Jamur Basidiomycota ada yang hidup secara parasit dan ada pula yang hidup secara saprofit

Ilustrasi jamur kancing. ©Shutterstock.com/siamionau pavel

PENDIDIKAN | 8 April 2016 18:00 Reporter : Dewi Ratna

Merdeka.com - Dalam kehidupan manusia, jamur memiliki banyak manfaat. Banyak jenis jamur yang sudah dijadikan bahan makanan, dan juga obat-obatan. Jamur terdiri dari banyak banget spesies. Jamur yang termasuk dalam kingdom Fungi dibedakan menjadi divisi Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota. Nah, kali ini, yuk kita bahas tentang Basidiomycota.

Ciri jamur Basidiomycota adalah:

  1. Jamur punya basidium
  2. Tubuh buahnya tampak jelas di permukaan tanah atau substrat lainnya
  3. Tubuh buah bentuknya bermacam-macam, ada yang seperti payung, bola atau papan.
  4. Secara umum, tubuh buah mempunyai 4 bagian, yaitu tangkai tubuh buah (stipe), tudung (pileus), volva, dan bilah (lamella). Stipe merupakan suatu massa miselium yang tumbuh tegak. Pileus merupakan bagian yang ditopang oleh stipe.
  5. Sewaktu muda, pileus dibungkus oleh selaput yang disebut velum universale yang akan pecah menjelang dewasa. Volva adalah sisa pembungkus yang terdapat di dasar tangkai. Lamella merupakan bagian bawah dari tudung, berbentuk helaian, dan tersusun atas lembaran.
  6. Tubuh buahnya disebut basidiokarp, terdiri atas jalinan hifa bersekat dan dikariotik (setiap sel intinya berpasangan).
  7. Pada saat pembentukan basidiospora, ujung-ujung hifa menggembung membentuk basidium yang di dalamnya terjadi peleburan dua inti haploid menjadi satu inti diploid, disusul dengan pembelahan meiosis yang menghasilkan 4 inti haploid.
  8. Selanjutnya, basidium membentuk empat tonjolan (sterigmata) yang berisi protoplasma dan keempat inti haploid tadi masing-masing akan mengisi tiap tonjolan dan terbentuk empat buah basidiospora haploid.

Contoh dari jamur dalam divisi Basidiomycota adalah jamur merang (Volvariella volvacea) dengan tubuh buah berbentuk payung. Selain jamur merang, jamur apa lagi yang menurutmu masuk dalam divisi Basidiomycota ini?

(mdk/iwe)

Jakarta -

Jamur bukanlah tumbuhan, melainkan organisme eukariotik yang termasuk dalam kingdom fungi. Ada perbedaan signifikan dari ciri-ciri jamur dan tumbuhan. Apa saja?

Salah satu perbedaan jamur dan tumbuhan yaitu tidak ditemukan klorofil pada jamur sehingga tidak dapat menghasilkan makanan sendiri. Klorofil adalah zat hijau pada tumbuhan yang berperan untuk melakukan fotosintesis sehingga dapat memperoleh makanan sendiri.

Lalu, bagaimana jamur bisa bertahan hidup? Rupanya, jamur menguraikan sisa-sisa makhluk hidup yang sudah mati dengan mengeluarkan zat agar terjadi penguraian. Hasil penguraian berupa sari-sarinya akan diserap jamur sebagai makanan.

Dikutip dari eModul Kemendikbud Biologi SMA Kelas X yang disusun Prasida Widiyanto, berikut ini penjelasan terkait kingdom fungi alias jamur, apa saja ciri-ciri jamur, klasifikasi, dan manfaatnya untuk kehidupan.

Ciri-Ciri Jamur dan Bedanya dengan Tumbuhan

Secara umum, berikut ini 10 ciri-ciri jamur yang membedakannya dengan tumbuhan:

  • Dapat memproduksi spora
  • Struktur tubuh jamur mengandung zat kitin, glukan, selulosa, dan mannan yang berfilamen di dinding sel
  • Berkembang biak secara generatif (konjugasi) dan aseksual lewat pembelahan, pembentukan kuncup, dan pembentukan spora aseksual
  • Terdapat susunan benang halus (hifa) yang terdiri dari sel-sel pertumbuhan spora. Hifa bisa berupa tunggal maupun bercabang. Kumpulan hifa disebut miselium
  • Tidak punya klorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis
  • Komposisi dinding sel berbeda dengan tumbuhan
  • Tidak ada sistem vaskuler atau pembuluh angkut seperti pada tumbuhan
  • Memiliki multiseluler atau banyak sel, namun ada juga jamur yang uniseluler
  • Makhluk heterotrof yaitu sebagai saprofit, parasit, dan hidup bersimbiosis dengan organisme lain
  • Hidup di tempat lembab dan kurang cahaya

Manfaat Jamur dalam Kehidupan

Setiap organisme tentunya memiliki manfaat dan peran sendiri dalam kehidupan kita. Begitupun dengan jamur yang bisa menjadi makanan, obat, dan dekomposer.

Jamur sebagai Makanan

Dari beraneka jenis jamur yang ada, beberapa di antaranya bisa kita nikmati sebagai makanan lezat. Misalnya enoki, jamur tiram, jamur kancing, jamur kuping, dan lainnya.

Jamur juga dapat mengubah makanan menjadi jenis lain, contohnya tape yaitu hasil fermentasi singkong dari jamur mucor javanicus. Selain jamur pangan, adanya pula jamur beracun yang harus dihindari.

Jamur sebagai Obat

Selain menjadi bahan makanan, jamur bisa dikonsumsi sebagai bahan obat misalnya untuk antibiotik penisilin yang merupakan hasil dari jamur Penicillium chrysogenum. Fungsi penisilin yaitu menghambat pertumbuhan bakteri dalam tubuh.

Jamur sebagai Dekomposer

Sebagai dekomposer, jamur merupakan organisme pengurai bahan organik dari sisa organisme yang telah mati, misalnya daun kering, bangkai hewan, hingga kotoran hewan.


4 Klasifikasi Jamur dan Ciri-cirinya

Kingdom Fungi atau jamur diklasifikasikan ke 4 filum, yaitu zygomycota, ascomycota, basidiomycota, dan deuteromycota.

1. Zygomycota

Zygomycota adalah jamur yang memiliki spora dengan dinding yang tebal. Ciri-ciri jamur Zygomycota yaitu:


• Tidak ada sekat pada hifanya sehingga terdapat beberapa inti (senositik)

• Dapat bereproduksi seksual dengan membentuk zigospora dan bereproduksi aseksual dengan membentuk sporangiospora, serta bagian tubuhnya membentuk rhizoid

Contoh jamur zygomycota yaitu Rhizopus stolonifer yang tumbuh di roti dan Rhizopus oryzae yang tumbuh sebagai jamur tempe.


2. Ascomycota

Kelompok fungi ini memiliki hifa yang bersekat, tiap sel hifanya memiliki inti satu. Dinding selnya tersusun atas zat kitin. Uniknya, pada jamur ascomycota terdapat alat pembentuk spora yang disebut askus. Jamur ini bisa berkembang biak secara seksual dengan membentuk askospora dan aseksual dengan membentuk konidiospora.

Contoh jamur ascomycota adalah Saccharomyces cerevisiae (fermentasi alkohol) dan Aspergillus flavus (penghasil racun aflatoksin).

3. Basidiomycota

Jamur ini hifanya bersekat, sehingga di tiap sel hifa terdapat satu inti saja. Umumnya, jamur basidiomycota bereproduksi seksual dengan membentuk basidiospora yang terletak di permukaan basidium.

Namun, jamur basidiomycota juga bisa bereproduksi secara aseksual dengan membentuk membentuk konidia, oidium, maupun klamidospora.

Contoh basidiomycota yaitu Volvariella volvacea atau jamur merang dan Auricularia polytricha (jamur kuping).


4. Deuteromycota

Deuteromycota berkembang biak secara aseksual karena tidak diketahui memiliki atau belum tahu apa reproduksi seksualnya dengan membentuk konidia. Jamur Deuteromycota disebut sebagai Fungi imperfecti, artinya fungi yang tidak sempurna karena reproduksi seksualnya belum diketahui.


Jamur Deuteromycota memiliki hifa yang bersekat dan hidup secara saprofit dan parasit di tempat lembab.

Contoh jamur deuteromycota yaitu Hyphomycetes.

Itulah klasifikasi dan ciri-ciri jamur atau kingdom fungi yang perlu kalian ketahui. Sampai sini jelas ya, detikers, alasan mengapa jamur bukan tumbuhan?

Simak Video "PSBB Lagi! Life Hacks biar Nggak Bosan Selama di Rumah"



(twu/twu)

Fungi adalah organisme yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Ada berbagai jenis fungi atau jamur di luar sana, mulai dari yang tumbuh di makanan-makanan busuk dan yang dapat kita konsumsi,  yang dapat kita lihat langsung dan ada juga yang tidak dapat kita lihat tanpa bantuan mikroskop.

Tapi, pernahkah kita berpikir apa sebenarnya fungi itu? Termasuk ke dalam kingdom apa ya? Tumbuh-tumbuhan? Atau justru hewan?

Ternyata, fungi atau jamur memiliki kingdom sendiri lho, yang disebut kingdom Fungi. Artinya, fungi memiliki perbedaan yang cukup kentara sehingga tidak bisa digolongkan ke dalam tumbuh-tumbuhan. Yuk kita bahas ciri-ciri, cara hidup, dan klasifikasinya!

Ciri-Ciri Jamur

Organisme pada kingdom Fungi merupakan organisme eukariotik, artinya tidak memiliki membran inti sel. Tubuhfungsi atau jamur disebut sebagai talus, yaitu tidak memiliki akar, batang, maupun daun sejati. Walaupun kebanyakan sifatnya multiseluler atau terdiri dari banyak sel, ada pula jenis fungi yang uniseluler atau hanya memiliki satu sel, contohnya ragi. Berdasarkan ukurannya pun ada yang bersifat makroskropis dan mikroskopis.

(Baca juga: Reproduksi Pada Bakteri, Bagaimana Prosesnya?)

Fungi tidak memunyai klorofil, sehingga ia tidak dapat berfotosintesis dan tidak termasuk ke dalam kingdom Plantae. Tapi, fungi merupakan organisme yang heterotrof, yaitu dapat memperoleh makanan dari organisme lain. Dinding sel pada fungi mengandung zat kitin, berbeda dengan tumbuh-tumbuhan yang mengandung selulosa. Fungi juga menggunakan spora sebagai alat reproduksinya. Cabang ilmu biologi yang khusus mengkaji fungi disebut mikologi.

Berdasarkan benduknya, fungi dibagi menjadi dua, yaitu kapang (mold) dan khamir (yeast). Fungi atau jamur kapang berbentuk filamen panjang yang bercabang seperti benang (hifa). Beberapa hifa tidak bersekat dan memiliki banyak inti (senositik), tapi ada pula yang bersekat. Hifa membentuk jaring-jaring benang yang disebut miselium. Miselium berfungsi untuk meningkatkan luas penyerapan. Sementara itu, jamur khamir merujuk kepada jamur yang bersel satu, contohnya ragi (Saccharomyces cereviceae).

Cara Hidup Jamur

Seperti yang telah disebutkan di atas, fungi atau jamur bersifat heterotrof, yaitu mendapatkan makanan dari organisme lain. Nah, cara jenis mahkluk hidup ini mendapatkan nutrisi dibagi menjadi tiga, yaitu saprofit, parasit, dan simbiosis mutualistik.

Saprofit artinya jamur memperoleh zat organik dari sisa-sisa organisme mati, seperti bangkai hewan. Dalam ekosistem, saprofit berfungsi sebagai dekomposer. Contohnya adalah jamur kuping yang tumbuh di batang kayu yang sudah mati.

Jamur parasit adalah jamur yang memperoleh zat organik dari organisme hidup. Untuk mengambil nutrisi, jenis ini memiliki hifa khusus yang disebut haustoria.

Terakhir, jamur yang menjalani hubungan simbiosis mutualisme mendapatkan nutrisi dari organisme hidup lain, tetapi mampu memberikan keuntungan bagi organisme pasangannya. Salah satu contohnya adalah kerak (lichen) dan mikoriza.

Klasifikasi Jamur

Jamur dibagi menjadi empat divisi berdasarkan jenis spora seksualnya, yaitu Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota.

Zygomycota memiliki spora seksual yang disebut zigospora, sementara spora aseksualnya adalah sporangiospora. Hifa pada Zygomycota tidak bersekat (senositik) dan berinti banyak. Jamur Zygomycota dapat ditemukan di darat, tanah, dan organisme mati sebagai saprofit. Zygomycota juga memiliki tiga tipe hifa, yaitu rizoid yang berbentuk seperti akar, stolon yang membentuk anyaman pada permukaan substrat, dan sporangiofor yang tumbuh tegak dan terdapat sporangium di ujung atasnya.

(Baca juga: Jadi Bagian dari Materi Genetik, Apa sih Gen dan Kromosom?)

Ascomycota merupakan jamur yang menghasilkan askospora sebagai spora seksual dan konidiospora sebagai spora aseksualnya. Askospora dihasilkan oleh struktur berbentuk kantung yang disebut askus. Sementara itu, konidiospora dihasilkan dari ujung hifa khusus yang bernama konidiofor. Pada umumnya, askus dibentuk dalam tubuh buah yang dinamakan askokarp. Ascomycota memiliki hifa yang bersekat.

Berdasarkan bentuk askusnya, Ascomycota dibagi menjadi tiga, yaitu:

  1. Hemiascomycetes – Tidak memiliki askokarp dan tidak memiliki hifa. Bentuk selnya oval dan dapat bertunas. Contoh: ragi dan Candida albicans.
  2. Plectomycetes – Askus bertipe kleistotesium. Sifatnya parasit maupun saprofit. Contoh: Aspergillius, Penicillium.
  3. Pyrenomycetes – Askus tipe peritesium. Contoh: Neurospora crassa.

Selanjutnya, ada Basidiomycota. Basidiomycota memiliki struktur seperti gada yang bernama basidium sebagai alat penghasil basidiospora. Basidiospora merupakan spora seksual, sementara spora aseksual pada Basidiomycota adalah konidiospora. Sebagian anggotanya bersifat makroskopis dan dapat dikonsumsi. Tubuh buah yang dinamakan basidiokarp berbentuk seperti payung yang terdiri dari batang dan tudung. Hifa pada Basidiomycota memiliki sekat.

Terakhir, ada Deuteromycota yang belum diketahui cara reproduksi seksualnya. Jenis ini juga disebut sebagai fungi imperfecti yang berarti jamur tak sempurna. Salah satu contoh Deuteromycota adalah Epidermophyton floocosum yang menyebabkan penyakit kaki atlet dan Microsporum yang menyebabkan kurap.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA