Dalam sehari semalam, rata-rata urine yang dihasilkan ginjal dari hasil penyaringan darah sebanyak

Frekuensi buang air kecil bisa jadi penanda kesehatan. Sebenarnya, buang air kecil yang normal berapa jam sekali? Simak jawabannya di sini.

Organ ginjal dalam tubuh berperan penting dalam produksi urine. Ginjal akan menyaring darah, serta membuang zat-zat yang tidak diperlukan tubuh melalui buang air kecil.

Ini adalah proses yang krusial, karena penumpukan zat berbahaya di darah dapat berujung pada berbagai kondisi yang berat.

Oleh sebab itu, proses buang air kecil tentunya menjadi salah satu indikator proses penting penyaringan darah dalam tubuh.

Banyak atau tidaknya buang air kecil dapat menunjukkan kadar kesehatan ginjal Anda. Nah, tahukah Anda buang air kecil yang normal berapa jam sekali? Ketahui lewat ulasan berikut ini.

Pernahkan Anda bertanya-tanya apakah produksi urine sudah normal? Produksi urine normal tidak ditentukan hanya lewat perkiraan, namun mengikuti kaidah tertentu.

Setiap jamnya, orang sehat akan memproduksi urine sebanyak 0.5-1.5 cc per Kg berat badan.

Artikel Lainnya: Kenali Penyebab Anda Sering Beser

Artinya, jika Anda memiliki berat 50 kg, dalam satu jam tubuh Anda akan menghasilkan urine sebanyak 25-75 cc. Biasanya urine ini akan dikeluarkan minimal setiap 6 jam sekali.

Pada umumnya, seseorang akan buang air kecil sebanyak 6-7 kali dalam 24 jam. Frekuensi 4-10 kali masih dianggap normal apabila orang tersebut tidak merasa terganggu dengan jumlah tersebut.

Urine yang terbentuk tidak selalu sama jumlahnya pada setiap orang. Terdapat sejumlah faktor yang dapat memengaruhi jumlah urine seseorang. Beberapa di antaranya, termasuk:

Sering kali, frekuensi buang air kecil seseorang akan bertambah seiring pertambahan usia. Bagi orang berusia di atas 60 tahun, misalnya, terbangun hingga dua kali di malam hari untuk buang air kecil masih tergolong normal.

Kebiasaan ini akan berbeda jika dibandingkan mereka yang berusia di bawah 60 tahun, dimana rata-rata hanya terbangun sekali pada malam hari untuk buang air kecil.

Jika ukuran kandung kemih Anda lebih kecil, kemampuannya untuk menampung urine akan menjadi lebih sedikit. Anda pun akan sering buang air kecil untuk mengosongkan kandung kemih.

Semakin sering Anda minum, maka produksi urine Anda akan semakin banyak. Akibatnya, Anda akan sering buang air kecil.

Jenis minuman tertentu dapat menyebabkan Anda lebih sering berkemih. Misalnya, minuman yang mengandung alkohol dan kafein.

Perhatikan, kopi bukanlah satu-satunya minuman yang mengandung kafein. Teh, minuman energi, soft drink, atau minuman coklat juga bisa mengandung kafein.

Artikel Lainnya: Ingin Buang Air Kecil Saat Berhubungan Seks, Kebelet atau Tanda Orgasme?

Terdapat beberapa hal yang dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil. Perubahan normal pada tubuh, misalnya kehamilan, bisa menjadi pemicu.

Di sisi lain, beberapa penyakit juga dapat membuat Anda sering buang air kecil. Contohnya infeksi saluran kemih, diabetes, anemia bulan sabit, masalah prostat, kelemahan pada otot dasar panggul, dan sebagainya.

Obat jenis diuretik akan menyebabkan seseorang lebih sering buang air kecil. Sering kali obat ini diresepkan untuk mereka yang memiliki masalah hipertensi, serta masalah pada jantung atau ginjal.

Contoh obat diuretik adalah furosemide, spinorolaktone, dan lain-lain. Demikian ulasan mengenai frekuensi buang air kecil dan jumlah urine bersama beberapa kondisi yang memengaruhinya.

Baca Juga

Segera periksa ke dokter jika muncul keluhan nyeri punggung, darah dalam urine, urine yang berwarna pekat dan berbuih, urine yang berbau menyengat, nyeri saat buang air kecil, dan mengompol.

Anda dapat menggunakan layanan LiveChat 24 jam di aplikasi KlikDokter untuk berkonsultasi seputar masalah kesehatan.

(PUT/AYU)

Halodoc, Jakarta - Pernah membayangkan sebuah mesin penyaring berliter-liter cairan yang bekerja tanpa henti? Bisa dibilang, seperti itulah gambaran ginjal manusia. Fungsi utama ginjal dalam tubuh adalah menyaring darah, agar tubuh tetap sehat. 

Karena tugasnya berat, manusia dibekali dengan dua buah ginjal, yang terletak di sisi kanan dan kiri bawah tulang rusuk bagian belakang. Bentuknya menyerupai kacang, sebesar kepalan tangan, dan dilengkapi dengan sepasang ureter, kandung kemih, dan uretra. Ingin tahu lebih lanjut tentang fungsi ginjal? Simak pembahasan berikut ini, yuk!

Baca juga: 6 Tanda Fungsi Ginjal Terganggu

Penjelasan tentang Fungsi Ginjal untuk Tubuh

Ginjal terbagi menjadi tiga bagian, yaitu korteks, medula, dan pelvis. Korteks adalah bagian terluar dari ginjal, yang berfungsi untuk melindungi struktur dalam ginjal dari kerusakan. 

Lalu, ada juga medula, yaitu jaringan halus di dalam ginjal, yang berfungsi untuk mengangkut cairan yang masuk dan mengeluarkan urine dari ginjal. Sementara itu, pelvis ginjal adalah ruang berbentuk corong, yang terletak di bagian paling dalam. Fungsinya adalah sebagai jalur untuk cairan menuju kandung kemih. 

Sama halnya seperti organ-organ vital lain dalam tubuh, fungsi ginjal penting bagi keberlangsungan hidup manusia. Fungsi utama organ ini adalah menyaring zat-zat sisa dan cairan dalam tubuh, yang berasa dari makanan, obat-obatan, dan zat beracun. 

Setiap harinya, ginjal dapat menyaring sekitar 120-150 liter darah. Dari proses penyaringan tersebut, biasanya ada 2 liter limbah yang dihasilkan, dan perlu dikeluarkan lewat urine. Itulah sebabnya ginjal dilengkapi dan terhubung dengan sepasang ureter, kandung kemih, dan uretra. 

Apakah fungsi ginjal hanya itu saja? Tentu tidak. Selain membuang zat sisa dalam tubuh, ginjal juga berfungsi untuk menyerap zat yang dibutuhkan tubuh, seperti natrium, gula, asam amino, dan nutrisi lainnya. Proses ini dipengaruhi oleh kelenjar adrenal yang berada di bagian atas ginjal. 

Baca juga: Panduan Hidup Sehat untuk Menjaga Fungsi Ginjal

Kelenjar tersebut bertugas memproduksi hormon aldosteron, untuk menyerap kalsium dari urine ke pembuluh darah. Dengan begitu, kalsium yang diserap dapat dimanfaatkan kembali oleh tubuh. 

Selain itu, ginjal juga memproduksi hormon-hormon lain yang penting bagi tubuh, seperti:

  • Eritropoetin (EPO), yaitu hormon yang bertugas merangsang sumsum tulang untuk menghasilkan sel darah merah.
  • Renin, yaitu hormon yang berfungsi mengontrol tekanan darah.
  • Kalsitriol, yaitu bentuk aktif vitamin D yang bertugas membantu menjaga kesehatan tulang.

Cara dan Tahapan Kerja Ginjal

Ginjal yang sehat memiliki satu juta nefron, yang berperan dalam penyaringan darah, mengurai nutrisi, menyebarkan limbah dari hasil penyaringan. Setiap nefron memiliki penyaring bernama glomerulus dan tubulus, yang bekerja melalui empat tahap, yaitu:

1.Tahap Pertama: Menyaring Darah

Dalam menjalankan fungsinya, tahap pertama yang dilakukan ginjal adalah menyaring darah. Proses ini dibantu oleh glomerulus. Darah dari aorta akan melewati arteri ginjal, menuju ke badan malpighi untuk disaring. 

Zat sisa hasil penyaringan tersebut dinamakan urine primer. Cairan ini biasanya mengandung air, glukosa, garam, dan urea. Ketiga senyawa tersebut akan masuk dan disimpan untuk sementara di dalam kapsul Bowman. 

2.Tahap Kedua: Pembentukan Urine Sekunder

Setelah selesai tahap pertama, urine primer di dalam kapsul Bowman akan bergerak menuju saluran pengumpul. Proses pembentukan urine akan terjadi melalui tahapan reabsorpsi, yang akan menyerap kembali zat-zat yang masih bisa digunakan, seperti glukosa, asam amino, dan garam tertentu. 

Proses reabsorpsi ini dilakukan oleh tubulus proksimal dan lengkung Henle. Kemudian, proses tersebut menghasilkan urine sekunder, yang memiliki kadar urea dalam jumlah yang tinggi. 

Baca juga: Mitos Atau Fakta, Puasa Bisa Membersihkan Ginjal

3.Tahap Ketiga: Pengeluaran Zat

Setelah menghasilkan urine sekunder, tahap selanjutnya adalah pengeluaran zat atau augmentasi. Urine sekunder tersebut akan dialirkan menuju tubulus distal, melewati pembuluh kapiler darah, untuk melepaskan zat yang tidak diperlukan oleh tubuh. Jadi, urine yang nantinya dikeluarkan tubuh pun dapat terbentuk dari hasil penyaringan darah. 

4.Tahap Keempat: Urine Ditampung di Kandung Kemih

Urine yang siap dikeluarkan tubuh akan ditampung di kandung kemih. Jika kandung kemih sudah penuh, sinyal akan dikirim ke otak untuk memberitahu kamu agar segera ke toilet. Saat buang air kecil, urine akan dikeluarkan melalui uretra. 

Itulah sedikit penjelasan mengenai fungsi ginjal untuk tubuh dan cara kerjanya. Jaga selalu kesehatan ginjal dengan minum air putih yang cukup dan terapkan gaya hidup sehat, serta gunakan aplikasi Halodoc jika perlu membeli vitamin atau suplemen.

Referensi:National Kidney Foundation. Diakses pada 2021. How Your Kidneys Work.Health Pages. Diakses pada 2021. Kidney Anatomy and Function.Healthline. Diakses pada 2021. Kidney Overview. 

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA