Berikut yang merupakan kekurangan masa Orde Baru kecuali

Lihat Foto

Wikimedia Commons

Soeharto membacakan pernyataan pengunduran dirinya sebagai presiden Indonesia pada 21 Mei 1998 yang sekaligus menandai berakhirnya pemerintahan Orde Baru.

KOMPAS.com - Orde Baru adalah rezim yang berlangsung sejak 1966-1998, di bawah pimpinan Presiden Soeharto.

Selama 32 tahun Presiden Soeharto memimpin Indonesia, banyak kebijakan yang diterapkan untuk menstabilkan perkembangan ekonomi, politik, dan sosial di Indonesia.

Namun, kebijakan yang diterapkan dalam pemerintahan Orde Baru juga tidak luput dari kelemahan atau kekurangan.

Lantas, apa kelemahan pemerintahan Orde Baru?

Baca juga: Praktik Pemerintahan Nepotisme pada Zaman Orde Baru

Maraknya KKN

Praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), pernah terjadi pada masa pemerintahan Orde Baru.

KKN tentunya memberikan dampak negatif bagi Indonesia, khususnya di bidang politik, ekonomi, serta moneter.

Praktik KKN dapat dilihat dari tingginya kebocoran dana pembangunan pada 1989-1993, yang mencapai 30 sampai 45 persen.

Selain itu, salah satu tindak penyelewengan kekuasaan pada masa Orde Baru adalah Fusi Parpol (penggabungan partai politik).

Pada pemilu yang diselenggarakan pada 1955, ada lebih dari 30 partai yang ikut serta. Pada 1973, Presiden Soeharto memutuskan untuk melebur partai-partai tersebut menjadi tiga partai besar, yaitu PPP, PDI, dan Golkar.

Keberadaan tiga partai besar ini membuat demokrasi tidak berjalan semestinya, karena tidak boleh ada lagi partai baru yang dibentuk.

Ilustrasi. Medcom.id

Jakarta: Piye kabare? Isih penak jamanku, to? pernyataan ini mungkin tak asing di telinga. Slogan ini biasanya jadi kalimat untuk membandingkan situasi negara saat ini dengan era pemerintahan Soeharto di zaman Orde Baru. Keadaan ekonomi yang sedang tidak baik-baik saja, serta cita-cita reformasi yang dianggap tidak sesuai harapan, membuat orang-orang membandingkan kondisi Indonesia sekarang dan zaman Orde Baru.  Makanya, kalimat ini cukup kesohor di beberapa kalangan.

Lantas, benarkah era Orde Baru lebih enak ketimbang era reformasi sekarang? Melansir Zenius, berikut ini kelebihan dan kelemahan Orde baru.

Kelebihan Orde Baru

Pada zaman Orde Baru, situasi politiknya memang lebih stabil dibandingkan pemerintahan sebelumnya, yaitu Orde Lama atau era pemerintahan Presiden Soekarno. Saat Orde Lama, sudah terjadi pergantian kabinet sebanyak sembilan kali.  Situasi politik lebih stabil memang punya keuntungan tersendiri, antara lain pemerintah bisa fokus mengurus pertumbuhan ekonomi ketimbang sibuk dengan pergantian kabinet atau pun kebijakan. Imbasnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia memang moncer di era Orde Baru. Dengan masa jabatan yang panjang, yaitu selama 32 tahun, Presiden Soeharto bisa membuat kebijakan yang berkelanjutan, dengan target pertumbuhan ekonomi jangka panjang, atau biasa disebut sebagai Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita). Selanjutnya, Orde Baru juga memiliki hubungan politik luar negeri yang lebih baik. Kalau di era sebelumnya, yaitu Orde Lama, Indonesia keluar dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di tahun 1965. Indonesia juga salah satu negara inisiator dari berdirinya ASEAN pada 8 Agustus 1967.

Baca: Rekomendasi 7 Universitas Swasta dengan Jurusan Teknik Informatik Terbaik

Di era Orde Baru, terdapat banyak pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), contohnya kayak serangkaian penembakan misterius (petrus), pembungkaman aktivis, Peristiwa Tanjung Priok, dan lain sebagainya. Intinya, pada era itu jadi aktivis kampus yang lantang mengkritik pemerintah memang agak ngeri-ngeri sedap. Selain itu, pemerintahan di era Orde Baru terkenal dengan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Kalau punya posisi oke di pemerintahan pada era Orde Baru ini, semua urusan lancar jaya! 

Memang, pertumbuhan ekonomi Indonesia moncer di era ini. Tapi masalahnya, pembangunan hanya terpusat di Pulau Jawa saja. Kalau sekarang banyak orang yang ingin mengadu nasib di Jakarta, mungkin ini salah satu imbas ketidaksetaraan pembangunan peninggalan Orde Baru.

Editor : Arga Sumantri

Berbicara tentang sejarah ada banyak sekali yang harus kita pelajari pada masa pemerintahan orde baru. Salah satu yang perlu dipelajari berhubungan dengan masa orde baru ialah Pengertian Korupsi, Kolusi, Nepotisme. Pada artikel ini kita tidak akan membahas lagi mengenai hal itu, tetapi akan membahas tentang Kelebihan dan Kekurangan Pada Masa Orde Baru. Berikut penjelasannya :

Kelebihan sistem Pemerintahan Orde Baru

  1. Sukses program swasembada pangan dengan revolusi hijau
  2. Suksesnya Program transmigrasi (memindahkan penduduk).
  3. Jumlah Pengangguran minimum, pernah tercatat hanya 2,55%.
  4. Sukses memerangi buta huruf.
  5. Sukses Program KB (Keluarga Berencana).
  6. Gerakan wajib belajar 9 tahun berjalan sukses.
  7. Sukses keamanan dalam negeri.
  8. Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA) yang berhasil guna memastikan anak-anak mendapatkan minimal pendidikan dasar.
  9. Sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) untuk memenuhi kebutuhan dasar dan pembangungan.
  10. Sukses menumbuhkan rasa cinta produk dalam negeri dan nasionalisme.
  11. Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia.
  12. Perkembangan GDP per kapita Indonesia meningkat pesat, pada tahun 1968 hanya USD $70 dan pada tahun 1996 mencapai lebih dari USD $1.565.

Pada masa orde baru tidak hanya mempunyai kesuksesan akan tetapi juga banyak mempunyai kekurangan, berikut kekurangan sistem pada masa pemerintahan orde baru.

Baca juga

Teori Masuknya Hindu-Buddha di Indonesia

Kekurangan sistem Pemerintahan Orde Baru

  1. Maraknya terjadi praktik KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme).
  2. Program pembangunan tidak merata karena terfokus pada Pusat Pemerintahan (Khususnya Pulau Jawa) menyebabkan kesenjangan pembangungan dan juga disebabkan sebagian kekayaan daerah banyak diambil ke pusat.
  3. Munculnya ketidakpuasan terhadap pemerintah di sejumlah daerah karena kesenjangan pembangunan, terutama di daerah Aceh dan Papua.
  4. Kecemburuan antara penduduk daerah dengan transmigran yang mendapatkan tunjangan pemerintah yang cukup besar pada tahun-tahun pertamanya.
  5. Pelanggaran HAM kepada masyarakat non pribumi, terutama Tionghoa.
  6. Meningkatnya kesenjangan sosial antara kaya dan miskin (perbedaan pendapatan yang tidak merata antara yang kaya dan yang miskin).
  7. Kebebasan pers sangat terbatas diwarnai oleh banyak koran dan majalah yang dibredel.
  8. Kritik dibungkam dan oposisi diharamkan sehingga masyarakat hanya patuh dan diam.
  9. Tidak ada rencana suksesi penurunan kekuasaan ke presiden atau pemerintah selanjutnya.
  10. Kualitas birokrasi Indonesia mengalami penurunan karena terjangkit penyakit “Asal Bapak Senang”. Hal ini yang membuat negara menjadi hancur dan menjadi kesalahan yang sangat fatal Orde Baru.
  11. Kualitas tentara mengalami penurunan karena tentara tingkat elite sibuk dengan politik sehingga kesejahteraan anak buah kurang diperhatikan.
  12. Perekonomian dominan di pegang oleh pihak swasta dengan memegang 70% assset kekayaan negara.

Demikian materi tentang kelebihan dan kekurangan pada masa pemerintahan orde baru. Semoga Indonesia ke depan bisa semakin maju dan tidak mengulangi sesuatu yang tidak baik yang pernah terjadi.

Orde Baru merupakan masa pemerintahan Presiden Suharto dengan masa jabatan paling lama dalam sejarah di Indonesia, yakni 32 tahun. Selama itu, berbagai kebijakan dilakukan untuk menstabilkan perkembangan ekonomi, politik, dan sosial di Indonesia. Kebijakan yang diambil memiliki kelebihan dan kekurangan yang dirasakan Indonesia. 

Kelebihan pada masa Orde Baru adalah sebagai berikut.

  • Meningkatnya Gros Domestic Product (GDP) perkapita Indonesia yang sebelumnya hanya mencapai $70 berhasil melonjak naik menjadi $1000 pada tahun 1996.
  • Berhasil melakukan Program Keluarga Berencana yang pada masa sebelumnya tidak dilakukan.
  • Semakin banyak rakyat yang pintar membaca dan menulis sehingga tingkat pengangguran berkurang.
  • Sudah mulai bekerja sama dengan pihak asing dan banyak menerima pinjaman dana dari luar.
  • Sukses melaksanakan gerakan wajib belajar dan gerakan nasional orang tua asuh.

Adapun kekurangan pada masa Orde Baru adalah sebagai berikut.

  • Meningkatnya kasus korupsi, kolusi, dan nepotisme pada semua kalangan masyarakat.
  • Pembangunan negara tidak merata, dan terdapat perbedaan yang signifikan antara pembangunan pada pusat dan di daerah. Kekayaan daerah banyak digunakan untuk melakukan pembangunan pada pusat kota.
  • Hak Asasi Manusia masih banyak dikekang, dan kekerasan banyak digunakan sebagai solusiuntuk menyelesaikan berbagai macam permasalahan. Sebagai contoh, operasi rahasia Petrus (Penembakan Misterius).
  • Banyak koran dan majalah yang dihentikan penerbitan dan peredarannya secara paksa, karena dianggap tidak sepaham dengan pemerintah sehingga menyebabkan kebebasan pers sangat terbatas.
  • Terdapat kesenjangan sosial bagi si kaya dan si miskin, dimana orang kaya memiliki hak yang lebih baik jika dibandingkan dengan orang miskin. Orang kaya lebih berkuasa.

Dengan demikian, kelebihan pada masa Orde Baru lebih terfokus pada sektor ekonomi dan pendidikan, sedangkan kekurangan pada masa Orde Baru lebih condong pada politik dan sosial.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA