Kecelakaan apa saja yang dapat terjadi di laboratorium?

Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat  menimbulkan korban manusia dan harta benda. Kecelakaan kerja dapat terjadi kapan dan dimana saja dan kecelakaan kerja dapat menimbulkan kerugian yang besar bagi pekerja atau yang memperkerjakan.

Definisi kecelakaan kerja ada dua,yaitu:

Accident adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan yang dapat berakibat cedera pada manusia, kerusakan barang, gangguan terhadap pekerjaan atau pencemaran nama baik

2. Incident

Incident adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan yang bila pada waktu itu sedikit saja ada perubahan maka dapat mengakibatkan terjadinya Accident. Kejadian ini sering disebut juga dengan hampir celaka (nearmiss) dan disini tidak ada orang yang cidera

Kecelakaan kerja di laboratorium dapat terjadi dan disebabkan oleh beberapa hal, berikut adalah sebab-sebab terjadinya kecelakaan di laboratorium:

  • Kurang pengetahuan tentang bahan kimia dan proses serta peralatan dan perlengkapan yang di gunakan dalam laboratorium 
  • Kurangnya pengarahan terhadap mahasiswa yang sedang melakukan praktikum di laboratorium
  • Kurangnya peralatan dan perlengkapan keamanan bagi mahasiswa yang sedang berada di laboratorium
  • Kurang atau tidak mengikuti secara penuh petunjuk di laboratorium
  • Kurangnya bersikap hati-hati dalam melakukan kegiatan di laboratorium

Contoh-contoh kecelakaan kerja di laboratorium,yaitu:

  • Terpeleset, dikarenakan lantai licin. Terpeleset dan terjatuh adalah bentuk kecelakaan kerja yang dapat terjadi di laboratorium yang mengakibatkan memar, dan lain-lain. Pencegahannya dengan memakai sandal lab atau sepatu anti selip dan jangan memakai sepatu hak tinggi maupun tali sepatu yang longgar, hati-hati bila berjalan pada lantai yang sedang di pel (licin dan basah) atau tidak rata konstruksinya.
  • Kebakaran, dikarenakan bahan kimia, kompor pembuatan reagen dan bahan disenfektan yang mudah menyala (flammable) dan beracun. Kebakaran terjadi bila terdapat unsur oksigen dan bahan yang mudah terbakar  yang mengakibatkan timbulnya kebakaran dan menyebabkan luka bakar di tubuh atau timbul keracunan akibat tidak berhati-hati. Pencegahannya dengan membangun konstruksi bangunan yang tahan api,sistem penyimpanan yang baik terhadap bahan yang mudah terbakar,pengawasan terhadap terjadinya kemungkinan timbulnya kebakaran didalam laboratorium.

Klasifikasi kecelakaan kerja,yaitu:

Suatu kejadian kecelakaan kerja, dimana korban mendapatkan pengobatan P3K.

2. Medical Treatment Case (MTC)

Suatu kejadian kecelakaan kerja, dimana korban mendapatkan penanganan secara medis (pengobaatan) seperti dijahit.

3. Restricted Work Day Case (RWDC)

Suatu kejadian kecelakaan kerja, dimana korban harus kerja ringan setelah kecelakaan pada giliran berikutnya.

4. Lost Time Accident (LTC)

Suatu kejadian kecelakaan kerja, dimana korban tidak bisa bekerja kembali kerja pada giliran berikutnya.

5. Fatality 

Suatu kejadian yang menyebabkan korban kehilangan nyawanya.

Nama: Satriyo siswo utomo

NIM: 2240021020

Prodi: Analis kesehatan

Universitas: UNUSA


Lihat Ilmu Sosbud & Agama Selengkapnya

Berikut ini merupakan berberapa hal yang harus diperhatikan tentang keselamatan kerja dilaboratorium Kimia dan Biologi yaitu alat keselamatan kerja di laboratorium, kecelakaan kerja di laboratorium, dan bahan kimia berbahaya di laboratorium.

Keselamatan Kerja di Laboratorium

Dalam melakukan pengamatan dengan menggunakan alat dan bahan, perlu mendapat perhatian khusus terutama mengenai keselamatan. Alat dan bahan yang kita gunakan untuk pengamatan, jika tidak hati-hati, dapat menimbulkan kecelakaan.

Agar keselamatan kerja dapat terwujud, kita harus memahami dan melaksanakan tata tertib yang berlaku di laboratorium. Misalnya, setiap melakukan pengamatan di laboratorium harus ada pembimbing dan mengembalikan alat dan bahan ke tempat semula.

Cara Membawa Alat dan Bahan Secara Aman

Alat-alat yang terdapat di laboratorium terdiri dari alat-alat biologi, alat-alat fisika, dan alat-alat kimia. Alat-alat itu ada yang terbuat dari kaca, kayu, logam, dan porselen. Alat yang terbuat dari kaca atau bahan yang mudah pecah atau patah harus dijaga, karena apabila pecah mengakibatkan alat rusak tidak dapat digunakan kembali, dan pecahannya dapat membahayakan tubuh kita.

Perhatikan cara memegang dan membawa alat mikroskop yang benar! Peganglah mikroskop dengan dua tangan. Tangan kanan memegang lengan mikroskop dan tangan kiri menyangga kaki mikroskop.

Mikroskop diletakkan di atas meja yang datar dengan bagian lengannya tepat di hadapanmu. Selain alat juga terdapat bahan-bahan, contohnya bahan kimia. Bahan-bahan kimia disimpan dan terdapat pada botol-botol. Apa Saja yang Termasuk Bahan yang Berbahaya?

Contoh Kecelakaan Kerja di Laboratorium

Berikut beberapa contoh kecelakaan yang sering terjadi di dalam laboratorium:

a. Luka yang disebabkan oleh benda tajam, pecahan kaca, atau luka bakar.

b. Terkena percikan cairan yang korosif, contohnya asam pekat seperti asam klorida (HCl) dan asam sulfat/air aki (H2SO4) atau basa kuat, baik mata maupun bagian tubuh lainnya.

c. Terkena zat beracun.

d. Gigitan hewan berbisa yang dipelihara.

e. Pingsan yang disebabkan oleh gas yang memusingkan seperti gas dari larutan formalin.

f. Terkena sengatan arus listrik.

g. Kebakaran yang disebabkan oleh letusan atau ledakan yang terjadi akibat hasil percobaan.

Bahan Kimia Berbahaya di Laboratorium

Pada umumnya bahan kimia berbahaya dikelompokkan menjadi beberapa golongan, di antaranya:

a. Bahan kimia beracun (Toksin), yaitu bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan manusia atau menyebabkan kematian apabila terserap ke dalam tubuh karena tertelan, lewat pernapasan, dan kontak dengan kulit. Contohnya senyawa logam, bahan pelarut, gas beracun, dan pestisida.

b. Bahan kimia korosif, yaitu bahan kimia yang karena reaksinya mengakibatkan kerusakan apabila kontak dengan jaringan hidup atau bahan lainnya.

c. Bahan mudah terbakar, yaitu bahan kimia yang mudah bereaksi dengan oksigen dan menimbulkan kebakaran.

d. Bahan peledak, yaitu bahan kimia yang bereaksi dengan bahan lainnya sehingga menghasilkan atau adanya gas dalam jumlah besar dan bertekanan tinggi disertai suhu yang tinggi.

Perhatikan contoh bahan kimia beracun beserta gangguannya pada tabel berikut ini.

Gangguan Akibat Keracunan

Penglihatan, koma, dan saraf

Sesak napas, kejang, dan hilang

Sesak napas, otak, jantung, dan saraf

Sesak napas, iritasi, dan kematian

Sesak napas dan kekurangan oksigen

Berbagai macam obat pembasmi hama
tanaman

Pusing, kejang, hilang kesadaran, dan
kematian

Bagaimana Sikap Kita Terhadap Bahan yang Berbahaya?

Untuk menghindari dan mengurangi kecelakaan dan bahaya dari bahan-bahan yang beracun itu, perlu kita perhatikan sikap kita terhadap bahan-bahan tersebut dengan cara:

a. Menggunakan bahan kimia secukupnya menurut yang dianjurkan.

b. Mengembalikan ke asalnya apabila sudah tidak digunakan lagi.

c. Mengambil bahan kimia dari botol harus menggunakan pipet yang bersih.

d. Hati-hati saat mengambil, membawa dan meletakkan

e. Harus memperhatikan sistem label pada botol yang digunakan.

Baca juga: Simbol Bahan Kimia Berbahaya

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA