Mengapa perlu mengkonsumsi garam beryodium

Liputan6.com, Jakarta Yodium adalah mineral yang secara alami ditemukan di tanah dan air laut. Dalam kehidupan sehari-hari yodium biasa dikonsumsi dari garam beryodium dan makanan nabati.

Manfaat yodium untuk tubuh penting untuk mengatur hormon, fungsi tiroid, perkembangan janin, dan sistem imun. Kadar yodium yang rendah dalam tubuh dikaitkan dengan masalah tiroid seperti gondok atau hipertiroidsme.

Asupan harian yodium rata-rata yang direkomendasikan untuk orang dewasa adalah setidaknya 150 mcg dan 220 mcg untuk wanita hamil. Sedangkan untuk anak-anak kisarannya bervariasi dari 90-150 mcg, tergantung pada usia.

Berikut manfaat yodium untuk tubuh yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Sabtu (12/9/2020).

Perbesar

Ilustrasi kelenjar tiroid (iStockphoto)

Dukung kesehatan tiroid

Yodium berperan pending bagi kesehatan tiroid. Tiroid merupakan kelenjar yang membantu mengatur produksi hormon. Hormon-hormon ini mengontrol metabolisme, kesehatan jantung, dan lainnya.

Tanpa yodium, produksi hormon tiroid bisa menurun. Hormon tiroid yang rendah atau kurang aktif dapat menyebabkan kondisi yang disebut hipotiroidisme.

Meskipun yodium meningkatkan kesehatan tiroid secara keseluruhan, terlalu banyak yodium dapat berdampak negatif pada kelenjar tiroid. Itulah mengapa yodium juga tidak boleh dikonsumsi berlebihan.

Mengatur Metabolisme

Yodium mengatur fungsi metabolisme tubuh karena membantu produksi hormon yang memengaruhi aktivitas metabolisme tubuh. Yodium membantu penyerapan makanan yang lebih baik dan selanjutnya mengubahnya menjadi energi.

Proses ini membuat tubuh tetap aktif dan energik sepanjang hari, menurunkan tingkat stres, dan mendukung penurunan berat badan.

Perbesar

Ilustrasi Garam Credit: pexels.com/Lorena

Dukung Sistem Reproduksi

Organ reproduksi tumbuh dan matang secara alami dengan bantuan yodium. Asupan yodium yang cukup juga bisa menurunkan risiko kompilkasi kehamilan dan melindungi bayi yang belum lahir dari masalah neurologis.

Kuatkan sistem imun

Bakteri dan virus tidak dapat berkembang di lingkungan yang kaya yodium. Ini membuat yodium penting untuk melindungi tubuh dari penyakit. Yodium membangun pertahanan yang kuat dengan mengaktifkan antioksidan dan melindungi tubuh risiko penyakit kronis. Kekurangan yodium dapat menyebabkan gangguan kekebalan.

Perbesar

Ilustrasi Otak (iStockPhoto)

Tingkatkan fungsi kognitif

Yodium juga memiliki peran dalam fungsi kognitif. Asupan yodium yang cukup dapat meningkatkan fungsi otak yang sehat. Yodium meningkatkan produktivitas pada orang dewasa dan mengembangkan kemampuan kognitif pada anak-anak yang sedang tumbuh.

Mengatur Hormon

Kelenjar tiroid menghasilkan dan mengatur banyak hormon dalam tubuh. Yodium memainkan peran penting dalam fungsi kelenjar tiroid, sehingga menjaga hormon tetap terkendali dan mencegahnya berfluktuasi.

Perbesar

Ilustrasi kehamilan (Dok.Unsplash)

Perkembangan saraf selama kehamilan

Dibutuhkan lebih banyak yodium selama kehamilan. Asupan yodium selama kehamilan terkait dengan perkembangan otak pada janin. Kekurangan yodium selama kehamilan meningkatkan risiko IQ yang lebih rendah dan penundaan intelektual lainnya.

Asupan yodium harian yang direkomendasikan selama kehamilan adalah 220 mcg. Sementara jumlah yodium harian yang direkomendasikan saat menyusui adalah 290 mcg.

Cegah kanker

Yodium membantu tubuh mengecilkan dan membunuh sel-sel penyebab kanker. Yodium berperan dalam mencegah kanker tiroid, payudara, prostat, dan lambung.

Radioiodine juga dapat menjadi pilihan pengobatan yang memungkinkan untuk kanker tiroid. Ini bekerja dengan cara yang sama seperti pengobatan hipertiroid.

Perbesar

Ilustrasi garam(Pixabay)

Bantu atasi penyakit payudara fibrokistik

Yodium dapat membantu mengatasi kista payudara fibrokistik. Kondisi non-kanker ini paling sering terjadi pada wanita usia subur, dan dapat menyebabkan benjolan payudara yang menyakitkan. Suplemen atau obat yodium dapat membantu mengobati penyakit payudara fibrokistik.

Namun, pengobatan ini harus tetap dilakukan berdasarkan arahan dokter. Jika tidak, risiko efek samping dari toksisitas yodium bisa terjadi.

Mengobati infeksi

Yodium dapat digunakan secara topikal dalam bentuk cair untuk membantu mengobati dan mencegah infeksi. Yodium bekerja dengan membunuh bakteri di dalam dan sekitar luka dan goresan ringan.

Namun, penting diketahui bahwa yodium topikal tidak boleh digunakan pada bayi baru lahir. Yodium juga tidak boleh digunakan untuk luka dalam, gigitan hewan, atau luka bakar.

Perbesar

Ilustrasi Stres dan Kelelahan Credit: pexels.com/pixabay

Orang yang berisiko tinggi kekurangan yodium di antaranya adalah wanita hamil, orang yang tidak mengonsumsi cukup garam beryodium, dan orang yang melakukan diet vegan dan vegetarian.

Kekurangan yodium dapat menyebabkan gejala tertentu. Berikut tanda kekurangan yodium:

Pembengkakan di leher

Pembengkakan di bagian depan leher adalah gejala paling umum dari kekurangan yodium. Ini disebut gondok dan terjadi ketika kelenjar tiroid tumbuh tidak terkendali.

Kenaikan berat badan

Pertambahan berat badan yang tidak terduga adalah tanda lain dari kekurangan yodium. Ini mungkin terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup yodium untuk membuat hormon tiroid.

Kelelahan

Kelelahan dan kelemahan juga merupakan gejala umum dari kekurangan yodium. Faktanya, beberapa penelitian menemukan bahwa hampir 80% orang dengan kadar hormon tiroid rendah yang terjadi pada kasus kekurangan yodium akan merasa lelah, lesu dan lemas.

Rambut rontok

Hormon tiroid membantu mengontrol pertumbuhan folikel rambut. Ketika kadar hormon tiroid rendah, folikel rambut berhenti beregenerasi. Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan rambut rontok.

Perubahan Denyut Jantung

Perubahan denyut jantung bisa dipengaruhi oleh kadar yodium. Terlalu sedikit mineral ini dapat menyebabkan jantung berdetak lebih lambat dari biasanya. Sementara terlalu banyak dapat menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dari biasanya.

Lanjutkan Membaca ↓

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA