Paulus mengatakan agar penjaga penjara percaya kepada Tuhan Yesus Kristus agar ia dan seisi rumahnya

SURAT GEMBALA ( Minggu, 23 JUNI 2019)

Kisah Para Rasul 16:27-40

Syalom jemaat Tuhan, pada hari ini dalam bulan keluarga kita akan belajar bersama dari kesaksian keluarga kepala penjara di Filipi menurut Kisah Para Rasul 16:27-40. Filipi, suatu kota di daerah Makedonia, merupakan salah satu tujuan Rasul Paulus dan rekannya Silas dalam pelayanan misi mereka. Seperti halnya di tempat lain, di kota ini Paulus juga mendapat tentangan dari orang-orang yang tidak suka akan pemberitaan injil. Bahkan mereka ditangkap dan didera, kemudian dimasukkan ke dalam penjara. Tuhan berencana mempertobatkan banyak orang di Makedonia, dan ternyata kepala penjara beserta keluarganya adalah salah satunya. Betapa besarnya perhatian Tuhan kepada kepala penjara yang nyawanya hanya sepenting kemampuannya mempertahankan tahanan ini. Tuhan tidak melakukan tindakan besar ini untuk memanggil pemimpin-pemimpin kota, atau orang-orang penting dari kerajaan Romawi. Yang Tuhan panggil hanyalah seorang kepala penjara yang hidup matinya tidak sepenting tahanan yang harus dia jaga. Paling tidak ada dua teladan dari kesaksian hidup keluarga kepala penjara di Filipi menurut Kisah Para Rasul 16:27-40 yang dapat kita pelajari yakni;

Pertama, Menyadari dan Membutuhkan Keselamatan secara pribadi(27-32). Ciri pribadi yang belum mengalami kesalamatan secara pribadi sangat jelas sekali, mereka memiliki cara pandang yang berbeda terhadap semua permasalahan. dalam keadaan yang buntu, melihat masalah yang tidak ada jalan keluar(solusi)– hidup jadi putus asa, tidak ada pengharapan dan mengambil keputusan singkat dan keliru; akhirnya mau mengakhiri hidup dengan bunuh diri(27). Hal inilah yang dialami kepala penjara, mau bunuh diri karena menganggap kehidupannya sudah gagal, dalam konteks ini tidak dapat menjaga para tahanan. Di sini kita melihat bahwa Rasul Paulus dan tahanan lain tidak satupun yang kabur setelah mengalami gempa yang besar. Celah pemberitaan Injil terbuka  dan terjadi proses keselamatan bagi kepala penjara dan keluarganya, seruan rasul  Paulus: kami ada di sini—memberikan secercah harapan bagi Kepala penjara(28) lalu dia datang dengan membawa suluh, gemetar dan tersungkur di depan rasul Paulus dan Silas(29). Kepala penjara menerima berita injil dan keselamatan(30-31), apa yang  harus dilakukan supaya “selamat”?  percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu”. bukti menerima Yesus menjadi Tuhan dan juru selamat pribadi ialah: “kepala penjara sekaligus kepala keluarga dan seisi rumahnya memberi diri dibaptis”(33b)

Kedua, Terjadi perubahan hidup (33a-40). Perubahan bukanlah perubahan sampai terjadi perubahan. Yang tahu kita berubah menjadi pribadi yang baik setelah percaya kepada Yesus ialah Tuhan Yesus, keluarga, komunitas dan orang-orang yang belum percaya. Karena perubahan hidup yang kita alami pasti sangat memberi dampak dalam keluarga dan lingkungan. Bukti terjadi perubahan hidup dalam keluarga kepala penjara di Filipi ialah 1. Mereka melayani dengan kasih(33a-34); membersihkan bilur-bilur luka rasul Paulus dan Silas(33a), menerima di rumah(34) dan menjamu rasul Paulus dan Silas dengan makanan dan minuman(34). 2. Mengalami sukacita(34b). dan ia(kepala penjara) sangat bergembira(rejoice), bahwa ia(kepala penjara) dan seisi rumahnya percaya kepada Tuhan. sukacita adalah buah roh (Gal 5:22). 3. Memiliki perkataan yang benar(35-40). Memiliki keberanian menyampaikan berita yang benar dengan jujur. apa yang disampaikan rasul Paulus kepadanya itulah yang disampaikan kepada pejabat-pejabat utusan pembesar-pembesar kota(35-37). dosa karena lidah adalah dosa korporat;dosa terhadap tubuh Kristus yakni gossip, fitnah, penghakiman, diskriminatif, perpecahan (yak 3:1-12)

Oleh : Pdt. Paulus Timang, M.Th

Selasa, 07 Mei 2013
Hari Biasa Pekan VI Paskah

“Kristus adalah ikatan, yang mempersatukan kita, karena Ia adalah Allah dan Manusia” (St. Sirilus dari Aleksandria)

Antifon Pembuka (lih. Why 19:7.6)

Marilah kita bergembira dan memuliakan Tuhan, Raja yang Mahakuasa. Alleluya.

Doa Pagi

Syukur ya Bapa, atas Rasul Paulus Yang Kaupilih sebagai alat-Mu nan tangguh. Tambahkanlah semangatku dan seluruh keluarga agar tetap percaya kepada-Mu sebagai Allah kami, dan kepada Yesus Kristus, Putera-Mu, sebagai Tuhan dan Juruselamat kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

St. Paulus ditahan, didera dan dipenjarakan. Ia dibebaskan oleh Tuhan. Iman dan kesetiaannya yang teguh mempengaruhi iman para penjaga di penjara. Iman yang kuat dan suka memaafkan akan menjadi sebuah tanda bahwa kita sungguh sudah menemukan Allah. Dan lagi, kesaksian tersebut akan mendorong dan mengantar orang lain kepada Tuhan.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (16:22-34)

"Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus, dan engkau akan selamat, engkau dan sisi rumahmu."

 
Ketika Paulus dan Silas ada di Kota Filipi terjadilah yang berikut ini: Orang-orang Filipi bangkit menentang Paulus dan Silas; lalu pembesar-pembesar kota itu menyuruh mengoyakkan pakaian dari tubuh mereka dan mendera mereka. Setelah berkali-kali didera, mereka dilemparkan ke dalam penjara. Kepala penjara diperintahkan untuk menjaga mereka dengan sungguh-sungguh. Sesuai dengan perintah itu, kepala penjara memasukkan mereka ke ruang penjara yang paling tengah dan membelenggu kaki mereka dalam pasungan yang kuat. Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah, dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. Dan terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah. Seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua. Ketika kepala penjara itu terjaga dari tidurnya dan melihat pintu-pintu penjara terbuka, ia menghunus pedangnya hendak membunuh diri, karena ia menyangka, bahwa orang-orang hukuman itu telah melarikan diri. Tetapi Paulus berseru dengan suara nyaring, katanya, “Jangan celakakan dirimu, sebab kami semuanya masih ada di sini!” Kepala penjara itu menyuruh membawa suluh, lalu berlari masuk dan dengan gemetar tersungkurlah ia di depan Paulus dan Silas. Ia mengantar mereka keluar, sambil berkata, “Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat supaya aku selamat?” Jawab mereka, “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.” Lalu Paulus dan Silas memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di rumahnya. Pada jam itu juga kepala penjara itu membawa mereka dan membasuh bilur-bilur mereka. Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis. Lalu ia membawa mereka ke rumahnya dan menghidangkan makanan kepada mereka. Dan ia sangat bergembira, bahwa ia dan seisi rumahnya telah menjadi percaya kepada Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tangan kanan-Mu menyelamatkan daku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 138:1-2a.2b-3.7c-8)
1. Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hati, karena Engkau mendengarkan kata-kata mulutku. Di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu, aku hendak bersujud ke arah bait-Mu yang kudus.
2. Aku hendak memuji nama-Mu oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
3. Tangan kanan-Mu menyelamatkan daku, Engkau akan menyelesaikan segalanya bagiku! Ya Tuhan, kasih setia-Mu kekal abadi, janganlah Kautinggalkan buatan tangan-Mu!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Aku akan mengutus Roh kebenaran kepadamu, sabda Tuhan, dan Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran.

Yesus mengatakan bahwa adalah lebih baik bagi para murid bila Yesus pergi. Karena dengan itu, Roh Kudus akan datang. Roh Kudus yang dijanjikan itu akan menginsyafkan manusia akan dosa, kebenaran dan penghakiman.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (16:5-11)

"Jikalau Aku tidak pergi, penghibur tidak akan datang kepadamu."


Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Sekarang Aku pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku, dan tiada seorang pun di antara kamu yang bertanya kepada-Ku: Ke mana Engkau pergi? Tetapi karena Aku mengatakan hal itu kepadamu, maka hatimu berdukacita. Namun benar yang Kukatakan kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, penghibur tidak akan datang kepadamu; sebaliknya jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. Dan kalau penghibur itu datang, Ia akan menginsyafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Yesus menjelaskan banyak peranan Roh Kudus, antara lain sebagai penghibur. Namun bagi kita cukuplah mempertanyakan kepada diri kita masing-masing: Apakah kita memberi peluang dan tempat cukup kepada Roh Kudus untuk benar-benar menjalankan peranan-Nya sebagai penghibur kita? Ini tip yang bisa Anda gunakan: Saat-saat kesedihan, hendaknya kita berani berdoa singkat, “Datanglah, ya Roh Penghibur.”

Doa Malam

Yesus, Engkaulah jalan menuju Bapa. Sadarkanlah selalu aku akan penyertaan-Mu, sekalipun aku mengalami kepahitan hidup dan kepada-Mu kuserahkan hidupku, karena Engkaulah harapanku, kini dan sepanjang masa. Amin.

RUAH

Page 2

Beranda Beranda Renungan Minggu dan Hari Raya Katekese Paus Fransiskus Support renunganpagi.id

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA