Raja Saudi yang akan membongkar makam Rasulullah adalah

Masjid Nabawi, Madinah. TEMPO/Mahanizar Djohan

TEMPO.CO, Madinah - Usulan pemindahan makam Nabi Muhammad yang diajukan seorang akademikus Arab Saudi yang belum diketahui namanya membuat dunia terhenyak. Pasalnya, Nabi Muhammad memiliki peranan penting, baik bagi kelompok Syiah ataupun Sunni. (Baca: Makam Nabi Muhammad akan Dipindahkan)Setiap hari jutaan umat Islam, baik Syiah maupun Sunni, berziarah dan berdoa di sana. Pemindahan makam Nabi Muhammad dari Masjid Nabawi menuju pemakaman al-Baqi yang tak jauh dari Nabawi bisa memicu ketegangan sektarian antara Sunni dan Syiah seperti yang kini telah terjadi di Suriah dan Irak.Namun demikian, menurut Direktur Yayasan Penelitian Peninggalan Islam Saudi, Dr Irfan al-Alawi, kaum Wahabi yang merupakan cabang dari Sunni menganggap penyembahan dan penyucian “benda”, termasuk makam, sebagai praktek syirik.

Ia menduga pemindahan makam dimaksudkan untuk mencegah perbuatan syirik atau penyembahan berhala. “Memang, jemaah yang mengunjungi Kubah Hijau, tempat makam Nabi Muhammad berada, akan menoleh ke pemakaman dan berdoa,” tutur al-Alawi kepada The Independent, Senin, 1 September 2014.

Dengan alasan dan cara lebih ekstrim, hal serupa sudah lebih dulu dilakukan pada makam Nabi Yusuf di Kota Mosul, Irak, pada akhir Juli lalu. Militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang menguasai wilayah tersebut menganggap menziarahi makam termasuk penyembahan berhala. Oleh karena itu, mereka kemudian menghancurkannya. (Baca: Militan ISIS Ledakkan Makam Nabi Yunus)

Bahkan, ISIS bersumpah akan menghancurkan Kabah jika mereka berhasil menguasai Arab Saudi dan mencapai Mekah. Mereka menyatakan Kabah menyebabkan seseorang "menyembah batu selain Allah". (Baca: ISIS Bersumpah Hancurkan Kabah Jika Kuasai Mekah). Menanggapi kerasnya paham dan tindakan ISIS itu, pemerintah Arab Saudi telah menyerukan bahwa kelompok itu merupakan musuh nomor satu umat Islam.

ANINGTIAS JATMIKA | THE INDEPENDENT

Terpopuler:


May Myat Noe, Sang Ratu Kecantikan Sesaat
7 Pemimpin Dunia Dilarang Belanja di Bandara Rusia
Fidel Castro Sebut NATO Mirip Nazi

Putri Sufi is on Facebook. To connect with Putri Sufi, join Facebook today.

Putri Sufi is on Facebook. To connect with Putri Sufi, join Facebook today.

Redaksi Solopos.com - Solopos.com
Kamis, 4 September 2014 - 08:02 WIB

SOLOPOS.COM - Hasyim Muzadi (JIBI/dok)

Solopos.com, JAKARTA — Di Arab Saudi, muncul keinginan untuk memindahkan situs makam Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi. Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Hasyim Muzadi, menyatakan Arab Saudi akan hancur jika mengikuti keinginan kelompok Wahabi itu atau siapa pun yang ingin memindahkan makam tersebut.

“Saudi bakal hancur jika itu dituruti,” kata Hasyim Muzadi kepada pers seusai tampil dalam forum Halaqah Pimpinan Pondok Pesantren dan Tokoh Pendidikan Islam, di Jambi, Rabu (3/9/2014), dikutip Antara.

Menurut Hasyim gagasan memindahkan makam Nabi harus ditentang oleh seluruh umat Muslim di dunia. Ia mengakui memang beberapa tahun lalu pernah mengemuka pemindahan makam Nabi Muhammad yang dilatarbelakangi pemikiran Wahabiyah. Bahkan, katanya, seluruh situs-situs yang bersejarah itu akan dihancurkan, dalam pandangan Wahabiyah karena hal itu syirik.

Padahal, menurut Hasyim, anggapan syirik itu tidak betul karena justru situs-situs itu penting untuk sejarah. Kalau keinginan itu sekarang ingin diulang lagi, seluruh umat Islam di dunia harus menentang. Menurut dia, pemerintah Indonesia bersama kekuatan organisasi Islam lainnya harus bisa menolak, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan seluruh ulama di Indonesia.

Hasyim menilai rencana pemindahan makam Nabi itu dapat dimungkinkan sebagai manuver dari kelompok tertentu untuk menimbulkan keguncangan di kalangan umat Islam.

Pernyataan serupa sebelumnya juga dikemukakan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj di Jakarta. Ia menyatakan mengecam keras rencana pembongkaran dan pemindahan makam Nabi Muhammad SAW yang belakangan kembali mengemuka. “Dari dulu sampai sekarang, kami menolak keras, mengecam keras [pembongkaran] itu,” kata Said Aqil Siroj.

Menurut Said Aqil, dulu Komite Hijaz yang merupakan cikal bakal terbentuknya NU juga melakukan gerakan menolak pembongkaran Ka’bah, makam Nabi Muhammad SAW, dan situs-situs lain di Arab Saudi. “Coba saja kalau berani melakukannya. Pemerintah Arab pasti akan hancur,” kata Said Aqil.

PBNU akan mendorong Pemerintah Indonesia untuk ikut bereaksi menolak rencana pembongkaran dan pemindahan makam Nabi Muhammad SAW. “PBNU akan bersurat ke Presiden, meminta agar Indonesia menyurati Pemerintah Arab Saudi, mengingatkan untuk tidak membongkar makam Nabi Muhammad SAW,” kata Said Aqil.

Rencana pembongkaran dan pemindahan makam Nabi Muhammad SAW kembali mengemuka seiring munculnya dokumen konsultasi yang dipimpin akademisi terkemuka Arab Saudi. Dokumen setebal 60 halaman tersebut belakangan sudah dimuat di jurnal kerajaan dan harian The Independent, yang kemudian dipublikasikan oleh beberapa media lainnya.

14097364652102112052

sumber gambar : kabarislamia.com

Seperti yang kita ketahui di dalam Masjid Nabawi terdapat makam Nabi Muhammad SAW. Juga, tembok barat Masjid Nabawi didedikasikan untuk Abu Bakar Siddik AS dan Umar bin Khatab AS, sekaligus penanda tempat Nabi Muhammad SAW diyakini melakukan doa pertama perayaan Idul Fitri.

Belakangan pemerintah Arab Saudi berencana membongkar makam Rasulullah Muhammad SAW, dan memindahkan sisa jenazahnya ke pemakaman lain. Lebih semiliar Muslim di seluruh dunia pasti marah.

Kemudian Proposal kontroversial ini tercantum dalam dokumen konsultasi yang dikeluarkan lembaga pendidikan terkemuka di Arab Saudi. Usulan itu beredar di kalangan pengawas Masjid Nabawi di Madinah, tempat makam Rasulullah.

Hingga saat ini, lokasi yang menjadi makam Nabi Muhammad ditandai dengan tutup kubah berwarna hijau dan dikenal sebagai pusat Masjid Nabawi. Dalam rencana pengembangan baru sesuai sebuah pamflet yang diterbitkan Departemen Urusan Islam pada 2007, lokasi itu kelak akan menjadi sayap timur masjid baru dengan luas delapan kali ukuran saat ini.

Dikutip dari //m.inilah.com/read/detail/2132775/arab-saudi-berencana-bongkar-makam-rasulullah Menurut Irfan al-Alawai, direktur Islamic Heritage Research Foundation, memperingatkan pembongkaran makam Rasulullah dipastikan memicu kerusuhan. Bahkan, menurutnya kepada surat kabar The Independent, bukan tidak mungkin memicu konflik sektarian.

“Orang-orang ingin mengunjungi ruang tempat keluarga Rasulullah pernah tinggal,” ujar Al-Alawi. “Kini ruang itu akan dihancurkan karena pemerintah Arab Saudi menganggap semua itu sirik dan praktek penyembahan berhala.”

Menurut Al-Alawi, satu-satunya cara menghentikan jutaan orang mengunjungi makam itu adalah dengan membongkar dan memindahkan sisa jenazahnya ke pemakaman lain.

Bagaimana menurut anda apakah kebijakan pemerintah Arab Saudi ini efektif atau tidak ? apakah tujuan sebenarnya dari pembongkaran makan Nabi Muhammad SAW ini ?

jpnn.com - JAKARTA - Rencana pembongkaran makam Rasulullah ternyata cuma isu belaka. Pemerintah Arab Saudi sama sekali tidak pernah berencana memugar makam Rasul di Masjid Nabawi untuk dipindahkan ke pemakaman umum al-Baqi. Kepastian itu didapat setelah Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengklarifikasi langsung Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Mustafa Ibrahim al-Mubarak.

Lukman mengaku terkejut dengan banyaknya berita tentang rencana pemindahan makam Rasulullah yang membuat heboh di tanah air. Makanya, dia mengunjungi Dubes Arab Saudi untuk mengklarifikasi langsung isu tersebut.

BACA JUGA: Jokowi Dipastikan Telikung Mega dan PDIP

"Pagi tadi saya mengontak Dubes Arab Saudi untuk tabayun (klarifikasi). Tabayun ini penting dilakukan kepada pihak yang memiliki otoritas resmi. Kami bertemu siang, dan kami diterima baik di sana," ucap Lukman di kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (4/8).

Dalam pertemuan Lukman menyampaikan tanggapan dan keberatan sebagian besar umat Islam Indonesia dengan rencana pembongkaran makam Rasulullah.

BACA JUGA: Anas: Mobil Harier Bukan Pemberian Tapi Beli Sendiri

"Dubes memberikan klarifikasi, rencana itu bukan sikap resmi pemerintah Arab Saudi. Berita dilansir media Inggris. Berita itu tidak benar. Pemerintah Arab Saudi sama sekali tidak mengeluarkan rilis itu. Bahkan dubes menyataakan, berita itu sebagai bagian fitnah," jelas politisi PPP ini.

Isu rencana pembongkaran ini pertama kali diungkap The Independent, koran ternama di Inggris. Pada edisi Senin (1/9), The Indipendent muat artikel yang berisi rencana itu. Sumber utama berita itu berasal dari proposal konsultasi yang diajukan akademisi dari Al-Imam Muhammad Ibn Saud Islamic University, Dr Ali bin Abdulaziz al-Shabal.

BACA JUGA: Elit PKB tak Tahu Gus Dur Tinggalkan Surat Wasiat

Dalam proposal setebal 61 halaman itu terdapat usulan penghancuran tempat-tempat suci, salah satunya makan Rasulullah yang terletak di bawah kubah hijau yang terletak di sudut tenggara (kiri depan) Masjid Nabawi, Madina. Alasannya, ada sebagian umat berziarah ke sana justru berbuat syirik. Selanjutnya, sisa-sisa jenazah Rasulullah akan dipindahkan ke pemakaman umum Baqi, yang terletak di sebelah Masjid Nabawi.

Kata Lukman, selama ini memang ada usulan perluasan Masjid Nabawi. Rencana perluasan itu terkait dengan letak makam Rasulullah yang ada di dalam masjid. Sehingga ada usul agar makam Rasulullah dipindahkan.

"Tapi itu bukan keinginan pemerintah Arab Saudi. Kalau ada (rencana), itu hanya usulan," ucapnya. (rmo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jero Dijerat Pemerasan, KPK Dicurigai Bermain


Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA