Jelaskan perbedaan satelit komet dan meteoroid

Tata surya merupakan kumpulan sistem dari matahari, planet, asteroid, komet, meteorid dan satelit. Matahari adalah pusat tata surya karena yang lainnya selalu mengitarinya baik siang maupun malam. Anggota tata surya yang mengitari matahari tersebut tidak pernah meninggalkan tempatnya dikarenakan adanya gaya gravitasi atau tarik menarik yang dihasilkan oleh matahari.

Solar System - Tata Surya

Jumlah planet sampai saat ini ada sembilan. Nama-nama planet tersebut adalah : Merkurius, Venus , Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Planet yang dapat dilihat tanpa menggunakan teropong adalah planet Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus. Sedangkan Planet Uranus, Neptunus dan Pluto harus dilihat dengan menggunakan teropong.

Planet dibagi menjadi 2 kelompok berdasarkan letak asteroidnya yaitu : Planet Dalam (Merkurius, Venus, Bumi, Mars) dan Planet Luar (Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Pluto).

Planet yang paling jauh dengan matahari adalah Planet Pluto dan planet yang paling dekat dengan matahari adalah Planet Merkurius. Posisi terjauh planet dari matahari ini disebut Aphelium dan posisi terdekat dari matahari disebut Perihelium. Peredaran planet mengelilingi matahari disebut revolusi dan waktu yang diperlukan oleh planet untuk menyelesaikan satu kali revolusi disebut kala revolusi. Revolusi planet bumi adalah satu tahun.

Arah putaran planet searah dengan jarum jam kecuali Venus dan Uranus yang arah putarannya berlawanan. Rotasi adalah perputaran planet mengelilingi sumbunya. Waktu untuk sekali rotasi disebut kala rotasi. Kala rotasi bumi kurang lebih 24 jam, Venus memiliki kala rotasi yang paling lama yaitu 249 hari, sedangkan Jupiter memiliki kala rotasi yang paling cepat yaitu 9,9 jam.

Sebutan-sebutan untuk planet yang paling populer diantara adalah : Venus disebut juga bintang pagi atau bintang senja, Mars disebut atau dijuluki dengan planet merah, Uranus dan Neptunus disebut sebagai planet kembar. Planet terbesar adalah Jupiter, Planet terbesar kedua adalah Saturnus, dan planet terkecil sekaligus letaknya terjauh adalah planet pluto.

Satelit adalah benda angkasa yang mengelilingi planet. Satelit ini selalu menemani planet dan disebut juga sebagai pengawal planet. Macam-macam satelit itu ada dua yaitu satelit alamiah dan satelit buatan. Jumlah satelit alamiah ada 63. Bumi memiliki 1 satelit yaitu bulan, Saturnus memiliki satelit terbanyak yaitu 18, Jupiter memiliki 16 satelit, Uranus memiliki 17 satelit, Mars memiliki 2 satelit, Neptunus memiliki 8 satelit dan pluto memiliki 1 satelit. Satelit milik Saturnus merupakan satelit terbesar yaitu bernama Titan. Satelit terbesar milik Jupiter adalah Ganymeda.

Komet adalah benda langit yang terdiri dari debu, es dan gas yang membeku dan komet ini juga mengelilingi matahari. Komet terlihat seperti menyala dan berekor. Komet yang paling terkenal adalah Komet Halley yang akan muncul setiap 76 tahun sekali. Komet Halley muncul terakhir pada tahun 1986 dan nanti akan muncul lagi pada tahun 2062. Komet yang jarang terlihat karena sering mengembara diantaranya adalah Komet Kohoutek.

Meteor adalah benda yang terbentuk dari pecahan-pecahan komet yang hancur. Ketika komet hancur, maka pecahan-pecahannya itu terus beredar diangkasa dan membentuk kelompok meteor. Meteor biasanya berukuran sangat kecil dan jarang yang berukuran besar. Peristiwa gesekan meteor dengan atmosfer yang menghasilkan panas dan membakar habis meteor sebelum dapat mencapai bumi dan menghasilkan jalur bercahaya, itulah yang disebut dengan meteor, bintang beralih / bintang ngaleh, ataupun bintang jatuh.

Sedangkan Meteorit adalah meteor yang jatuh dan sampai ke bumi. Meteorit pernah jatuh di Afrika dengan massa 60-70 ton yang belum diangkat sampai saat ini, bahkan di Arizona United States ada sebuah kawah besar bekas jatuhnya meteorid.

Asteroid adalah batuan ruang angkasa yang disebut juga sebagai planet kecil. Jumlah asteroid kira-kira mencapai 100.000 buah. Rata-rata diameter asteroid hanya 2 km. Asteroid terbesar adalah Ceres yang diameternya mencapai 955 km. Yang lainnya adalah asteroid Pallas diameter 560 km dan Vesta diameter 391 km. Asteroid biasanya juga bergerombol dimana kerumunan asteroid ini disebut dengan Sabuk Asteroid.

Lihat Foto

Shutterstock

Ilustrasi Asteroid 2021 PH27. Asteroid baru yang ditemukan Agustus 2021 lalu.

KOMPAS.com - Tak hanya bintang, di angkasa terdapat berbagai macam benda langit yang bertaburan.

Ada objek yang mengorbit matahari, tetapi terlalu kecil untuk disebut planet. Ada yang mengorbit. Ada juga yang jatuh ke bumi.

Beberapa di antaranya adalah asteroid, komet, meteoroid, meteor, dan meteorit. Meskipun nama-nama itu mirip, mereka berbeda.

Baca juga: Mengenal Sirius, Bintang Paling Terang di Langit Malam

Asteroid

Lihat Foto

GETTY IMAGES via BBC INDONESIA

Asal-usul asteroid merah Kamo'oalewa selama ini masih menjadi misteri bagi para ilmuwan.

Melansir laman NASA, benda ini relatif kecil dan tidak aktif mengorbit matahari.

Asteroid biasanya terdiri dari bahan berbatu, berdebu, dan logam.

Sebagian besar mengorbit dalam sabuk asteroid utama, antara orbit Mars dan Jupiter.

Akan tetapi, beberapa mengikuti jalur yang beredar ke tata surya bagian dalam (termasuk asteroid dekat bumi). Sementara yang lain tetap berada di luar orbit Neptunus.

Melansir Jerussalem Post, 6 November 2021, asteroid berukuran kecil menyerang bumi hampir sepanjang waktu, menurut ilmuwan Laboratorium Propulsi Jet NASA Marina Brozovic.

Namun, karena skala asteroid kecil mereka terbakar di atmoster. Sehingga, banyak dari mereka yang tidak mencapai permukaan bumi.

tirto.id - Alam semesta hingga kini masih menyimpan berbagai misteri bagi umat manusia. Di ruang angkasa terdapat berbagai benda langit termasuk di antaranya asteroid, komet, meteoroid yang bisa saja menghantam bumi kapan saja. Sebenarnya apa perbedaan dari ketiga benda langit tersebut?

Asteroid

Dilansir Space Place asteroid merupakan batu kecil yang turut mengorbit matahari. Kebanyakan dari asteroid banyak ditemukan di sabuk asteroid yang ada di antara Planet Mars dan Jupiter. Akan tetapi pada kenyataanya asteroid juga bisa berada di luar sabuk tersebut, sebagai contohnya asteroid yang mengorbit matahari di dekat bumi dan mengakibatkan berbagai ancaman asteroid.

Asteroid terbentuk dari objek yang tersisa dari pembentukan tata surya. Ketika gas dan debu bergabung dengan matahari maka beberapa material akan bergabung dan menjadi batuan terestrial dan menjadi planet gas yang turut mengelilingi matahari. Debu yang lebih kecil lagi dan tidak mampu menjadi planet akan menjadi asteroid.


Asteroid dan meteoroid memiliki persamaan yakni keduanya merupakan batuan ruang angkasa. Perbedaan dari kedua benda ini adalah seberapa dekat jaraknya dengan permukaan bumi.

Meteorit

Benda langit lainnya yakni meteoroid yang berasa dari pecahan asteroid. Terkadang saat sedang melakukan orbit, asteroid satu dan yang lainnya bisa saja saling bertabrakan dan mengakibatkan beberapa bagiannya pecah. Pecahan tersebutlah yang selanjutnya kita kenal dengan meteoroid. Apabila ada meteorid yang berada di dekat bumi dan masuk ke dalam atmosfer bumi maka pecahan batu tersebut akan terbakar, hal inilah yang selanjutnya kita panggil dengan meteorit atau yang lebih populer dengan nama bintang jatuh karena bentuknya yang bercahaya setelah mengalami pembakaran.

Setelah meteoroid memasuki bumi dan akhirnya menyentuh tanah maka namanya akan menjadi meteorit.

Dilansir Solar System, di Bumi terdapat fenomena yang disebut dengan Meteor Shower atau hujan meteor.

Para ilmuwan memperkirakan bahwa sekitar 48,5 ton [44 ton atau 44.000 kilogram] bahan meteorit jatuh di Bumi setiap hari. Hampir semua batuan tersebut menguap di atmosfer Bumi dan meninggalkan jejak terang. Beberapa meteorit biasanya bisa dilihat pada malam tertentu. Tetapi terkadang jumlahnya meningkat secara signifikan, hal inilah yang disebut hujan meteor. Hujan meteor biasanya terjadi setiap tahun atau secara berkala. Kejadian ini terjadi ketika bumi melewati jejak puing-puing berdebu yang ditinggalkan oleh komet. Hujan meteor biasanya dinamai bintang atau konstelasi yang sedang dekat dengan tempat hujan meteor tersebut muncul. Salah satu yang paling terkenal yakni hujan meteor Perseid, yang memuncak pada bulan Agustus setiap tahun. Setiap meteor Perseid adalah bagian kecil dari komet Swift-Tuttle yang memiliki masa orbit terhadap matahari selama 135 tahun. Karena bentuknya yang hampir sama maka meteorit kadang sulit dibedakan dengan komet. Padahal kedua benda langit ini memiliki perbedaan yang cukup jauh.

Komet

Komet merupakan benda langit yang memiliki orbit sendiri terhadap matahari. Akan tetapi perbedaanya komet terbuat dari es dan debu, bukan batu.

Seperti yang dikutip dari Scientific American, komet juga terbentuk dari material sisa dari pembentukan tata surya. Komet terbentuk di tempat yang jauh dari matahari atau yang dikenal dengan garis es atau salju dan melewati orbit Mars dan Jupier, di mana suhu cukup rendah untuk membekukan air.

Komet mengorbit matahari seperti halnya planet dan asteroid, akan tetapi komet biasanya memiliki waktu orbit yang lebih panjang. Saat komet semakin dekat dengan Matahari, sebagian es mulai mencair dan mendidih, bersama dengan partikel debu. Partikel dan gas ini membuat awan di sekitar nukleus, yang disebut koma. Koma dan ekor komet akan diterangi oleh Matahari sehingga komet tampilan komet akan terang benderang. Komet memiliki ukuran yang besar sehingga ketika kita bisa melihat komet maka komet tersebut berada jauh dari bumi. Sedangkan ketika kita melihat meteor maka meteor tersebut sudah berlokasi di atmosfer bumi.

KOMPAS.com - Planet merupakan benda langit yang tidak bisa memancarkan cahaya ataupun panas. Dalam peredarannya, planet selalu bergerak mengelilingi matahari sesuai dengan lintasannya.

Setiap planet di tata surya memiliki kala revolusi dan karakteristik yang berbeda. Contohnya planet Merkurius memiliki suhu yang lebih panas dibanding Bumi, karena jaraknya yang lebih dekat dengan matahari.

Planet di tata surya dibagi menjadi tiga kelompok, yakni berdasarkan lintasan asteroid sebagai pembatasnya, bumi sebagai pembatas serta ukuran dan komposisi penyusunnya.

Pengelompokan planet berdasarkan lintasan asteroid sebagai pembatasnya

Jika melihat lintasan asteroidnya, planet di tata surya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu planet dalam atau inner planets dan planet luar atau outer planets.

  • Inner planets atau planet dalam

Mengutip dari Universe Today, planet dalam merupakan planet yang orbitnya berada di bagian dalam lintasan asteroid, yakni dari matahari ke lintasan asteroid.

Jika melihat jaraknya, dapat dikatakan yang termasuk dalam inner planets memiliki jarak yang lebih dekat ke matahari. Namun, ini bukan patokan utamanya karena planet dalam ditentukan dari lintasan asteroid sebagai pembatasnya.

Contoh planet dalam ialah Merkurius, Venus, Bumi dan Mars.

Baca juga: Kala Revolusi dan Rotasi Planet

  • Outer planets atau planet luar

Planet luar merupakan planet yang posisinya berada di bagian luar lintasan asteroid. Jaraknya tergolong jauh dari matahari. Planet luar juga sering disebut sebagai Gas Raksasa atau Gas Giant.

Ukuran planet yang tergabung dalam outer planets lebih besar dibanding planet dalam. Contoh planet luar ialah Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus.

Pengelompokan planet berdasarkan bumi sebagai pembatasnya

Jika melihat bumi sebagai pembatasnya, planet di tata surya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu planet inferior serta planet superior.

Planet inferior merupakan planet yang posisi orbitnya berada di dalam orbit bumi. Posisinya terletak di antara matahari dan bumi. Contoh planet inferior ialah Merkurius dan Venus, yang mana posisinya berada di antara matahari dan bumi.

Planet superior merupakan planet yang posisi orbitnya berada di luar bumi. Posisinya terletak di luar bumi dan jaraknya tergolong jauh dari matahari. Contoh planet superior ialah Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus.

Baca juga: Ciri-ciri Planet di Tata Surya

SHUTTERSTOCK/Vadim Sadovski Ilustrasi pembentukan tata surya. Ilmuwan analisis isotop penyusun atau pembentuk tata surya yang tetdapat pada sebuah metorit.

Pengelompokan planet berdasarkan ukuran dan komposisi penyusunnya

Jika melihat ukuran dan komposisi penyusunnya, planet di tata surya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu planet terrestrial atau planet kebumian dan planet jovian atau planet raksasa.

  • Planet terrestrial atau planet kebumian

Planet terrestrial juga disebut sebagai planet kebumian karena ukuran dan komposisi penyusunnya kurang lebih sama seperti bumi. Komposisi penyusun bumi sebagian besar berasal dari bebatuan.

Contoh planet terrestrial ialah Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Keempat planet ini memiliki ukuran diameter yang hampir sama dengan Bumi.

  • Planet jovian atau planet raksasa

Planet jovian juga disebut sebagai planet raksasa karena ukurannya lebih besar dibanding bumi dan komposisi penyusunnya kurang lebih sama seperti Jupiter. Komposisi penyusun Jupiter sebagian bersar berasal dari es dan gas hidrogen.

Contoh planet jovian ialah Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Keempat planet ini memiliki diameter yang menyerupai planet Jupiter dan lebih besar dibanding Bumi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

KOMPAS.com - Tata surya atau solar system merupakan matahari dan kumpulan benda-benda langit yang mengelilinginya. 

Berdasarkan Encyclopaedis Britannica [2015], benda-benda langit yang mengelilingi matahari adalah planet-planet, bulan dan satelit, serta asterois, meteoroid, dan komet. 

Benda-benda langit ini mengitari matahari secara teratur sesuai sistem orbit. Hal ini karena adanya gaya gravitasi matahari. 

Gaya gravitasi matahari lebih besar dari gaya gravitasi benda langit lainnya. Oleh karena itu, benda-benda langit yang lain mengelilingi matahari.

Tata surya yang menaungi bumi beserta isinya, berada di salah satu galaksi yang disebut Galaksi Bimasakti [Milky Way]. Tata surya sendiri hanyalah satu bagian kecil di alam semesta yang sangat luas

Baca juga: Mengapa Tidak Semua Planet di Tata Surya Dapat Ditinggali Manusia?

Benda-benda di tata surya

Berikut benda-benda yang ada di tata surya:

Matahari

Matahari adalah bola gas raksasa yang menjadi pusat tata surya. Matahari adalah benda langit yang terbesar.

Panas yang dihantarkan matahari membuat adanya kehidupan di bumi. Tanpa matahari, bumi akan sangat dingin dan tanpa kehidupan.

Ignacio Ferrin / University of Antioquia Model sabuk asteroid di antara Mars dan Jupiter dengan adanya komet aktif.

Planet

Planet adalah benda langit dalam tata surya yang tidak memancarkan cahayanya sendiri. Planet beredar mengelilingi matahari dalam lintasan berbentuk elips yang disebut dengan orbit.

Perputaran planet mengelilingi matahari disebut revolusi. Sementara perputaran planet pada porosnya disebut rotasi.

Baca juga: Ciri-ciri Planet di Tata Surya

Satelit adalah benda langit yang mengobit benda langit lainnya seperti planet. Selain revolusi terhadap planet, satelit juga berotasi atau berputar pada porosnya.

Satelit terbagi dua yakni satelit alam dan satelit buatan. Satelit buatan contohnya adalah bulan, dan satelit planet lain.

Sementara satelit buatan diluncurkan oleh manusia untuk berbagai keperluan. Contohnya satelit Palapa untuk pelayanan radio dan televisi Indonesia.

Mikkel Juul Jensen/Science Photo Library Sabuk Kuiper. Obyek terjauh di tata surya, V774104, ditemukan di wilayah ini.

Sabuk Kuiper

Sabuk Kuiper adalah lintasan di tata surya yang berada setelah orbit Neptunus.

Di Sabuk Kuiper, ada benda-benda lain seperti komet mati, es, dan batuan kecil yang biasa disebut planet kerdil.

Asteroid

Asteroid adalah benda langit berupa batuan yang terletak di antara orbit planet Mars dan Jupiter. Garis edar asteroid disebut dengan Sabuk Asteroid.

Perbedaan asteroid dengan planet ada pada ukurannya. Asteroid jauh lebih kecil dibanding planet.

Meteoroid

Meteoroid adalah kumpulan batu-batu kecil yang ada di tata surya. Meteoroid berasal dari Sabuk Asteroid. Meteor ini bergerak mendekati bumi akibat gaya gravitasi bumi.

Peristiwa masuknya meteoroid ke bumi disebut dengan meteor atau bintang jatuh.

Baca juga: Satelit Alami di Tata Surya

Awan Oort

Awan Oort adalah awan berbentuk bola yang berada di keliling terluar tata surya.

Awan Oort menjadi rumah bagi banyak sekali benda langit yang dingin, beku, dan berasal dari masa lampau.

Sebagian besar komet berasal dari Awan Oort. Ketika tertarik benda lain di tata surya, komet akan meninggalkan Awan Oort dan menuju benda yang menariknya.

Planet kerdil

Planet kerdil atau planet minor adalah benda-benda langit menyerupai planet namun berkuran lebih kecil.

Pluto yang tadinya termasuk planet, dikeluarkan dan tergolong sebagai planet kerdil. Planet kerdil lainnya yakni asteroid Ceres, Eris, Makemake, dan Haumea.

Komet

Komet adalah benda langit berupa es padat yang mengelilingi matahari. orbit komet lebih lonjong dari pada orbit planet.

Komet juga biasa disebut sebagai bintang berekor. Ini karena ketika mengorbit, komet menyemburkan gas bercahaya yang dapat kita lihat dari bumi.

Baca juga: Jupiter, Planet Raksasa di Tata Surya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA