Musik pada masa Islam di asia merupakan perkembangan musik dan lagu yang dipengaruhi dari budaya

Langsung ke pesan pertama yang belum dibaca

belum dibaca,

25 Nov 2011 06.24.5425/11/11

Login untuk membalas kepada penulis

Anda tidak memiliki izin untuk menghapus pesan dalam grup ini

Laporkan pesan sebagai penyalahgunaan

Login untuk melaporkan pesan sebagai penyalahgunaan

Untuk melihat pesan asli, alamat email grup ini tidak boleh berstatus anonim atau Anda harus memiliki izin untuk melihat alamat email anggota.

kepadaISSI ( Ikatan Sarjana Seni Indonesia )


Masa setelah masuknya pengaruh Hindu- Buddha

Pada masa ini, berkembanglah musik- musik istana (khususnya di Jawa).saat itu, musik tidak hanya dipakai sebagai bagian ritual saja, tetapijuga dalam kegiatan- kegiatan keistanaan (sebagai sarana hiburan paratamu raja). Musik istana yang berkembang adalah musik gamelan. Musikgamelan terdiri dari 5 kelompok, yaitu kelompok balungan, kelompok

blimbingan, kelompok pencon, kelompok kendang,dan kelompok pelengkap.


Masa setelah masuknya pengaruh Islam

Selain berdagang dan menyebarkan agama islam, para pedagang arab jugamemperkenalkan musik mereka. Alat musik mereka berupa gambus & rebana.dari proses itulah muncul orkes- orkes gambus di Tanah Air

( Indonesia ) hingga saat ini.

Masa Kolonialisme

Masuknya bangsa Barat ke Indonesia juga membawa pengaruh besar dalamperkembangan musik Indonesia. Para pendatang ini memperkenalkanberbagai alat musik dari negeri mereka, misalnya biola, selo (cello),gitar, seruling (flute), dan ukulele. Mereka pun membawa sistemsolmisasi dalam berbagai karya lagu. Itulah masa- masa perkembanganmusik modern Indonesia. Saat itu,para musisi Indonesia menciptakansajian musik yang merupakan perpaduan musik barat dan musik

Indonesia . Sajian musik itu dikenal sebagai musik keroncong.


Masa Kini

Seiring dengan masuknya media elektronik ke Indonesia,masukpulaberbagai jenis musik barat, seperti pop, jazz, blues, rock, dan R&B.demikian pula dengan musik- musik negeri India yang banyak dibawamelalui film- filmnya. Dari perkembangan ini, terjadi perpaduan antaramusik asing dengan musik Indonesia. Musik India mengalami perpaduandengan musik melayu sehingga menghasilkan jenis musik dangdut. Maka,muncul pula berbagai musisi Indonesia yang beraliran pop, jazz, blues,rock, dan R&B. Berkembang pula jenis musik yang memadukan unsurkedaerahan Indonesia dengan unsur musik barat, terutama alat- alatmusiknya. Jenis musik ini Prasejarah Musik Indonesia sejak ribuan tahun yang lalu ternyataperkembangan musik Indonesia sudah ada, sehingga musik itu dikatakantelah melampaui batas bahasa, kebudayaan bahkan agama. Bagi orangbarat, India sering disamakan dengan Indonesia. Mereka menyebut Indiadengan Indie (Nedherland-Oost) yang maksudnya Indonesia. Anggapan semacam itu mengakibatkan kekayaan alat seni maupun keseniandi Indonesia tidak diperhitungkan oleh bangsa lain, terutama waktupenjajahan Belanda masih bercokol di bumi Indonesia. Khasanah seni di Indonesia adalah sangat kaya dan bermutu tinggi dandapat disejajarkan dengan seni klasik di negeri yang berkembang. A. Jaman Prasejarah (sebelum abab 1 Masehi) Ternyata prasejarah Indonesia belum banyak diteliti dengan kata laindiselidiki oleh para arkeolog , sejarawan atau yang lain. Padahaljustru waktu antara tahun kira-kira 2500 Sebelum Masehi dan abad ke-1Masehi menemukan perkembangan kebudayaan termasuk musik sampai saatini. Menurut Alec Robertson dan Denis Stevens (penulis buku Geschichte derMusik 1 dari Munchen, Germany), pada jaman Mesolitikum kira-kira tahun5000 Sebelum Masehi di Asia Tenggara terdapat 3 ras besar: orangAustralide (penduduk asli), orang Melanesia (berasal dari Asia Tengah)dan orang Negrito (mungkin dari India). Lapisan bawah ini di tumpangi lapisan baru dengan dua arus imigrasibesar : 1. Imigrasi Pra-Melayu Antara tahun 2500 dan 1500 Sebelum Masehi kiranya terjadi suatuperpindahan bangsa dari Asia Tengah ke Asia Tenggara. Dalam perjalanannya mereka mengutip juga unsur dari Kaukasus danMongolia. Mereka membawa serta kebudayaan bambu serta teknik pengolahan lading.Terutama di Annam (Cina Selatan) mereka memperkenalkan semacam lagupantun dimana putra dan putri bernyanyi dengan cara sahut menyahut. Mereka memakai sebuah alat tiup bernama Khen terdiri dari 6 batangbambu yang ditiup bersama dalam kelompok d atau 3 nada. Alat inidikenal pula di CinaSheng dan di Kalimantan dengan nama Kledi. dengannama Alat ini hanya merupakan salah satu alat dari sejumlah besar alatmusik bambu yang sampai sekarang terdapat di Asia Tenggara. Sejumlahbatang bambu dengan ukuran yang berbeda-beda di tanam di tanah. Tiupanangin menimbulkan bunyi bagaikan Kledi raksasa yang cukup indah(terdapat di Bali sampai sekarang). Alat musik bambu lain seperti suling, angklung dan lain sebagainya.Telah mengalami suatu proses perkembangan pada waktu kemudian. SepertixylofonAsia Tenggara dalam bentuk berbeda-beda: sebagai’tatung’ diAnnam, ‘rangnat’ di Kamboja, ‘ranat’ di Thailand, ‘pattalar’ di Birma,‘gambang’ di Jawa, ‘kolintang’ di Sulawesi dan Kalimantan. Xylofonmalah diekspor dari Asia Tenggara ke Afrika pada abad 5 Masehi. yangtersebar diseluruh 2. Imigrasi Proto-Melayu pada jaman perunggu (abad 4 Sebelum Masehi) Menurut para ahli sejarah terjadi lagi suatu gelombang imigrasi keIndonesia di sekitar abad 4 Sebelum Masehi berpangkal dari suatudaerah Cina SelatanAnnam. Menurut R. von Heine-Geldern perpindahansuku-suku dari daerah tersebut lewat Kamboja, Laos, Thailand, Malaysiake Indonesia dan berjalan terus ke Filipina, Melanesia dan Polynesia.Hal ini dibuktikan pula oleh P. Wilhelm Schmidt (1868-1954) yangmenemukan bahwa para penduduk Indonesia, Melanesia dan Polynesiaberdasarkan satu bahasa yang sama (yang memang kemudian berkembangsendiri-sendiri). Teori ini pada jaman sekarang didukung oleh hampirsemua ahli sejarah. bernama Karena ini terjadi pada zaman perunggu maka kedatangan merekamempengaruhi juga kebudayaan musik. Diperkirakan bahwa gong-gong pertama berasal pula dari Asia Selatan,karena di dekat Annam, pada tahun 1930-an ditemukan banyak sekali alatdari perunggu, sehingga terbukti bahwa dari sinilah kebudayaanperunggu tersebar tidak hanya ke Indonesia tetapi ke seluruh AsiaTenggara. Maka kebudayaan ini juga disebut “kebudayaan Dong-son”. Kebudayaanini berlangsung dari abad 7-1 Sebelum Masehi dan mencapai puncaknyapada abad 3-2 Sebelum Masehi. Bagaimana dengan musik dalam kebudayaan Dong-son? Kita tidak tahu apa-apa tentang musik mereka. Diperkirakan bahwa gong mereka berukuranbesar, maka musiknya berat. Menurut ahli sejarah tertentu tangga nada Pelog ikut dibawa keIndonesia oleh kelompok Proto-Melayu. Menurut Alec Robertson dan DenisStevensPelog mula-mula tersebar di seluruh Asia Tenggara, namunkemudian terutama dipelihara di Jawa dan Bali. Karena tidak adacatatan maka tidak dapat diketahui teori musik yang melatarbelakangitangga nada yang unik ini. tangga nada Gong-gong yang dibawa oleh Proto-Melayu dari Cina Selatan keIndonesiaJawa. Rupa-rupanya mula-mula dipakai untuk upacaramendatangkan hujan secara magig (mistik). ternyata ditemukan dalampenggalian di Pengaruh dari kebudayaan Dong-son ke Indonesia tidak berarti bahwa diIndonesia waktu itu tidak terdapat kebudayaan sendiri, tetapiterjadilah suatu perkembangan : benda-benda dari perunggu dan besiyang masuk “kasalisator”: meski sebelumnya di Indonesia diperkirakantidak ada perunggu (timah dan kuningan), namun kemudian terbukti bahwaorang Jawa waktu abad-abad pertama Masehi menjadi ahli dalam halmengolah logam, terutama perunggu. B. Jaman Sejarah (Hindu-abad 4-12) Suatu ‘revolusi’ terjadi pada abad 1 Sebelum Masehi di waktu dibuatkapal besar-besar di teluk PersiaLaut Cina. Maka lalu lintas keIndonesia pun menjadi intensif (sebelumnya diperkirakan lalu lintasterjadi terutama lewat daratan). Terutama pedagang India mendatangidaerah-daerah Indonesia sejak abad 2 dan 3 Masehi untuk perdagangan.Maka pengaruh India di Indonesia dan tambah besar, baik dari segiperdagangan dan politik maupun agama dan kebudayaan. Dari dokumen-dokumen dan penemuan nampak bahwa agama Budha masukkepulauan IndonesiaSumatera pada awal abad 7 Masehi dalam kerajaanSriwijaya dan kemudian di Jawa dengan kerajaan Syailendra (750-850Masehi). Pengaruh kebudayaan India mencapai puncaknya dari pertengahanabad 8 Masehi sampai abad 11 Masehi dimana fase kreativitas yangsangat tinggi. Pada masa itu berkembanglah kebudayaan Jawa berupamusik dan tari, arsitektur dan seni rupa, pada waktu itu dibangunlahCandi Borobudur dan Candi PrambananIndonesia dari masa lalu sampaisekarang. pada abad 4 Masehi. Mereka mendirikan pusatnya di pulau yangmenjadi kebanggaan bangsa Selain tangga nada Pelog dipakai juga tangga nada Slendro yang bentukdan rupanya diperkenalkan oleh Dinasti Syailendra pada abad 8 Masehi.Menurut cerita tangga nada ini ditemukan oleh dewa Barata Endra ataspetunjuk dewa Shiva. Merurut teori, satu oktaf dibagi dalam 5 intervalyang sama (6/5 dari sekon besar). Namun ternyata tidak selaludemikian. Malah dalam penggalian di JawaCina dan musik India.ditemukan alat-alat kuno dengan tangga nada yang mirip dengan tangganada pentatonic (dengan interval sekon-sekon dan terts kecil), samahalnya dengan tangga nada Perkembangan musik sangat dipengaruhi oleh drama Hindu dalam bahasaSansekerta Ramayana. Drama ini diterjemakan dan diolah bebas dalambanyak bahasa di Asia Tenggara. Pementasan dari fragmen-fragmen dramaini sangat disukai. Sesudah abad 9 Masehi terdapat terjemahan dalambahasa Jawa dan paling sedikit sejak abad 11 Masehi dipentaskan diJawa. Selain Pementasan tari berkembanglah pula versi wayang, suatutradisi yang nampaknya berasal dari jaman pra-Hindu. Waktu orang Hindu datang ke Jawa, maka mereka telah menemukanbermacam-macam alat musik. Dalam relief pada Borobudur terdapat alatmusik local maupun alat musik yang diimpor dari India seperti gendamg,termasuk gendang dari tanah dengan kulit hanya di satu sisi, kledi,suling, angklung, alat tiup (semacam hobo), xylofon (bentuknyasetengah gambang, setengah calung), sapeq, sitar dan harpa dengan 10dawai, lonceng dari perunggu dalam macam-macam ukuran, gong, saron,bonang. Tidak dapat disangkal bahwa alat musik mula-mula dimainkanmenurut kebiasaan India. Selain itu dari penggalian-penggalian di Jawa Tengah telah ditemukansejumlah besar kumpulan bonang, nada-nada gender dan saron, lonceng,gendang, gong-gong, namun tidak jelas dari abad berapa. Tidak semuaalat musik tersebut di atas bertahan di Jawa dalam perkembangan waktuselanjutnya. Namun nampak bahwa alat musik ini telah dipakai sebelumjaman Hindu. Perlu diketahui bahwa musik gamelan sebagai musik herefondengan pola ritme yang kaya, keindahannya terletak justru dalam bunyibersama dari lagu dan irama yang saling melengkapi menjadi satu‘simfoni nada dan irama’. Sedangkan musik India termasuk musik solotis(vocal maupun instrumental) meskipun dimainkan juga dalam ansambelsebagai iringan. Namun aneka ragam alat musik di India tidakdigabungkan dalam satu orkes, untuk memberi kebebasan pada penyanyidan pemain. Bahwa seni musik sejak dulu di Jawa mendapat suatu penghargaantinggi, dapat disimpulkan dari banyaknya gambar alat musik dalamrelief-relief dari jaman itu serta dari naskah-naskah kuno yang rajinmenyebut nama alat musik dan sebagainya. Jadi Gamelan sebagai orkesmengalami suatu perkembangan alat musik yang berasal dari Indiadiintergrasikan ke dalam musik tradisional Jawa: gong-gong dalam macam-macam bentuk dan ukuran, gambang ditambah sejumlah alat lain yangsebagian ditinggalkan dalam perkembangan jaman. Bahwa terjadilah suatuperkembangan musik gamelan (sampai sekarang) membuktikan betapa tinggimusik ini hingga tidak ada bandingnya di Negara lain di Asia Tenggara. Pada masa abad 11 pusat politik pindah dari Jawa Tengah ke Jawa Timurdengan Kerajaan Airlangga yang berhasil menaklukkan seluruh Jawa(1037), Setelah itu dilanjutkan oleh kerajaan Singasari pada abad 13.Wilayah kekuasaan sampai Kerajaan Majapahit (didirikan oleh RadenWijaya dengan patihnya yang tersohor Gajah Mada). Dengan patihnyaGajah Mada pada tahun 1350-1389 merupakan puncak kejayaan Majapahitdengan Pemerintahan Hayam Wuruk. Seluruh kepulauan (termasuk kerajaanSriwijaya) masuk dalam wilayah Nusantara (itu nama wilayah kerajaanMajapahit di luar pulau Jawa). Maka tidak mengherankan bahwa pada waktu itu pun gong yang di Jawa dibawa ke seluruh Nusantara. Namun itu tidak berarti bahwa semua pulau memakai juga musik gamelan.Meskipun tangga nada Pelog dikenal juga di daerah lain, namun umumnyamusik di luar Jawa dan Bali mengikuti pola lain: ritmik yang kayaserta melodic yang agak sederhana berdasarkan tangga nada pentatonictanpa setengah nada (pentatonic anhemitonis) adalah ciri khasnya. Pada akhir jaman Hindu gamelan sudah lengkap seperti jaman sekarang.Hanya satu alat belum ada: rebab. Meskipun demikian, menurut JaapKunst belum tentu semua alat dimainkan selalu bersama-sama. Mungkinsekali terdapat suatu ansambel dengan alat musik lembut yang terutamadipakai di dalam ruang dengan gender, gambang dan suling. Selain itu terdapat ansambel dengan alat musik keras dengan gendang,cymbal (di Jawa sudah tidak ada), macam-macam gong yang dipakaiterutama diluar gedung untuk pesta dan pawai. Ansambel alat yang kerasseperti di Jawa terdapat terdapat pula di pulau-pulau lain misalnya diNias dan Flores Barat. Gamelan Munggang, ansambel orkes gamelan tertua, ternyata merupakanansambel macam ini juga. Menurur Kurst, kedua ansambel baru digabung menjadi satu orkesgamelan sesudah jaman Hindu. Dan inipun terjadi dalam perkembangan waktu. 1389 – 1520 merupakan jaman kemunduran dan kehancuran kerajaanMajapahit. Sementara itu di Malaka terjadi perkembangan kerajaan-kerajaan Islam yang berkuasa sampai Sumetera. 1511 Malaka direbut Portugis dan masuk pula ke KepulauanMaluku(1522). Sementara itu di Jawakerajaan Demak, Kerajaan Islam(1500-1546). berdiri Kesultanan Demak menguasai seluruh Jawa dan sebagian besar kepulauandi luar Jawa. Bersama dengan agama Islam masuk ke Indonesia pula alat musik Arab:misalnya rebana, rebab, gambus. Namun alat musik ini berkembang di Indonesia : berbedalah bentuk dancara bermain rebab: di Jawa,Bali, Sulsel, Sumba (di Sumba rebab inidisebut ‘dunggak roro’) dengan dua dawai; di Sumatera, Kalimantan,Sulut dan Maluku dengan satu dawai; di Aceh dengan tiga dawai. Berbedalah pula nama rebana: terbang, trebang, robana, rabana.Sedangkan gambus {sejenis gitar/mandolin) biasanya dilengkapi denganalat seperti biola, akordeon, gendang, seruling, bas menjadi orkesgambus. Dengan kata lain: alat musik ini mengalami suatu prosespengintegrasian ke dalam tradisi musik Indonesia. C. Jaman Modern / Masa Kini Banyak tema legu dalam bermusik. Sehingga karya para musisi terdahulumasih enak dan layak di perkembangan dunia musik modern yang semakinmeningkat telah merambah berbagai aspek kehidupan masyarakat sertaberkesinambungan dari generasi ke generasi sehingga telah menghasilkanbegitu banyak karya yang patut di banggakan. Pesatnya kemajuanindustri musik di tanah air pada saat ini di imbangi dengan banyakbermunculannya insan – insan musik yang mendatangkan angin segar bagiindustri tersebut. Seperti halnya dunia film, dunia musik jugamempunyai pasar serta penggemar yang banyak dengan aliran musik yangdi anutnya, maka berlombalah grup grup musik, duo, maupun solo untukmeniru. Dengan banyak bermunculannya pendatang baru di dunia musik,maka banyak pula karya- karyaserya penghargaan – penghargaantentangmusik yang sudah di hasilkan. Untuk mengantisipasi hal tersebut perluditingkatkan dandikembangkan bakat generasi muda Indonesia di bidangmusik, khususnya mengenai sejarah, perkembangan serta pengetahuantentang dunia musik yang sifatnya universal tersebut. Selain itumereka juga diharapkanmampu untuk memperkenalkan karya – karyakekancah nasional maupun internasional, sebagai hal yangpatutdibanggakan, dikembangkan, dipertahankan serta dilstarikankeberadaannya. Mengingat untuk perkembangan dunia musikmodern itu sendiri di Indonesia belum ada wadah yang dapat memberiinformasi yang akurat tentang segala hal tentang dunia musik moderndiIndonesia. Sedangkan fasilitas untuk mleakukan pelestarian terhadapkarya- karya serta penghargaan musik tersebut belum benar – benar ada.Oleh karena itu diharapkan adanya suatu wadah yang dapat menampungkarya, penghargaan, minat serta aspirasi yang dapat meningkatkaninformasi dan pengetahuan tentang musik modern yang merupakan salahsatu warisan khasanah budaya Indonesia. Ragam musik di Indonesia dapat dibedakan atas musik tradisi, musikkeroncong, musik dangdut, musik perjuangan, dan musik pop. Seiring dengan masuknya media elektronik ke Indonesia,masuk pulaberbagai jenis musik barat, seperti pop, jazz, blues, rock, R&B danmusik- musik negeri India yang banyak diperkenalakan melalui film-filmnya. Dari perkembangan ini, terjadilah perpaduan musik asingdengan musik Indonesia. Musik India juga berpadu dengan musik melayuyang kemudian menghasilkan jenis musik dangdut. Maka, muncullahberbagai musisi Indonesia yang beraliran pop, jazz, blues, rock, danR&B. Berkembang pula jenis musik yang memadukan unsur kedaerahanIndonesia dengan unsur musik barat, terutama alat- alat musiknya.Jenis musik ini sering disebut musik etnis. Ragam musik di Indonesia dapat dibedakan atas musik tradisi, musikkeroncong, musik dangdut, musik perjuangan, dan musik pop. 1. Musik Daerah/Tradisional Ciri khas jenis musik ini terletak pada isi lagu dan instrumen (alatmusiknya). Musik tradisi memiliki karakteristik khas, yaitu syair danmelodinya menggunakan bahasa dan gaya daerah setempat. Seni tradisiyang merupakan identitas, jati diri, media ekspresi dari masyarakatpendukungnya. Musik jenis ini terdiri dari : 1. Instrumen Musik Perkusi. Antara lain : Gamelan, Talempong, Kulintang, Arumba dan Kendang. 2. Instrumen Musik Petik Antara lain : Kecapi, Sasando dan Sampek. 3. Instrument Musik Gesek Antara lain : Rebab dan Ohyan. 4. Instrument Musik Tiup Antara lain : Suling, Saluang, Serunai, dan Serompet atau Tarompet. 2. Musik Keroncong Ciri musik jenis ini adalah pada harmoni musik dan improvisasi yangsangat terbatas. Umumnya lagu-lagunya memiliki bentuk dan susunan yangsama. Syair- syairnya terdiri atas beberapa kalimat (umumnya 7kalimat) yang diselingi dengan permainan alat musik. 3. Musik Dangdut Ciri khas musik ini terletak pada pukulan alat musik tabla (sejenisalat musik perkusi yang menghasilkan bunyi ndut) dan iramanya yangringan, sehingga mendorong penyanyi dan pendengarnya untuk mengerakkananggota badannya. 4. Musik Perjuangan Ciri khas dari musik ini terletak pada syair- syairnya yang umumnyaberisi ajakan untuk berjuang, ajakan untuk berkorban demi tanah air,dan sejenisnya. Irama musiknya cepat dan semangat, serta diakhiridengan semarak. 5. Musik Populer (pop) Musik ini memiliki ciri, dalam penggunaan ritme yang terasa bebasdengan mengutamakan permainan drum dan gitar bas. Biasanya, paramusisinya juga menambahkan variasi gaya yang beraneka ragam untukmenambah daya tarik dan penghayatan pendengar atau penikmatnya. Musikpop dibedakan menjadi musik pop anak- anak dan musik pop dewasa. PENUTUP Musik nusantara adalah seluruh musik yang berkembang di nusantara,yang menunjukkan ciri keindonesiaan. Musik memiliki fungsi sebagaisarana atau media ritual, media hiburan media ekspresi diri, mediakomunikasi, pengiring tari, dan sarana ekonomi. Ragam musik nusantarayang berkembang dapat dibedakan menjadi musik tradisi, musikkeroncong, musik dangdut, musik perjuangan, dan musik pop. Deikianlah Modul yang sederhana ini saya buat untuk memenuhi syaratpembelajaran di sekolah dan untuk para siswa-siswi yang mudah-mudahandijadikan sebagai satu inspirasi bagi kita semua untuk meningkatkansemangat kita dalam belajar. Apabila ada kesalahan dan kekurangan baik isi dan pengungkapannyakami mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya, kritik dan saranjuga kami harapkan dari para penyimak dan pembaca agar kami bisamembuat yang jauh lebih baik lagi dari sebelumnya. Penyusun DAFTAR PUSTAKA

//ohbingung.multiply.com/reviews/item/1


//www.indonesiaindonesia.com/f/49036-perkembangan-musik-modern/
//phinxgranger4jc.blogspot.com/2010/05/sejarah-dan-perkembangan-musik.html
//prasejarahmusik.blogspot.com/2009/08/khasanah-prasejarah-musik-indonesia.html

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA