwa mobil memberikan prestige dan status yang menjanjikan buat penggunanya.

Kumulatif sebagai ciri-ciri sosiologi artinya beberapa hasil penelitian tersebut dilibatkan dalam analisis sehingga kesimpulan baru yang sudah ada merupakan hasil akumulasi pengetahuan.

Non etis, artinya sosiologi membahas suatu permasalahan sosial tanpa mempersoalkan nilainya, yaitu baik atau buruknya suatu persoalan yang dibahas. Sosiologi lebih berkepentingan untuk menjelaskan mengapa suatu fenomena terjadi. Penjelasan tersebut juga harus logis, mendalam, dan mudah dipahami.

Sebagai contoh, kemacetan sebagai masalah sosial dalam penelitian sosiologi tidak dinilai sebagai hal yang buruk. Sosiologi tidak berkepentingan untuk menjustifikasi bahwa kemacetan itu buruk. Tentu saja, tidak pula mengatakan bahwa kemacetan itu baik.

Sosiologi hanya menjelaskan mengapa kemacetan di ibu kota Jakarta bisa terjadi. Ketika penjelasannya mengatakan bahwa kemacetan bisa terjadi karena rendahnya tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintah, sosiologi tidak pula menjustifikasi bahwa tingkat kepercayaan publik yang rendah itu buruk. Sosiologi bersifat non etis, artinya tidak menjustifikasi baik atau buruk suatu persoalan sosial.

Baca juga Hakikat Sosiologi

tirto.id - Pengertian sosiologi menurut para ahli beragam. Secara umum, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat. Sebagai ilmu sosial, sosiologi memiliki 4 ciri utama. Dan, terdapat 6 hakikat dalam sosiologi.

Auguste Comte adalah sosok pertama yang memperkenalkan istilah sosiologi pada tahun 1838. Dia melakukan itu dalam bukunya berjudul Cours De Philosophie Positive.

Sebagai sosok yang mencetuskan konsep sosiologi, Comte mendefinisikan sosiologi sebagai ilmu positif. Sosiologi mempelajari gejala-gejala sosial dalam masyarakat berlandaskan logika dan ilmiah.
Atas kontribusinya terhadap sosiologi, Comte, filsuf asal Perancis ini dinobatkan sebagai “Bapak Sosiologi”. Namun, terdapat 4 sosok besar lainnya dalam kemunculan awal sosiologi, yaitu Emile Durkheim, Karl Marx, Max Weber, dan Herbet Spencer.

Pengertian Sosiologi


Sosiologi merupakan salah satu cabang dalam ilmu sosial. Sosiologi berasal dari kata "sosial" yang memiliki arti "teman", serta "logos" yang berarti "pengetahuan". Sehingga, Sosiologi berarti ilmu yang mempelajari tentang kemasyarakatan. Objek utama dalam Sosiologi adalah masyarakat. Kajian pada masyarakat yang dimaksudkan adalah:
  • Hubungan timbal balik antara manusia dengan manusia lainnya;
  • Hubungan antara individu dan kelompok;
  • Hubungan antara kelompok satu dengan kelompok lain;
  • Sifat-sifat dari kelompok-kelompok sosial yang bermacam-macam coraknya.
Auguste Comte yang merupakan sosok penting dalam ilmu Sosiologi dunia. Ia mendeskripsikan bahwa Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari manusia sebagai makhluk yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama. Sosiologi merupakan ilmu sosial yang mempelajari segala aspek kehidupan bersama yang terwujud dalam asosiasi-asosiasi, lembaga-lembaga, ataupun peradaban.

Ciri-ciri Sosiologi


Sebagai ilmu sosial, Sosiologi memiliki empat ciri utama. Berikut adalah ciri Sosiologi yang dikutip dari e-Modul Sosiologi kelas X.

1. Empiris

Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang didasari pada observasi yang dilakukan terhadap kenyataan dan akal sehat, serta hasilnya tidak bersifat spekulatif.

2. Teoritis

Merupakan ilmu pengetahuan yang selalu berusaha menyusun secara abstraksi dari hasil-hasil pengamatan. Abstraksi tersebut merupakan kesimpulan logis yang memiliki tujuan untuk menjelaskan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.

3. Kumulatif

Disusun berdasarkan teori-teori yang telah ada sebelumnya atau diperbaiki, memperluas, serta memperkuat teori-teori yang lama.

4. Non-etis

Pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik ataupun buruk masalah tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut secara mendalam.

Hakikat Sosiologi


Terdapat 6 hakikat dalam Sosiologi yang dikutip dari Modul Pembelajaran SMA Sosiologi, diantaranya :

1. Sosiologi merupakan ilmu sosial

Sosiologi bukan merupakan Ilmu Pengetahuan Alam, juga bukan merupakan Ilmu Kerohanian.

2. Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan yang kategoris

Sosiologi bukan merupakan ilmu yang normatif. Ini berarti, Sosiologi membatasi pembahasan yang pada apa yang tengah terjadi, bukan pada apa yang akan terjadi, juga bukan pada sesuatu yang seharusnya terjadi.

3. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan murni (pure science), bukan merupakan ilmu pengetahuan terapan (applied science)

Sosiologi merupakan suatu ilmu yang bertujuan untuk mengembangkan serta meningkatkan mutunya dipergunakan dalam masyarakat.

4. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak

Sosiologi melakukan pengamatan terhadap bentuk serta pola yang terjadi dalam masyarakat, bukan merupakan wujud konkret.

5. Sosiologi adalah ilmu yang rasional, dan terkait dengan metode yang digunakannya

Sosiologi tidak berlawanan dengan akal sehat serta kenyataan yang ada, serta dalam penelitiannya menggunakan metode-metode Sosiologi.

6. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum, bukan ilmu pengetahuan khusus

Sosiologi mempelajari gejala umum yang terjadi pada masyarakat, yang merupakan objek studi dari Sosiologi itu sendiri. Gejala umum yang dipelajari lebih ditekankan pada interaksi yang terjadi.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA