Motif batik yang berasal dari Sumatera Utara

Batikzone- Sumatra utara merupakan provinsi yang terletak di pulau sumatra, indonesia. Provinsi yang beribukota di Medan ini memiliki beberapa jenis motif batik yang menjadi kebanggaan masyarakatnya. Sumatra utara identik dengan orang batak, meskipun batik bukan merupakan kebudayaan orang batak namun beberapa tahun belakangan batik mulai berkembang di sumatra utara. Pada suku batak di sumatra utara lebih identik dengan kain yang disebut ulos. Ulos merupakan nama lain dari kain yang menjadi sebutan orang-orang sumatra utara. pembuatan ulos sama halnya seperti pembuatan kain songket yaitu menggunakan alat tenun.

Batik yang dimiliki provinsi sumatra utara memiliki motif yang diambil dari keaneka ragaman suku yang ada di sumatra utara. Batik sumatra utara juga sebagian mengambil dari corak kain ulos yang ada di sumatra utara.

Motif batik sumatra utara berbeda dengan motif batik yang ada di pulau jawa atau provinsi-provinsi lain yang biasanya di dominasi dengna motif tumbuhan dan hewan. Motif batik sumatra utara menggambarkan suku di sumatra utara dan mengambil corak pada kain ulos batak yang ada.

sama seperti batik lainnya di provinsi-provinsi di indonesia,batik sumatra utara memiliki dua jenis batik bila di tinjau dari cara pembuatan, yaitu batik tulis dan batik cetak. Batik cetak biasanya di produksi dengan memakan waktu kurang lebih 3 hari sedangkan untuk batik tulis memakan waktu yang lebih lama yaitu antara 7 hingga 9 hari. Batik tulis biasanya memiliki nilai jual yang lebih tinggi, hal ini disebabkan kerumitan dan lamanya waktu pembuatan selembar kain batik.

Berikut beberapa nama motif batik yang ada di sumatra utara :

1. Motif hari hara sundung dilangit yang merupakan ciri khas dari suku batak toba

2. Motif pani patunda dari simalungun

3. Motif mataniari  dari batak mandaling

5. Motif itik pulang petang

Kota Medan merupakan salah satu kota di Indonesia yang letak geografisnya berada di Provinsi Sumatra Utara. Kota yang terkenal akan kebudayaannya ini ternyata mempunyai cerita yang sangat menarik mengenai batik.

Meskipun batik bukanlah asli kebudayaan masyarakat suku Batak, tetapi beberapa tahun yang lalu batik mulai dikembangkan di kota Medan ini. Batik tidak hanya milik orang Jawa, namun ditanah Batak pun juga ada batik. Medan yang merupakan salah satu kota di Indonesia yang mempunyai tingkat heterogenitas yang sangat tinggi juga perlahan-lahan mulai mempunyai batik etnik.

Batik Medan pada dasarnya terinspirasi dari kebudayaan yang ada di masyarakat sekitar dan tentunya mempunyai ciri khasnya tersendiri, seperti mengambil dari tiap suku yang ada di Provinsi Sumatera Utara. Motifnya batik Medan umumnya disesuaikan dengan 5 etnis suku Batak yang ada di Provinsi Sumatera Utara, seperti Tapanuli Utara (Toba), Mandailing, Karo, Simalungun, Pakpak Dairi, dan Tapanuli Tengah.

Motif batik dari kelima etnis Batak tersebut diantaranya adalah corak dari kain ulos Batak, motif Pani Patunda dari Simalungun, dan motif Hari Hara Sundung di Langit dari Batak Toba. Selain motif tersebut, batik Medan juga mempunyai motif Melayu, diantaranya seperti motif pucuk rebung, itik pulang petang, semut beriring, dan lain sebagainya.

Seperti halnya batik di daerah lainnya, batik Medan juga memiliki ciri khas tersendiri yaitu perpaduan motif ulos dari beragam etnik di Provinsi Sumatera Utara. Perbedaan antara Batik asal Jawa dengan dengan batik Medan yaitu terletak pada motifnya, dimana motif Jawa umumnya lebih mengedepankan motif alam, seperti motif hewan, bunga, dan lain sebagainya. Sedangkan motif Batik Medan lebih cenderung ke motif etnik di Provisi Sumatera Utara, seperti motif ulos yang umumnya mengambil corak dari kain ulos khas Batak.

Dalam proses pembuatannya, batik Medan diproduksi ke dalam 2 jenis batik, yaitu batik tulis dan batik cap. Batik cap biasanya hanya membutuhkan waktu yang singkat, yaitu sekitar tiga hari, sementara batik tulis membutuhkan waktu cukup lama, yaitu minimal satu minggu.

Dalam proses pembuatannya pun tidak jauh berbeda dengan proses pembuatan batik yang ada di Pulau Jawa. Kain polos, kira-kira berukuran 2,5 meter x 1,3 meter diberikan motif memakai pensil. Kemudian dicanting, mengikuti pola gambar yang telah dibuat. Lalu, batik direbus beberapa kali, sesudah itu diberi warna, dan yang terakhir dijemur.

Dalam perkembangannya, ada beberapa produk Batik Medan yang diproduksi di Jawa, tetapi untuk motifnya tetap memakai motif khas Medan. Di dalam pemasarannya, para pengrajin atau pengusaha batik umumnya akan membidik instansi swasta, pemerintahan, kelompok para pengajian, dan persatuan guru.

Pesona Gorga Batak, Motif Batik Kebanggaan Medan yang Mirip Ulos. dream.co.id ©2020 Merdeka.com

SUMUT | 18 Juni 2021 16:30 Reporter : Fatimah Rahmawati

Merdeka.com - Selain terkenal akan keindahan alamnya, Sumatra Utara (Sumut) juga kaya akan warisan budaya. Tanah kelahiran masyarakat Batak ini sering disebut miniatur Indonesia karena punya beragam suku dan kebudayaan.

Tak heran, jika Sumut memiliki banyak kerajinan-kerajinan tradisional yang khas yang punya nilai tinggi. Beberapa di antaranya sangat terkenal, tak hanya di dalam negeri bahkan hingga mancanegara.

Seperti Ulos dan Songket Sipirok, Batik Batak dan Gorga Batak Toba. Ketiga produk kreatif ini sangat mudah dijumpai saat berkunjung ke daerah ini.

Melansir dari unggahan di akun Instagram @disbudpar_su, berikut informasi selengkapnya.

2 dari 4 halaman

Ulos merupakan kain khas kebanggaan Suku Batak, di mana kain ini punya peranan penting dalam adat Batak. Pasalnya, tak hanya berfungsi untuk hiasan pakaian saat pergelaran adat saja, tetapi Ulos juga merupakan simbol dan memiliki arti yang sakral bagi masyarakat Batak.

Ada banyak macam Ulos yang bisa dijumpai, contohnya seperti Ulos Jugia, Ulos Sadum, Ulos Ragi Hotang, Ulos Ragi Hidup dan Ulos Runjat.

Selain Ulos, masyarakat Batak juga memiliki kain Songket Sipirok. Kain ini merupakan kain tenun sejeni songket yang biasanya digunakan untuk berbagai acara resmi maupun acara adat di Sumut.

3 dari 4 halaman

infobatik.id ©2020 Merdeka.com

Ternyata tak hanya masyarakat Jawa saja, tetapi di Sumut juga ada batik, yang disebut Batik Batak. Batik Batak ini merupakan kreasi berupa motif-motif berdasarkan etnis yang ada di Sumut.

Motif Batik Batak sangat bervariatif, karena Sumut terkenal kaya akan warisan budayanya. Saat ini, sudah banyak juga Batik Batak dengan motif baru yang merupakan pengembangan motif yang sudah ada, dipadukan dengan bentuk manusia, flora maupun fauna.

4 dari 4 halaman

kebudayaan.kemdikbud.go.id ©2020 Merdeka.com

Gorga merupakan karya seni ukir yang cukup tua yang ada di Sumut. Karya seni ini merupakan karya seni rupa ukir tradisional dengan tiga warna khas yang dibuat secara alami. Ketiga warna itu yakni merah, hitam dan putih. Di mana masing-masing warna tersebut memiliki arti tersendiri.

Gorga Batak ini banyak dijumpai sebagai hiasan dinding pada rumah, atau bangunan-bangunan rumah adat Batak. Bukan hanya karya seni biasa, ukiran Gorga Batak biasanya juga mengandung makna yang mendalam bagi kehidupan masyarakat Batak.

(mdk/far)

Pameran Batik di Sumatra Utara (foto: Indonesia heritage)

Motif Gorga Batak di Sumatra Utara (foto: @Aus2)

Tradisi Batik dibawa oleh pengrajin dari Jawa yang menyebarkan ilmunya  di kalangan pengrajin lokal. Desain yang ditampilkan diadaptasi dari ornamen dan adat budaya di 33 kota / kabupaten di Provinsi dan lima kelompok etnis. Gorga atau ukiran di bagian luar rumah menjadi desain inspirasi desain dalam pembuatan batik di Sumatera Utara.

Meskipun tekstil tenun adalah tradisi yang paling umum di Sumatera Utara, pengrajin lokal seperti di Medan Tembung memproduksi batik dengan motif lokal. Tekstil batik di wilayah tersebut sebagian besar menggambarkan motif tekstil tenun Ulos, seperti hari hara sundung, motif pani patunda dari suku Simalungun, motif Melayu seperti pucuk rebung, semut beriring, desa nawalu, dan gorga sitompi dari suku Toba, dan motif mataniari dari Batak Mandailing.

Dengan mempelajari dan mengidentifikasi makna motif dari masing-masing daerah, Anda telah berkontribusi dalam pelestarian nilai-nilai luhur Batik. Apakah Anda mencari hadiah yang bermakna untuk orang yang Anda cintai? Beri mereka kejutan dengan hadiah kain batik asli yang cantik dan penuh makna!

Dengan membeli batik tulis asli yaitu batik tulis dan batik cap, maka Anda telah mendukung dan meningkatkan kesejahteraan pengrajin batik tulis di daerah. Dukungan semacam ini akan membuat tradisi membatik terus berkelanjutan dan lestari!

Dukung dan kunjungilah sentra-sentra batik di setiap daerah. Disana Anda dapat mempelajari teknik pembuatan batik dan berinteraksi dengan produsen batik secara langsung. Anda pun juga dapat mengunjungi berbagai tempat wisata setempat yang mengagumkan!

Desa Batik adalah daerah di mana para produsen batik sebagian besar tinggal, membuka lokakarya, serta memamerkan produk-produk batik mereka. Anda dapat membeli tekstil batik dari pengrajin langsung dan berpartisipasi dalam proses pembuatan batik di situs tersebut.

Negeri Seribu Petualangan

SumatrA UtarA

Danau Toba, Sumatra Utara (foto: @sukronstrs_)

Sumatera Utara terkenal akan bentang alamnya, biosfer alami UNESCO di Danau Toba, dan tradisi budaya yang hidup dari masa ke masa. Di wilayah ini, pernah berdiri beberapa kerajaan sejak abad ke-13 seperti Kerajaan Tamiang, Kesultanan Deli, Kesultanan Serdang, Kerajaan Asahan, Kerajaan Lima Laras, dan Kesultanan Dhasa Nawalu. Akulturasi budaya Hindu, Islam dan Barat tercermin dalam tradisi hidup lokal, arsitektur, dan tarian tradisional.

Provinsi Sumatera Utara terletak di Sumatra. Memiliki total luas 7.981,23 km², dan ibukotanya adalah Medan. Menurut sensus 2017, total populasi adalah 14,26 juta orang. Sebagian besar penghuninya adalah Muslim (63,91%), dengan agama Protestan terkemuka berikutnya (27,86%), Katolik (5,41%), dan Budha (2,43%). Kelompok budaya di wilayah ini termasuk Melayu, Batak Karo, Simalungun, Fak-Fak / Dairi, Batak Toba, Mandailing, Pesisir, dan Nias.

Sumatera Utara dikenal dengan Danau Toba, danau vulkanik terbesar di dunia. Salah satu lembah yang terkenal adalah lembah Bakara Danau Toba, yang menyerupai lembah Stryn di Norwegia (foto: @bonapasogit)

Sumatera Utara memiliki budaya dan tradisi leluhur yang sangat kuat. Simbol-simbol budaya ini dapat dilihat pada ornamen yang menghiasi rumah tradisional mereka, tekstil, dan tarian tradisional (Foto: Tari Tradisional Batak @Al Amin).

Motif-motif ini melambangkan hukum adat dan moral masyarakat setempat. Mereka sebagian besar dibuat dalam tiga warna primer (merah, hitam, dan putih) yang disebut Sitiga Bolit. Menurut kepercayaan agama Batak kuno, warna-warna ini menandakan penangkal kekuatan jahat, yaitu sebagai berikut:

  • Putih melambangkan kesucian, kebenaran, dan kejujuran. Warna ini mewakili kosmologi Banua Ginjang (Dunia Atas atau dunia para dewa).
  • Merah melambangkan kekuatan dan keberanian.Warna ini mewakili kosmologi Banua Tonga (Dunia Tengah atau dunia umat manusia).
  • Hitam melambangkan kerahasiaan, otoritas, dan kepemimpinan. Warna ini mewakili kosmologi Banua Toru (Dunia Bawah atau dunia roh).

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA