Mengapa evaluasi kerja ini sangat berarti bagi karyawan dan pimpinan perusahaan

Penilaian kinerja karyawan adalah hal yang sangat penting bagi perusahaan. Lewat proses inilah, perusahaan bisa melihat seperti apa kualitas para pekerjanya. Bagaimanapun, Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik dalam sebuah perusahaan akan terlihat dari cara mereka bekerja dan pencapaian-pencapaian yang dihasilkan. 

Tentu sebuah hal yang mustahil, jika Anda sebagai pemimpin perusahaan ingin bisnis lancar, tapi karyawan yang dimiliki tak berkualitas. Untuk itulah, diperlukan penilaian kinerja karyawan secara rutin dan terjadwal, agar setiap elemen dalam perusahaan bisa melakukan evaluasi dan perbaikan yang diperlukan, baik terhadap visi, misi, dan pencapaian target.

Ada beberapa indikator dalam penilaian kinerja karyawan, yang meliputi sensitivitas, sifat yang dapat diandalkan, relevan, praktis, dan apakah dapat diterima perusahaan atau tidak. Dari penilaian kinerja ini pula, nanti bisa diketahui mengenai pengaruh kualitas tindakan terhadap pencapaian hasil yang optimal.

7 Metode Terbaik untuk Penilaian Kinerja Karyawan

Metode MBO

Metode penilaian kerja yang pertama adalah Management by Objectives (MBO). MBO melibatkan manajer dan karyawan melakukan penilaian bersama-sama dalam kurun waktu tertentu, melalui proses identifikasi, perencanaan, organisir hingga cara komunikasi dalam meraih tujuan. Biasanya waktu yang dibutuhkan bisa 3 bulan, 6 bulan hingga 1 tahun.

Dalam periode itu, bakal diketahui apakah karyawan bisa efektif meraih tujuan dengan spesifik, realistis dan sesuai deadline. Untuk hal ini diperlukan pula succession plan. Jika akhirnya berhasil mencapai sukses, tentu akan berimbas baik ke promosi jabatan dan kenaikan gaji yang dialami oleh karyawan. Sementara jika gagal, pihak manajer akan melakukan evaluasi dan meningkatkan keterampilan serta SDM perusahaan.

Metode Hirarki

Dalam metode hirarki, petinggi perusahaan diajak menilai kerja para karyawan. Hanya saja, penilaiannya terkadang kurang maksimal karena karyawan sering merasa canggung kepada para petinggi perusahaan. Namun dengan menggunakan metode ini, bisa pula diketahui tanda-tanda menurunnya kinerja karyawan dari sudut pandang pemimpin perusahaan.

Opini Rekan Kerja

Salah satu indikator kinerja karyawan bisa pula terlihat dari interaksi yang terjalin antar karyawan. Untuk itulah, opini rekan kerja kerap dipilih perusahaan dalam mengetahui kualitas kerja karyawannya. Lewat tahapan ini, rekan kerja diperbolehkan memberikan perspektif, ulasan, dan opini mereka terhadap karyawan lain.

Metode penilaian ini dianggap cukup relevan dan efektif, dan perusahaan menjadi tahu dengan pasti bagaimana kemampuan karyawan saat bekerja dalam tim, bekerja mengikuti Standard Operating Procedure (SOP) perusahaan, serta mengambil inisiatif, sehingga layak dipertahankan atau tidak. Dari metode ini, perusahaan juga bisa sekaligus melakukan analisis terhadap employee engaged berdasarkan Gallup research. Sayangnya, metode ini dipengaruhi persaingan antar karyawan yang membuat hasilnya sedikit tak obyektif.

Opini Klien atau Konsumen

Jika penilaian dari rekan kerja cenderung bias, apalagi erat dengan aroma persaingan, maka untuk memperoleh hasil obyektif diperlukan pihak luar perusahaan. Dalam hal ini, biasanya dibedakan menjadi pelanggan internal dan eksternal yang menggunakan produk barang / jasa perusahaan.

Melalui ulasan pelanggan dan klien, perusahaan akan bisa mengetahui bagaimana kinerja para pegawai terhadap pihak luar, apakah sesuai dengan tujuan perusahaan atau tidak. Hal ini dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan.

Metode Daftar Periksa

Daftar periksa merupakan salah satu cara yang kerap dipilih perusahaan atau pelaku bisnis dalam mengetahui kinerja para pegawai. Biasanya, dalam daftar periksa terdapat pernyataan dan pertanyaan berdasarkan standar kerja perusahaan yang sudah disiapkan oleh divisi Human Resource Department (HRD).

Jika karyawan tak memperoleh tanda centang pada kolom YA, maka artinya kinerjanya tidak sesuai dengan harapan perusahaan. Sehingga, nasib karyawan tentunya akan ditentukan oleh jajaran manajemen, berdasarkan penilaian yang muncul di daftar periksa. HRD juga bisa mengikuti Kursus Paket Sertifikasi Pelatihan Manajemen Sumber Daya Manusia dalam upaya peningkatan sumber daya manusia di perusahaan.

Metode 360 Derajat

Kalau metode MBO hanya melibatkan karyawan dan manajer, dalam metode ini lingkupnya lebih luas, di mana seluruh pihak yang ada di sekeliling karyawan mulai dari manajer, rekan kerja, pelanggan atau klien hingga laporan yang disetorkan, dikumpulkan untuk dinilai bersama. Lewat metode 360 derajat ini, kompetensi individu akan terlihat jelas.

Metode Skala Nilai

Salah satu metode penilaian kerja yang cukup favorit dilakukan perusahaan adalah lewat skala nilai. Skala yang ditetapkan, yakni mulai dari Memuaskan-Tidak Memuaskan atau Sangat Baik-Sangat Buruk yang dikonversikan menjadi angka.

Dalam metode ini, dibutuhkan beberapa karakteristik karyawan yang dinilai, seperti sifat kepemimpinan, ketergantungan dengan rekan kerja, kualitas dan kuantitas kerja, rasa tanggung jawab, kemampuan inisiatif, stabilitas emosi hingga loyalitas terhadap perusahaan, sampai kemampuan mengerjakan tugas yang diberikan.

Manfaat Penilaian Kinerja Karyawan untuk Perusahaan

Pada dasarnya, penilaian yang dilakukan perusahaan terhadap karyawannya memiliki banyak sekali manfaat. Berikut beberapa manfaat yang bisa diperoleh perusahaan:

  • Produktivitas pegawai meningkat, sehingga bisa memperoleh apresiasi dari perusahaan atas prestasi yang dibuat
  • Komunikasi yang terjalin antara karyawan dan perusahaan jadi lebih baik karena akhirnya kedua belah pihak saling memahami. Komunikasi yang baik ini juga mencegah timbulnya kesalahpahaman di lingkungan kerja
  • Dengan adanya penilaian, karyawan akan tahu seperti apa hasil kerja mereka dan melakukan evaluasi diri sendiri

Lantaran manfaat penilaian kinerja karyawan sangat besar, tentu sudah saatnya setiap perusahaan menerapkannya. Seperti yang disinggung sebelumnya, kualitas perusahaan bisa dilihat dari kemampuan para karyawan. Untuk itulah, tingkatkan terus kualitas seluruh pegawai dengan kinerja yang makin memuaskan dari waktu ke waktu.

Penilaian kinerja karyawan merupakan suatu upaya untuk mengukur tingkat produktifitas karyawan. Faktor-faktor yang sangat mempengaruhi penilaian kinerja antara lain situasi, job description, standard penilaian yang diberlakukan serta sikap karyawan dan atasan saat menghadapi penilaian.

Bagi seorang atasan, penilaian kinerja bertujuan untuk mengukur kinerja karyawan sehingga bisa menjadi bahan masukan untuk meningkatkan performa kerja karyawan yang bersangkutan pada masa yang akan datang. Penilaian kinerja juga menjadi alat bantu bagi atasan dalam mengambil keputusan yang terkait dengan promosi, penurunan pangkat, kompensasi, ataupun pemecatan seorang karyawan. Penilaian kinerja karyawan memiliki sejumlah manfaat penting berikut ini:

(1) Sebagai feedback bagi Departemen Sumberdaya Manusia.
(2) Untuk mengetahui faktor eksternal yang selama ini sangat mempengaruhi kinerja karyawan. Misalnya permasalahan keluarga, kondisi finansial, kesehatan, dll.

(3) Sebagai alat bukti tidak adanya deskriminasi dalam menentukan posisi jabatan. (4) Sebagai sarana untuk mengetahui tepat atau tidaknya penerapan manajemen sumber daya manusia.

(5) Sebagai sarana untuk mengetahui tingkat akurasi dari Departemen Sumberdaya Manusia dalam memberikan job description kepada karyawan, konseling maupun pelatihan.

Salah satu aspek yang menunjang kesuksesan suatu perusahaan adalah kinerja karyawan. Tanpa kinerja yang baik dan berkualitas, perusahaan sebesar apa pun tidak dapat mencapai target yang hendak diraih. Kinerja karyawan berbanding lurus dengan kesuksesan perusahaan. Kinerja karyawan yang baik akan menghasilkan peningkatan dan pengembangan perusahaan. Sedangkan kinerja yang tidak berkualitas akan berdampak negatif pada hasil perusahaan.

Kinerja karyawan merupakan hasil sinergi dari lingkungan kerja yang baik, kualitas dan kuantitas kerja karyawan dan kerjasama berbagai pihak di perusahaan untuk mencapai tujuan bersama. Terdapat beberapa indikator yang mempengaruhi kinerja karyawan yang akan dibahas dalam artikel ini.

Bagaimana mengukur kinerja karyawan yang efektif?


Kinerja seluruh karyawan yang baik akan berdampak pada pertumbuhan perusahaaan. (Foto: Pexels)

Untuk mengukur kinerja karyawan secara efektif diperlukan standar dan komponen-komponen penilaian yang harus ditentukan dan bisa diterapkan pada semua lapisan level karyawan di perusahaan. Kinerja karyawan juga harus dievaluasi secara berkala agar tujuan pengembangan perusahaan bisa tercapai.

Kini banyak perusahaan yang bahkan bekerjasama dengan penyedia aplikasi evaluasi kinerja karyawan agar dapat mengontrol secara berkala dan sistematis. Pengukuran kinerja dilakukan oleh diri sendiri, sesama karyawan, manajer-manajer divisi, atau dari karyawan ke manajer. 

Adapun komponen-komponen yang bisa membantu menentukan pengukuran kinerja karyawan biasanya berdasarkan: 

  • Kualitas Kerja, diukur dari anggapan atau penilaian karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan. 
  • Kuantitas atau jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah banyaknya pekerjaan yang bisa diselesaikan sesuai target.
  • On-Time management atau tingkat ketepatan waktu dalam mengerjakan pekerjaan yang didelegasikan. 
  • Efektivitas, tingkat ketepatan penggunaan sumber daya tenaga, uang, teknologi, bahan baku secara maksimal dan terukur. 
  • Kemandirian, sejauh mana tingkat kemampuan seorang karyawan untuk bekerja sendiri untuk menjaga komitmen kerja dengan instansi dan tanggung jawab karyawan terhadap kantor.

Baca juga: Mengetahui pentingnya manajemen kinerja perusahaan

4 Indikator kinerja karyawan


Relasi karyawan yang suportif bisa menjadi indikator untuk meningkatkan kinerja. (Foto: Pexels)

Terdapat 4 indikator utama kinerja karyawan yang bisa menjadi dasar untuk meningkatkan kualitas kinerja karyawan.

1. Gaya kepemimpinan

Cara atasan atau pemimpin divisi perusahaan dalam memimpin karyawan anggota akan sangat memengaruhi performa perusahaan dan juga karyawan. Karyawan yang memiliki pemimpin yang baik pada umumnya akan mampu memberikan performa kinerja karyawan yang juga baik. Pemimpin divisi atau atasan yang baik akan bekerja dengan cara mengayomi dan membimbing karyawan agar mampu menyelesaikan setiap tugas yang diberikannya kepada masing-masing karyawan tanpa tekanan yang berlebihan.

2. Kompensasi/Insentif

Kompensasi bisa diberikan kepada karyawan biasanya dalam bentuk bonus bagi kinerja karyawan yang mampu memberikan peningkatan atau target tertentu. Kompensasi ataupun insentif sangat mampu menjadi pendorong peningkatan performa. Selanjutnya, kesempatan promosi jabatan ke level yang lebih tinggi juga bisa membuat karyawan dalam meningkatkan performa. Selain sebagai salah satu bentuk penghargaan, hal tersebut juga akan secara efektif memacu karyawan lainnya untuk berkontribusi lebih keras pada perusahaan.

3. Lingkungan kerja

Faktor selanjutnya kinerja karyawan adalah lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang bersih dan nyaman akan membuat suasana hati setiap karyawan menjadi tenang dan menjadi lebih fokus saat bekerja. Perlengkapan alat kerja di kantor yang nyaman dan lengkap juga akan membuat setiap karyawan bekerja dengan maksimal.

Selain itu, pihak perusahaan juga harus bisa memperhatikan kesehatan dan tingkat keamanan karyawan di lokasi kerja dengan menyediakan lingkungan kerja yang menyenangkan dan sesuai dengan keperluan karyawan. Lingkungan juga meliputi relasi yang suportif antar seluruh karyawan. 

4. Motivasi kerja

Motivasi merupakan sebuah  dorongan yang muncul pada setiap individu secara sadar maupun tidak sadar dalam melakukan suatu pekerjaan dengan tujuan tertentu. Setiap karyawan tentunya mempunyai tingkat motivasi yang berbeda-beda. Beberapa karyawan ada yang memiliki motivasi bekerja untuk mendapatkan uang agar mampu memenuhi kebutuhan dan keinginannya. 

Sedangkan, beberapa  orang memiliki motivasi kerja untuk meraih jabatan yang tinggi. Nah, jka kamu ingin meningkatkan jenjang jabatan karier, coba mulai bergabung dengan EKRUT agar mudah ditemukan talent scouter perusahaan-perusahaan bonafide. 

Baca juga: Cara melakukan evaluasi kinerja yang efektif di perusahaan 

8 Faktor yang memengaruhi kinerja karyawan


Produktivitas dapat dipengaruhi kondisi kesehatan karyawan - EKRUT

Ada banyak faktor yang memengaruhi kinerja karyawan pada suatu perusahaan. Ini merupakan hal yang alamiah, sebab karyawan adalah manusia yang bergantung pada kesehatan, lingkungan kerja, teknologi, dan faktor sejenisnya. Dalam memahami faktor-faktor tersebut akan membantu perusahaan dalam meningkatkan kinerja karyawannya. 

1. Kesehatan karyawan

Karyawan yang sehat mampu bekerja dengan stamina dan fokus yang optimal. Mereka juga bisa mengikuti berbagai arahan yang diberikan atasan, melaksanakan proyek dengan baik, serta mengambil keputusan dalam tim. Inilah mengapa perusahaan perlu berinvestasi dalam asuransi kesehatan karyawan. Walaupun akan meningkatkan pengeluaran perusahaan, manfaat jangka panjang yang diberikan oleh asuransi kesehatan jauh lebih besar.

2. Pelatihan terhadap karyawan


Pelatihan kerja dibutuhkan terutama bagi karyawan baru - EKRUT

Edukasi dan pelatihan amat berguna untuk meningkatkan kinerja karyawan, terutama bagi karyawan yang baru bekerja dan masih membutuhkan arahan. Sementara karyawan yang telah lama bekerja biasanya mengalami peningkatakan kinerja seiring waktu.

Perusahaan dapat memberikan pelatihan langsung di lokasi kerja, atau dengan mendanai program pembelajaran mengenai faktor faktor yang memengaruhi kinerja. Apa pun metodenya, perusahaan perlu memastikan semua karyawannya mendapatkan pelatihan yang setara dengan kemampuannya.

Baca juga: 7 Tips training karyawan baru yang harus diperhatikan

3. Perlakuan perusahaan terhadap karyawan


Karyawan yang tidak merasa bahagia akan kesulitan termotivasi untuk kerja - EKRUT

Karyawan yang mendapatkan perlakuan baik dari perusahaan cenderung memiliki kinerja yang lebih baik. Pasalnya, karyawan merasa bahagia, dibutuhkan, dan termotivasi sehingga merasa ingin bekerja dengan lebih baik lagi.

Perlakuan yang baik tidak hanya ditunjukkan dengan memberikan pujian bagi karyawan, tapi juga dengan memahami kebutuhan mereka. Misalnya, atasan menanggapi feedback yang diberikan, atau menghargai kehidupan pribadi karyawan dengan tidak terus terusan menghubungi pada hari libur.

4. Perkembangan teknologi


Perlu ada teknologi yang menunjang pekerjaan karyawan  - EKRUT

Perkembangan teknologi memungkinkan perusahaan untuk bekerja dengan lebih efektif. Contohnya, kinerja seorang marketer bisa meningkat bila dibarengi penggunaan perangkat yang mampu melakukan fungsi analisis atau manajemen. Ini adalah era ketika semuanya bekerja secara otomatis. Jika perusahaan bisa melakukan suatu hal dengan mudah melalui sebuah software, maka jadi tidak masuk akal rasanya bila perusahaan masih mengikuti cara lama atau manual.

5. Pengaruh seorang atasan


Cara atasan bersikap sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan

Peran seorang atasan juga dapat memengaruhi kinerja karyawan. Jika seorang atasan selalu berkomentar buruk, tidak bisa dipercaya, atau tidak dihargai, maka motivasi dan kinerja karyawan akan menurun. Padahal, seorang atasan seharusnya mampu memberikan motivasi, menjadi inspirasi, dan menghargai kinerja karyawan yang dipimpinnya. Karyawan yang memiliki hubungan baik dengan atasannya bahkan bisa memiliki kinerja yang lebih besar lagi.

6. Delegasi tugas


Delegasi tugas dapat menentukan efektivitas pekerjaan karyawan - EKRUT

Delegasi tugas berarti mengalihdayakan tugas seseorang kepada beberapa karyawan lain. Ini merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan kinerja, sebab setiap karyawan mendapatkan kesempatan untuk mengerjakan sesuatu yang spesifik. Dengan adanya delegasi, seorang manajer juga dapat memanfaatkan waktunya untuk melakukan tugas lain yang penting. Dengan kata lain, dua atau lebih pekerjaan bisa dilakukan dalam waktu yang sama.

7. Komunikasi dan hubungan yang kuat


Komunikasi dan hubungan yang baik antar karyawan dapat mencegah pekerjaan terganggu produktivitasnya - EKRUT

Hubungan interpersonal antara anggota tim dan departemen dapat memengaruhi produktifitas karyawan. Dengan komunikasi yang kuat, maka karyawan akan dapat dengan mudah memahami tujuan proyek, tenggat waktu, detail pekerjaan sehingga tugas dan proyek pun dikerjakan dengan lancar. Tidak hanya itu, karyawan juga akan lebih mudah membereskan masalah yang muncul di tempat kerja dengan lebih efektif. 

Baca juga: 12 Alasan pentingnya komunikasi dalam dunia kerja

8. Adanya rantai komando yang jelas


Pengetahuan yang baik tentang tujuan dan objektif perusahaan dapat membantu karyawan saat membuat keputusan - EKRUT

Jika setiap karyawan memiliki pengetahuan luas terkait perusahaan dan apa yang dikerjakannya, mereka akan mampu membuat keputusan pada saat-saat penting. Pekerjaan pun tetap mengalir karena karyawan tidak membuang waktu untuk melihat panduan. Hal serupa juga berlaku bagi para staf manajemen. Mereka harus selalu siap-sedia untuk membuat keputusan tingkat atas sehingga karyawan lain dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan guna melanjutkan pekerjaan.

Contoh form evaluasi kinerja karyawan


Form evaluasi kinerja harus diisi dengan jujur dan sesuai kenyataan untuk menjadi acuan peningkatan kinerja. (Foto: Pexels)

Form evaluasi kinerja karyawan biasanya dibagikan setiap beberapa periode tertentu. Form evaluasi kinerja karyawan memuat poin-poin yang nantinya akan dinilai oleh atasan atau sebaliknya karyawan mengevaluasi kinerja atasan. Form ini harus diisi dengan sebenar-benarnya agar menjadi acuan untuk meningkatkan kinerja.

FORM KUESIONER EVALUASI KINERJA KARYAWAN
 

Dengan ini, kami ingin mengajukan Form Kuesioner Evaluasi Kerja Karyawan sebagai berikut:

Nama:                                                NIK :                                                Jabatan :                                            Departemen :                                                     

Periode Penilaian :                                              

1. Seberapa keras karyawan Anda dalam melakukan pekerjaannya?

  • Amat sangat pekerja keras
  • Sangat pekerja keras
  • Cukup Pekerja keras
  • Tidak terlalu pekerja keras
  • Bukan pekerja keras

2. Seberapa efektif karyawan Anda dalam mengerjakan tugas-tugas yang Anda berikan?

  • Amat sangat efektif
  • Sangat efektif
  • Cukup efektif
  • Tidak terlalu efektif
  • Sama sekali tidak efektif

3. Bagaimana kerjasama karyawan Anda dengan karyawan-karyawan lainnya?

  • Amat sangat baik
  • Sangat baik
  • Biasa saja
  • Tidak baik
  • Buruk

4. Berapa sering frekuensi karyawan Anda dalam menepati deadline pekerjaan yang Anda berikan?

  • Selalu
  • Hampir setiap waktu
  • Separuh waktunya
  • Kadang-kadang
  • Tidak pernah

5. Sebaik apakah karyawan Anda dalam membagi tanggung jawab tugas-tugas yang Anda berikan kepada karyawan lainnya?

  • Amat sangat baik
  • Sangat baik
  • Cukup baik
  • Sedikit baik
  • Sama sekali tidak baik

6. Secepat apakah karyawan Anda dalam menanggapi permintaan Anda?

  • Amat sangat cepat
  • Sangat cepat
  • Biasa saja
  • Tidak cepat
  • Lambat

7. Apakah Anda puas dengan cara karyawan menangani kritik dan saran yang muncul terhadap pekerjaannya?

  • Luar Biasa
  • Melebihi ekspektasi
  • Sesuai harapan
  • Perlu peningkatan
  • Tidak memuaskan

8. Seberapa cepat karyawan Anda dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan prioritas pekerjaannya?

  • Amat sangat cepat
  • Sangat cepat
  • Cukup cepat
  • Tidak cepat
  • Lambat

9. Seberapa baik pengetahuan karyawan Anda tentang tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan?

  • Amat sangat tahu
  • Sangat tahu
  • Cukup tahu
  • Sedikit tahu
  • Sama sekali tidak tahu

10. Apakah yang perlu dilakukan oleh karyawan Anda untuk meningkatkan kinerja dan kontribusinya terhadap perusahaan? Jelaskan dengan bahasa Anda sendiri.

Jawaban : …..

Selain itu, form evaluasi juga bisa dibuat dalam bentuk tabel:

Form kinerja karyawan harus diisi dengan jujur dan sesuai dengan kenyataan. Terkadang, evaluasi kinerja juga bisa dilakukan dengan cara wawancara atau diskusi. Hasil dari evaluasi bisa dirilis secara rahasia atau publik. Jangan sampai menganggap remeh poin-poin kinerja karyawan agar kariermu bisa maksimal di kantor. Kamu perlu menjadikan indikator-indikator kinerja karyawan sebagai acuan untuk berkembang. Selamat memberikan kinerja maksimal!

Tahukah kamu bahwa 70% karyawan merasa tidak termotivasi?. Mari simak tips lengkapnya dalam video ini agar tidak sampai kejadian hilang motivasi kerja!

Faktor-faktor di atas sebenarnya dapat dimanfaatkan oleh setiap perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawannya. Perusahaan hanya perlu menyesuaikan dengan kondisi karyawannya saat ini agar strateginya menjadi tepat guna.

Pada akhirnya, produktivitas perusahaan bergantung pada kinerja karyawan. Semakin bahagia seorang karyawan, maka semakin baik kinerjanya dan semakin lama ia bertahan di perusahaan tersebut. Bagi perusahaan, hal ini berkontribusi terhadap keuntungan yang diperoleh.


Last update: 31 Mei 2021

Sumber: 

  • bizfluent.com
  • nbrii.com
  • yaware.com
  • primalogik.com
  • hr.uw.edu
  • talenta.co
  • kajianpustaka.com
  • accurate.id

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA