Cara membuat hiasan pada kain khusus, yang biasanya menggunakan malam/lilin disebut

Home » Kelas VI » Macam-macam Teknik Membatik

Membatik adalah membuat corak atau gambar (terutama dengan tangan) dengan menerakan malam pada kain. Salah satu ciri khas batik ialah penggambaran motif dalam bentuk negatif atau klise. Motif dalam bentuk klise dapat diciptakan dalam berbagai cara. Diantaranya adalah merintangi sebagian pola dengan alat canting tradisional (canting tulis), merintangi sebagian pola dengan alat canting cap., dan merintangi dengan pengikatan (teknik celup ikat). Sebagian motif atau pola batik pada kain diikat atau ditutup lilin, baik dengan canting tradisional atau canting cap. Kemudian, kain dicelupkan ke dalam larutan pewarna. Bagian kain yang diikat atau ditutup lilin tidak akan terkena bahan pewarna. Setelah proses penghilangan lilin atau ikatan kain dibuka, bagian tersebut tetap berwarna putih atau berwarna seperti sebelum proses pencelupan. Motif inilah yang disebut motif dalam bentuk negatif atau klise.

1. Teknik Canting Tulis

Teknik canting tulis adalah teknik membatik dengan menggunakan alat yang disebut canting (Jawa). Canting terbuat dari tembaga ringan dan berbentuk seperti teko kecil dengan corong di ujungnya . Canting berfungsi untuk menorehkan cairan malam pada sebagian pola. Saat kain dimasukkan ke dalam larutan pewarna, bagian yang tertutup malam tidak terkena warna. Membatik dengan canting tulis disebut teknik membatik tradisional.

Bahan pembuatan batik tulis
  1. Canting, adalah alat tulis lilin yang digunakan untuk menutupi pola dan motif batik.
  2. Pensil pola
  3. Kain mori putih yang biasanya kain sutera atau kain katun
  4. Lilin malam (wax)
  5. Gawangan batik ini bisa terbuat dari kayu ataupun bambu.
  6. Kompor atau alat pemanas lilin malam (wax)
  7. Bahan pewarna kain
Dalam proses pembuatan batik tulis kita harus menyiapkan terlebih dahulu kain mori terbentang, mengambar sketsa motif batik yang akan dibuat dengan menggunakan pensil, kemudian menorehkan cairan malam/ lilin dengan warna dengan menggunakan canting tulis secara teliti dan hati-hati. Apabila kain mori telah selesai digambar dengan cairan malam/ lilin, selanjutnya dilakukan proses pewarnaan, lorot malam, membilas soda, dijemur, dan disetrika. Beberapa kelebihan batik teknik canting tulis antara lain sebagai berikut
  1. Proses pembuatan batik tulis dikerjakan oleh tangan-tangan kreatif yang bisa menghasilkan karya seni alami yang tidak bisa disamakan dengan hasil cap maupun printing.
  2. Kain yang digunakan untuk membuat batik tulis juga berbeda dengan batik cap maupun batik printing.
  3. Kualitas warna yang dihasilkan juga lebih bagus.. Batik tulis merupakan produk yang sangat istimewa kualitasnya yang tidak mudah luntur jika dicuci .
  4. Warna batik canting tulis semakin lama bukan semakin pudar melainkan semakin terlihat jelas.
Namun batik canting tulis juga memiliki kekurangan jika dibandingkan dengan batik hasil dari teknik lainnya. Berikut ini beberapa kekurangan dari batik teknik canting tulis.
  1. Setiap potongan gambar (ragam hias) yang diulang biasanya tidak akan pernah sama bentuk dan ukurannya karena ditulis langsung di atas kain.
  2. Waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan batik tulis relatif lebih lama dibandingkan dengan pembuatan batik cap. Pengerjaan batik tulis yang halus bisa memakan waktu 3 hingga 6 bulan lamanya.
  3. Dibutuhkan keterampilan khusus membatik yang diperoleh dari latihan dalam waktu yang lama.

2. Teknik Celup Ikat Teknik celup ikat merupakan pembuatan motif pada kain dengan cara mengikat sebagian kain, kemudian dicelupkan ke dalam larutan pewarna. Setelah diangkat dari larutan pewarna dan ikatan dibuka bagian yang diikat tidak terkena warna.

Bahan dan alat yang perlu disiapkan untuk membuat batik ikat celup adalah:
  1. Kain katun (kain yang tidak mengandung kanjih/sagu sehingga mudah menyerap warna
  2. Plastik gula pasir untuk menutup sebagian kain agar tidak terkena warna
  3. Karet gelang
  4. Tali rafia
  5. Benda seperlunya misalnya kelereng, uang logam dll
  6. Ember untuk wadah cairan pewarna saat pencelupanP1080570 (Copy)
  7. Gunting
  8. Wantek misalnya 3 warna misalnya kuning tua, biru tua dan merah tua.
Kelebihan batik dengan teknik celup ikat jika dibandingkan dengan teknik batik lainnya antara lain sebagai berikut.
  1. Mudah diproduksi dan membutuhkan biaya yang lebih kecil dibandingkan batik teknik canting tulis.
  2. Kombinasi warna yang sangat menarik apabila mampu mengkobinasikan jenis-jenis warna yang ada.
Namun batik teknik celu ikat juga memiliki beberapa kelemahan jika dibandingkan dengan teknik membatik yang lainnya. Beberapa kelemahan batik teknik celup ikat antara lain sebagai berikut.
  1. Salah satu kelemahan batik celup ikat adalah kurangnya motif hias karena motif hias dibuat dengan cara mengikat kain yang akan di celup.
  2. Warna kain hasil celupan biasanya gampang luntur apalgi jika bahan yang digunakan juga kurang bagus.

3. Teknik Printing Teknik printing atau cap merupakan cara pembuatan motif batik menggunakan canting cap. Canting cap merupakan kepingan logam atau pelat berisi gambar yang agak menonjol. Permukaan canting cap yang menonjol dicelupkan dalam cairan malam (lilin batik). Selanjutnya, canting cap dicapkan pada kain.

Canting cap akan meninggalkan motif. Motif inilah yang disebut klise. Canting cap membuat proses pemalaman lebih cepat. Oleh karena itu, teknik printing dapat menghasilkan kain batik yang lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat. Peralatan yang digunakan dalam membuat batik printing adalah:
  1. Meja Cap, terbuat dari kayu, dengan ukuran kurang lebih tinggi 80 cm, lebar 80 cm, panjang 1 meter.
  2. Loyang, tempat memanaskan malam. Loyang terbuat dari tembaga berbentuk lingkaran dengan garis tengah kurang lebih 40 sampai 50 cm, tinggi kurang lebih 4,5 cm.
  3. Kompor, menggunakan kompor minyak ataupun kompor gas. Posisi kompor terletak agak tinggi sehingga dibuatkan tempat khusus kompor.
  4. Canting Cap adalah alat pokok untuk melekatkan malam pada proses pengecapan. Terbuat dari plat tembaga yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah motif batik.
  5. Alat-alat pembantu lainnya, misal: gunting, waskom atau leregan, alat kemplong, sarung tangan karet dan celemek.
Kelebihan batik teknik printing jika dibandingkan dengan teknikk batik yang lain adalah sebagai berikut.
  1. Teknik printing dapat menghasilkan kain batik yang lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat.
  2. Motif batik yang dihasilkan selalu sama karena menggunkan cap yang sama.
  3. Tidak menggunakan proses pelorodan seperti batik canting tulis sehingga tenaga pengerjaan sangat hemat.
  4. Warna yang digunakan sangat variatif.
  5. Batik cap memiliki harga yang jauh lebih murah dibanding batik tulis karena proses pengerjaannya tidak serumit batik tulis.
Walaupun memiliki keunggulan batik teknik printing juga memiliki beberapa kelemahan. beberapa kelemahan batik teknik printing adalah sebagai berikut.
  1. Nilai estetiknya rendah karena proses pembuatanya hampir sama dengan pembuatan tekstil yang diproduksi secara massal.
  2. Warna mudah pudar jika dibandingkan dengan batik teknik canting tulis.

4. Teknik Colet Motif batik juga dapat dibuat dengan teknik colet. Motif yang dihasilkan dengan teknik ini tidak berupa klise. Teknik colet biasa disebut juga dengan teknik lukis, merupakan cara mewarnai pola batik dengan cara mengoleskan cat atau pewarna kain je nis tertentu pada pola batik dengan alat khusus atau kuas.

Teknik coletan biasanya dilakukan hanya pada motif-motif utama saja, untuk warna latar biasanya tetap menggunakan teknik celup. Keunggulan dari teknik colet adalah sebagai berikut. Warna yang dihasilkan dalam satu helai batik bisa bermacam-macam.
  1. Penggunakan warna relatif lebih hemat dan warna yang dihasilkan lebih cerah.
  2. Bisa memilih mana batikan yang ingin dicolet dan mana yang tidak.
Kelemahan dari teknik colet jika dibandingkan dengan teknik yang lain adalah sebagai berikut
  1. Membutuhkan waktu yang relatif lama tergantung berapa banyak motif yang ingin dicolet.
  2. Warna sering menutupi (mleber) ke motif lain.
  3. Warna tidak rata dan cenderung tidak terlalu kuat menempelnya pada kain.

Posted by Nanang_Ajim

Mikirbae.com Updated at: 3:25 PM

Jakarta -

Batik adalah salah satu seni kriya yang sudah dikenal sejak dahulu. Batik sendiri merupakan karya seni bernilai tinggi, yang sudah menjadi bagian dari kebudayaan dan kebanggaan Indonesia.

Dikutip dari buku Asyiknya Mengenal Batik Sambil Berkreasi oleh Yuwita Wahermika, kata batik berasal dari bahasa Jawa yakni "amba", artinya lebar, dan kata "tik" berarti titik. Jadi, batik dapat diartikan sebagai titik-titik yang dituliskan di sebuah kain lebar, hingga membentuk sebuah gambar.

Batik merupakan kain bergambar yang dibuat melalui teknik rintang warna. Bahan perintang yang digunakan berupa malam (lilin).

Pada tanggal 2 Oktober 2009, batik telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan kemanusiaan, untuk budaya lisan dan non bendawi (Masterpieces Of The Oral And Intangible Heritage Of Humanity). Akhirnya, setiap tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional.

Seiring berkembangnya waktu, batik kini tidak hanya digunakan sebagai pakaian saja, tetapi banyak juga digunakan menjadi bahan kerajinan, tas, lukisan, dan lain-lain.

Ragam budaya di Indonesia telah menghasilkan keragaman hias motif pada batik. Pembuatan ragam hias yang dilakukan dengan canting, disebut dengan batik tulis. Sedangkan, batik cap adalah batik yang pembuatan ragam hiasnya dilakukan menggunakan alat cap.

Alat dan bahan untuk membuat batik cap, tidaklah berbeda jauh dengan alat dan bahan yang digunakan untuk membuat batik tulis. Bedanya, batik cap menggunakan canting cap yang cara kerjanya mirip dengan stempel.

Alat dan Bahan Membatik

Alat yang digunakan untuk membatik adalah kain mori, pewarna, bak plastik, malam, canting, wajan, kompor, saringan, dan gawangan, seperti dilansir dalam buku Panduan Mudah Belajar Membatik karya Benny Gratha.

Alat dan bahan membatik adalah sebagai berikut:

1. Kain

Kain mori merupakan tempat melukis batik. Kain yang biasa digunakan untuk membatik biasanya kain yang berasal dari serat alam.


2. Zat Pewarna

Berfungsi untuk mewarnai batik. Pewarna batik ada dua macam, yaitu pewarna alami dan pewarna buatan (sintetis). Bahan pewarna alam berasal dari tumbuh-tumbuhan, seperti akar mengkudu, kayu tingi, daun indigo/nila, dan lain-lain. Pewarna sintetis yang umum digunakan dalam membatik adalah jenis naftol, indigosol, procion, dan remazol.

3. Bak/Ember

Bak atau ember biasanya digunakan sebagai tempat untuk proses pencelupan warna.


4. Malam

Malam adalah bahan lilin khusus untuk membatik. Malam berfungsi sebagai perintang warna kain, sehingga pola yang dibuat bisa terlihat jelas. Malam memiliki warna coklat, baik itu coklat muda atau coklat tua. Malam batik terdiri atas campuran parafin, getah pinus (gondorukem), dan lemak hewan.

5. Canting

Canting berbentuk seperti pena, digunakan sebagai alat untuk menggambar/menorehkan malam pada kain. Canting yang umum digunakan dalam membatik, yaitu canting cecek, canting, klowong, dan canting tembok.

6. Wajan

Wajan digunakan adalah wajan yang berukuran kecil berbentuk cekung dan bundar. Wajan digunakan sebagai tempat untuk mencairkan malam/lilin.


7.Kompor

Kompor digunakan sebagai alat untuk memanaskan malam/lilin yang ada di wajan.

8. Saringan

Saringan digunakan untuk menyaring malam/lilin yang sudah dicairkan sebelumnya.


9. Gawangan

Gawangan biasanya digunakan untuk membentangkan kain mori yang akan dibatik.


Proses Membuat Batik


Proses pembuatan batik di berbagai daerah di Indonesia, cenderung memiliki teknik yang sama.

Berikut adalah proses beserta cara membatik pada kain:

- Siapkan alat dan bahan untuk membatik. Siapkan kain yang sudah dicuci bersih, kemudian dikanji agar mempermudah proses pelepasan malam (melorod).

- Menggambar motif pada kain. Menggambar motif bisa dilakukan dengan cara menjiplak motif yang telah ada. Jika batik yang ingin dibuat adalah batik tulis, maka gambarlah desain di atas kain mori sesuai dengan pola yang diinginkan. Dalam perbatikan menggambar desain batik sering disebut ngengreng.

- Panaskan malam/lilin pada wajan yang berada diatas kompor, hingga malam mencair sempurna.

- Untuk memudahkan mengambil malam dan menggoreskannya ke atas kain, duduklah dengan posisi kompor berada di sebelah kanan (tidak berlaku bagi yang kidal).

- Celupkan canting ke dalam wajan yang berisi malam yang sudah dicairkan, sekitar 3 detik untuk pengesuaian suhu pada canting.

- Mencanting dilakukan dengan cara menorehkan malam cair pada kain yang ingin digambar. Cara memegang canting sebenarnya sama dengan memegang pensil, namun posisi cucuk canting agak mendongak ke atas agar malam tidak menetes-netes.

- Isilah bagian pada pola yang masih kosong dengan macam ornamen seperti garis-garis arsiran maupun titik-titik, sesuai dengan kebutuhan.

- Tahap nembok, dengan mengeblok bagian kain yang tidak ingin terkena warna.

- Mewarnai kain. Biasanya mewarnai kain batik dapat dilakukan dengan teknik celup dan colet. Teknik celup menggunakan pewarna naftol, sedangkan teknik colet menggunakan pewarna instan.

- Kain yang telah dicelup sesuai dengan warna yang diinginkan, kemudian ditiriskan agar warna pada serat kain dapat meresap secara maksimal.

- Melorod adalah proses menghilangkan atau melepaskan malam pada kain. Proses ini dilakukan setelah pewarnaan. Kain akan direbus ke dalam air yang mendidih sampai malam lepas, sehingga dapat memunculkan motif yang telah digambar.

- Cuci kain batik dengan air bersih untuk menghilangkan sisa-sisa malam yang masih menempel. Jemurlah atau angin-anginkan kain, namun sebisa mungkin hindari terkena panas sinar matahari langsung.


Nah, itu dia penjelasan mengenai alat dan bahan batik, lengkap dengan proses pembuatanya. Apakah detikers tertarik untuk mencoba membatik?

Simak Video "Ribuan Wanita Ikut Pawai Kebaya Bersama Iriana Joko Widodo"


[Gambas:Video 20detik]
(lus/lus)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA