Gambar model alam benda dibuat dengan menerapkan prinsip seni rupa yang lebih dominan adalah

Seni Budaya | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi seputar konsep, teknik, unsur, prinsip, dan prosedur menggambar flora, fauna, dan alam benda dalam mata pelajaran seni budaya kelas tujuh revisi. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang konsep, teknik, unsur, prinsip, dan prosedur menggambar flora, fauna, dan alam benda dalam mata pelajaran seni budaya kelas tujuh revisi.

Gambar: freepik.com

A. Konsep

Menggambar merupakan proses perekaman objek pada bidang dua dimensi melalui media dengan kriteria antara lain: ketepatan/kemiripan bentuk dan warna, dengan memperhatikan perspektif, proporsi, komposisi, gelap terang serta bayang-bayang objek yang digambar (Setyobudi et al. 2007: 14). Menurut Purnomo dkk (2016: 5) gambar merupakan bahasa yang universal dan dikenal jauh sebelum manusia mengenal tulisan.

Ada beberapa jenis gambar antara lain gambar bentuk, gambar ilustrasi, dan gambar model. Pada materi menggambar flora, fauna, dan alam benda kita akan menggunakan pendekatan menggambar objek sesuai dengan bentuk objek yang sebenarnya. Dari beberapa pendapat dapat disimpulkan pengertian menggambar adalah kegiatan memindahkan objek gambar ke bidang dua dimensi dengan memperhatikan prinsip-prinsip seni rupa seperti komposisi, proporsi, dan gelap terang.

B. Teknik

Teknik yang digunakan dalam menggambar flora, fauna, dan alam benda adalah sebagai berikut.

1. Teknik Arsir

Teknik ini dilakukan dengan menggoreskan alat tulis secara arsir dan saling menyilang. Tujuannya agar model yang digambar memiliki pencahayaan yang serupa. Teknik arsir bisa dilakukan dengan pensil, arang, spidol, dan bolpoin.

2. Teknik Pointilis

Dalam teknik ini, Anda harus menggambar titik-titik berulang kali hingga model yang diinginkan terbentuk. Warna yang gelap dihasilkan dengan menggambar titik-titik yang tebal dan rapat. Sementara itu, warna terang bisa didapat dengan menggambar titik-titik yang renggang.

3. Teknik Blok

Teknik blok dilakukan dengan menutup objek gambar dengan satu warna hingga tampak bentuk siluet. Media yang dibutuhkan untuk teknik ini yakni cat poster dan tinta bak.

4. Teknik Dussel

Teknik dussel diterapkan dengan menggosok gambar menggunakan tangan atau kapas. Sehingga tercipta warna gelap dan terang. Biasanya, teknik ini digambar dengan pensil.

5. Teknik Garis atau Linear

Seperti namanya, teknik linear dilakukan dengan menggambar garis-garis, baik garis lurus ataupun melengkung. Untuk menentukan warna gelap dan terang, Anda dapat menggambar garis secara menyilang atau sejajar.

6. Teknik Plakat

Teknik ini dilakukan dengan sapuan warna yang tebal menggunakan cat poster atau cat air. Sehingga nantinya, hasil dari gambar terlihat tebal, pekat dan rapat. 

C. Unsur-Unsur

Unsur-Unsur dalam menggambar flora, fauna, dan alam benda adalah sebagai berikut.

1. Titik

Titik adalah unsur seni rupa dengan bentuk paling sederhana. Setiap orang dapat membuat titik, tetapi belum tentu dapat mengorganisasikannya menjadi sebuah karya seni rupa yang baik. Meskipun bentuknya sangat sederhana, peran titik dalam karya seni rupa cukup penting. Sebagai contoh, pada karya batik, titik (cecek) berguna mengisi bidang yang kosong (isen-isen). Apabila disusun rapat dapat membentuk unsur gelap, sedangkan jika disusun agak rapat, dapat membentuk unsur terang. Titik yang dibuat agak besar dapat menjadi bidang lingkaran kecil yang disebut bintik. Jika bintik disusun sedemikian rupa, dapat terbentuk pola hias ataupun irama dalam karya seni rupa. Karya seni lukis atau gambar yang menggunakan teknik pointilis juga berbentuk dari sejumlah titik.

2. Garis

Garis merupakan suatu bentuk perpaduan dari sejumlah titik yang letaknya sejajar dan sama besarnya. Garis sendiri memiliki dimensi yang bentuknya memanjang serta memiliki arah. Bisa berbentuk pendek, halus, tebal, panjang, berombak, lurus, melengkung, dan lain sebagainya. Hal inilah yang menjadi ukuran dari garis. Untuk garis sendiri tidaklah ditandai dengan sentimeter. Namun, menggunakan ukuran yang sifatnya nisbi. Yang dimaksud dengan ukuran nisbi tersebut adalah meliputi tinggi, rendah, panjang, pendek, besar, kecil, tebal dan tipis. Sementara untuk arah dari garis sendiri ada tiga macam, yaitu horizontal, vertikal dan diagonal.

Meski garis sendiri bisa berbentuk melengkung, acak, ataupun bergerigi. Sebagai unsur suatu karya seni, garis sendiri memang sangat dominan. Sedangkan fungsi dari garis sendiri bisa Anda sejajar kan dengan peran dari warna ataupun tekstur. Bahkan, garis juga bisa membentuk suatu karakter tertentu serta watak pembuatnya. Setelah mengetahui pengertian dari garis, selanjutnya akan dibahas tentang proses dari pembentukan garis.

Garis merupakan suatu pola yang bentukan nya dari titik yang dipanjangkan. Dalam bahasa konseptual nya, garis mempunyai panjang akan tetapi tidak memiliki kedalaman dan juga lebar. Apabila suatu titik menjadi statis secara alamiah, maka suatu garis akan mampu mengekspresikan pergerakan, arah, serta pertumbuhan visual dalam memberi gambaran jalur pergerakan suatu titik. Artinya, garis adalah hasil dari sebuah goresan yang dikenal nyata atau kaligrafi.

3. Bidang

Bidang terbangun dari rangkaian sejumlah garis lurus atau lengkung. Bidang memiliki ukuran panjang dan lebar (dua dimensi). Bidang dapat dibedakan menjadi dua yaitu bidang yaitu bidang geometris dan bidang nongeometris. Bidang geometris bentuknya teratur, misalnya segitiga, segi empat, lingkaran, dan bintang. Sebaliknya, bidang nongeometris bentuknya tidak teratur dan bebas.

4. Bentuk

Bentuk terbangun dari rangkaian sejumlah bidang geometris atau nongeometris. Bentuk memiliki ruang atau berukuran panjang, lebar, dan tinggi (tiga dimensi). Seperti halnya bidang, bentuk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bentuk geometris dan bentuk nongemetris. Bentuk geometris bentuknya teratur, misalnya kubus, balok, silinder, piramida, kerucut, dan bola. Bentuk nongeometris bentuknya tidak teratur dan bebas. Bentuk adalah salah satu unsur seni rupa yang tercipta dari gabungan berbagai bidang. Bentuk dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu bentuk geometris dan non geometris.

5. Warna

Warna terbuat dari pigmen atau zat warna yang diambil dari alam. Warna juga dapat ditimbulkan dari gelaja alam seperti pelangi dan cahaya yang dipantulkan oleh kristal. Warna yang digunakan dalam seni rupa dapat menggunakan bahan pasta, serbuk, padat, dan cair, misalnya cat air, cat minyak, cat akrilik, naftol, pencil warna, pastel, crayon, dan tinta.

6. Tekstur

Tekstur merupakan keadaan permukaan suatu benda, baik kasar maupun halus. Dalam seni rupa, keadaan permukaan suatu benda ada yang nyata dan ada juga yang tidak nyata atau semu. Jika keadaan suatu permukaan benda keadaanya sama waktu dilihat dan diraba, artinya benda tersebut bertekstur nyata. Sebaliknya, jika tekstur suatu benda berbeda ketika dilihat dan diraba, artinya benda tersebut bertekstur tidak nyata atau semu. Untuk tekstur yang nyata dalam melukis dapat dibuat dengan goresan kuas yang kasar. Lukisan yang bertekstur kasar ini memberi kesan ekspresif. Adapun tekstur yang semu dapat dibuat dengan goresan yang halus dan memperhatikan gelap terang.

7. Gelap Terang

Gambar atau lukisan akan tampak jelas apabila ada bagian gelap dan bagian yang terang. Jika menampilkan bagian yang gelap atau terang saja, gambar atau lukisan tersebut tidak tampak jelas. Artinya, gambar atau lukisan tersebut tidak dapat dinikmati keindahan bentuknya. Oleh karena itu, gambar atau lukisan hendaknya memuat unsur gelap dan terang. Benda atau keadaan alam akan tampak terang jika terkena cahaya dan sebaliknya. Jadi, unsur gelap dan terang ini ditentukan oleh arah datangnya cahaya. Dengan perkataan lain, gambar atau lukisan yang baik hendaknya terdapat bagian yang gelap dan bagian yang terang. Dalam lukisan atau gambar keadaan gelap terang dapat diwakili dengan perbedaan warna hitam dan putih atau warna tua dan warna muda.

D. Prinsip

Prinsip menggambar flora, fauna, dan benda alam adalah sebagai berikut.

1. Perspektif

Perspektif adalah konteks sistem dan persepsi visual adalah cara bagaimana objek terlihat pada mata manusia berdasarkan sifat spasial, atau dimensinya dan posisi mata relatif terhadap objek. Para seniman dari masa lalu telah membuat karya seni dengan memanfaatkan perspektif, seperti Leon Battista Alberti, Lorenzo Ghiberti, Piero della Francesca, dan Filippo Brunelleschi. Para ilmuwan pada zaman Renaissance seperti Roger Bacon, John Peckham, dan Witelo mempelajari buku terjemahan dari bahasa Arab, Book of Optics karya Ibn al-Haytham.

2. Komposisi 

Dalam seni rupa, komposisi adalah penempatan atau aransemen unsur-unsur visual atau 'bahan' dalam karya seni, berbeda dari subyek. Ini juga dapat dianggap sebagai organisasi dari unsur seni menurut prinsip seni rupa. Komposisi dalam seni rupa berarti prinsip menyusun unsur-unsur rupa kesenian dengan mengatur dan mengorganisasikannya menjadi sebuah susunan yang bagus, teratur, dan serasi. Komposisi dalam seni rupa menjadi penting agar sebuah karya terlihat bagus dan estetika. Komposisi dari sebuah gambar berbeda dari subyeknya, apa yang digambarkan, apa sebuah momen dari sebuah cerita, seseorang atau sebuah tempat. Beberapa subyek, contohnya Santo Georgius dan Seekor Naga, sering kali digambarkan dalam seni rupa, namun memakai serangkaian besar komposisi yang bahkan melalui dua figur yang biasanya hanya satu yang ditampilkan.

3. Proporsi

Proporsi adalah hubungan antar bagian dari suatu desain atau hubungan antara bagian dengan keseluruhan. Kata proporsi sering digunakan dalam dunia estetika atau seni. Terutama pada seni rupa. Proporsi juga bisa dikatakan sebagai bagian (persentase) atas suatu kejadian khusus dari keseluruhan data yang ada.

Tak hanya pada estetika dan seni, namun kata ini juga digunakan pada keadaan sekitar, contohnya hukum proporsi alam bahwa bintang bersinar di malam hari, air sungai mengalir ke laut, dan sebagainya. Perbandingan merupakan dasar dari setiap sistem proporsi. Suatu nilai yang memiliki harga tetap, dapat digunakan sebagai pembanding yang lain. Suatu proporsi yang baik terletak pada hubungan antara bagian-bagian suatu bangunan atau antara bagian bangunan dengan bangunan secara keseluruhan.

Dengan begitu hal ini akan menumbuhkan satu sistem proporsi yang menarik untuk dikembangkan yaitu golden section. Maknanya pada sistem ini hasilnya nersifat matematis dan geometris. Intinya proporsi merupakan perbandingan yang ideal dan harmonis antara bagian-bagian benda yang menjadi objek gambar. Definisi proporsi dalam kamus besar bahasa Indonesia (kbbi) berarti keseimbangan. Itu berarti suatu hal harus memiliki keseimbangan terutama dalam hal ukuran dan bentuk. Kita sering mendengar dalam kehidupan sehari-hari seperti antara berat badan dan tinggi sangat proporsional. Maksudnya berat badan dan tingginya sangat seimbang.

4. Pencahayaan

Pencahayaan adalah tahap dimana kita memperkirakan darimana arah datangnya sinar terhadap benda yang kita gambar (tentunya deengan melihat contoh aslinya agar lebih enak dalam pembuatan gambar.. pencahayaan akan menghasilkan gambar dengan gelap terang, sehingga gambar itu akan tampak lebih nyata.

E. Prosedur

Prosedur atau langkah-langkah dalam menggambar flora, fauna, dan alam benda adalah sebagai berikut.

  1. Pengamatan
  2. Pembuatan sketsa
  3. Pencahayaan (gelap terang)
  4. Pewarnaan
  5. Penyelesaian akhir

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA