Kelainan pada tulang yang disebabkan karena sikap duduk yang salah sehingga tulang

Kelainan tulang yang disebabkan karena sikap duduk yang salah sehingga tulang belakang melengkung ke arah samping adalah kelainan tulang?

  1. Lordosis
  2. Skoliosis
  3. Kifosis
  4. Osteoporosis
  5. Semua jawaban benar

Jawaban yang benar adalah: B. Skoliosis.

Dilansir dari Ensiklopedia, kelainan tulang yang disebabkan karena sikap duduk yang salah sehingga tulang belakang melengkung ke arah samping adalah kelainan tulang Skoliosis.

Pembahasan dan Penjelasan

Menurut saya jawaban A. Lordosis adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.

Menurut saya jawaban B. Skoliosis adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google.

Menurut saya jawaban C. Kifosis adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain.

Menurut saya jawaban D. Osteoporosis adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan.

Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah B. Skoliosis.

Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.

Tulang belakang merupakan penyanggah tubuh yang menopang sekaligus penghubung antara kaki dan kepala. Tanpa tulang belakang atau kelainan pada tulang belakang maka kita tidak akan dapat melakukan posisi tubuh yang tegap (baik berdiri dan duduk). Kelainan tulang belakang yang terjadi tentu dapat mempengaruhi postur atau bentuk tubuh. Adanya lengkungan pada tulang belakang akan dapat membuat tubuh menjadi tidak dapat tegap pula dan biasanya terjadi nyeri. (Baca juga: Ciri-ciri flu tulang – Pencegahan flu tulang)

Ada banyak faktor penyebab terjadinya kelainan pada tulang belakang. Mulai dari genetik atau kelainan bawaan hingga akibat penyakit. Salah satu yang mempengaruhi kelaian tulang belakang disebabkan oleh posisi duduk yang salah. Posisi duduk yang salah cenderung memperberat kerja tulang dalam menyanggah, sehingga cenderung membuat postur tulang terganggu, bahkan otot dan saraf. Berikut ini beberapa dampak kelainan tulang akibat posisi duduk yang salah :

1. Skoliosis

Skoliosis merupakan kelainan bentuk tulang belakang (vertebra) dimana tulang belakang menjadi melengkung ke samping dibandingkan tulang normal. Penyebabnya dapat disebabkan Idiopati (tidak diketahui) dan dampak dari menderita penyakit lain (seperti kelainan otot, sindrom down, osteoporosis dan lainnya). Faktor lain yang diduga berperan terjadinya skoliosis antara lain faktor genetik, faktor hormonal, gangguan biomekanik, gangguan pertumbuhan serta gangguan neuromuskular. Salah satu contoh faktornya adalah duduk dengan posisi tulang belakang yang bengkok atau miring membuat tubuh terbiasa dengan bentuk tersebut. (Baca juga: Pertolongan pertama pada patah tulang)

Skoliosis dapat terjadi pada semua umur baik anak, remaja dan dewasa. Gejanya bisa dilihat dari bentuk tubuh, dimana biasanya salah satu panggul tampak seperti condong ke satu sisi, salah satu bahu lebih tinggi dan kadang salah satu sisi tulang belikatnya lebih menonjol. Selain itu, penderita dapat mengelu merasa nyeri yang menjalar dari kaki dann tulang belakang. Penanganan skoliosis dengan memantau lekukan tulang melalui ronsen, pemberian antinyeri jika pasien mengalami nyeri, jika masih dalam proses pertumbuhan tulang dapat menggunakan penyanggah tulang punggung, dan terakhir biasanya dilakukan operasi. (Baca juga: Cara menjaga kesehatan tulang)

2. Kifosis

Kifosis merupakan salah satu kelainan tulang belakang dimana tulang belakang mengalami lengkungan kearah belakang dibanding tulang belakang normal. Penyebab terjadinya kifosis antara lain berupa kelainan bawaan, akibat trauma atau cedera pada tulang belakang, akibat atau dampak dari operasi pada tulang belakang, dan karena osteoporosis. Gejala yang dapat dialami oleh penderita berupa bentuk tubuh yang tampak bungkuk, nyeri punggung dan terasa kaku. (Baca juga: Flu tulang)

Penanganan kifosis tergantung kondisi dan gejala. Hal pertamayang dapat dilakukan adalah melatih otot punggung agar tetap kuat serta melakukan operasi tulang punggung. Selain itu perlunya asupan nutrisi terutama kebutuhan kalsium untuk menjaga tubuh dari osteoporosis, mengingat salah satu penyebab kifosis adalah osteoporosis. Hindari keadaan atau sikap tubuh yang dapat membuat tulang belakang menjadi lengkung dalam waktu lama. (Baca juga: Kelainan tulang belakang)

3. Lordosis

Lordosis merupakan salah satu kelainan tulang belakang (terutama tulang bagian atas bokong) mengalami lengkungan kedalam. Dapat dikatakan bahwa lordosis merupakan kebalikan dari kifosis. Penyebab terjadinya lordosis adalah faktor kegemukan (obesitas/berat badan berlabih), osteoporosis, peradangan pada diskus vertebra, postur tubuh yang buruk dan pergeseran vertebra. (Baca juga: Cara mencegah tulang keropos)

Penderita lordosis akan mengeluh merasakan nyeri punggung bawah yang terasa menjalar ke tungkai bawah, keterbatasan pergerakan, hingga gengguan BAB dan berkemih. Penanganan lordosis berupa rehabilitasi dan fisioterapi pada lordosis ringan. Pada kasus lordosis berat dapat dilakukan ortese khusus dan prosedur bedah. Untuk mencegah terjadinya lordosis, adalah dengan menjaga berat badan (menurunkan berat badan bagi yang overweight), hindari posisi tubuh yang tidak baik terlalu lama, dan cegah osteoporosis dengan memenuhi nutrisi untuk tulang. (Baca juga: Cara mencegah osteoporosis)

4. Osteoartritis

Salah satu sikap tubuh yang salah dalam duduk dapat menyebabkan terjadinya osteoartritis. Osteoartritis terjadi akibat kerusakan parah dari jaringan ikat di sendi akibat dari gesekan tulang sehingga menyebabkan nyeri. Penderita akan mengeluh nyeri pada tulang belakang terutama saat bergerak dan tulang terasa sering berbunyi-bunyi gemertak. Penanganan osteoartritis tidak dapat mengembalikan tulang, namun penanganak yang dapat dilkukan adalah mengobati nyeri dengan pemberian obat medikasi dan melakukan fisioterapi. Untuk mencegah osteoartritis pada tulang belakang, maka kita perlu menghindari posisi duduk yang salah, dan menjaga tulang dari proses pengapuran seperti ostoporosis. (Baca juga: Cara mengobati patah tulang)

5. Herniasi diskus lumbalis

Diskus merupakan jaringan penghubung berupa tulang rawan yang menghubungkan antara tulang-tulang belakang. Dengan kata lain diskus merupakan cakram (tulang rawan) yang berada di celah-celah tulang belakang atau punggung. Herniasi diskus lumbalis merupakan keadaan rusaknya bagian luar dari cakram diskus (tulang rawan) yang berfungsi sebagai penghubung tulang belakang. Penyebab terjadinya hernia diskus lumbalis biasanya adalah faktor usia yang semakin tua. Selain itu, posisi tubuh yang salah merupakan faktor mempercepat terjadinya herniasi diskus. (Baca juga: Penyembuhan patah tulang)

Gejala yang dialami penderita biasanya nyeri pada punggung serta nyeri pada pinggul. Nyeri juga dapat menjalar ke kaki, kaki terasa lemah, hingga dapat mengganggu proses BAB dan berkemih. Penanganan pada hernia diskus lumbalis berupa traksi untuk menjaga kurva kembali, pengobatan nyeri dengan obat, fisioterapi dan melakukan operasi. Mengurangi atau menghinndari posisi tubuh yang dapat membebani tulang belakang. (Baca juga: Penyebab terjadinya lordosis, kifosis dan skoliosis)

Posisi duduk yang baik

Pada saat duduk, posisi punggung lurus dengan bahu yang kebelakang, tekuk lutut dengan posis lutut lebih tinggi dari pinggul. Jangan menyilangkan kaki (kalau bisa pijakan pada pijakan kaki). Posisi kursi tempat kita duduk jangan terlalu jauh dari meja. Buat lengan dan siku lebih sering rileks dengan cara diregangkan.  Hindari duduk dengan posisi membungkuk atau miring ke samping. Karena kebiasaan duduk sering salah, maka edukasikan atau nasehati anak. Jika punggung terasa pegal, lakukan peregangan dan jangan membunyikan tulang dengan memutar pinggang dan leher. Hindari aktivitas yang mempunyai resiko mencederai tulang belakang dan hindari mengangkat barang berat. (Baca juga: Bahaya kekurangan kalsium)

Kelainan tulang belakang atau spinal disorder adalah kondisi yang memengaruhi kelengkungan atau posisi susunan tulang belakang. Tulang belakang terdiri dari 26 tulang yang disebut vertebrae, berfungsi melindungi dan menopang sumsum tulang belakang dan saraf.

Sejumlah kondisi atau cedera bisa memengaruhi kondisi tulang belakang, sehingga menimbulkan rasa nyeri dan kerusakan yang nantinya membatasi mobilitas tubuh.

Ketika Anda mengalami kelainan pada tulang belakang, cakupan dokter yang mungkin terlibat dalam pengobatan sangat beragam. Mulai dari ahli bedah ortopedi, ahli fisioterapi, psikolog, dan dokter spesialis lain yang memiliki pengetahuan dan pengalaman merawat kondisi ini.

Seberapa umumkah penyakit ini?

Penyakit kelainan tulang belakang adalah kondisi yang sangat umum menyerang, baik anak-anak, orang dewasa, maupun lanjut usia. Meskipun begitu, kondisi tulang belakang bengkok ini bisa dihindari dengan menurunkan berbagai faktor risikonya. Konsultasikan lebih lanjut mengenai hal ini dengan dokter Anda.

Jenis kelainan tulang belakang

Kelainan pada tulang belakang terdiri dari beberapa jenis, sehingga perawatan yang nantinya harus dilakukan juga berbeda. Lebih lengkap, macam-macam kelainan pada tulang belakang yang sangat umum terjadi adalah:

Kifosis

Kifosis adalah kelainan tulang belakang yang membuat punggung atas menjadi membulat ke depan secara berlebihan. Akibatnya, kondisi ini membuat tubuh Anda menjadi terlihat bungkuk. Jika dilihat dengan tes pencitraan, hasilnya akan menunjukkan tulang belakang yang bengkok ke depan.

Kondisi tulang belakang yang bengkok ini dapat terjadi pada usia berapa pun. Namun, paling sering menyerang wanita yang lebih tua. Pada bayi dan anak remaja, kelainan tulang belakang ini terjadi akibat malformasi atau tulang belakang yang terjepit dari waktu ke waktu.

Lordosis

Lordosis adalah kelainan tulang belakang yang menyebabkan kelengkungan berlebihan pada punggung bagian bawah. Kondisi ini dikenal juga dengan istilah swayback dan akan membuat bokong Anda akan tampak lebih menonjol.

Anak-anak mungkin mengalami tulang belakang yang bengkok ini. Akan tetapi, pada kebanyakan kasus, kondisinya akan membaik seiring waktu.

Skoliosis

Skoliosis adalah kelainan tulang belakang yang melengkung berlebihan ke samping. Sebagian besar kasus skoliosis itu ringan, tetapi kondisinya bisa memburuk seiring waktu ketika anak bertambah usia.

Pada kasus parah, kondisi tulang belakang yang bengkok ini bisa melumpuhkan dan mengganggu fungsi paru-paru karena lekukan tulang belakang dapat mengurangi jumlah ruang di dada.

Salah satu jenis skoliosis, yakni levoscoliosis, dapat menyebabkan tulang belakang bengkok ke sisi kiri tubuh sehingga membentuk huruf C.

Spondylosis (spondilosis)

Spondylosis adalah degenerasi tulang belakang yang memengaruhi sendi, bantalan tulang, dan tulang belakang itu sendiri. Spondylosis dapat mengganggu pergerakan tulang belakang dan memengaruhi saraf.

Orang dengan usia lanjut, obesitas, gaya hidup yang tidak aktif, dan kebiasaan merokok memiliki kemungkinan yang cukup besar untuk mengalami spinal disorder.

Selain itu, atlet atau orang-orang yang sering melakukan olahraga yang melibatkan tekanan berulang pada punggung bawah, seperti senam, angkat beban, dan sepak bola, juga memiliki risiko tinggi mengalami kondisi tersebut.

Spondylolisthesis (spondilolistesis)

Spondylolisthesis adalah bergesernya tulang belakang, yakni vertebra dari posisinya akibat adanya fraktur stres terus-menerus. Bagian tulang belakang yang terkena umumnya adalah punggung bawah. Akan tetapi, area punggung atas atau di bagian belakang leher juga bisa terkena.

Tanda & gejala kelainan tulang belakang

Kelainan pada tulang belakang atau spinal disorder terdiri dari berbagai jenis, sehingga dapat menimbulkan berbagai tanda dan gejala yang berbeda-beda, di antaranya:

  • Pada orang yang mengalami kifosis, punggung mungkin sering terasa nyeri. Ada pula yang merasakan kekakuan pada tulang punggung karena kelengkungannya yang tidak normal. Postur tubuh juga akan berubah menjadi membungkuk.
  • Orang yang mengalami lordosis, akan memiliki bokong yang menonjol lebih jauh ke belakang dan perut lebih maju ke depan. Saat berbaring telentang, punggung akan sulit menempel di atas lantai. Gejala lain yang menyertai adalah nyeri, mati rasa, kesemutan, atau kelemahan pada satu atau kedua kaki disertai dengan masalah kandung kemih.
  • Gejala skoliosis umumnya berupa bahu dan pinggang yang tidak rata, satu tulang belikat tampak lebih menonjol daripada yang lain. Jika lengkungan cukup parah, tulang belakang membentuk huruf S menyebabkan tulang rusuk di satu sisi tubuh terlihat lebih menonjol.
  • Orang dengan spondilosis umumnya merasakan gejala tegang pada otot di sekitar tulang punggung. Rasa tidak nyaman ini bisa menyebar hingga ke area bokong dan paha belakang. Gejala semakin memburuk ketika melakukan aktivitas.
  • Spondilolistesis menimbulkan gejala nyeri punggung disertai kaku dan mati rasa hingga ke bagian kaki. Orang dengan kondisi ini juga bisa mengalami kifosis dan lordosis.

Kapan harus periksa ke dokter?

Jika Anda mengalami nyeri punggung yang persisten (terus-menerus terjadi) dan menyadari adanya perubahan pada tulang belakang Anda, segera periksa ke dokter. Semakin cepat dideteksi dan ditangani, proses pengobatan akan jauh lebih mudah.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA