Menyediakan dan mengajarkan ilmu pengetahuan sesuai dengan nilai yang ada adalah pengertian dari

Komunikasi massa sendiri berasal dari istilah bahasaa Inggris yakni Mass Communication. Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bitter (Ardianto, dkk. 2007:3) yakni “komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang” (mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number people).

Definisi Komunikasi massa dalam buku Psikologi Komunikasi karya Jalaluddin Rakhmat adalah sebagai berikut:

Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. (Rakhmat, 2008:189)

Pendapat lain mengenai komunikasi massa diungkapkan oleh Hikmat dalam bukunya Etika & Hukum Pers mengartikan :

Komunikasi massa atau mass communication ialah komunikasi melalui media massa modern yang meliputi surat kabar, majalah, siaran radio, dan televisi, bahkan internet. Komunikasi massa menyampaikan informasi, gagasan, dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak dengan menggunakan media massa. (2011:71)

Dari beberapa pengertian komunikasi massa, dapat di simpulkan bahwa komunikasi massa merupakan jenis komunikasi yang menyampaikan pesan kepada komunikan berjumlah banyak berupa informasi, gagasan dan sikap dengan menggunakan media massa sebagai saluran masal.

Karakteristik Komunikasi Massa

Komunikasi massa mempunyai beberapa karakteristik khusus yang membedakan tipe komunikasi ini dengan tipe komunikasi yang lain. Komunikasi massa mempunyai ciri-ciri yang juga dijelaskan oleh Ardianto dkk, dalam buku Komunikasi Massa: Suatu Pengantar yaitu:

  1. Komunikator terlembaga. Komuniaksi itu melibatkan lembaga, dan komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks. Misalnya, proses penyusunan pesan itu diterima oleh komunikan, jika pesan itu sisampaikan melalui surat kabar, maka komikatornya adalah redaksi surat kabar tersebut.
  2. Pesan bersifat umum. Artinya komunikasi massa itu ditunjukan untuk semua orang dan tidak ditunjukan untuk kelompok orang tententu. Oleh karenya, pesan komunikasi mass bersifat umum. Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa atau opini.
  3. Komunikannya anonim dan heterogen. Dalam komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikan (anonim), karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka. Komunikan komunikasi massa juga adalah heterogen, karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yangh berbeda-beda.
  4. Media massa menimbulkan keserempakan. Kelebihan komunikasi massa dengan komunikasi lain, adalah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapainya relative banyak dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu, komunikan yang banyak memperoleh pesan yang sama pula.
  5. Komunikasi mengutamakan isi ketimbangan hubungan. Deimensi ini menujukan muatan atau isi komuniksi, yaitu apa yang dikatakan,sedangkan dimensi hubungan menunjukan bagaimana cara mengatakannya yang juga mengisyaratkan bagaimana hubungan para peserta komunikasi itu.
  6. Komunikasi bersifat satu arah. Karena komunikasinya melalui media massa, maka komuniakto dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung. Komunikator lebih aktif menyampaikan pesan, komunkanpun aktif menerima pesan, namun diantara keduannya tidak dapat melakukan dialog sebagaimana halnya terjadi dalam komunikasi antar personal. Dengan kata lain, komunikasi massa itu bersifat satu arah.
  7. Stimulus alat indra terbatas. Dalam komunikasi massa, stimulus alat indra bergantung pada jenis media massa. Pada surat kabar dan majalah, pembaca hanya melihat. Pada siaran radio dan rekaman auditif, khalayak hanya mendengar, sedangkan pada media televisi dan film, kita menggunakan penglihatan dan pendengaran.
  8. Umpan balik tertunda (delayed) dan tidak langsung (indirect). Dalam prose komuniksi massa, unpan balik bersifat tidak langsung (indeirct) dan tertunda (delayed). Artinya komunikator komunikasi massa tidak dapt dengan segera mengetahui bagaimana reaksi khalayak terhadap pesan yang disampaikan.

Komunikasi massa mempunyai ciri – ciri yang juga dijelaskan dalam karya Cangara, yaitu :

  1. Sumber dan penerima dihubungkan oleh saluran yang telah diproses secara mekanin. Sumber juga merupakan lembaga atau institusi yang terdiri dari banyak orang, misalnya reporter, penyiar, editor, teknisi dan sebagainya. Karena itu proses penyampaian pesannya lebih formal, terencana dan lebih rumit.
  2. Pesan komunikasi massa berlangsung satu arah dan tanggapan baiknya lambat (tertunda) dan sangat terbatas. Tetapi dengan perkembangan komunikasi yang begitu cepat, khususnya media massa elektronik sperti radio dan televisi maka umpan balik dari khalayak bisa dilakukan dengan cepat kepada penyiar.
  3. Sifat penyebaran pesan melalui media massa berlangsung begitu cepat, serempak dan luas, ia mampu mengatasai jarak dan waktu, serta tahan lama bila didokumentasikan. Dari segi ekonomi, biaya produksi komunikasi massa cukup mahal dan memerlukan dukungan tenaga kerja relatif banyak untuk mengelolanya (1998: 36).

Pernyataan di atas menunjukan bahwa komunikasi massa adalah komunikasi yang berlangsung satu arah, media massa saluran komunikasi merupakan lembaga, bersifat umum dan sasarannya pun beragam.

Fungsi Komunikasi Massa

Fungsi komunikasi menurut Dominick (2001) dalam buku Komunikasi Massa Suatu Pengantar karangan Ardianto dkk yakni :

Surveilance (pengawasan)

Fungsi pengawasan komunikasi dibagi dalam bentuk utama: warning or bewere surveillance (pengawasan peringatan), instrumental suveilance (pengawansan instrumental)

Interpretation (penafsiran)

Fungsi penafsiran hamper mirip dengan fungsi pengawasan. Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap kejadian – kejadian penting. Organisasi atau industry media memilih dan menentukan peristiwa – peristiwa yang dimuat atau ditanyangkan.

Linkage (Pertalian)

Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk linkpage (pertalian) berdasarkan kepentingan da minat yang sama tentang sesuatu.

Transmission of Value (Penyebaran nilai-nilai)

Fungsi ii juga disebut socialization (sosialisasi) mengacu pada cara, individu mengadopsi perlaku dan nilai kelompok yang mewakili gambaran masyarakat itu di tonton, didengar dan dibaca

Entertainment (Hiburan)

Sedangkan menurut Cangara dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi (2011) komunikasi massa dapat berfungsi sebagai berikut :

  1. Informasi; yaitu kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan bergagai pesan berupa opini komentar. Sehingga orang bisa mengetahui lingkungan sekitar nasional hingga internasional.
  2. Sosialisasi; yaitu menyediakan mengajarkan ilmu pengetahuan sehingga orang bersikap sesuai dengan nilai-nilai yang ada sebagai anggota mansyarakat.
  3. Motivasi; yaitu mengikuti kemajuan orang lain, malalui apa yang mereka lihat, baca, dengar lewat media massa.
  4. Bahgan Diskusi; menyediakan informasi sebagai bahan diskusi untuk memcapai persetujuan dalam hal perbedaan pendapat mengenai nilai-nilai yang menyangkut orang banyak.
  5. Pendidikan; yaitu membuka kesempatan untuk memperoleh pendidikan seluas-luasnya, baik formal maupun informal. Juga meningkatkan kualitas penyajian materi di sekolah.
  6. Memajukan Kebudayaan; yaitu bisa menyebarluaskan hasil-hasil kebudayaan melalui pertukaran program siaran radio dan televise ataupun cetak.
  7. Hiburan; sifat estetika yang dituangkan dalam bentuk lagu, lirik dan bunyi maupun gambar dan bahsa, membawa orang menikmati hiburan seperti kebutuhan pokok.
  8. Intergritas;komuniikasi seperti satelit dapat dimaafaatkan untuk memjembatani perbedaan-perbedaan itu dalma memupuk dan memperkokoh persatuan bangsa.

Sarana seperti televisi, radio film serta surat kabar ataupun media online memang merupakan sarana yang paling baik untuk menyampaikan informasi dalam bentuk komunikasi massa. Pesan berupa informasi yang disampaikan melalui media massa dapat diserap dengan baik oleh masyarakat secara luas.

Dewasa ini, arus informasi memang tak bisa dibendung lagi. Informasi memang sangat di butuhkan untuk menunjang segala aspek kehidupan masyarakat mulai dari sosial, politik, ekonomi, hukum hingga gaya hidup. Namun tidak semua informasi yang sampaikan melalui media massa bersifat positif, ada informasi yang bersifat negative yang dikhawatirkan bisa merusak moral bangsa. Apalagi sekarang mansyarakat Indonesia lebih condong kebaratannya. Oleh karena itu masyarakat yang berperan sebgaia khalayak baik itu pendengar, pembaca, penonton atau pemirsa di tuntut agar lebih bisa memilih dan memilah informasi mana yang baik untuk di serap.

Model Komunikasi Massa

Di dalam buku karangan Elvinaro Ardianto, Lukiati Komala dan Siti Karlinah berjudul Komunikasi Massa: Suatu Pengantar Masyarakat ada beberapa model komunikasi massa yang terkenal yakni:

  1. Model Satu Tahap. Model ini didasarkan atas anggapan bahwa media massa secara langsung sampai pada komunikannya. Tidak menggunakan pemuka sebagai penerus pesan arti media massa tersebut. Namun model ini juga mengakui bahwa media bukan merupakan alat yang teramat kuat pengaruhnya dan efek bagi tiap komunikannya berbeda satu sama lain.
  2. Model Komunikasi Dua Tahap. Model komunikasi ini beranggapan bahwa dalam penyampaian melalui media massa, tidak dapat langsung kepada publiknya tetapi pemuka pendapat. Artinya dari media massa sampai pada pemuka pendapat kemudian baru para pemuka inilah yang meneruskannya kepada komunikan yang dimaksud oleh media massa tadi. Di sini sering terjadi erosi dari pada volume informasi atau juga dapat terjadi penambahan volume informasi dari yang sebenarnya oleh para pemuka pendapat.
  3. Model Komunikasi Banyak Tahap. Model yang menyatakan lajunya komunikasi dari komunikator kepada komunikan terhadapa semua saluran yang berganti-ganti.
  4. Model komunikasi Uses and gratifications. Merupakan model pengembangan dari jarum hipodermik. Namun, model ini tidak tertarik kepada apa yang dilakukan orang-orang terhadap media. Khalayak hanya dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya.
  5. Model Genda Setting. Dengan memperhatikan beberapa isu tertentu dan mengabaikan yang lainnya, akan mempengaruhi opini public. Artinya membentuk persepsi khalayak apa yang dianggap penting. Jadi, apa yang dianggap penting oleh media akan dianggap penting juga oleh khalayak.

Beberapa pernyataan model komunikasi, menunjukan bahwa komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang diajukan kepada khalayak yang terbesar, heterogen dan anonim melalui media cetak maupun elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak atau sesaat. Berbagai pengertian komunikasi yang dipaparkan oleh pakar komunikasi bisa disimpulkan bahwa model komunikasi massa dibuat dan dikembangkan secara berbeda sesuai dengan pemahaman para pakar.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA