Kegiatan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat menumbuhkan persatuan dan kesatuan antara lain

Sebutkan contoh persatuan dan kesatuan terhadap diri sendiri dalam kehidupan sehari-hari!Contoh persatuan dan kesatuan terhadap diri sendiri dalam kehidupan sehari-hari satu diantaranya adalah tidak egois dan mementingkan diri sendiri. Penerapannya adalah dengan tertib mengantri saat hendak naik kendaraan umum, mengantri saat membayar di kasir supermarket atau atm.

Persatuan dan kesatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh, tidak pecah belah, persatuan mengandung pengertian disatukannya berbagai macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan. Dengan perkataan lain, hal-hal yang beraneka ragam itu, setelah disatukan, menjadi sesuatu yang serasi, utuh dan tidak saling bertengkar antara satu dengan yang lain.

Semangat persatuan dan kesatuan, wajib dimiliki setiap warga negara untuk mewujukan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tercantum didalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Indonesia 1945 alinea keempat yang berbunyi, “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan, Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan Mewujudkan suatu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.

Baca Juga

Manfaat dari persatuan dan kesatuan di lingkungan masyarakat adalah untuk mengindari konflik serta perpecahan antargolongan masyarakat. Hal ini dikarenakan Indonesia terdiri dari berbagai macam kebudayaan.

Jadi, mengapa persatuan dan kesatuan sangat penting bagi bangsa Indonesia? Arti pentingnya persatuan memang tidak lepas dari perjuangan kemerdekaan yang sudah dicapai bangsa Indonesia. Dengan hal itu, Indonesia tidak akan terombang-ambing dan memiliki keteguhan untuk hidup bersama.

Berikut ini adalah contoh persatuan dan kesatuan terhadap diri sendiri dalam kehidupan sehari-hari:

Mengembangkan sikap toleransi antar sesama

Toleransi dalam kebhinekaan adalah adalah hidup berdampingan secara damai dan saling menghargai di antara keragaman suku bangsa, agama, adat istiadat dan bahasa.

Toleransi berasal dari bahasa latin tolerantia, berarti kelonggaran, kelembutan hati, keringanan dan kesabaran. Secara umum istilah toleransi mengacu pada sikap terbuka, lapang dada, suka rela dan kelembutan.

Badan dunia PBB yang mengurusi pendidikan dan kebudayaan (Unesco), mengartikan toleransi sebagai sikap saling menghormati, saling menerima, saling menghargai di tengah keragaman budaya, kebebasan berekspresi dan karakter manusia.

Jadi, toleransi penting untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

Baca Juga: 5 Makna Proklamasi Kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia

Musyawarah untuk mufakat

Musyawarah merupakan konsep diskusi yang asli Indonesia, dalam musyawarah yang dipikirkan adalah mencapai keputusan yang dianggap paling utama berdasarkan hati nurani, pertimbangan akal sehat, serta dapat dipertanggungjawabkan dihadapan Tuhan Yang Maha Esa serta nilai-nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.

​Contoh musyawarah untuk mencapai mufakat dalam kegiatan sehari-hari di masyarakat, misal saat pemilihan ketua kelas. Di masyarakat, dilakukan untuk memilih ketua RT atau RW.

Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi Negara, digunakan sebagai tolak ukur dalam berpikir dan bertingkah laku.Makna sila ke-4 Pancasila, yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, adalah adanya penerimaan dari rakyat oleh rakyat, untuk rakyat dengan cara musyawarah dan mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan.

Jadi, musyawarah menjadi contoh sikap memperkuat persatuan dan kesatuan.

Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari

Nilai-nilai Pancasila telah ada dan berasal dari adat istiadat, budaya, dan nilai-nilai religi yang berkembang dari bangsa Indonesia sejak dulu. Pancasila telah melalui proses yang lama sepanjang sejarah bangsa Indonesia.
Kemudian nilai-nilai Pancasila digali dan diangkat serta dirumuskan kembali secara musyawarah dan mufakat oleh para pendiri negara sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara Indonesia yang pada tanggal 18 Agustus 1945 disyahkan sebagai landasan dasar negara Republik Indonesia dan tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Dilambangkan dengan burung Garuda dengan membawa perisai berisi lima sila serta berbagai makna yang terkandung didalamnya.

Tentunya dibutuhkan saling kesepahaman antar individu, keluarga, bertetangga dan dalam masyarakat lingkup kecil demi keselarasan kehidupan. Kemajemukan bukan menjadi penghalang, namum sebagai pemerkaya jati diri bangsa.

Berikut ini adalah rangkuman 5 contoh persatuan dan kesatuan terhadap diri sendiri dalam kehidupan sehari-hari:

1. Meningkatkan semangat kekeluargaan dalam masyarakat, seperti gotong royong dalam membersihkan lingkungan sekitar tempat tinggal

2. Menghindari konflik SARA atau konflik yang menyinggung suku, agama, ras, dan antar golongan dalam masyarakat sehingga tidak terjadi perpecahan

3. Menghormati sesama tanpa memandang SARA dan toleran pada orang lain, seperti menghormati teman beda agama yang sedang melakukan ibadahnya & tidak mengganggunya

4. Bertutur kata sopan dan bersikap ramah agar tidak menyinggung perasaan orang lain yang dapat menjadi faktor terjadinya ketidakrukunan & perpecahan

5. Tidak memelihara sikap individualisme dan egoisme, dengan kata lain kita harus menumbuhkan kepedulian terhadap kondisi orang lain yang membutuhkan di sekitar kita (seperti membantu tetangga yang sedang kesulitan ekonomi) dan tidak boleh mementingkan kepentingan diri kita sendiri.

Diskusi, Pertanyaan dan Jawaban

Apa pengaruh keberagaman masyarakat indonesia terhadap pola perilaku bangsa Indonesia?

Jawab:
Pengaruh keberagaman masyarakat Indonesia terhadap pola perilaku menyebabkan rentan muncul konflik yang berkaitan dengan suku, agara, ras dan antar golongan. Kondisi masyarakat yang beragam, sangat signifikan di mana masyarakat mudah terpecah dengan isu-isu menyangkut agama, kebudayaan, ras dan lain sebagainya. Oleh sebab itu konflik rasial dan konflik agama cepat sekali membesar dan membutuhkan penanganan serius dari pemerintah.

Jelaskan penyebab keberagaman suku bangsa dan budaya di Indonesia!

Jawab:
Faktor penyebab keberagaman di indonesia adalah faktor alami dan non alam. Faktor alami kondisi geografis negara Indonesia yang merupakan negara kepulauan menyebabkan keberagaman masyarakat satu pulau dengan pulau lainnya.

Sebutkan 2 contoh sikap saling menghargai keberagaman yang ada di lingkungan sekolah sebagai seorang pelajar!

Jawab:
Contoh sikap saling menghargai antar sesama di lingkungan sekolah penerapan nilai-nilai Pancasila adalah:

1. Belajar bersama Belajar bersama merupakan salah satu bentuk kerukunan di satuan pendidikan. Warga belajar dapat membentuk kelompok untuk belajar bersama dan mengerjakan tugas bersama. Di dalam kelompok, warga belajar dapat saling membantu satu sama lain sehingga kompetensi yang dipelajari dapat. 2. Saling memberikan perhatian

Tindakan ini merupakan cerminan hidup rukun, rasa empati, perhatian, dan solidaritas antar teman di sekolah. Misalnya: dengan menjenguk teman yang sakit, mengibur teman yang sedang berduka, memberi bantuan kepada teman yang dilanda musibah, ikut berduka cita jika ada teman yang kehilangan keluarganya karena kematian.

Bagaimana cara bangsa Indonesia dalam memperkukuh persatuan dan kesatuan di antara para warganya?

Jawab:
Caranya adalah dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan menjaga semangat persatua dan kesatuan.

Semangat persatuan dan kesatuan adalah kebulatan tekad menjadi satu bangsa, satu dengan seluruh warga yang ada dalam masyarakat untuk mewujudkan cita-cita bersama.

Contoh sikap memperkuat persatuan dan kesatuan dalam masyarakat satu diantaranya adalah mengembangkan sikap toleransi terhadap sesama. Toleransi menjadi penting untuk dipahami dan diterapkan ditengah masyarakat Indonesia yang majemuk dengan bebagai macam suku bangsa, budaya dan kebiasan.

Persatuan dan kesatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh, tidak pecah belah, persatuan mengandung pengertian disatukannya berbagai macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan. Dengan perkataan lain, hal-hal yang beraneka ragam itu, setelah disatukan, menjadi sesuatu yang serasi, utuh dan tidak saling bertengkar antara satu dengan yang lain.

Semangat persatuan dan kesatuan, wajib dimiliki setiap warga negara untuk mewujukan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tercantum didalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Indonesia 1945 alinea keempat yang berbunyi, “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan, Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan Mewujudkan suatu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.

Baca Juga: Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia

Contoh sikap yang memperkuat persatuan dan kesatuan dalam masyarakat adalah:

Mengembangkan sikap toleransi antar sesama

Toleransi dalam kebhinekaan adalah adalah hidup berdampingan secara damai dan saling menghargai di antara keragaman suku bangsa, agama, adat istiadat dan bahasa.

Toleransi berasal dari bahasa latin tolerantia, berarti kelonggaran, kelembutan hati, keringanan dan kesabaran. Secara umum istilah toleransi mengacu pada sikap terbuka, lapang dada, suka rela dan kelembutan.

Badan dunia PBB yang mengurusi pendidikan dan kebudayaan (Unesco), mengartikan toleransi sebagai sikap saling menghormati, saling menerima, saling menghargai di tengah keragaman budaya, kebebasan berekspresi dan karakter manusia.

Jadi, toleransi penting untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

Musyawarah untuk mufakat

Musyawarah merupakan konsep diskusi yang asli Indonesia, dalam musyawarah yang dipikirkan adalah mencapai keputusan yang dianggap paling utama berdasarkan hati nurani, pertimbangan akal sehat, serta dapat dipertanggungjawabkan dihadapan Tuhan Yang Maha Esa serta nilai-nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.

​Contoh musyawarah untuk mencapai mufakat dalam kegiatan sehari-hari di masyarakat, misal saat pemilihan ketua kelas. Di masyarakat, dilakukan untuk memilih ketua RT atau RW.

Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi Negara, digunakan sebagai tolak ukur dalam berpikir dan bertingkah laku.Makna sila ke-4 Pancasila, yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, adalah adanya penerimaan dari rakyat oleh rakyat, untuk rakyat dengan cara musyawarah dan mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan.

Jadi, musyawarah menjadi contoh sikap memperkuat persatuan dan kesatuan.

Baca Juga:

Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari

Nilai-nilai Pancasila telah ada dan berasal dari adat istiadat, budaya, dan nilai-nilai religi yang berkembang dari bangsa Indonesia sejak dulu. Pancasila telah melalui proses yang lama sepanjang sejarah bangsa Indonesia.

Kemudian nilai-nilai Pancasila digali dan diangkat serta dirumuskan kembali secara musyawarah dan mufakat oleh para pendiri negara sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara Indonesia yang pada tanggal 18 Agustus 1945 disyahkan sebagai landasan dasar negara Republik Indonesia dan tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Dilambangkan dengan burung Garuda dengan membawa perisai berisi lima sila serta berbagai makna yang terkandung didalamnya.

Tentunya dibutuhkan saling kesepahaman antar individu, keluarga, bertetangga dan dalam masyarakat lingkup kecil demi keselarasan kehidupan. Kemajemukan bukan menjadi penghalang, namum sebagai pemerkaya jati diri bangsa.

Butir-Butir Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila

Lima asas dalam Pancasila dijabarkan menjadi 36 butir pengamalan, sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan Pancasila. Butir-butir Pancasila ditetapkan dalam Ketetapan MPR No. II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa.

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

• Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaanya dan ketaqwaanya kepada Tuhan Yang Maha Esa. • Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. • Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama anatra pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa. • Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa • Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. • Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. • Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaanya masing masing

• Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

Baca Juga:

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

• Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. • Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya. • Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia. • Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira. • Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain. • Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. • Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. • Berani membela kebenaran dan keadilan. • Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.

• Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

3. Persatuan Indonesia

• Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. • Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan. • Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. • Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. • Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. • Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.

• Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

• Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. • Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain. • Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. • Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan. • Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah. • Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah. • Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. • Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. • Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.

• Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

• Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. • Mengembangkan sikap adil terhadap sesama. • Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. • Menghormati hak orang lain. • Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri. • Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain • Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah. • Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum. • Suka bekerja keras. • Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.

• Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Nilai-nilai dalam Pancasila tersebut diatas sebagai kajian ilmiah yang dilakukan dan diarahkan pada kegiatan sehari-hari yang dijiwai oleh nilai-nilai dalam Pancasila tersebut.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA