Dalam masyarakat jawa tengah ada sambatan atau gugur gunung yang merupakan bentuk kerjasama

Jakarta -

Gotong royong atau kerja sama berasal dari bahasa Inggris yaitu Cooperate. Mengutip dari Modul Tema 5 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan oleh Kemdikbud, kerja sama adalah yang dilakukan beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama.

Sebagai makhluk sosial, manusia saling membutuhkan satu sama lain untuk berinteraksi dan bantu membantu. Pekerjaan yang berat akan menjadi mudah jika dilakukan dengan gotong royong.

28 Istilah gotong royong dengan berbagai bahasa

Dalam berbagai daerah di Indonesia, gotong royong memiliki istilahnya sendiri. Berikut istilah gotong royong dengan bahasa daerah.

1. Alang tulung (Nangroe Aceh Darussalam)

2. Ngacau gelamai (Bengkulu)

3. Marsialapari (Sumatera Utara)

4. Hoyak Tabuk (Padang Pariaman, Sumatera Barat)

5. Sidapari (Tapanuli Utara, Sumatra Selatan)

6. Nyambungan nyambungan (Baduy, Banten)

7. Liliuran (Sukabumi, Jawa Barat)

8. Kuriak (Subang, Jawa Barat)

9. Sabilulungan (Dataran Sunda, Jawa Barat)

10. Sambatan (Daerah Istimewa Yogyakarta)

11. Grebuhan (Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta)

12. Gugur Gunung (Daerah Istimewa Yogyakarta)

13. Sambatan (Jember, Jawa Timur)

14. Ngayah (Bali)

15. Song-osong lombhung (Madura)

16. Song-osong lumbhung (Bangkalan Madura)

17. Gemohing (Nusa Tenggara Timur)

18. Pawonda (Waingapu, Nusa Tenggara Timur)

19. Batobo (Riau)

20. Alak tau (Kalimantan)

21. Nugal (Kalimantan Barat)

22. Paleo (Nunukan, Kalimantan Timur)

23. Mapalus (Minahasa, Sulawesi Utara)

24. Mappalette Bola (Sulawesi Selatan)

25. Ammossi (Sulawesi Selatan)

26. Masohi (Maluku)

27. Bari (Ternate, Maluku Utara)

28. Helem Foi Kenambai Umbai (Papua)

Itulah 28 istilah gotong royong dalam bahasa daerah. Dengan memahami makna gotong royong, siswa dapat belajar menghormati dan membantu sesama.

Simak Video "Malaysia-Indonesia Sepakat Perkuat Bahasa Melayu"



(row/row)

Page 2

Jakarta -

Gotong royong atau kerja sama berasal dari bahasa Inggris yaitu Cooperate. Mengutip dari Modul Tema 5 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan oleh Kemdikbud, kerja sama adalah yang dilakukan beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama.

Sebagai makhluk sosial, manusia saling membutuhkan satu sama lain untuk berinteraksi dan bantu membantu. Pekerjaan yang berat akan menjadi mudah jika dilakukan dengan gotong royong.

28 Istilah gotong royong dengan berbagai bahasa

Dalam berbagai daerah di Indonesia, gotong royong memiliki istilahnya sendiri. Berikut istilah gotong royong dengan bahasa daerah.

1. Alang tulung (Nangroe Aceh Darussalam)

2. Ngacau gelamai (Bengkulu)

3. Marsialapari (Sumatera Utara)

4. Hoyak Tabuk (Padang Pariaman, Sumatera Barat)

5. Sidapari (Tapanuli Utara, Sumatra Selatan)

6. Nyambungan nyambungan (Baduy, Banten)

7. Liliuran (Sukabumi, Jawa Barat)

8. Kuriak (Subang, Jawa Barat)

9. Sabilulungan (Dataran Sunda, Jawa Barat)

10. Sambatan (Daerah Istimewa Yogyakarta)

11. Grebuhan (Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta)

12. Gugur Gunung (Daerah Istimewa Yogyakarta)

13. Sambatan (Jember, Jawa Timur)

14. Ngayah (Bali)

15. Song-osong lombhung (Madura)

16. Song-osong lumbhung (Bangkalan Madura)

17. Gemohing (Nusa Tenggara Timur)

18. Pawonda (Waingapu, Nusa Tenggara Timur)

19. Batobo (Riau)

20. Alak tau (Kalimantan)

21. Nugal (Kalimantan Barat)

22. Paleo (Nunukan, Kalimantan Timur)

23. Mapalus (Minahasa, Sulawesi Utara)

24. Mappalette Bola (Sulawesi Selatan)

25. Ammossi (Sulawesi Selatan)

26. Masohi (Maluku)

27. Bari (Ternate, Maluku Utara)

28. Helem Foi Kenambai Umbai (Papua)

Itulah 28 istilah gotong royong dalam bahasa daerah. Dengan memahami makna gotong royong, siswa dapat belajar menghormati dan membantu sesama.

Simak Video "Malaysia-Indonesia Sepakat Perkuat Bahasa Melayu"


[Gambas:Video 20detik]
(row/row)

Buatlah satu tulisan tentang kehidupan manusia pada masa praaksara masa berburu dan mengumpulkan makanan, Masa bercocok tanam dan masa perundagian​

Letak geografi wilayah negara indonesia sangat strategis diantara dua samudra dan dua benua yang merupakan jalur perdagangan internasional, lalu linta … s perdagangan tidak hanya membawa komoditas dagang, namun juga pengaruh kebudayaan mereka terhadap budaya indonesia. dua samudera yang menjadi jalur perdagangan internasional tersebut adalah …..

Gold merupakan salah satu semangat yang mendorong bangsa Eropa untuk melakukan perjalanan ke dunia timur. Gold adalah

Monopoli perdagangan voc di indonesia diberlakukan antara lain dengan cara .....

Nenek moyang bangsa indonesia diperkirakan berasal dari mongol yang persebarannya terjadi secara bergelombang, teori ini dikemukakan oleh ....

Pakaian nelayan di karangsong lebih tipis dibandingkan dengan pakaian orang yang tinggal di pegunungan. perbedaan jenis pakaian ini menunjukkan bahwa … kebutuhan manusia berbeda karena adanya perbedaan faktor ....

Pasar yang unsur-unsur pasarnya seperti penjual, pembeli dan barang yang diperjualbelikan ada di satu tempat disebut dengan pasar ….

Pemerintah sebagai pembuat kebijakan telah mengusahakan beberapa hal terkait dengan alternatif pendistribusian pendapatan. alat utama pemerintah dalam … redistribusi pendapatan adalah ……

Peran rumah tangga pemerintah dalam perekonomian, yaitu .....

Peran rumah tangga perusahaan/rumah tangga produsen, yaitu...

Gedangsari.com- Bagi masyarakat Gunungkidul istilah Gugur Gunung memang tak asing lagi kita dengar. Tapi untuk menjelaskan pengertian gugur gunung sepertinya masih agak susah, terutama bagi orang yang tidak mengerti bahasa Jawa. Karena kata gugur gunung biasa digunakan dalam istilah bahasa Jawa.

Arti Gugur Gunung

Gugur gunung memiliki arti suatu kerja yang dilakukan secara bersamaan tanpa mengharap imbalan, jadi lebih mirip dengan kerja bakti atau gotong royong. Istilah gugur gunung banyak dipakai dalam keseharian masyarakat Jawa. Di daerah Gunungkidul sendiri Gugur gunung merupakan wujud gotong royong yang telah lama ada di masyarakat Gunungkidul.

Seperti kebanyakan daerah di nusantara, mulai dari ujung Indonesia timur sampai ujung barat tentu saja memiliki kekhasan tersendiri dalam memahami sebuah kerjasama dalam kehidupan masyarakat. Baik dalam bentuk kerjasama swadaya yang bertujuan membangun sarana umum ada juga yang berbentuk kepedulian masyarakat dalam membangun  sarana pribadi didasarkan pada kesamaan keinginan untuk saling membantu tanpa mengharapkan upah akan tetapi bermodalkan saling membantu dan mewujudkan kerukunan bersama.

Selain karena latar belakang masyarakat tradisional cenderung lebih giat melakukan gotong royong akan tetapi kegiatan ini merupakan wujud rasa persaudaraan sejati yang akhir-akhir ini mulai tergerus oleh arus budaya dan aktivitas manusia yang cenderung padat. Buntut dari arus modernitas ini menjadikan keengganan masyarakat untuk saling membantu dan mereka lebih menyukai penilaian hasil kerja keras dengan “uang” dan meninggalkan eksistensi kebersamaan dalam gotong royong ini. Padahal jika ditelaah manfaatnya justru dengan gotong-royong ini akan sedikit mengesampingkan individualisme dan materialisme, akan tetapi mendahulukan kebersamaan daripada sekedar materi.

Istilah Gotong Royong Di Berbagai Daerah

Istilah gotong royong di berbagai daerah, sebagaimana di beberapa daerah berbeda dalam memberikan julukan pada kegiatan ini, seperti dalam suku Jawa mereka memberikan nama kerjasama ini dengan gotong royong, gugur gunung, atau sambatan. Sedangkan pada suku Lampung mereka cenderung menamai kegiatan gotong royong ini dengan julukan sakai sambaian artinya saling membantu dengan masyarakat lainnya. Serta etnis lain yang juga mendiami wilayah di ujung Sumatera ini.

Akan tetapi, lambat laun kegiatan yang luhur dari para sesepuh (nenek moyang) ini semakin ditinggalkan lantaran sedikit banyak masyarakat tradisional saat ini mulai merubah cara pandang mereka dalam bermasyarakat. Seperti apa yang saya sebutkan di atas, kecenderungan masyarakat saat ini lebih menyukai menilai dengan uang daripada ikatan emosional di antara mereka. Bisa jadi karena arus budaya asing yang cenderung pragmatis dan individualistis sehingga mau tidak mau budaya luhur ini semakin ditinggalkan. Meskipun ada alasan lain seperti karena kesibukan dalam pekerjaan yang berubah menjadi kantoran serta kebiasaan hidup yang tidak lagi memegang tradisi karena dianggap ketinggal jaman serta kuno.

Namun demikian, kemunduran nilai kebersamaan ini ternyata tidak berlaku pada masyarakat suku Jawa yang lahir dan menetap di luar Jawa, khususnya di Lampung seperti yang saya amati dalam pola masyarakat ini, di mana sesuai dengan pesan para tetua desa dengan istilah mangan ora mangan seng penteng kumpol menjadikan tradisi ini masih tetap dijaga, efeknya segala bentuk kegiatan kemasyarakatan masih mengandalkan kerjasama gotong royong meskipun pola hidup sebagian masyarakat sudah mulai modern dan ke-Kota-an, di mana biasanya ketika melihat masyarakat yang mendiami wilayah padat cenderung kebiasaan baik ini mulai ditinggalkan.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA