Orang yang terlalu banyak mengonsumsi garam mineral dan terlalu sedikit mengonsumsi air

Seperti yang Anda ketahui, salah satu fungsi garam adalah menyeimbangkan kadar cairan dalam tubuh, dengan memberikan isyarat kepada ginjal kapan harus menahan air dan kapan harus membuang air. Sayangnya, konsumsi garam berlebih justru dapat mengganggu proses tersebut.

Jika Anda mengonsumsi garam berlebih, ginjal Anda akan mengurangi pengeluaran air ke dalam urin, yang dapat menyebabkan peningkatan volume darah akibat retensi air. Gejala yang akan timbul di antaranya adalah edema, yang ditandai dengan pembengkakan terutama di tangan, lengan, pergelangan kaki, dan kaki, yang disebabkan oleh retensi cairan.

3. Meningkatkan tekanan darah

Konsumsi garam berlebih juga berbahaya karena dapat memengaruhi tekanan darah. Semakin tinggi kadar natrium dalam darah, maka semakin tinggi volume darah Anda. Kenaikan volume darah tersebut ternyata dapat menimbulkan peningkatan tekanan darah. Selain itu, konsumsi natrium dalam jangka panjang juga dapat merusak dinding pembuluh darah dan meningkatkan risiko terjadinya hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Tekanan darah tinggi adalah kekuatan darah yang mendorong dinding arteri saat jantung memompa darah yang dapat menyebabkan banyak kondisi serius, seperti stroke dan gagal jantung. Meskipun tekanan darah meningkat secara alami seiring bertambahnya usia, menurut American Heart Association, salah satu cara untuk mencegah tekanan darah Anda dari kenaikan terlalu banyak adalah dengan mengurangi asupan garam.

4. Stroke dan demensia vaskular

Bahaya tingginya asupan garam selain meningkatkan tekanan darah adalah meningkatkan risiko stroke dan demensia vaskular. Demensia adalah hilangnya fungsi otak yang mempengaruhi ingatan, pemikiran, bahasa, penilaian, dan perilaku. Demensia vaskular dapat disebabkan oleh pembuluh darah yang tersumbat di otak. Sekitar satu dari tiga orang yang mengalami stroke mengalami demensia vaskular.

Halodoc, Jakarta – Makanan tanpa garam akan terasa hambar dan kurang enak. Itulah mengapa banyak orang suka menambahkan garam untuk menambah kelezatan makanan yang dimakannya. Selain sebagai penambah rasa, garam juga mengandung sodium yang punya peranan penting bagi kesehatan manusia. Namun, terlalu banyak mengonsumsi garam juga tidak baik bagi kesehatan. Ketahui apa saja akibatnya dari terlalu banyak makan garam di sini.

Garam dapur yang sering digunakan hampir dalam setiap masakan sebenarnya memiliki dua unsur penting untuk tubuh, yaitu natrium (sodium) dan klorida. Natrium diperlukan untuk menjaga fungsi tubuh dan keseimbangan cairan dalam tubuh, membantu kerja saraf dan otot, serta mengendalikan tekanan dan volume darah. Sedangkan klorida, membantu tubuh dalam mencerna setiap makanan yang dikonsumsi.

Sebagai bumbu penyedap rasa, garam juga disukai banyak orang. Bahkan, ada beberapa orang yang sangat menyukai makanan asin, sehingga cenderung menambahkan garam dalam jumlah banyak. Sebenarnya, mengapa banyak orang begitu menyukai garam? Sebuah penelitian menemukan bahwa otak merespon zat sodium dalam garam sama seperti zat nikotin, sehingga dapat menimbulkan efek kecanduan.  

Baca juga: Ngidam Makanan Asin? Mungkin Ini Sebabnya

Namun, kamu dianjurkan untuk membatasi konsumsi garam per harinya. Pasalnya, unsur garam yang bermanfaat yang sudah disebutkan sebelumnya, justru bisa membahayakan tubuh bila dikonsumsi terlalu banyak. Berikut ini akibatnya bila kamu terlalu banyak makan garam:

1. Risiko Penyakit Jantung Meningkat

Konsumsi garam berlebih sudah sering dikaitkan dengan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Kondisi ini tentu saja merupakan salah satu risiko penyakit jantung. Bagi beberapa orang yang sensitif terhadap sodium, mengonsumsi sodium dalam jumlah tinggi bisa menyebabkan penahanan cairan (edema) dan tekanan darahnya meningkat. Kondisi ini membuat mereka lebih berisiko terkena stroke, penyakit jantung, dan penyakit ginjal. Setiap kali tekanan darah kamu naik, jantung harus bekerja lebih keras. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan otot jantung itu sendiri.

2. Risiko Demensia Vaskular Meningkat

Tidak hanya meningkatkan risiko stroke, asupan garam yang tinggi juga dapat meningkatkan risiko demensia vaskular. Demensia adalah kondisi menurunnya fungsi otak yang memengaruhi ingatan, pemikiran, bahasa, penilaian, dan perilaku. Demensia vaskular dapat terjadi akibat pembuluh darah di otak tersumbat. Sekitar satu dari tiga orang yang mengalami stroke juga mengalami demensia vaskular.

Baca juga: Ini Efek Terlalu Banyak Garam Bagi Otak

3. Massa Tulang Menipis

Kadar kalsium yang terlalu tinggi yang diekskresikan dalam urine dipercaya oleh beberapa ahli dapat membuat tulang menipis. Bahkan, beberapa studi sudah menemukan bahwa garam dapur dapat menyebabkan tulang kehilangan kalsium, sehingga membuat tulang menjadi semakin lemah. Lama-kelamaan, kehilangan kalsium yang berlebihan juga dapat meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis, terutama pada wanita yang sudah memasuki masa menopause.

4. Fungsi Ginjal Terganggu

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, garam memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Garam dapat memberikan isyarat kepada ginjal kapan harus menahan air dan kapan harus membuang air. Namun, konsumsi garam yang berlebihan justru dapat mengganggu fungsi tersebut.

Bila kamu terlalu banyak makan garam, ginjal akan menyerap lebih banyak air (retensi), sehingga menyebabkan volume darah meningkat. Gejala yang akan timbul adalah edema yang ditandai dengan pembengkakan terutama di tangan, lengan, kaki, dan pergelangan kaki.

5. Kanker Perut

Sebuah studi tahun 1996 yang dipublikasikan di International Journal of Epidemiology menemukan bahwa kematian akibat kanker perut pada pria dan wanita berkaitan erat dengan konsumsi garam berlebih. Selain itu, asupan garam yang tinggi juga dikaitkan dengan penyakit perut lainnya seperti sakit maag.

Mengetahui ada banyak dampak buruk yang bisa terjadi akibat terlalu banyak makan garam, kamu dianjurkan untuk membatasi konsumsi garam setidaknya 5 gram atau setara dengan satu sendok teh per hari. 

Baca juga: 7 Bahan Alternatif untuk Mengurangi Konsumsi Garam

Bila kamu merasa mengalami gejala tekanan darah tinggi akibat terlalu banyak makan garam, kamu bisa memeriksa tekanan darah dengan menggunakan aplikasi Halodoc, lho. Caranya praktis banget, kamu tinggal pilih fitur Get a Lab Test dan petugas lab akan datang ke rumahmu untuk memeriksa kesehatanmu. Jangan lupa download Halodoc juga ya di App Store dan Google Play sebagai teman penolong untuk menjaga kesehatan kamu sehari-hari.

Referensi: Livescience. Diakses pada 2019. Why Is Too Much Salt Bad for You? Healthy Eating. Diakses pada 2019. Side Effects of Too Much Salt Intake.

Bahaya garam bagi kesehatan jika dikonsumsi terlalu banyak. Tak hanya tekanan darah tinggi dan penyakit jantung, komplikasi berupa penyakit ginjal juga berisiko.

26 Mar 2021|Nina Hertiwi Putri

Ditinjau olehdr. Reni Utari

Bahaya garam berlebihan dapat meningkatkan risiko munculnya penyakit jantung hingga kanker

Bahaya garam tentu ada dan masalah kesehatan pun bisa timbul. Meski garam mengandung mineral yang diperlukan tubuh, ternyata asupannya perlu dibatasi. Bahkan, Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa sebanyak batas konsumsi garam per hari adalah 1 sendok teh per hari atau setara 5 gram garam. Lantas, apa bahaya garam berlebih?Bahaya terlalu banyak makan garamSebenarnya, garam atau sodium (natrium) dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh serta berperan untuk kesehatan saraf dan otot.Namun, hal yang berlebihan tentu tidak baik, termasuk mengonsumsi garam. Makan makanan yang mengandung kadar garam tinggi menyebabkan penyakit:Seperti yang sudah jamak diketahui, orang yang memiliki riwayat hipertensi, alias tekanan darah tinggi, dianjurkan untuk membatasi jumlah garam dalam pola makannya sehari-hari, alias diet garamYa, bahaya garam bagi kesehatan dalam jumlah berlebihan diketahui dapat meningkatkan tekanan darah seseorang. Jika berlangsung terus-menerus, hal ini dapat berujung pada penyakit kronis, yaitu hipertensi.Sebagaimana dilansir dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, bahaya garam akan meningkatkan kadar natrium di dalam sel tubuh. Nantinya, efek samping terlalu banyak konsumsi garam ini membuat jumlah cairan tubuh pun tidak seimbang dan memperkecil diameter pembuluh darah arteri.Jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan efeknya membuat tekanan darah meningkat. Bahkan, kondisi ini membuat Anda lebih berisiko mengalami serangan jantung dan stroke.Ya, kebanyakan makan asin menyebabkan penyakit jantung. Oleh karena jantung harus memompa lebih keras akibat asupan garam berlebih, Anda juga menjadi lebih rentan mengalami penyakit jantung.Bahaya garam berupa penyakit jantung memang berhubungan erat dengan kondisi darah tinggi. Hampir dua per tiga dari seluruh kasus stroke dan setengah dari kasus penyakit jantung, disebabkan oleh hipertensi.Akibat terlalu banyak mengonsumsi makanan asin juga memicu penyakit ginjal kronis. Sama seperti penyakit jantung, penyakit ginjal kronis juga bisa disebabkan oleh tekanan darah tinggi.Penyakit ginjal kronis dan hipertensi saling berhubungan satu sama lain. Ginjal memiliki peran penting dalam metabolisme garam dalam tubuh.Bahaya garam membuat ginjal harus bekerja ekstra untuk menyaring natrium (garam) dan mengeluarkannya dari tubuh lewat urine. 

Baca Juga

Ciri Kolesterol Tinggi pada Ibu Hamil yang Perlu DiwaspadaiTips Memilih Tensi Meter dan Cara MenggunakannyaBenarkah Kandungan Telur Puyuh Menyebabkan Kolesterol Tinggi?Jika ginjal tidak dapat mengeluarkan natrium dengan baik, metabolisme garam di tubuh menjadi terganggu dan garam akan menumpuk di tubuh. Kebanyakan garam membuat volume darah meningkat karena urine tidak segera keluar. Kondisi ini juga dapat menyebabkan naiknya tekanan darah.Bahaya garam ternyata meningkatkan risiko masalah tulang. Jumlah kalsium yang keluar melalui urine, akan bertambah seiring dengan meningkatnya kadar garam di tubuh. Apabila kadar kalsium di dalam darah berkurang dari yang seharusnya, tubuh akan mulai mengambil kalsium dari dalam tulang untuk menyeimbangkan kekurangan kalsium. Bahaya garam yang muncul adalah kesehatan tulang Anda akan terganggu hingga mengalami pengeroposan tulang atau osteoporosis.Sebuah penelitian dalam British Journal of Cancer menyebutkan bahwa bahaya garam berlebih merupakan salah satu faktor risiko seseorang untuk mengalami kanker lambungHal ini karena bahaya garam yang terlalu banyak berpotensi melukai dinding lambung, yang jika tak ditangani berisiko berkembang menjadi kanker. Dampak negatif garam lainnya jika dikonsumsi berlebihan adalah hipernatremia. Kondisi ini terjadi jika jumlah natrium dalam darah terlalu banyak.Hipernatremia terjadi ketika tubuh kehilangan banyak cairan atau terlalu banyak mendapatkan asupan natrium, salah satunya bisa akibat makan garam dalam jumlah terlalu banyak. Akibatnya, cairan tubuh menjadi tidak seimbang.Saat sodium di darah menumpuk, akan terjadi gangguan metabolisme di tubuh yang bisa berujung pada penumpukan cairan di organ tubuh, termasuk otak. Hal ini bisa menyebabkan kejang, koma, bahkan berujung kematian.Garam memang penting untuk menjaga fungsi saraf. Namun, jika berlebihan, bahaya garam justru akan akan berbalik merusaknya.Dalam tubuh, diperlukan keseimbangan antara sodium (garam) dengan kalium untuk menjaga fungsi saraf tetap normal. Jika kadar sodiumnya terlalu banyak, maka keseimbangan akan terganggu. Begitu pula dengan fungsi saraf, yang juga akan mengalami gangguan.

Rekomendasi kadar garam harian

Kita sering kali tidak sadar sudah mengonsumsi jauh lebih banyak garam dari jumlah yang dianjurkan. Ini karena tak sedikit makanan tinggi garam, tapi tidak terasa asin. Akibatnya, kita merasa aman dari kelebihan garam.Anda perlu lebih memperhatikan asupan jumlah garam per hari berikut ini agar terhindar dari bahaya kesehatan:Batas maksimal konsumsi garam untuk orang dewasa adalah 6 gram per hari atau sekitar 1 sendok teh.Batas asupan garam per hari untuk anak, berbeda-beda tergantung usianya, yaitu:
  • Anak berusia 1-3 tahun: 2 gram per hari
  • Anak berusia 4-6 tahun: 3 gram per hari
  • Anak berusia 7-10 tahun: 5 gram per hari
  • Anak berusia 11 tahun ke atas: 6 gram per hari
  • Untuk bayi, tidak boleh mengonsumsi banyak garam karena ginjalnya belum berkembang sempurna untuk memproses bahan tersebut. Bayi yang berusia di bawah satu tahun, tidak boleh mengonsumsi garam lebih dari 1 gram per harinya.

Tanda tubuh kelebihan garam

Beberapa tanda tubuh kelebihan garam yang bisa Anda rasakan adalah:
  • Perut begah dan terasa kencang, sebab garam mampu menahan kadar air dalam tubuh dan sehingga cairan pun menumpuk dan membuat begah.
  • Tubuh terlihat bengkak, wajah, tangan, kaki, dan pergelangan kaki terlihat menggembung akibat retensi air.
  • Terasa sangat haus, tubuh menarik air dari sel-sel tubuh sehingga membuat Anda kekurangan air dan menyebabkan rasa haus.
  • Berat badan naik, bila berat badan naik dalam seminggu atau bahkan beberapa hari, ini menjadi tanda tubuh kelebihan garam.
  • Buang air kecil terlalu sering, tanda tubuh kelebihan garam ini membuat Anda haus sehingga sering minum air. Efeknya, Anda pun sering bolak-balik ke kamar mandi.
  • Susah tidur, terlalu banyak garam mengganggu tidur Anda, seperti tidur tidak berkualitas, terbangun tengah malam, hingga tidak merasa istirahat cukup di pagi hari.
  • Merasa lelah, ketika garam terlalu banyak dalam darah, air keluar dari sel-sel darah agar mengencerkan kadar natrium sehingga Anda rentan lemas.

Baca Juga

Aluminium Foil untuk Makanan, Amankan Bagi Kesehatan?Cara Menjaga Kesehatan Ginjal yang Mudah DilakukanCara Menjaga Kesehatan Jantung dengan Menyenangkan

Cara membatasi kadar garam di tubuh

Bagi para pemilik hipertensi atau penyakit seperti di atas, sebaiknya Anda menghindari makanan yang mengandung sodium tinggi. Inilah daftar makanan yang mengandung natrium yang sebaiknya Anda kurangi atau bahkan hentikan:
  • Daging kalengan atau daging yang diawetkan, seperti sosis, bacon, hingga ikan teri
  • Makanan kalengan
  • Pizza
  • Makanan olahan, seperti keju olahan.
Jika terbiasa mengonsumsi makanan dengan kadar garam berlebih, ada baiknya jika Anda mulai membatasi konsumsi garam. Berikut ini tipsnya untuk Anda.
  • Mengurangi jumlah garam
  • Menggunakan rempah-rempah dan bumbu pengganti garam, seperti bawang putih, dan cabai.
  • Tambahkan juga perasan air lemon untuk membuat daging lebih lembut dan menonjolkan rasa makanan.
  • Kurangi garam saat memasak secara perlahan, dalam waktu beberapa minggu, untuk membangun kebiasaan.
  • Hindari mengonsumsi makanan cepat saji atau makanan kaleng.
  • Hanya gunakan sayur dan buah segar untuk makan maupun memasak.
  • Pilih makanan yang labelnya bertuliskan rendah garam atau tidak mengandung garam.
Memang tidak mudah untuk mengubah kebiasaan menjadi lebih sehat secara tiba-tiba. Namun, pilihan ini perlu dibuat untuk masa depan yang bebas dari penyakit berbahaya. Mencegah, tentu lebih baik daripada mengobati, bukan?Bila Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang bahaya garam, tanda tubuh kelebihan garam, hingga ragam makanan tidak sehat lainnya, segera hubungi dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Baca Juga

Perut Berdenyut: Wajar atau Berbahaya?Makan Acar Timun Menyebabkan Hipertensi, Mitos atau Fakta?Ini Teknik Menggoreng Tanpa Minyak yang Antikolesterol

makanan tidak sehatkolesterolpenyakit ginjalhipertensipenyakit jantung koroner

Harvard School of Public Health. //www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/salt-and-sodium/
Diakses pada 25 Oktober 2019
Better Health Channel. //www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/salt
Diakses pada 25 Oktober 2019
NHS. //www.nhs.uk/live-well/eat-well/salt-nutrition/
Diakses pada 25 Oktober 2019
Healthline. //www.healthline.com/nutrition/sodium-per-day
Diakses pada 25 Oktober 2019
Everyday Health. //www.everydayhealth.com/diet-and-nutrition-pictures/need-to-know-facts-about-salt.aspx
Diakses pada 25 Oktober 2019
Cleveland Clinic. //health.clevelandclinic.org/salt-and-sleep/
Diakses pada 26 Maret 2021
British Journal of Cancer. //www.nature.com/articles/6605993
Diakses pada 26 Maret 2021
Web MD. //www.webmd.com/diet/ss/slideshow-too-much-salt
Diakses pada 13 Agustus 2021
Healthline. //www.healthline.com/nutrition/foods-high-in-sodium
Diakses pada 13 Agustus 2021

Riset membuktikan, lemon adalah buah yang bermanfaat untuk pencegahan dan perawatan penyakit ginjal. Lemon mengandung sitrat yang dapat membantu mencegah pembentukan batu ginjal.

Makanan beku bukan hal baru. Inovasi yang satu ini membuat orang bisa lebih leluasa menyimpan makanan dan mengolahnya ketika diperlukan. Makanan bisa lebih tahan lama, namun di sisi lain kandungan nutrisinya juga rentan berkurang. Waspadai juga pengawet atau perasa tambahan yang membuat kalori makanan jadi lebih besar.

20 Mei 2020|Azelia Trifiana

Kriteria hipertensi yang menentukan apakah seseorang mengidap tekanan darah tinggi atau tidak bisa diketahui melalui pemeriksaan tekanan darah.

Dijawab Oleh dr. Adhi Pasha Dwitama

Dijawab Oleh dr. Dwiana Ardianti

Dijawab Oleh dr. Vina Liliana

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA