Jelaskan apakah yang dimaksud dengan ragam bahasa! berikan contohnya!

tirto.id - Ragam bahasa meliputi ragam baku, ragam formal, ragam resmi, ragam informal, ragam nonformal, dan ragam takformal. Ragam bahasa juga dibagi menjadi ragam ilmiah, ragam sastra, ragam lisan, percakapan; ragam literer, dan ragam tulis.

Menurut jurnal milik Oktavia Lestari P berjudul Variasi Ragam Bahasa Dalam Kehidupan Remaja ragam bahasa dibagi menjadi enam hal. Berikut pemaparannya.

1. Ragam bahasa berdasarkan media atau sarana
Ragam bahasa berdasarkan media atau sarana dibagi menjadi ragam lisan dan tulisan.
  • Ragam lisan merupakan bahasa yang digunakan oleh pemakai bahasa dalam berkomunikasi. Ragam lisan standar, misalnya orang berpidato atau memberi sambutan dalam situasi perkuliahan dan ceramah. Ragam lisan non-standard, misalnya dalam percakapan antarteman di pasar atau dalam kesempatan nonformal lainnya.
  • Ragam bahasa tulis menggunakan huruf sebagai unsur dasarnya. Hal ini berkaitan dengan ejaan, tata bahasa, dan kosa kata. Kelengkapan tata bahasa seperti bentuk kata atau pun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan dalam mengungkapkan ide.
2. Ragam bahasa berdasarkan penutur Ragam bahasa berdasarkan penutur dibagi menjadi ragam bahasa berdasarkan daerah disebut ragam daerah dan berdasarkan pendidikan penutur.
  • Ragam bahasa berdasarkan daerah disebut ragam daerah
Pemakaian bahasa menimbulkan perbedaan bahasa, terutama bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di luar daerahnya. Hal ini memiliki ciri khas yang berbeda-beda.
  • Ragam bahasa berdasarkan daerah disebut ragam daerah
Kelompok penutur yang berpendidikan berbeda dengan kelompok penutur yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks, vitamin, video, film, dan fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, dan pakultas.
3. Ragam bahasa berdasarkan sikap penuturRagam bahasa dipengaruhi oleh sikap penutur terhadap lawan bicara (jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap tersebut, yaitu resmi, akrab, dan santai. Kedudukan lawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga mempengaruhi sikapnya. Hal ini dapat dilihat dari ragam bahasa baku yang digunakan, seperti:
  • pembicaraan di muka umum;
  • berbicara dengan orang yang dihormati;
  • komunikasi resmi; dan
  • wacana teknis.
Sementara itu, ragam bahasa nonbaku dipakai dalam kegiatan tidak resmi (informal), seperti percakapan sehari-hari. Bahasa formal (resmi) berguna sebagai alat komunikasi antarsahabat, antaranggota, dan kesemuanya digolongkan dalam ragam tidak baku. 4. Ragam bahasa menurut pokok persoalan atau bidang pemakaian Pada kehidupan sehari-hari masayarakat menggunakan ragam bahasa yang berbeda. Hal ini dilihat dari lingkungan, agama, dan profesi masing-masing penutur. Perbedaan itu tampak jelas dalam pemilihan atau penggunaan sejumlah kata/peristilahan/ungkapan yang khusus digunakan dalam bidang tertentu. Seperti istilah dalam bidang kedokteran, hanya dapat dimengerti oleh kalangan tertentu. Sehingga, pemilihan kata disesuaikan dengan kebutuhan bidang pemakaiannya. Ragam bahasa dibagi menjadi menjadi empat bagian sebagai berikut.
  • Ragam bahasa dari segi penutur sebagai berikut: (a) idiolek adalah ragam bahasa yang bersifat perseorangan, (b) dialek, (c) kronolek, dan (d) sosiolek atau dialek social (hlm. 62-68). Ragam bahasa berdasarkan tingkat golongan, status, dan kelas sosial para penuturnya dikelompokkan sebagai berikut: (a) akrolek, (b) basilek, (c) vulgar, (d) slang, (e) kolokial, (f) jargon, (g) argot, dan (h) ken.
  • Ragam bahasa dari segi pemakaian menurut Chaer dan Agustina (2010) sebagai berikut: (a) ragam bahasa sastra, (b) ragam bahasa jurnalistik, (c) ragam bahasa militer, dan (d) ragam bahasa ilmiah.
  • Ragam bahasa dari segi keformalan terbagi menjadi lima macam sebagai, yaitu (a) ragam resmi atau formal, (b) ragam usaha atau ragam konsultatif, (c) ragam santai atau ragam kasual, dan (d) ragam akrab atau ragam intim.
  • Ragam bahasa dari segi sarana meliputi dua hal, yaitu (a) ragam bahasa lisan atau ragam bahasa yang digunakan untuk
    menyampaikan informasi secara lisan. b) Ragam bahasa tulis atau ragam bahasa yang digunakan untuk menyampaikan informasi secara tertulis.

Ragam bahasa (bahasa Inggris: linguistic style) adalah bentuk bahasa yang bervariasi menurut konteks pemakaian (topik yang dibicarakan, hubungan antarpembicara, medium pembicaraan).[1] Ragam bahasa tidak berfungsi sebagai atribut tetap seorang pembicara – bahasawan yang kompeten biasanya menguasai berbagai-bagai jenis ragam bahasa dan mampu menyesuaikan ragam yang dipakai dengan situasi dan tujuan berbahasa. Dalam pengertian ini, ragam bahasa berkontras dengan dialek, yaitu varian dari sebuah bahasa yang berbeda-beda menurut kelompok pemakai atau wilayah penuturan.[2][3]

Dalam literatur linguistik, istilah ragam bahasa dan laras bahasa tidak dibedakan secara konsisten. Sebagaimana dimaknai oleh KBBI, kedua istilah tersebut merupakan sinonim.[4] Istilah ragam bahasa sering dibedakan dengan varietas bahasa, yaitu bentuk bahasa yang diperbedakan tanpa menitikberatkan secara khusus pada karakter variasinya.[5]

Terdapat berbagai jenis klasifikasi ragam bahasa, sebagai contoh antara lain:

  1. Berdasarkan pokok pembicaraan:
    • Ragam bahasa undang-undang
    • Ragam bahasa jurnalistik
    • Ragam bahasa ilmiah
    • Ragam bahasa sastra
  2. Berdasarkan media pembicaraan:
    • Ragam lisan yang antara lain meliputi:
      • Ragam bahasa cakapan
      • Ragam bahasa pidato
      • Ragam bahasa kuliah
      • Ragam bahasa panggung
    • Ragam tulis yang antara lain meliputi:
      • Ragam bahasa teknis
      • Ragam bahasa undang-undang
      • Ragam bahasa catatan
      • Ragam bahasa surat
  3. Berdasarkan hubungan sosial antarpembicara:
    • Ragam bahasa resmi
    • Ragam bahasa akrab
    • Ragam bahasa agak resmi
    • Ragam bahasa santai
    • dan sebagainya.

  1. ^ Kridalaksana (2013), hlm. 206
  2. ^ Biber & Finegan (1994), hlm. 4
  3. ^ Kridalaksana (2013), hlm. 48
  4. ^ "ragam". KBBI Daring. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Diakses tanggal 2019-04-21. 
  5. ^ Crystal (2008), hlm. 509

  • Kridalaksana, Harimurti (2013). Kamus Linguistik (edisi ke-4). Gramedia Pustaka Utama. ISBN 9789792235708. 
  • Biber, Douglas; Finegan, Edward (1994). Sociolinguistic Perspectives on Register (dalam bahasa Inggris). Oxford University Press. ISBN 9780195359329. 
  • Crystal, David (2008). A Dictionary of Linguistics and Phonetics (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-6). Blackwell Publishing. ISBN 9781405152969. 
  • McArthur, Tom, ed. (1992). The Oxford Companion to the English Language (dalam bahasa Inggris). Oxford University Press. 

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ragam_bahasa&oldid=18103915"

Ragam bahasa indonesia adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara.

Indonesia merupakan sebuah negara yang terdiri atas berbagai macam suku dan budaya. Selain itu, bahasa-bahasa antar daerah juga dapat berbeda antara satu dengan lainnya.

Misalnya ketika kita di tanah Jawa, mayoritas masyarakatnya menggunakan bahasa Jawa. Berbeda halnya apabila kita pergi ke daerah lain seperti Kalimantan dan Sumatera. Bahasa yang digunakan juga akan berbeda pula.

Meskipun terdapat berbagai macam bahasa, bangsa Indonesia juga memiliki sebuah bahasa persatuan yang digunakan dimanapun yaitu bahasa Indonesia. Jadi apabila kita berada di daerah yang belum kita mengerti bahasanya kita tetap dapat menggunakan bahasa Indonesia untuk komunikasi sehari-hari.

Akan tetapi, perlu diketahui bahwa bahasa Indonesia juga memiliki ragamnya masing-masing. Seperti contohnya adalah ketika kita berbicara kepada fisikawan maka terdapat kata-kata yang jarang didengar contohnya destruksi, interferensi dan lainnya.

Atau ketika kita berbicara dengan pengamat ekonomi maka kita akan mendengar kata inflasi, kuartal, resesi dan semacamnya. Penggunaan kata-kata tersebut termasuk ke dalam ragam dari bahasa Indonesia.

Pengertian Ragam Bahasa Indonesia

Menurut Bachman, Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara.

Pada umumnya, pemakaian bahasa Indonesia digolongkan menjadi dua jenis yaitu baku dan tidak baku. Seperti halnya ketika kita berada dalam situasi resmi maka kita akan menggunakan bahasa baku. Sedangkan, apabila di tengah pasar atau di rumah sendiri maka kita tidak harus menggunakan bahasa baku.

Namun, penggolongan di atas tidak dapat mewakili dari keseluruhan bahasa. Seperti contoh apabila ditinjau dari media atau sarananya, ragam bahasa terdiri dari :

1. Ragam bahasa lisan
2. Ragam bahasa tulisan

Ragam bahasa lisan merupakan bahasa yang dihasilkan melalui alat ucap dengan fonem sebagai unsur. Sedangkan, ragam bahasa tulisan merupakan bahasa yang dihasilkan dengan menggunakan tulisan atau rangkaian huruf sebagai unsurnya.

Fungsi Ragam Bahasa

Adapun ragam bahasa Indonesia memiliki fungsi sebagai bahasa nasional. Fungsi-fungsi tersebut adalah :

  1. Menyatukan berbagai bahasa di Indonesia.
  2. Simbol kebanggaan nasional.
  3. Simbol identitas bangsa.
  4. Pemersatu antar kelompok atau etnis.
  5. Alat pemersatu adat dan budaya antar daerah.

Selain itu, bahasa Indonesia juga digunakan sebagai bahasa negara. Fungsi dari bahasa negara adalah :

  1. Bahasa resmi negara.
  2. Bahasa pengantar pendidikan.
  3. Alat komunikasi di tingkat nasional untuk kepentingan pembangunan.
  4. Alat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Jenis dan Ciri Ragam Bahasa

Seperti yang telah kita ketahui, bahasa Indonesia memiliki beragam jenis. Macam-macam ragam bahasa dapat dibedakan karena berbagai faktor. Berikut merupakan macam-macam dari ragam bahasa :

Ragam Bahasa berdasarkan media

Dilihat dari media atau sarananya, bahasa Indonesia dibedakan menjadi dua yaitu ragam lisan dan tulisan.

Ragam Lisan

Ragam bahasa lisan merupakan bahasa yang dihasilkan melalui alat ucap dengan fonem sebagai unsur dasar. Ciri-ciri dari ragam lisan adalah :

  • Memerlukan orang kedua/teman bicara;
  • Tergantung situasi, kondisi, ruang & waktu;
  • Tidak harus memperhatikan unsur gramatikal, hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh.
  • Berlangsung cepat;
  • Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu;
  • Kesalahan dapat langsung dikoreksi;
  • Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik wajah serta intonasi.

Ragam bahasa tulisan adalah bahasa yang dihasilkan dengan menggunakan tulisan atau rangkaian huruf sebagai unsurnya. Ciri-ciri dari ragam bahasa tulisan yaitu :

  • Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara;
  • Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu;
  • Harus memperhatikan unsur gramatikal;
  • Berlangsung lambat;
  • Selalu memakai alat bantu;
  • Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi;
  • Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka, hanya terbantu dengan tanda baca.

Ragam Bahasa berdasarkan Standar

Selain digolongkan dari media, terdapat penggolongan ragam bahasa berdasarkan standar atau kebakuan bahasa. Pembedaan antara ragam standar, nonstandar, dan semi standar dilakukan berdasarkan:

  • Topik yang sedang dibahas,
  • Hubungan antarpembicara,
  • Medium yang digunakan,
  • Lingkungan, atau
  • Situasi saat pembicaraan terjadi

Ciri yang membedakan antara ragam standar, semi standar dan nonstandard adalah sebagai berikut:

  • Penggunaan kata sapaan dan kata ganti.
  • Imbuhan.
  • Penggunaan kata sambung (konjungsi), dan
  • Penggunaan fungsi yang lengkap.

Apabila dilihat dari cara pandang penutur atau pembicaranya, ragam bahasa Indonesia dibedakan menjadi:

1. Ragam Dialek2. Ragam Terpelajar3. Ragam Resmi

4. Ragam Tak Resmi

Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan Topik Pembicaraan

Terdapat berbagai ragam bahasa yang digunakan dilihat dari topik pembicaraannya. Topik yang dimaksud adalah hukum, bisnis, agama, sosial, sains dan lainnya.

Salah satu ciri dari ragam tersebut adalah ragam ilmiah memiliki beberapa karakteristik seperti :

  • Bahasa Indonesia ragam baku;
  • Penggunaan kalimat efektif;
  • Menghindari bentuk bahasa yang bermakna ganda;
  • Penggunaan kata dan istilah yang bermakna lugas dan menghindari pemakaian kata dan istilah yang bermakna kias;
  • Menghindari penonjolan persona dengan tujuan menjaga objektivitas isi tulisan;
  • Adanya keselarasan dan keruntutan antarproposisi dan antaralinea.

Baca juga:  Macam-Macam Teori Kedaulatan Beserta Penjelasannya [LENGKAP]

Bahasa Jurnalistik

Bahasa Jurnalistik adalah gaya bahasa yang digunakan wartawan dalam menulis berita. Disebut juga Bahasa Komunikasi Massa (Language of Mass Communication, disebut pula Newspaper Language), yakni bahasa yang digunakan dalam komunikasi melalui media massa, baik komunikasi lisan (tutur) di media elektronik (radio dan TV) maupun komunikasi tertulis (media cetak dan online), dengan ciri khas singkat, padat, dan mudah dipahami. Salah satu contoh bahasa jurnalistik adalah sebagai berikut :

Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Letjen TNI Agus Widjojo menyatakan potensi konflik perpecahan yang mengancam kerukunan sudah mulai mereda usai pelaksanaan Pemilu 2019.

Hal itu ditandai dengan adanya pertemuan antara Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Kemudian saat pelantikan menteri pun, Prabowo menjadi salah satunya sebagai Menteri Pertahanan.

“Bahkan, tokoh (Prabowo) yang dulu bersaing dalam kontestasi politik, kini bersatu untuk menjalankan pemerintahan,” kata Agus di gedung Lemhannas, Jakarta Pusat, Selasa (5/11/2019).

Dia menyebut sebagai lembaga non kementerian, Lemhannas memiliki tanggung jawab moral dalam menjaga keutuhan bangsa selama kontestasi politik Pemilu 2019.

Bahasa Ilmiah

Penggunaan biochar sudah semakin meluas baik sebagai bahan bakar alternatif, industri pertanian, industri kimia maupun farmasi. Dan sampai saat ini sifat fungsional biochar belum teridentifikasi berkaitan dengan biomasa yang digunakan sebagai bahan bakunya. Padahal kandungan senyawa kimia selulosa (C6H10O5)n, hemiselulosa (C5H8O4)n dan lignin [(C9H10O3)(CH3O)]n dalam biomasa berbeda komposisinya. Perbedaan ini tentu akan mempengaruhi produk biochar yang dihasilkan. Sehingga perlu diperhatikan karakteristik biochar sesuai fungsi dan sifat-sifat peruntukannya agar efektivitas produk menjadi lebih optimal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakterisasi dan spesifikasi biochar menggunakan teknologi Pyrolisis dengan variabel ; jenis biomasa (tempurung kelapa, bambu, tongkol jagung, sekam padi dan jerami padi), temperatur proses (300 0C, 400 0C, 500 0C, 600 0C, 700 0C) dan waktu proses (30 menit, 45 menit, 60 menit). Produk biochar yang dihasilkan akan di analisa proximate dan uji nilai kalor. Kesimpulan dari penelitian ini adalah zat reaktif dalam biomasa sangat menentukan sifat fungsional dan karakter biochar. Sedang kandungan kimia lainnya seperti selulosa, hemiselulosa dan lignin berpengaruh pada nilai kalor biochar.

Demikianlah pembahasan mengenai ragam bahasa Indonesia. Semoga dapat bermanfaat bagi kalian semua.

Referensi: yuksinau.id

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA