Pernapasan yang dilakukan dengan cara menghirup udara melalui mulut adalah

Suara.com - Jarang yang Tahu, Ini Cara Bernapas yang Benar Agar Paru-paru Lebih Sehat

Sudah rahasia umum jika mengambil napas dalam memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Selain ampuh menghilangkan stres, aktivitas ini bisa dijadikan sebagai kegiatan relaksasi menenangkan pikiran.

Meski bernapas adalah proses alami, jarang dari kita yang tahu, cara bernapas yang benar sehingga bermanfaat untuk kesehatan.

Melansir laman Medical News Today, Rabu (27/5/2020) langkah bernapas ini dibagikan The American Lung Association (ALA), seperti sebagai berikut:

Baca Juga: Terinfeksi Corona Covid-19, Wanita Ini Rasakan Sensasi Geli saat Bernapas

1. Gunakan hidung

Secara tidak sadar saat kita kekurangan napas, kita akan terengah-engah menggunakan mulut untuk bernapas. Padahal bernapas dengan hidung bisa memperlambat napas dan membuat paru-paru bekerja lebih efisien.

Cara ini juga akan menambah asupan oksida nitrat yang berguna untuk membawa dan menyebarkan oksigen ke seluruh tubuh.

Bernapas melalui hidung juga membuat lubang hidung melakukan beberapa hal berikut:

  • Menyaring racun dan alergen dari udara, sehingga mencegah mereka memasuki tubuh.
  • Mampu menyaring udara yang lebih hangat, bila udara terlalu dingin.
  • Melembabkan udara yang terlalu kering.

Sebagai catatan bernapas melalui mulut juga tetap diperlukan saat seseorang berolahraga atau hidung sedang tersumbat.

Baca Juga: Hewan Ini Bisa Bernapas Tanpa Oksigen

2. Gunakan perut

Suara.com - Jarang yang Tahu, Ini Cara Bernapas yang Benar Agar Paru-paru Lebih Sehat

Sudah rahasia umum jika mengambil napas dalam memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Selain ampuh menghilangkan stres, aktivitas ini bisa dijadikan sebagai kegiatan relaksasi menenangkan pikiran.

Meski bernapas adalah proses alami, jarang dari kita yang tahu, cara bernapas yang benar sehingga bermanfaat untuk kesehatan.

Melansir laman Medical News Today, Rabu (27/5/2020) langkah bernapas ini dibagikan The American Lung Association (ALA), seperti sebagai berikut:

Baca Juga: Terinfeksi Corona Covid-19, Wanita Ini Rasakan Sensasi Geli saat Bernapas

1. Gunakan hidung

Secara tidak sadar saat kita kekurangan napas, kita akan terengah-engah menggunakan mulut untuk bernapas. Padahal bernapas dengan hidung bisa memperlambat napas dan membuat paru-paru bekerja lebih efisien.

Cara ini juga akan menambah asupan oksida nitrat yang berguna untuk membawa dan menyebarkan oksigen ke seluruh tubuh.

Bernapas melalui hidung juga membuat lubang hidung melakukan beberapa hal berikut:

  • Menyaring racun dan alergen dari udara, sehingga mencegah mereka memasuki tubuh.
  • Mampu menyaring udara yang lebih hangat, bila udara terlalu dingin.
  • Melembabkan udara yang terlalu kering.

Sebagai catatan bernapas melalui mulut juga tetap diperlukan saat seseorang berolahraga atau hidung sedang tersumbat.

Baca Juga: Hewan Ini Bisa Bernapas Tanpa Oksigen

2. Gunakan perut

Home Lifestyle Berita Lifestyle

Jakarta, CNBC Indonesia - Umumnya, semua manusia bernapas melalui hidung di mana prosesnya adalah menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Namun dalam keadaan tertentu seseorang juga bisa bernapas melalui mulut, misalnya ketika hidung yang tersumbat atau kelelahan sehabis berolahraga.

Hidung dan mulut sama-sama bisa digunakan untuk bernapas. Namun, keseringan bernapas melalui mulut dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius. 

Perlu diketahui, bernapas lewat hidung lebih sehat. Sebab, hidung merupakan organ utama penciuman manusia dan berperan sebagai pintu masuk udara ke dalam tubuh. Oleh karena itu, organ ini merupakan benteng pertahanan pertama tubuh untuk menyaring benda asing dari luar masuk ke dalam tubuh, termasuk kuman, polusi, dan racun dari udara yang dihirup.

Di dalam hidung, terdapat rambut-rambut halus yang bertugas membersihkan udara dari partikel asing. Setelah melalui proses penyaringan, udara akan bergerak melalui saluran hidung dan berubah menjadi lebih hangat dan lembap sebelum sampai ke paru-paru.

Pakar otorinolaringologi sekaligus ahli bedah telinga, hidung, dan tenggorokan di Beverly Hills, California, Shawn Nasseri, MD, mengatakan bahwa tubuh memilih hidung sebagai organ utama untuk bernapas. Namun saat udara tidak dapat melewati hidung, tubuh akan menggunakan mulut untuk menerima oksigen.

"Hidung adalah alat pernapasan utama, karena menghasilkan oksida nitrat, yang meningkatkan kemampuan paru-paru untuk menyerap oksigen," kata Nasseri.

Oksida nitrat hanya diproduksi dalam jumlah kecil ketika kita bernapas melalui hidung.

Tetapi, oksida nitrat berperan penting dalam banyak proses biologis, termasuk mengatur kekebalan, tekanan darah, neurotransmisi, dan homeostasis atau menjaga keseimbangan tubuh.

Sementara itu, bernapas dengan mulut sebenarnya tidak terlalu dianjurkan. Cara ini hanya dianjurkan jika hidung tersumbat, atau mau tidak mau dilakukan setelah melakukan olahraga berat agar udara masuk lebih banyak.

Bernapas lewat mulut memang membantu paru-paru meraup lebih banyak oksigen dengan lebih cepat ketimbang lewat hidung. Dengan begitu, udara bisa langsung disalurkan ke otot-otot tubuh.


(hsy/hsy)

Liputan6.com, Jakarta Perbedaan bernapas lewat hidung dan mulut perlu dikenali efeknya. Manusia bernapas lewat hidung dengan menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Namun, tidak jarang seseorang bernapas lewat mulut karena berbagai alasan, seperti hidung sedang tersumbat ataupun selepas olahraga.

Bernapas lewat mulut dianggap kurang baik untuk kesehatan. Hal ini tentu bukan tanpa alasan, karena hidung adalah benteng pertahanan pertama tubuh untuk menyaring berbagai benda asing dari luar, seperti kuman, polusi, dan racun dari udara yang kamu hirup.

Perbedaan bernapas lewat hidung dan mulut harus kamu ketahui untuk menjaga kesehatan pernapasan. Apalagi, kecenderungan bernapas lewat mulut merupakan salah satu tanda adanya sumbatan pada jalur napas lewat hidung, seperti alergi, pilek, sinusitis, polip hidung, hingga asma.

Orang yang terbiasa bernapas lewat mulut walaupun tidak sedang pilek biasanya menunjukkan gejala seperti tidur mendengkur, mulut cepat kering, bau mulut, suara serak, dan mudah lelah. Jika kamu mengalami gejala-gejala tersebut, segera periksakan ke dokter agar mendapat penanganan medis yang tepat.

Berikut Liputan6.com rangkum tentang perbedaan bernapas lewat hidung dan mulut dari berbagai sumber, Senin (17/2/2020).

Liputan6.com, Jakarta Bernapas menjadi mekanisme alami manusia untuk bertahan hidup. Namun, apakah Anda pernah sadar dan fokus dengan cara menghirup napas panjang dan dalam melalui hidung lalu mengeluarkannya melalui mulut?

Dilansir dari laman Xinhua, sebuah penelitian menunjukan cara bernapas seperti itu dapat meringankan pikiran dan meningkatkan daya ingat. Hasil penelitian yang dilakukan para peneliti dari Universitas Northwestern, menunjukkan menghirup udara lewat hidung dapat mempengaruhi aktivitas otak dan khususnya dapat membantu orang untuk mengingat.

"Salah satu penemuan besarnya adalah bernapas melalui hidung hingga terlihat perbedaan dramatis di area otak yang berhubungan dengan proses emosi dan ingatan" ujar Christina Zelano, peneliti utama yang memimpin tim peneliti Universitas Northwestern.

Dalam percobaan, 100 remaja dan dewasa direkrut untuk berpartisipasi. Para peneliti membuat penilaian secara cepat tentang ekspresi wajah atau objek yang terlintas di layar komputer. Hasilnya, orang yang menghirup napas melalui hidung mampu mengenali atau ingat hal-hal lebih cepat dari pada jika mereka mengeluarkan nafas melalui hidung.

"Jika Anda berada di lingkungan yang berbahaya dengan stimulus yang menakutkan, data kami mengindikasikan Anda dapat merespons lebih cepat jika Anda bernapas melalui hidung," kata Zelano.

Namun hasil sebaliknya terjadi jika bernapas melalui mulut. Penelitian ini menunjukkan, bernapas melalui mulut membuat ingatan menjadi lemah. Yuk, simak diskusi tentang bernafas dengan benar yang mampu tingkatkan daya ingat dengan mengeklik tautan berikut ini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya yang sedang populer: Pria Ethiopia Rela Minum Darah Sapi Agar Terlihat Gendut & Seksi. Yuk, berbagi di Forum Liputan6.

Seorang penyanyi kenamaan, Andien, pernah mencoba trik menggunakan plester mulut ketika tidur agar lebih terbiasa menggunakan hidung untuk bernapas. Dengan menggunakan plester, mulut akan terkunci sehingga tubuh “dipaksa” untuk bernapas menggunakan hidung.

Meski bisa membuat Anda bernapas dengan hidung, belum ada penelitian yang benar-benar menyatakan tidur memakai plester mulut terbukti lebih bermanfaat.

Jika Anda tergoda melakukan hal ini, cobalah berkonsultasi lebih dulu dengan dokter. Pasalnya, tidak semua orang diizinkan dan cocok melakukan hal ini, terutama mereka yang memiliki kondisi medis tertentu.

Konsultasi ke dokter jika sering bernapas lewat mulut

Seperti yang telah disebutkan, tanda-tanda orang yang terbiasa bernapas lewat mulut meski tidak sedang pilek adalah tidur mendengkur, mulut cepat kering, bau mulut, suara serak, dan mudah lelah.

Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera pergi ke dokter untuk mendapat penanganan medis yang tepat.

Tidak banyak orang tahu bahwa kecenderungan bernapas lewat mulut bisa menandakan adanya sumbatan pada jalur napas lewat hidung. Di antaranya adalah alergi, pilek, sinusitis, polip hidung, asma, hingga masalah mental (stres, gangguan panik, atau gangguan kecemasan kronis).

Membiasakan diri bernapas dengan hidung memang baik untuk tubuh Anda karena dapat menghasilkan kualitas oksigen yang lebih baik. Walaupun demikian, terkadang Anda juga perlu bernapas menggunakan mulut ketika saluran hidung sedang bermasalah.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA