Berikut hal-hal yang harus dihindari dalam melakukan presentasi adalah

Bagaimana pun juga, ada banyak variabel lain yang secara mutlak menentukan apakah presentasimu akan sukses atau gagal.

Berikut adalah 5 kesalahan yang perlu dihindari dalam presentasi produk dan juga dengan beberapa tips untuk meningkatkan keberhasilan presentasimu.

1. Terlalu banyak informasi dalam slide presentasi

Salah satu kesalahan umum dalam presentasi produk  adalah menempatkan terlalu banyak informasi pada slide. Informasi yang terlalu banyak dalam slide memberi kesempatan bagi konsumen untuk membaca slide alih-alih mendengarkan presentasimu.

2. Tidak menggunakan storytelling

Storytelling telah dikenal sebagai salah satu teknik yang efektif dalam sales dan marketing. Tidak menyampaikan presentasi produk dalam bentuk alur layaknya sebuah cerita merupakan sebuah kesalahan.

Ini karena otak manusia cenderung lebih mudah mengingat sesuatu dalam bentuk cerita dibandingkan dalam bentuk potongan-potongan informasi yang terpisah.

3. Tidak menjelaskan prospek produk

Kesalahan lainnya dalam presentasi adalah tidak menjelaskan prospek dari produk yang ditawarkan. Meski telah menggunakan teknik storytelling, presentasimu bisa saja gagal jika konsumen tidak memahami prospek dan keuntungan yang akan mereka dapatkan ketika menggunakan produkmu. Bantu konsumenmu membayangkan diri mereka menjalani masa depan yang menarik dengan penawaranmu. Jika mereka bisa membayangkan diri mereka menggunakan produk yang kamu tawarkan, mereka akan tertarik untuk membeli dan menggunakan produkmu.

4. Tidak menggunakan visual presentasi yang menarik

Meski telah menggunakan slide presentasi yang singkat dan padat, visual presentasi yang tidak menarik bisa menurunkan minat konsumen. Ini bisa menjadi sebuah kesalahan dalam melakukan presentasi produk. Gunakan gambar, infografis, bahkan font yang mencolok untuk menyoroti informasi-informasi penting dalam presentasimu. Jika kamu menggunakan data sebagai bagian dari presentasi, buatlah data tersebut menonjol dengan visualisasi yang menarik.

5. Melebih-lebihkan informasi saat presentasi

Melebih-lebihkan atau bahkan mengarang informasi adalah sebuah kesalahan yang fatal menurut LinkedIn. Melakukan hal ini hanya akan membuatmu kehilangan kredibilitas dan kepercayaan konsumen. Gunakan contoh kehidupan nyata, kutipan, cerita dan testimonial. Hal-hal ini sangat penting untuk membuat presentasimu menjadi hidup, dan membujuk orang untuk menggunakan produk yang kamu tawarkan. Pastikan bahwa cerita yang kamu gunakan spesifik dan relevan dengan situasi konsumenmu.

Sumber: Glints.com

Mulai Bekerja

February 11, 2011 by Chris

most speakers sucks – Guy Kawasaki

Menurut saya apa yang dikatakan Guy di atas adalah benar adanya. Saya telah banyak melihat banyak presentasi yang sangat membosankan. Baik itu presentasi pelajaran, presentasi produk atau presentasi lainnya umumnya sangat membosankan dan tidak menggugah emosi dan intelektual kita yang menyaksikan presentasi tersebut.

image from sxc.hu, uploaded by Vicky S

Presentasi merupakan hal yang umumnya ditakutkan oleh orang banyak. Berbicara di depan umum bagi sebagian kita merupakan ketakutan yang sangat menguras energi dan emosi. Tak jarang kita menolak untuk berbicara di depan umum, padahal kesempatan itu bisa menaikan karir kita di masa depan.

Kita bersyukur untuk teknologi yang membantu kita dalam melakukan presentasi di zaman sekarang. Microsoft Power Point merupakan software yang paling populer untuk membuat slide untuk keperluan presentasi. Nah, adanya teknologi ini malah membuat kebanyak presentasi tidak menarik. Teknologi itu baik untuk kita, asal kita tahu cara untuk memakainya dengan baik dan benar.

So, di posting kali ini saya hendak berbagi mengenai 4 kesalahan yang sering saya temukan saat menyaksikan presentasi dan sepatutnya kita hindari.

Empat hal itu adalah :

Membaca Slide

Saya kira kesalahan ini yang paling sering saya temukan dalam presentasi. Para presenter banyak terjebak dengan kegunaan dari slide yang dibuatnya. Saat memberikan presentasi, mereka membaca slide terus menerus. Hal ini menyebabkan presentasi sangat membosankan. Tidak ada engagement antara pembicara dan pendengar. Tak heran apabila para pendengar kemudian menguap lalu tertidur karena membaca teks yang ada di layar. So, kalau kita presentasi dengan membaca slide, mengapa tidak print saja semua slide kita lalu berikan kepada para audience dan batalkan sesi presentasi sehingga bisa menghemat banyak waktu. Kita bisa saja menunjukan hal yang penting dari slide kita apabila memang perlu penjelasan yang lebih mendetail. Misalkan untuk menjelaskan ilustrasi gambar dimana kita harus menunjuk bagian-bagian penting pada layar slide.

Faktanya apabila kita terlalu sering membaca slide kita adalah kita memang tidak tahu materi yang akan kita sampaikan. So,

don’t ever read your slide unless you have something to be explained in detail

hindari terlalu sering membaca slide saat presentasi

Menaruh terlalu banyak teks

Kesalahan ini berhubungan dengan hal pertama di atas. Kita tidak tahu apa yang hendak kita sampaikan sehingga kita menaruh teks yang banyak pada slide. Kita tidak menguasai materi kita dengan baik sehingga teks adalah jalan keluar kita sebagai “contekan” saat kita melakukan presentasi.

Nah, saking banyaknya teks yang ingin kita taruh di slide, ukuran huruflah yang akhirnya dikorbankan. Saya sering melihat slide dengan ukuran teks yang sangat kecil sehingga sulit dilihat oleh audience yang berada cukup jauh dari layar. So,

don’t put too many text in your slide and pay attention with the font size

contoh slide yang penuh dengan teks

Membawa catatan

Saya sering menemukan kesalahan ini pada presentasi akademik. Siswa/mahasiswa banyak membawa catatan saat mereka melakukan presentasi. Mereka tidak sadar bahwa hal ini memberikan kesan yang sama seperti dua hal di atas bahwa si pembicara tidak menguasai materi presentasi dan minim persiapan.

Apabila saat melakukan presentasi kita sering melihat catatan (apalagi catatan yang berlembar-lembar), kita akan kehilangan engagement dengan audience. Kita terlalu sibuk untuk mencari informasi di catatan kita hingga kita melupakan kepentingan audience yang menyaksikan presentasi. So,

make sure you know about your presentation so you don’t have to bring a lot of notes when you speak

Bahasa tubuh yang buruk

Bahasa tubuh memegang peranan penting dalam melakukan presentasi. Saat kita melakukan presentasi dengan slide, bukan berarti audience tidak memperhatikan bahasa tubuh kita. Video berikut menunjukan pentingnya aspek bahasa tubuh dalam presentasi

Satu hal yang saya dapat dari video di atas adalah

bahasa tubuh dapat menjadi halangan mental (barrier) bagi pembicara dan pendengar

hal ini terlihat saat gaya presentasi Steve Jobs yang open gesture dibandingkan dengan pembicara lain yang bergaya closed gesture.

Bahasa tubuh yang baik dapat kita tunjukan apabila kita percaya diri saat tampil dan kepercayaan diri timbul dari persiapan yang matang. So,

watch your body language when you do your presentation

Sebetulnya masih ada banyak kesalahan lainnya yang dilakukan saat presentasi. Empat hal yang saya utarakan di atas merupakan kesalahan yang paling sering yang saya temukan ketika menyaksikan presentasi.

Saya ingin menutup posting kali ini dengan video lucu mengenai presentasi yang buruk yang saya temukan di YouTube

Posting ini memberikan hal-hal yang harus dihindari dalam melakukan presentasi. Nah, di posting selanjutnya, kita akan sama-sama belajar bagaimana untuk menanggulangi kesalahan-kesalahan seperti di atas sehingga menjadikan presentasi kita lebih berkualitas. So, wait for the next post.

– be blessed –

Oleh : Odit Dwipantopo

Mungkin yang Anda pikirkan presentasi hanyalah berbicara dengan bantuan media untuk menyampaikan sebuah pesan. Pikiran sederhana seperti inilah yang terkadang membuat Anda melupakan hal-hal detail yang justru akan mengacaukan presentasi Anda. Oleh karena itu, hindari 5 kesalahan berikut pada saat Anda melakukan presentasi.

  1. Membuka Presentasi Dengan Merendah

Bukan berarti Anda harus sombong ketika mengawali presentasi, namun Anda tetap tidak boleh merendah saat membuka presentasi, sekalipun memang benar masih banyak yang lebih kompeten dari Anda. Hindari kalimat-kalimat pembuka seperti “Saya sebenarnya tidak terlalu banyak tahu tentang materi ini” atau “Saya harap presentasi ini tidak membuat Anda bosan”. Karena kalimat-kalimat yang merendah ini malah akan menurunkan kepercayaan audiens kepada Anda, padahal audiens hadir pada presentasi untuk mendapatkan sebuah cerita dan pesan dari Anda. Ingat audiens itu membutuhkan sesuatu ketika mereka datang ke sebuah presentasi, jangan kecewakan mereka dengan hal kecil seperti ini.

Lebih tepatnya, slide Anda terlalu banyak teks dan parahnya Anda membaca slide tersebut. Audiens datang ingin mendengar Anda bercerita. Ingat, slide PowerPoint hanyalah sebuah media untuk membantu menyampaikan pesan Anda. Jika Anda masih membaca slide, lebih baik cetak saja slide-slide Anda lalu berikan satu-persatu kepada audiens. Lebih mudah bukan? Bercerita memang butuh banyak latihan, namun semakin banyak latihan tentunya Anda akan semakin ahli.

Visual yang dibahas di sini bukan hanya gambar atau foto. Jika Anda kesulitan dalam mencari foto And juga dapat menggunakan ikon sebagai visualisasi pesan Anda. Tidak hanya cerita yang butuh visualisasi, data yang Anda tampilkan pun perlu dibuat visualisasi yang menarik namun tak merubah informasi. Anda dapat menggunakan diagram donat yang dimodifikasi untuk menampilkan data dalam bentuk persen. Atau membuat diagram tumpuk untuk membandingkan jumlah. Tentunya berikan sesuatu yang berbeda pada data tertentu yang ingin Anda tunjukkan agar perhatian audiens langsung terfokus. Jadi jangan hanya menampilkan langsung data atau grafik dari Excel. Karena hal ini akan membuat audiens menjadi bingung dan tidak fokus. Akibatnya presentasi Anda pun membosankan.

Memang benar yang membedakan PowerPoint dengan produk Office lain, salah satunya adalah animasi. Namun bukan berarti semua gambar, teks, dan grafik yang ada pada slide harus memiliki Animasi. Ingat gunakan animasi seperlunya saja, animasi itu berfungsi untuk membuat audiens fokus terhadap sebuah pesan. Jadi Anda tidak perlu khawatir jika ada sebuah slide yang tidak memiliki animasi. Animasi yang berlebihan justru akan membuat visual menjadi tidak nyaman.

  1. Menggunakan Bullets Point

Sebuah “jebakan” lainnya dari PowerPoint selain font Calibri, yaitu Bullets Point. Ketika Anda membuka PowerPoint pasti saja Anda akan melihat Bullets Point ketika menulis pada slide. Lupakan Bullets Point dan gunakan gambar, ikon, dan kata kunci sebagai pengganti. Anda pun dapat menggunakan bantuan Smart Art untuk menghindari Bullets Point ini. Ingat Bullets Point adalah salah satu fitur PowerPoint yang perlu Anda tinggalkan, kecuali Anda ingin presentasi Anda membosankan.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA