Misalnya, kamu butuh sekitar Rp 5 juta sampai awal tahun depan. Uang itu akan kamu gunakan untuk beli laptop baru. Jangan sampai, baru sampai seperempat jalan nabung tapi jadi terhalang godaan belanja online. Karena sekarang dengan gampangnya kamu bisa transfer buat belanja online dari rekening tabunganmu. Mungkin yang terlintas dalam hatimu “Mumpung lagi murah, kapan lagi ada diskon gini!.”
Nah, kira-kira gimana ya cara yang asyik dan nggak jadi beban buat ngumpulin Rp 5 juta itu?
Yes, Saving Challenge bisa menjadi cara seru buat mengumpulkan uang. Caranya klasik, mirip seperti kamu simpan uangnya di celengan ayam jago atau di amplop. Tapi kali ini kamu bisa simpan uangnya dengan cara investasi di reksa dana.
Seperti yang kita tahu, tahun ini baru berlalu 4 minggu. Artinya masih ada sisa sekitar 48 minggu buat ngumpulin Rp 5 juta yang kamu mau. Jangan khawatir, kamu masih bisa mengejarnya, asalkan kamu konsisten dan punya tekad kuat.
Lihat secara teliti tabel di bawah ini, ya!
Ada banyak kolom di atas. Sebagai permulaan, kamu bisa menyisihkan Rp 300 ribu di awal. Masukkan Rp 300 ribu pertamamu ke reksa dana. Karena tujuannya untuk investasi jangka pendek hanya sampai akhir tahun, kamu bisa menempatkannya di Reksa Dana Pasar Uang (RDPU).
Alasannya, RDPU ditempatkan di instrumen pasar uang seperti deposito dan obligasi yang jatuh tempo kurang dari satu tahun. Jadi bisa di bilang, RDPU minim risiko dibanding reksa dana lainnya.
Supaya kamu bisa menjalankannya lebih konsisten, kamu bisa print out tabel di atas dan tempel di kamar atau spot yang gampang kamu lihat. Nah, kalau kamu sudah top up reksa dana Rp 300 ribu ke RDPU, tandai kolom yang bertuliskan Rp 300 ribu. Beri tanda check list di setiap kamu sudah top up uang 100 ribu setiap minggunya, sampai semua kolom terisi, ini tandanya a misi kamu mengumpulkan Rp 5 juta sudah berhasil.
Yes, mission complete!
Kamu bisa dipastikan udah punya tabungan Rp 5 juta. Bonusnya, kamu juga bakal dapat return alias keuntungan selain uang Rp 5 juta yang sudah kamu punya.
Rata-rata return investasi di RDPU adalah sekitar 4-5% per tahun mengikuti kondisi market. Tapi ingat, ini adalah hasil investasi sebelumnya yang belum tentu mencerminkan hasil di masa yang akan datang.
Selanjutnya, kalau uang Rp 5 juta sudah terkumpul, kamu bisa dengan mudah mencairkan reksa danamu untuk beli laptop yang kamu inginkan. Pencairan reksa dana ini gampang banget. Biasanya, proses pencairan di hari kerja dan hal yang perlu kamu perhatikan juga cut-off time ya!
Jadi, siap kantongi Rp 5 juta di akhir tahun nanti? Kalau kamu mau lebih simple, kamu bisa memanfaatkan fitur nabung rutin di aplikasi Bibit. Kamu bisa langsung atur aja nabung per minggu dengan nominal Rp 100 ribuan! Mudah banget kan?
Ilustrasi passive income yang terus berkembang dari hasil investasi, salah satunya investasi di SBR011. (Shutterstock)
Bareksa.com - Memiliki pendapatan pasif (passive income) setiap bulan di mana ada dana mengalir ke rekening kita, tanpa kita perlu bekerja, adalah impian sebagian besar orang. Kondisi itu ibarat kita tidak perlu bekerja untuk mendapatkan uang, melainkan uang yang bekerja untuk kita.
Passive income adalah salah satu istilah yang sudah tidak asing di kalangan investor, termasuk kaum milenial. Bahkan, banyak anak muda sekarang sedang berjuang membangun passive income untuk menghasilkan uang. Apa itu passive income?
Dilansir Kompas.com, secara sederhana, passive income artinya pendapatan atau penghasilan pasif. Ada juga yang mengartikan passive income adalah penghasilan sampingan. Passive income artinya penghasilan (uang) yang diperoleh seseorang dengan melakukan aktivitas yang sangat minim.
Dikutip dari Investopedia, passive income ialah penghasilan yang diperoleh dari sewa properti, kemitraan terbatas, atau perusahaan lain di mana seseorang tidak terlibat secara aktif. Seperti halnya pendapatan aktif, passive income biasanya dikenakan pajak.
Secara umum, penghasilan atau pendapatan dibagi dalam tiga kategori yaitu pendapatan aktif, pendapatan pasif (passive income) dan pendapatan portofolio. Ada juga yang mengartikan passive income sebagai silent investor.
Namun, beberapa analis menganggap pendapatan portofolio sebagai passive income. Sehingga dividen dan bunga akan dianggap pasif. Passive income jadi dambaan setiap orang, terutama para investor. Karena dengan passive income, ketika kita tidur pun tetap bisa mendapatkan penghasilan.
Secara garis besar ada 3 jenis passive income. Pertama adalah paper asset, contohnya deposito, saham, obligasi atau Surat Berharga Negara (SBN) hingga reksadana yang bisa memberikan bunga atau imbal hasil meskipun ketika kita tidur.
Jenis passive income kedua ialah bisnis yang dijalankan tanpa kita terlibat aktif di dalamnya. Misalnya, usaha laundry atau minimarket. Sedangkan jenis passive income ketiga adalah dari properti yang disewakan. Misalnya bisnis sewa rumah, kost, hotel, dan lainnya. Namun semua jenis passive income tersebut perlu terus dikembangkan agar keuangan kita tetap aman dan masa depan terjamin.
Cara Dapat Passive Income Rp8,5 Juta per Bulan
Siapa sih yang nggak mau mendapatkan pendapatan pasif Rp8,5 juta per bulan tanpa kerja? Bagaimana caranya kita bisa mendapatkan pendapatan pasif Rp8,5 juta per bulan tersebut?
Untuk diketahui, Mulai Rabu (25/2/2022) pemerintah membuka masa penawaran Surat Berharga Negara (SBN) Ritel jenis Savings Bond Ritel seri
SBR011.Bagi yang ingin membantu negara dalam menyediakan modal untuk biaya pembangunan sekaligus bisa meraih cuan, SBR011 bisa dipilih.Masa penawaran SBR011dimulai 25 Mei 2022 pukul 09.00 WIB hingga 16 Juni 2022 pukul 10.00 WIB.
SBR011bisa dipilih oleh semua investor termasuk investor pemula. Sebab nilai per unit atau minimum pemesanan SBR011 senilai Rp1 juta. Adapun batas maksimal pembelian Rp2 miliar atau 2.000 unit per investor. Kupon atau imbal hasil SBR011,minimal 5,5 persen, dengan fitur floating with floor (mengambang dengan batas minimal). Dibandingkan suku bunga acuan Bank Indonesia, yakni BI 7 Days Reverse Repo Rate yang saat ini 3,5 persen, maka selisih (spread) imbal hasilnya 2 persen.
Imbal hasil SBR011berpeluang naik saat suku bunga acuan BI naik, namun tidak bisa turun lebih rendah dari batas minimal 5,5 persen. SBR011cocok untuk investor yang memiliki profil risiko rendah atau penghindar risiko (risk averse), karena imbal hasil dan pokoknya dijamin oleh Undang-Undang dan negara.
Jika punya dana nganggur Rp2 miliar, lalu kita investasikan ke SBR011, kira-kira berapa imbal hasil yang akan kita dapatkan?
Berikut simulasinya :
Keterangan | Metode Perhitungan | Nilai (Rp) |
Nilai investasi | 2.000.000.000 | |
Imbal hasil per tahun | 2.000.000.000 x 5,5% | 110.000.000 |
Pajak per tahun | 110.000.000 x 10% | 11.000.000 |
Imbal hasil bersih per tahun | 110.000.000 – 11.000.000 | 99.100.000 |
Imbal hasil bersih per bulan | 99.100.000 : 12 | 8.250.000 |
Sumber : Kemenkeu diolah Bareksa
Dalam simulasi tersebut jika kita investasi di SBR011dalam batas maksimal yakni Rp2 miliar, maka kita akan mendapatkan imbal hasil bersih senilai Rp8,25 juta per bulan tanpa melakukan apa pun.
Itu ibaratnya seperti kita mendapatkan “gaji” rutin atau pendapatan pasif setiap bulan dari negara tanpa kerja. Kita tinggal rebahan saja sambil melakukan aktivitas normal seperti biasa, namun tiap bulan dapat transferan dana imbal hasil SBR011dari pemerintah senilai Rp8,25 juta.
Inilah yang disebut uang bekerja untuk kita karena menghasilkan pendapatan pasif (passive income) dari investasi di SBR011. Menarik bukan?
(AM)
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
Investasi Sekarang
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara(SBN) Ritel atau SBN Ritelsecara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama tiga tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2020 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).
Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Riteldi Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN ritel seri berikutnya.
Baca juga SBR011 Segera Terbit, Ini Pengertian SBR dan Cara Daftarnya di Bareksa