Berikan dua contoh penerapan asmaul husna dalam kehidupan sehari-hari

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

Salah satu asmaul husna adalah Al Wahhab. Apa dalil dan artinya, serta bagaimana contoh pengamalan Al Wahhab dalam kehidupan sehari-hari? Berikut ini pembahasannya.

Al Wahhab Artinya Maha Pemberi Karunia

Al Wahhab (الْوَهَّابُ) artinya Maha Pemberi Karunia. Yakni, Allah maha pemberi karunia kepada hamba-Nya. Tanpa diminta oleh makhluk dan tanpa meminta imbalan kepada makhluk.

Asmaul husna ke-16 ini juga bermakna Allah mengkaruniakan kecukupan, kesehatan, kekuatan dan kehidupan. Dia pula yang mengkaruniakan kebahagiaan, kesuksesan, dan keberhasilan.

Dalil Asmaul Husna Al Wahhab

Dalil asmauk husna Al Wahhab dalam Al-Qur’an ada pada tiga ayat. Yakni Surat Ali Imran ayat 8, Shad ayat 9, dan Shad ayat 35.

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

(Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).” (QS. Ali Imran: 8)

أَمْ عِنْدَهُمْ خَزَائِنُ رَحْمَةِ رَبِّكَ الْعَزِيزِ الْوَهَّابِ

Atau apakah mereka itu mempunyai perbendaharaan rahmat Tuhanmu Yang Maha Perkasa lagi Maha Pemberi? (QS. Shad: 9)

قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

Ia berkata: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi”. (QS. Shad: 35)

Baca juga: Ayat Kursi

Contoh dan Pengamalan dalam Kehidupan Sehari-hari

Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Pemberi Karunia, baik kita memintanya atau tidak. Contoh, ketika kita lahir sebagai bayi. Allah mengkaruniakan kepada kita kasih sayang orang-orang di sekitar kita terutama ayah dan ibu. Sehingga mereka merawat kita, mencintai, dan membesarkan kita.

Allah Maha Pemberi Karunia meskipun kita tidak memintanya. Misalnya, kita tidak pernah meminta terlahir dengan dua mata, dua tangan, dua kaki. Orang tua kita juga tidak meminta sedetail itu. Namun, Allah mengkaruniakan semuanya kepada kita.

Karenanya kita memperbanyak syukur kepada-Nya dan memperbanyak doa dengan menyebut asmaul husna Al Wahhab sebagaimana Surat Ali Imran ayat 8 dan Surat Shad ayat 35 di atas.

“Buah mengetahui sifat Al Wahhab adalah mengharapkan berbagai anugerah dan pemberian dari Allah,” tulis Syaikh Izzuddin bin Abdussalam dalam Syajarataul Ma’arif.

Kita juga menyadari bahwa setiap kebaikan yang kita terima, itu adalah karunia Allah.

“Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah mengkaruniakan kita kecukupan, kesehatan, kekuatan, dan kehidupan,” tulis Syaikh Musthafa Wahbah dalam Syarah Singkat Asmaul Husna. “Dia pula yang mengkaruniakan kebahagiaan, keberhasilan, dan jalan-jalan mendapatkan rezeki, serta keturunan baik laki-laki maupun perempuan.”

Baca juga: Tabel Asmaul Husna

Berakhlak dengan Asmaul Husna Al Wahhab

Setelah mengetahui makna Al Wahhab’, hendaknya kita kemudian kita mengamalkannya. Syekh Izzuddin bin Abdussalam menjelaskan, berakhlak dengan sifat Al Wahhab adalah banyak memberi dan berderma. “Terutama kepada ayah ibu dan anak-anak,” terangnya.

Bukankah Allah Maha Pemberi karunia bahkan meskipun kita tidak memintanya? Karenanya sebagai bukti syukur dan meneladani sifat-Nya, kita berupanya memperbanyak infak dan sedekah. Membantu sesama, menolong manusia, dan meringankan beban saudara.

Demikian asmaul husna Al Wahhab, mulai dari artinya hingga contoh pengamalan dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana berakhlak dengannya. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]

Dalam agama islam, Al Quran mengajarkan bahwa Allah memiliki 99 nama. Masing-masing dari 99 nama tersebut menjelaskan sifat-sifat Allah yang baik dan indah, sehingga membuat umat muslim lebih mudah memahami.

Allah mempunyai 99 nama yang disebut Asmaul Husna. Hal tersebut dijelaskan dalam dalam Al Quran surat Al A’Raf ayat 180.

وَلِلّٰهِ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰى فَادْعُوْهُ بِهَاۖ وَذَرُوا الَّذِيْنَ يُلْحِدُوْنَ فِيْٓ اَسْمَاۤىِٕهٖۗ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ۖ

Artinya:

“Dan Allah memiliki Asmaul-husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya Asmaul-husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalah artikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (Sumber: Kementerian Agama)

Haffi dan Rusyadi dalam “Kamus Arab Inggris Indonesia” menjelaskan, kata Asmaul Husna berasal dari bahasa arab yang merupakan gabungan dari dua kata, yaitu al-Asma’ dan al-Husna. Al- Asma’ berarti nama, sedangkan al-Husna artinya baik atau bagus.

Advertising

Advertising

Asmaul Husna artinya nama-nama Allah yang paling baik dan paling bagus. Dari situs Kementerian Agama, Asmaul Husna dijelaskan sebagaimana sabda Rasulullah berikut:

"Sesungguhnya Allah mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu, barangsiapa menghafalnya masuklah dia ke surga." (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)

Mengetahui dan mempelajari Asmaul Husna beserta artinya merupakan cara yang dapat dilakukan oleh umat muslim untuk lebih dekat dengan Allah. Asmaul Husna dapat diucapkan sebagai dzikir dan doa untuk perlindungan, ketenangan, dan sebagainya.

Berikut ini bacaan Asmaul Husna dan artinya.

  1. Al Rahman (Maha Pengasih) الرَّحْمَنُ
  2. Ar Rahiim (Maha Penyayang) الرَّحِيمُ
  3. Al Malik (Maha Merajai/Memerintah) الْمَلِكُ
  4. Al Quddus (Maha Suci) الْقُدُّوسُ
  5. As Salaam (Maha Memberi Kesejahteraan) السَّلاَمُ
  6. Al Mu’min (Maha Memberi Keamanan) ٱلْمُؤْمِنُ
  7. Al Muhaimin (Maha Pemelihara) الْمُهَيْمِنُ
  8. Al Aziiz (Maha Gagah) الْعَزِيزُ
  9. Al Jabbar (Maha Perkasa) الْجَبَّارُ
  10. Al Mutakabbir (Maha Megah) الْمُتَكَبِّر
  11. Al Khaliq (Maha Pencipta) الْخَالِقُ
  12. Al Baari (Maha Membuat, Membentuk, Menyeimbangkan) الْبَارِئُ
  13. Al Mushawwir (Maha Membentuk Rupa) الْمُصَوِّرُ
  14. Al Ghaffar (Maha Pengampun) الْغَفَّارُ
  15. Al Qahhaar (Yang Memaksa) الْقَهَّارُ
  16. Al Wahhaab (Maha Pemberi) الْوَهَّابُ
  17. Ar Razzaaq (Maha Pemberi Rezeki) الرَّزَّاقُ
  18. Al Fattaah (Maha Pembuka Rahmat) الْفَتَّاحُ
  19. Al ‘Aliim (Maha Mengetahui) اَلْعَلِيْمُ
  20. Al Qaabidh (Maha Menyempitkan) الْقَابِضُ
  21. Al Baasith (Maha Melapangkan) الْبَاسِطُ
  22. Al Khaafidh (Yang Merendahkan) الْخَافِضُ
  23. Ar Raafi` (Maha Meninggikan) الرَّافِعُ
  24. Al Mu'izz (Yang Memuliakan) الْمُعِزُّ
  25. Al Mudzil (Yang Menghinakan) ٱلْمُذِلُّ
  26. Al Samii’ (Maha Mendengar) السَّمِيعُ
  27. Al Bashiir (Maha Melihat) الْبَصِيرُ
  28. Al Hakam (Maha Menetapkan) الْحَكَمُ
  29. Al Adl (Maha Adil) الْعَدْلُ
  30. Al Lathiif (Maha Lembut) اللَّطِيفُ
  31. Al Khabiir (Maha Mengetahui Rahasia) الْخَبِيرُ
  32. Al Haliim (Maha Penyantun) الْحَلِيمُ
  33. Al ‘Azhiim (Maha Agung) الْعَظِيمُ
  34. Al Ghafuur (Maha Pengampun) الْغَفُور
  35. As Syakuur (Maha Pembalas Budi) الشَّكُورُ
  36. Al Aliy (Maha Tinggi) الْعَلِيُّ
  37. Al Kabiir (Maha Besar) الْكَبِيرُ
  38. Al Hafizh (Maha Menjaga) الْحَفِيظُ
  39. Al Muqiit (Maha Pemberi Kecukupan) المُقيِت
  40. Al Hasiib (Maha Membuat Perhitungan) الْحسِيبُ
  41. Al Jaliil (Maha Mulia) الْجَلِيلُ
  42. Al Kariim (Maha Pemurah) الْكَرِيمُ
  43. Ar Raqiib (Maha Mengawasi) الرَّقِيبُ
  44. Al Mujiib (Maha Mengabulkan) ٱلْمُجِيبُ
  45. Al Waasi (Maha Luas) الْوَاسِعُ
  46. Al Hakiim (Maha Bijaksana) الْحَكِيمُ
  47. Al Waduud (Maha Pencinta) الْوَدُودُ
  48. Al Majiid (Maha Mulia) الْمَجِيدُ
  49. Al Baa'its (Maha Membangkitkan) الْبَاعِثُ
  50. As Syahiid (Maha Menyaksikan) الشَّهِيدُ
  51. Al Haqq (Maha Benar) الْحَقُ
  52. Al Wakiil (Maha Memelihara) الْوَكِيلُ
  53. Al Qawiyyu (Maha Kuat) الْقَوِيُ
  54. Al Matiin (Maha Kokoh) الْمَتِينُ
  55. Al Waliyy (Maha Melindungi) الْوَلِيُّ
  56. Al Hamiid (Maha Terpuji) الْحَمِيدُ
  57. Al Mushii (Maha Mengkalkulasi) الْمُحْصِي
  58. Al Mubdi` (Maha Memulai) الْمُبْدِئُ
  59. Al Mu'id (Maha Mengembalikan Kehidupan) ٱلْمُعِيدُ
  60. Al Muhyii (Maha Menghidupkan) الْمُحْيِي
  61. Al Mumiitu (Maha Mematikan) اَلْمُمِيتُ
  62. Al Hayyu (Maha Hidup) الْحَيُّ
  63. Al Qayyuum (Maha Mandiri) الْقَيُّومُ
  64. Al Waajid (Maha Penemu) الْوَاجِدُ
  65. Al Maajid (Maha Mulia) الْمَاجِدُ
  66. Al Wahiid (Maha Esa) الْواحِدُ
  67. Al Ahad (Maha Esa) اَلاَحَدُ
  68. As Samad (Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta) الصَّمَدُ
  69. Al Qaadir (Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan) الْقَادِرُ
  70. Al Muqtadir (Maha Berkuasa) الْمُقْتَدِرُ
  71. Al Muqaddim (Maha Mendahulukan) الْمُقَدِّمُ
  72. Al Mu`akkhir (Maha Mengakhirkan)  الْمُؤَخِّرُ
  73. Al Awwal (Maha Awal) الأوَّلُ
  74. Al Aakhir (Maha Akhir) الآخِرُ
  75. Az Zhaahir (Maha Nyata) الظَّاهِرُ
  76. Al Baathin (Maha Ghaib) الْبَاطِنُ
  77. Al Waali (Maha Memerintah) الْوَالِي
  78. Al Muta`aalii (Maha Tinggi) الْمُتَعَالِي
  79. Al Barri (Maha Penderma) الْبَرُّ
  80. At Tawwaab (Maha Penerima Tobat) التَّوَابُ
  81. Al Muntaqim (Maha Penyiksa) الْمُنْتَقِمُ
  82. Al Afuww (Maha Pemaaf) العَفُوُ
  83. Ar Ra’uuf (Maha Pengasih) الرَّؤُوفُ
  84. Malikul Mulk (Penguasa Kerajaan Semesta) مَالِكُ ٱلْمُلْكُ
  85. Dzul Jalaali Wal Ikraam (Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan) ذُوالْجَلاَلِ وَالإكْرَامِ
  86. Al Muqsith (Maha Adil) الْمُقْسِطُ
  87. Al Jamii` (Maha Mengumpulkan) الْجَامِعُ
  88. Al Ghaniyy (Maha Berkecukupan) ٱلْغَنيُّ
  89. Al Mughnii (Maha Memberi Kekayaan) ٱلْمُغْنِيُّ
  90. Al Maani (Maha Mencegah) اَلْمَانِعُ
  91. Ad Dhaar (Maha Memberi Derita) الضَّارَ
  92. An Nafii’ (Maha Memberi Manfaat) النَّافِعُ
  93. An Nuur (Maha Bercahaya) النُّورُ
  94. Al Haadii (Maha Pemberi Petunjuk) الْهَادِي
  95. Al Baadii (Maha Pencipta) الْبَدِيعُ
  96. Al Baaqii (Maha Kekal) اَلْبَاقِي
  97. Al Waarits (Maha Pewaris) الْوَارِثُ
  98. Ar Rasyiid (Maha Pandai) الرَّشِيدُ
  99. As Shabuur (Maha Sabar) الصَّبُورُ

Penerapan Asmaul Husna dalam Kehidupan Sehari-hari

Asmaul Husna dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Nama-nama Allah yang baik merupakan pedoman bagi umat muslim agar berperilaku baik pula. Beberapa penerapan Asmaul Husna adalah sebagai berikut.

1. Al Bashiir (Maha Melihat)

Al Bashiir artinya Allah Maha Melihat. Semua perbuatan umat muslim tak luput dari penglihatan Allah. Oleh sebab itu, perbuatan buruk harus dihindari dan perbuatan baik dilakukan. Penerapan Asmaul Husna Al Bashiir dalam kehidupan sehari-hari contohnya:

  • Membaca Al Qur’an.
  • Melihat tontonan yang bermanfaat.
  • Introspeksi diri terhadap kelebihan dan kekurangan kita.

2. Al ‘Aliim (Maha Mengetahui)

Allah memilki nama Al ‘Alim yang berarti Maha Mengetahui.  Dalam kehidupan sehari-hari, tidak ada yang dapat disembunyikan dari Allah. Dengan demikian, umat muslim harus berbuat jujur, misalnya:

  • Tidak mencontek saat ujian.
  • Tidak berbohong.
  • Mengatakan fakta yang sudah terbukti tanpa kebohongan.

3. Al Samii’ (Maha Mendengar)

Al Samii’ artinya Allah Maha Mendengar. Sekecil apapun suara, Allah pasti dapat mendengarnya. Jadi, umat muslim harus menjaga kata-kata saat berbicara dan mendengar. Penerapannya meliputi:

  • Berpikir sebelum berbicara.
  • Tidak menggunakan kata-kata kasar.
  • Mendengarkan nasehat orang tua.
  • Mengkonfirmasi informasi yang diterima sebelum disalurkan ke orang lain.
  • Bertutur kata dengan santun terhadap siapa saja yang kita ajak bicara.

4. As Samad (Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta)

Nama baik As Samad berarti Allah selalu ada saat dibutuhkan. Hanya melalui Allah umat muslim meminta segala hal. Penerapannya antara lain sebagai berikut.

  • Menjadikan Allah Swt. sebagai tempat meminta dan mengharap segala keinginan yang baik.
  • Berusaha menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain dalam kehidupan.
  • Rajin berdoa sebelum dan sesudah melakukan aktivitas.
  • Berusaha menolong sesama.
  • Tidak terlalu menggantungkan diri kepada orang lain.

5. Al Muqtadir (Maha Berkuasa)

Allah adalah penguasa alam semesta. Sebagai manusia, kita tidak memiliki kekuasaan seperti Allah. Contoh penerapan Al Muqtadir antara lain sebagai berikut.

  • Menjadikan Allah sebagai tempat berlindung.
  • Berusaha mencari amal kebaikan.
  • Sabar terhadap musibah yang terjadi.
  • Tidak sombong terhadap kesuksesan, karena Allah amat mudah untuk merubah semuanya.
  • Berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencapai cita-cita.

Dari pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Allah memiliki 99 nama baik yang disebut Asmaul Husna. Nama-nama tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengembangkan diri.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA