Posisi bulan yang menyebabkan pasang naik air laut terjadi pada nomor

KAMU tentu tau tentang sumber energi laut akibat pasang surut kan? (baca disini), tapi dapatkah kamu jelaskan kenapa bisa terjadi pasang surut? Benarkah pasang surut itu dipengaruhi oleh gaya tarik bulan? Lalu kalau bulan sanggup ”mempengaruhi” naiknya air laut, apakah tubuh kamu yang hampir 80% terdiri dari air juga akan terpengaruh oleh bulan purnama misalnya?

Semua benda memiliki gaya gravitasi (selengkapnya baca disini), begitu pula dengan benda-benda angkasa bumi, bulan, matahari, planet-planet. Yang menyebabkan bumi kita tetap ”stabil” adalah karena kerjasama gaya gravitasi dari semua benda angkasa di alam semesta ini.

Besarnya gaya gravitasi tergantung massa atau ”besar”nya benda dan juga jarak ke benda tersebut. Bulan adalah benda angkasa yang paling dekat dengan bumi diantara benda-benda angkasa lainnya. Tidak mengherankan walaupun ”massa” bulan jauuuuh lebih kecil dari matahari, namun karena jaraknya yang dekat dengan bumi, maka pengaruh gravitasi bulan lebih ”terasa” bagi bumi.

Pengaruh gravitasi bulan salah satunya adalah pasang naik air laut. Dalam satu hari terjadi dua kali pasang (air laut naik) di suatu tempat. Pasang naik terjadi karena air laut ”tertarik” oleh bulan yang ”lewat” di atasnya. Sementara karena pangaruh perputaran bumi, ”gundukan” air juga muncul di sisi lain bumi bersebrangan dengan sisi yang ”tertarik” bulan.

Saat bulan ”muda” atau juga purnama, dimana pada posisi itu bumi, bulan dan matahari berada pada posisi yang ”hampir” atau bahkan segaris, maka ”kekuatan” gravitasi menjadi berlipat, dan menyebabkan pasang menjadi lebih tinggi. Kondisi ini bisa diperparah jika bersamaan dengan cuaca buruk, yang menyebabkan banjir.

Oh ya, beda tinggi pasang naik dan surut di setiap daerah adalah bermacam-macam, ada yang hanya beberapa meter, hingga belasan meter, hal ini tergantung pada bentuk daratan yang membentuk dasar lautan.

Bumi juga memberi pengaruh gaya gravitasi pada bulan. Dilaporkan bahwa kerap terjadi gempa-gempa kecil saat bumi sedang ”purnama”.

Walaupun bulan memberi ”pengaruh” pada air di bumi, namun pengaruh itu sangat keciiil sekali. Sehingga walaupun sebagian besar tubuh kita terdiri atas air, itu sama sekali tidak akan dipengaruhi gaya tarik bulan. Berita bahwa ada orang yang menjadi terganggu ingatannya dan menjadi gila saat bulan purnama tidaklah bisa dijelaskan secara teknis layaknya bulan mempengaruhi pasang surut lautan.

Baca Juga:

Artikel sebelumnya:

<< Hal SebelumnyaHal Selanjutnya >>

Thea Arnaiz Selasa, 15 Maret 2022 | 17:30 WIB

Pasang naik dan pasang surut air laut yang sering terjadi secara periodik. (lexa/pxhere)

Bobo.id - Pasang naik dan pasang surut air laut dipengaruhi oleh gaya gravitasi Matahari dan Bulan.

Namun, pasang naik dan pasang surut air laut yang ada di Bumi lebih dipengaruhi oleh gravitasi Bulan.

Oleh karena itu, pasang dan surut air laut lebih kelihatan ketika sedang Bulan baru dan Bulan purnama.

Karena fenomena alam ini kejadiannya teratur (periodik), para nelayan pun memanfaatkan pasang naik dan pasang surut untuk menentukan kapan kapal sebaiknya berlayar untuk mencari ikan.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang pasang naik dan pasang surut air laut, teman-teman bisa menyimak penjelasannya lebih lanjut, seperti berikut ini.

Pengertian Pasang Naik dan Surut Air Laut 

Pasang naik dan surut air laut adalah fenomena naiknya dan turunnya tinggi permukaan air laut akibat gaya gravitasi.

Gaya gravitasi yang memengaruhinya, adalah gravitasi Bumi, Bulan, dan Matahari yang saling tarik-menarik.

Selain itu, pasang naik dan pasang surut permukaan air laut ini terjadi dua kali dalam waktu 24 jam 50 menit.

Baca Juga: Tak Lagi Wajibkan Tes PCR/Antigen bagi Penumpang Vaksin Lengkap, Ini Daftar Maskapai yang Sudah Menerapkannya

Page 2

Page 3

lexa/pxhere

Pasang naik dan pasang surut air laut yang sering terjadi secara periodik.

Bobo.id - Pasang naik dan pasang surut air laut dipengaruhi oleh gaya gravitasi Matahari dan Bulan.

Namun, pasang naik dan pasang surut air laut yang ada di Bumi lebih dipengaruhi oleh gravitasi Bulan.

Oleh karena itu, pasang dan surut air laut lebih kelihatan ketika sedang Bulan baru dan Bulan purnama.

Karena fenomena alam ini kejadiannya teratur (periodik), para nelayan pun memanfaatkan pasang naik dan pasang surut untuk menentukan kapan kapal sebaiknya berlayar untuk mencari ikan.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang pasang naik dan pasang surut air laut, teman-teman bisa menyimak penjelasannya lebih lanjut, seperti berikut ini.

Pengertian Pasang Naik dan Surut Air Laut 

Pasang naik dan surut air laut adalah fenomena naiknya dan turunnya tinggi permukaan air laut akibat gaya gravitasi.

Gaya gravitasi yang memengaruhinya, adalah gravitasi Bumi, Bulan, dan Matahari yang saling tarik-menarik.

Selain itu, pasang naik dan pasang surut permukaan air laut ini terjadi dua kali dalam waktu 24 jam 50 menit.

Baca Juga: Tak Lagi Wajibkan Tes PCR/Antigen bagi Penumpang Vaksin Lengkap, Ini Daftar Maskapai yang Sudah Menerapkannya

Pasang surut air laut dibedakan dalam dua kondisi, yaitu air permukaan laut naik  yang disebut pasang dan air permukaan laut turun yang disebut surut. 

Mengapa pada permukaan air laut sering mengalami naik turun atau memunculkan gelombang secara berkala? Keadaan tersebut salah satunya disebabkan adanya pasang surut air laut. Perubahan bentuk permukaan air laut tersebut disebabkan oleh gravitasi bulan.

Air merupakan zat cair yang mudah berubah jika dikenai gaya. Nah, akibat gaya gravitasi bulan pada suatu laut, maka bisa menyebabkan gelombang air laut naik atau turun. Lalu bagaimana terjadinya proses pasang surut air laut tersebut? Simak pembahasan dibawah ini.

Pasang Surut Air Laut

Baca Juga : Wajib Tahu, Ini Syarat & Biaya Perpanjangan SIM A

Pasang surut air laut dibedakan dalam dua kondisi, yaitu air permukaan laut naik (pasang) dan air permukaan laut turun (surut). Pada suatu waktu, laut akan mengalami beberapa kali pasang dan beberapa kali surut akibat dari rotasi bumi.

Pernahkah Anda melihat bulan purnama? Pada saat terjadi bulan purnama, bagian bumi yang menghadap bulan akan mengalami pasang naik tertinggi, Sedangkan bagian bumi yang membelakangi bulan mengalami surut terdalam.

Pasang naik atau pasang purnama umumnya terjadi dua kali dalam sebulan, tepatnya di bulan baru dan bulan purnama. Ketika bulan baru, posisi bumi, bulan, dan matahari berada pada satu garis lurus (konjungsi), sehingga gaya gravitasi bulan dan matahari menarik bumi.

Baca Juga : Ayo Mengenal Apa Itu Pajak Progresif Kendaraan Bermotor

Sedangkan saat bulan purnama, posisi bulan, bumi, dan matahari berada pada satu garis (oposisi), sehingga gaya gravitasi bulan akan menabrak bumi. Jenis pasang surut air laut selanjutnya adalah pasang perbani. Kondisi ini disebut juga pasang naik dan pasang surut terendah.

Pasang perbani terjadi saat bulan di kuartal I dan III. Bulan kuarter adalah posisi bulan berada pada tegak lurus dengan garis penghubung bulan dan matahari (membentuk sudut 90o), tidak sejajar dengan bumi. Pasang ini juga terjadi dua kali pada setiap bulannya.

Penyebab Pasang Surut Air Laut

Pasang surut atau istilah ocean tide merupakan kondisi naik turunnya permukaan air laut secara berkala. Kondisi tersebut disebabkan oleh gaya gravitasi dari benda-benda langit, khususnya bulan dan matahari. Adanya gaya gravitasi bulan atau matahari terhadap massa air laut akan menimbulkan gelombang laut.

Baca Juga : Awas, Ini Efek Jika Oli Gardan Mobil Tidak Diganti Berkala

Gravitasi bulan memiliki pengaruh utama karena gayanya lebih besar daripada gravitasi matahari. Selain itu, jarak bulan lebih dekat dengan bumi. Pada saat bulan purnama, jarak air laut dengan pusat bulan sangat dekat daripada pusat bumi ke pusat bulan sehingga menyebabkan permukaan air laut naik.

Pasang naik terjadi karena gaya gravitasi bulan lebih kuat daripada gravitasi bumi dalam menarik air laut. Lalu kapan air laut akan surut? Air laut akan surut jika pada bumi tidak sedang terjadi bulan baru atau bulan purnama. Kondisi permukaan air laut yang surut ini dikenal dengan nama pasang perbani.

Pada saat belahan bumi lain mengalami pasang naik, maka pada sebagian lainnya akan mengalami surut. Kemudian saat terjadi bulan separuh, kondisi air laut surut jauh lebih banyak. Hal tersebut karena bagian bumi yang surut berada tepat di tengah antara bagian yang mengalami bulan baru atau purnama.

Tipe Pasang Surut Air Laut

Tipe pasang surut air laut digolongkan menjadi 3 macam berdasarkan waktunya. Tipe tersebut antara lain tipe harian tunggal (diurnal type), tipe harian ganda atau tengah harian (semi diurnal type), dan tipe campuran (mixed tides).

Pengertian pasang surut tipe harian tunggal yaitu, pasang surut yang terjadi apabila dalam sehari (24 jam) hanya terjadi satu kali pasang dan surut pada air laut. Pasang surut harian ganda adalah kondisi apabila terjadi dua kali pasang dan surut dalam waktu 24 jam atau satu hari. Tipe ini yang sering terjadi.

Sedangkan pasang surut tipe campuran adalah, pasang surut ada yang cenderung ke tipe harian tunggal atau ke tipe tengah harian. Jika condong ke tipe harian tunggal, maka dalam 24 jam akan terjadi satu kali pasang dan satu kali surut. Periode pasang surut rata-ratanya yaitu 12 jam 24 menit.

Sedangkan pasang surut tipe campuran yang condong ke tipe harian ganda adalah, dalam sehari akan terjadi dua kali pasang dan dua kali surut pada air laut. Tetapi periode dan tinggi gelombangnya berbeda. Pasang surut jenis ini banyak terjadi di perairan Indonesia bagian timur.

Cara Menentukan Pasang Surut Air Laut

Untuk dapat menentukan atau memprediksi pasang surut air laut, maka dibutuhkan data amplitudo dan beda fase pada tiap komponen pembangkit pasang surut. Data tersebut bisa diambil pada interval waktu tertentu, sehingga dapat memperoleh fungsi dari komponen harmonik permukaan air laut.

Data pasang surut tersebut bisa diperoleh dengan berbagai cara. Salah satu yaitu dengan mengamati pasang surut di tepi pantai dengan menerapkan berbagai teknik akuisisi data pasang surut. Parameter pengamatannya yaitu 9 komponen harmonik meliputi komponen tunggal, ganda, campuran.

Setiap wilayah memiliki perbedaan kondisi pasang surut air laut. Studi dalam penentuan dan perhitungan pasang surut sudah banyak dilakukan untuk mengetahui tipe pasang surut suatu wilayah beserta komponennya. Sebagian penduduk di pesisir pantai akan lebih mudah membedakan dan menentukan.

Contohnya adalah saat terjadi pasang naik, maka daerah berpasir di pantai akan lebih sempit karena terendam oleh ombak. Sedangkan saat terjadi surut, tandanya adalah daerah berpasir di pantai akan lebih luas. Selisih tinggi air laut pasang naik dengan tinggi air laut saat surut disebut tinggi pasang surut.

Manfaat Pasang Surut Air Laut

Peristiwa pasang surut air laut sudah banyak dimanfaatkan manusia dari sejak dulu. Manfaat utama adalah para nelayan bisa menentukan kapan waktu yang tepat untuk berlayar. Pada saat air laut pasang atau naik, para nelayan tersebut akan jauh lebih mudah dalam menangkap ikan di laut.

Selain itu, kondisi pasang surut air laut juga bisa dimanfaatkan oleh pengelola tambak garam. Tambak garam bisa mendapatkan air laut dengan mudah saat terjadi pasang, karena air laut lebih gampang untuk diambil sebanyak-banyaknya.

Perbedaan ketinggian air laut pada interval waktu tertentu tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk pembangkit listrik. Gerakan air laut dapat digunakan untuk menghidupkan generator sebagai sumber listrik. Pembangkit listrik dengan bantuan pasang surut air laut sudah banyak dijumpai seperti PLTU.

Pasang surut air laut ini juga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan transportasi air seperti perahu, kapal kecil, dan kapal besar. Saat air laut naik, transportasi air bisa berangkat dan berlabuh di pelabuhan. Sedangkan saat air laut surut, transportasi air tersebut bisa bersandar atau berhenti sejenak.

Manfaat yang terakhir adalah digunakan untuk wisata air. Keadaan air laut yang naik dan turun dapat menjalankan papan selancar bagi Anda yang hobi surfing. Semakin tinggi ombak laut, maka semakin memancing adrenalin saat berselancar di atas permukaan air laut.

Informasi tentang pasang surut air laut di atas menunjukkan bahwa fenomena tersebut sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia sehari-hari. Setelah mempelajari pembahasan di atas, semoga Anda bisa membedakan antara pasang dan surut air laut beserta beberapa hal yang terkait dengannya.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA