Mengapa indonesia disebut rajanya asean

Nama-nama Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan di Negara ASEAN – Setiap Negara memiliki Bentuk Negara dan  sistem pemerintahannya masing-masing, ada negara yang berbentuk Republik, Monarki (kerajaan) dan Federasi. Sedangkan sistem pemerintahannya dapat berupa sistem pemerintahan Presidensial ataupun Parlementer. Demikian juga dengan negara-negara anggota ASEAN, masing-masing Negara anggota ASEAN juga memiliki bentuk negara dan sistem pemerintahannya tersendiri.
Baca juga : Negara-negara Anggota ASEAN.

Berdasarkan definisi yang dikutip dari wikipedia, yang dimaksud dengan Kepala Negara adalah “Sebuah Jabatan Individu atau kolektif yang mempunyai peranan sebagai wakil tertinggi dari sebuah negara seperti Republik, Monarki, Federasi, Persekutuan atau bentuk-bentuk lainnya”.  Tanggung Jawab dan Hak Politis Kepala Negara pada umumnya ditentukan oleh konstitusi sebuah Negara.  Gelar Kepala Negara tergantung pada bentuk negaranya. Gelar Kepala Negara yang berbentuk Republik adalah Presiden (seperti Indonesia, Singapura dan Filipina) sedangkan Gelar Kepala Negara yang berbentuk Monarki atau Kerajaan adalah Raja/Sultan (seperti Thailand, Malaysia dan Brunei).

Sedangkan yang dimaksud dengan Kepala Pemerintahan adalah “Pemimpin Pemerintah atau Kabinet”. Gelar Kepala Pemerintahan juga tergantung pada sistem pemerintahaan yang dianutnya. Biasanya, Kepala Negara pada Negara yang berbentuk Republik juga akan merangkap juga sebagai Kepala Pemerintahan. Contohnya Negara kita Republik Indonesia, Kepala Negara kita adalah Presiden, Presiden RI ini juga merupakan Kepala Pemerintahan.

Berikut ini adalah Nama-nama Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan di Negara-negara ASEAN beserta wakil-wakilnya.

1. INDONESIA

Bentuk Negara : Republik Presidensial
Kepala Negara :
Presiden Joko Widodo (sejak 20 Oktober 2014)
Wakil Presiden Ma’ruf Amin (sejak 20 Oktober 2019)
Kepala Pemerintahan :
Presiden Joko Widodo (sejak 20 Oktober 2014)
Wakil Presiden Ma’ruf Amin (sejak 20 Oktober 2019)

2. MALAYSIA

Bentuk Negara : Monarki Federasi
Kepala Negara : Yang di-Pertuan Agong ABDULLAH Sultan Ahmad Shah (sejak 24 Januari 2019)

Kepala Pemerintahaan :


Perdana Menteri Ismail SABRI Yaakob (sejak 21 Agustus 2021)

Negara-negara ASEAN. (iStockphoto)

Bobo.id – Apa teman-teman tahu bentuk negara anggota ASEAN?

Bentuk negara ada banyak macamnya, begitu pula dengan bentuk negara anggota ASEAN yang berbeda-beda.

Sebelum cari tahu tentang bentuk negara anggota ASEAN, cari tahu dulu macam-macam bentuk negara, yuk!

Macam-macam Bentuk Negara

Bentuk negara ada banyak macamnya, yaitu negara republik, negara federasi, negara konfederasi, negara monarki, dan yang lainnya.

Indonesia merupakan negara republik. Negara republik dimiliki oleh masyarakat dan bukan milik orang yang memimpin negara itu.

Di negara republik, posisi pemimpin tidak berlangsung turun temurun seperti di negara monarki. Negara republik artinya sebuah negara dipimpin oleh pemerintahan yang dipilih oleh rakyat. Kepala negaranya adalah Presiden.

Kemudian, orang yang memberikan suara pada undang-undang adalah perwakilan rakyat yang dipilih oleh rakyat.

O iya, meski suatu negara berbentuk republik, belum tentu negara itu menggunakan kata ‘Republik’ pada nama resminya.

Bagaimana dengan negara-negara ASEAN lainnya, ya?

Baca Juga: Indonesia dan 2 Negara Asia Tenggara Ini Juga Punya Tempat Bersalju

Page 2

Avisena Ashari Jumat, 13 Maret 2020 | 20:15 WIB

Negara-negara ASEAN. (iStockphoto)

Bentuk Negara Anggota ASEAN

Malaysia

Bentuk negara Malaysia adalah monarki konstitusional. Ini sama dengan negara Inggris, teman-teman.

Negara monarki konstitusional memiliki sistem pemerintahan di mana kerajaan yang memimpin didampingi oleh konstitusi (pemerintahan), di mana tugas, hak, dan kewajiban pemimpin tertulis dalam hukum atau dalam adat.

Kepala negara Malaysia adalah Raja, sementara kepala pemerintahannya adalah Perdana Menteri.

Singapura

Bentuk negara Singapura adalah republik parlementer, artinya negara republik menjalankan pemerintahan dengan sistem parlementer.

Pemerintahan ini beranggotakan kabinet dan pemimpinnya (perdana menteri atau kanselir) yang diusulkan oleh parlemen atau badan legislatif, dan bertanggung jawab pada parlemen itu.

Kepala negara Singapura adalah Presiden, teman-teman.

Kamboja

Seperti negara Malaysia, Kamboja juga berbentuk monarki konstitusonal.

Sehingga, di sana ada kepala negara yang merupakan Raja dan ada kepala pemerintahan yaitu Perdana Menteri.

Baca Juga: Keren, Singapura Bisa Musnahkan Sampah Plastik dalam Waktu 1 Hari! Bagaimana Caranya?

Lima negara ASEAN pernah meramaikan Piala Dunia usia muda. (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Wakil dari Asia Tenggara (ASEAN) kembali menorehkan prestasi di pentas dunia. Kali ini, Vietnam U-19 membuat bangga dengan keberhasilan mereka lolos ke Piala Dunia U-20 untuk pertama kali sepanjang sejarah.

Kepastian Vietnam U-19 lolos ke ajang paling bergengsi sepak bola dunia itu terjadi setelah mengalahkan tuan rumah Bahrain 1-0 pada babak perempat final Piala Asia 2016 (23/10/2016). Hasil itu membawa tim asuhan Hoang Anh Tuan ke semifinal Piala Asia, yang otomatis menggaransi satu tiket ke putaran final Piala Dunia U-20 Korea Selatan tahun 2017.

Vietnam U-19 lolos ke putaran final Piala Dunia U-20 karena wakil benua Asia mendapatkan jatah empat tiket ke putaran final yang akan diikuti 24 tim. Turnamen Piala Dunia U-20 akan diikuti perwakilan dari enam Konfederasi yakni AFC, CAF, CONCACAF, CONMEBOL, OFC, dan UEFA.

Vietnam U-19 menggenggam satu tiket ke putaran final Piala Dunia U-20 juga dengan catatan apik. The Golden Star mampu mengalahkan Korea Utara 2-1 dan bermain imbang dengan Uni Emirat Arab 1-1, bermain 0-0 dengan Irak, dan mengalahkan Bahrain 1-0.

Menariknya, Vietnam bukan tim pertama dari Asia Tenggara yang merasakan atmosfer Piala Dunia. Dilansir Football Channel Asia ada empat tim lain dari ASEAN yang juga pernah tampil di pesta paling akbar sepak bola dunia itu. Berikut daftarnya:

Thailand pernah dua kali tampil di Piala Dunia kelompok umur. Momen pertama saat Thailand lolos ke Piala Dunia U-17 tahun 1997 setelah finis sebagai runner-up di Piala Asia U-19 1996.

Setelah itu, Tim dari Negeri Gajah Putih berhasil melakukan pencapaian serupa, tiga tahun berselang. Kali ini, Thailand lolos setelah muncul sebagai juara Piala Asia U-16 1998 yang otomatis membawa mereka tampil di Piala Dunia U-19 tahun 1999.

Dalam partisipasi perdananya, Thailand tidak bisa berbuat banyak setelah tergabung dalam satu grup bersama Jerman, Cile, dan tuan rumah Mesir. Tim yang diarsiteki Chanvit Polchevin hanya mencetak empat gol dan kebobolan 12 gol.

Sementara itu, pada partisipasi kedua tahun 1999, Thailand yang berstatus raja Asia kembali tidak bisa berbuat banyak saat bersua Ghana, Meksiko, dan Spanyol. Thailand kebobolan 17 gol dan hanya mencetak satu gol dari empat pertandingan.

Malaysia juga pernah merasakan atmofer Piala Dunia. Negara tetangga Indonesia ini bertindak sebagai tuan rumah saat berlangsungnya putaran final Piala Dunia U-20 tahun 1997.

Bermain di kandang sendiri, Malaysia yang tergabung dalam satu grup bersama Uruguay, Maroko, dan Belgia tidak bisa berbuat banyak. Harimau Muda tak sekalipun meraih kemenangan, kebobolan sembilan gol, dan hanya mencetak satu gol.

Turnamen yang berlangsung di Malaysia ini juga menjadi tempat munculnya para pemain yang akhirnya menjadi bintang sepak bola dunia macam Juan Roman Riquelme, David Trezeguet, Michael Owen, dan juga legenda hidup Prancis dan Arsenal, Thierry Henry.

Myanmar mengukir sejarah setelah lolos untuk pertama kalinya ke Piala Dunia U-20 2015. Tim yang diarsiteki pelatih asal Jerman Gerd Zeise, menorehkan pencapaian luar biasa itu setelah lolos hingga babak semifinal Piala Asia U-19 saat bertindak sebagai tuan rumah.

Di Piala Dunia U-20 2015, Myanmar berada satu grup dengan tuan rumah Selandia Baru, Amerika Serikat, dan juga Ukraina di Grup A. Yan Naing Oo dkk. tidak mampu berbuat banyak pada turnamen besar pertama mereka dan harus puas menempati posisi juru kunci.

Myanmar kebobolan 13 gol dan hanya bisa mencetak dua gol dari tiga pertandingan yang mereka lalui. Alhasil, Myanmar harus rela gagal meraih satu poin pun di Piala Dunia U-20 ini.

Meski begitu, penampilan Myanmar di Piala Dunia U-20 tetap mengundang rasa kagum. Hal ini lantaran Myanmar sempat unggul 1-0 melawan Amerika Serikat walau akhirnya harus takluk 1-2 saat pertandingan berakhir.

Timnas Indonesia mendapatkan kesempatan bermain di Piala Dunia U-20 di Tokyo, Jepang tahun 1979. Timnas Indonesia yang ditukangi Soetjipto Soentoro berhak tampil di turnamen bergengsi ini menggantikan posisi Irak.

Timnas Indonesia mendapatkan 'hadiah' tersebut setelah Irak yang menjadi juara Piala Asia bersama Korea Selatan mundur dari Piala Dunia U-20. Sedangkan Korea Utara yang berstatus peringkat ketiga juga menolak tawaran bermain di Piala Dunia kelompok umur ini.

Alhasil, Indonesia mendapatkan kesempatan tersebut karena tim perempat finalis yang berasal dari Timur Tengah, yakni Iran, Arab Saudi, dan Bahrain menolak untuk ambil bagian di turnamen ini.

Saat turnamen berlangsung, Bambang Nurdiansyah dkk. yang berada satu grup dengan Yugoslavia, Polandia, dan Argentina yang diperkuat Diego Armando Maradona tidak bisa berbuat banyak.

Tim Garuda Muda menelan tiga kekalahan, kebobolan 16 gol dan tidak mampu mencetak satu gol pun di turnamen yang memunculkan Argentina sebagai juara.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA