Berdasarkan Kisah Para Rasul 2 1 15 dalam rupa Apakah Roh Kudus yang turun atas Para Rasul

Home Gaya Hidup Gaya Lainnya

tim | CNN Indonesia

Minggu, 23 Mei 2021 07:17 WIB

Ilustrasi. Umat Kristiani merayakan Pentakosta pada hari ini, Minggu (23/5), yakni peringatan akan peristiwa pencurahan Roh Kudus atas para rasul. (Getty Images/sedmak)

Jakarta, CNN Indonesia --

Umat Kristiani merayakan Pentakosta pada hari ini, Minggu (23/5), yakni peringatan akan peristiwa pencurahan Roh Kudus atas para rasul.

Dalam bahasa Yunani, 'pentakosta' berarti hari kelima puluh.Pentakosta dirayakan 50 hari setelah kebangkitan Yesus.

Turunnya Roh Kudus ini sebenarnya sudah dijanjikan Yesus di malam terakhir sebelum ia ditangkap dan disalibkan. Ia menyebut Roh Kudus sebagai penolong.

"Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu." (Yohanes 14: 16-17)

Dalam rentang waktu 50 hari setelah kebangkitan-Nya, para murid diliputi rasa takut. Rohaniwan W. Teguh Santosa, SJ menuturkan bisa sang Guru saja dibunuh, ancaman serupa begitu dekat dan dirasakan oleh pengikut Yesus termasuk para murid.

Kemudian dituliskan dalam Kisah Para Rasul, para murid berkumpul dalam suasana ketakutan.

"Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya." (Kis. 2: 1-4)

Meski terlihat ngeri, peristiwa ini ternyata mengubahkan hidup para murid. Teguh berkata murid yang awalnya ketakutan dan tidak berani keluar rumah, akhirnya berani keluar tanpa rasa ragu.

"Dari rasa rendah diri sebagai orang kecil yang tak berpendidikan, mereka menjadi berani bertemu dengan orang dari segala suku bangsa dan bahasa, berani berbicara kepada orang-orang yang terpelajar. Inilah Pentakosta," kata Teguh dalam renungan di laman Lembaga Biblika Indonesia (LBI).

Yesus tak sekadar memberikan janji palsu. Janji ini mewujud dalam Roh Kudus yang menyertai murid-murid-Nya. Dikisahkan para murid berbicara yang bisa dimengerti oleh orang-orang dari berbagai suku dan bahasa.

Fransiskus Emanuel da Santo, sekretaris Komisi Kateketik Konferensi Waligereja Indonesia (Komkat KWI), menambahkan bahasa merupakan unsur penting dalam pewartaan kabar gembira.

Namun acap kali bahasa jadi alasan perpecahan atau perselisihan. Lewat Pentakosta, lanjutnya, umat diajak kembali bersatu lewat bahasa yang mempersatukan, bahasa saling pengertian, bahasa kasih yang membawa damai.

"Kiranya ini tidak sebatas doa, tapi terus diupayakan dan diperjuangkan oleh setiap orang yang telah menerima Roh Kudus. Kita harus hidup dalam semangat Pentakosta, yang selalu dan terus menerus membaharui hati dan hidup kita agar menjadi duta damai dan cinta Tuhan yang diharapkan bagi dunia dan bagi sesama," tulisnya dalam renungan Pentakosta laman Komkat KWI.

(els/agn)

Saksikan Video di Bawah Ini:

TOPIK TERKAIT

Selengkapnya

Menyaksikan kehebatan Yesus, orang Yahudi berharap Yesus mau mengusir bangsa Romawi yang menjajah bangsanya. Bahkan para murid pun sebagian berharap demikian. Namun Yesus tidak memenuhi harapan dari banyak orang itu dan kemudian Yudas Iskariot menjual-Nya dengan tiga puluh keping uang perak.

Dengan dijualnya Yesus, orang-orang Yahudi pun merasa punya kesempatan untuk membalas perbuatan Yesus pada mereka. Yesus kemudian ditangkap, diadili dan dihukum di kayu salib hingga wafat.

Melihat hukuman yang dijalani Yesus, hati para murid terguncang. Sebagian dari para murid pulang ke kampung halamannya dan melakukan perkerjaan harian mereka seperti sebelumnya.

Para murid yang tetap tinggal di Yerusalem juga mengalami ketakutan. Mereka berkumpul di satu rumah dengan pintu terkunci. Kemudian merekapun mendapat kabar bahwa Yesus bangkit, hingga menampakan diri kepada mereka. Melihat hal itu, mereka kembali bersemangat dalam mengikuti Yesus. Selama 40 hari Yesus menampakan diri kepada para murid.

Sebelum sengsara dan wafatnya, Yesus berjanji kepada para murid bahwa Ia akan memberikan penolong kepada para murid yaitu Roh Kudus.

               “Aku akan meminta kepada Bapa dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu                           yaitu Roh Kebenaran.” (Yohanes 14:16)

Pada hari keempat puluh setelah kebangkitan-Nya, Yesus naik ke Surga dan sepuluh hari sesudah kenaikan Yesus ke Surga, pada saat para murid berkumpul di suatu rumah, Roh Kudus turun ke atas dalam rupa lidah-lidah api mereka seperti yang dijanjikan Yesus dulu (bdk. Kisah Para Rasul 2:1-13).

Peristiwa turunnya Roh Kudus kita kenal sebagai hari raya Pentakosta. Pentakosta sendiri berasal dari bahasa Yunani, pentekoste yang berarti hari kelima puluh. Oleh sebab itu hari raya Pentakosta dirayakan oleh Gereja saat ini dihitung lima puluh hari sesudah Paskah.

Siapakah Roh Kudus itu?

o   Roh Kudus adalah

§  Suatu pribadi Allah. (Matius 28: 19; 1 Yohanes 5: 7)

§  Roh Allah sendiri. (1 Petrus 4: 14)

§  Tuhan Yesus.   (2 Korintus 3: 17-18)

§  Roh Yesus. (Kisah Para Rasul 16: 6-7)

o   Fungsi/jabatan Roh Kudus

§  Penolong. (Yohanes 14: 16)

§  Penghibur. (Yohanes 16: 7)

§  Pemimpin. (Yohanes 16: 13)

§  Pengajar. (Yohanes 14: 26)

o   Lambang Roh Kudus

§  Seperti burung merpati. (Lukas 3: 22)

§  Seperti tiupan angin. (Kisah Para Rasul 2: 2)

§  Seperti lidah-lidah api. (Kisah Para Rasul 2:3)

§  Seperti air. (Yohanes 7: 37-39)

Dengan Roh Kudus yang turun ke atas para rasul, mereka mendapat kehidupan dan semangat baru. Hal itu yang kemudian membuat Petrus dan para murid yang lain berani bersaksi tentang siapa Yesus (bdk. Kisah Para Rasul 2:14-47).

Kesaksian para rasul di dengar oleh banyak orang yang berkunjung ke Yerusalem pada saat itu dan banyak dari mereka yang menjadi percaya.

Kehadiran Roh Kudus mempersatukan semua bangsa. Inilah salah satu tanda Kerajaan Allah yang diwartakan oleh Yesus. Selain itu, turunya Roh Kudus menjadi tanda awal terbentuknya Gereja di mana anggotanya adalah para murid beserta orang-orang percaya lainnya.

[2:1]  1 Full Life : PENTAKOSTA.

Nas : Kis 2:1

Hari Pentakosta merupakan hari raya terbesar yang kedua dalam tarikh Yahudi. Peristiwa ini merupakan perayaan penuaian setelah panen gandum ketika hulu hasil dipersembahkan kepada Allah (lih. Im 23:17). Demikianlah hari Pentakosta bagi gereja melambangkan awal penuaian jiwa-jiwa oleh Allah dalam dunia.

[2:2]  2 Full Life : TIUPAN ANGIN KERAS ... DAN ... LIDAH-LIDAH SEPERTI NYALA API.

Nas : Kis 2:2-3

Penyataan-penyataan lahiriah ini mempertunjukkan bahwa Allah hadir dan bertindak dengan suatu cara yang luar biasa (bd. Kel 3:1-6; 1Raj 18:38-39). "Api" mungkin sekali melambangkan penyucian dan pemisahan orang-orang percaya kepada Allah bagi pekerjaan memuliakan Kristus (Yoh 16:13-14) dan bersaksi bagi Dia (Kis 1:8). Kedua penyataan ini mendahului baptisan dalam Roh dan tidak diulang lagi di Kisah Para Rasul.

[2:4]  3 Full Life : PENUHLAH MEREKA DENGAN ROH KUDUS.

Nas : Kis 2:4

Apakah makna dari kepenuhan dengan Roh pada hari Pentakosta?

  1. 1) Itu berarti dimulainya penggenapan janji Allah dalam Yoel 2:28-29 untuk mencurahkan Roh-Nya atas semua manusia pada hari-hari terakhir (bd. Kis 1:4-5; Mat 3:11; Luk 24:49; Yoh 1:33;

    lihat cat. --> Yoel 2:28-29).

    [atau ref. Yoel 2:28-29]

  2. 2) Karena hari-hari terakhir dari zaman akhir ini telah mulai (ayat Kis 2:17; bd. Ibr 1:2; 1Pet 1:20) semua orang diperhadapkan dengan tantangan untuk menerima atau menolak Kristus, (Kis 3:19; Mat 3:2; Luk 13:3;

    lihat cat. --> Kis 2:17).

    [atau ref. Kis 2:17]

  3. 3) Para murid "diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi" (Luk 24:49; bd. Kis 1:8), yang menyanggupkan mereka bersaksi untuk Kristus, menginsafkan orang akan dosa, kebenaran dan penghakiman Allah sehingga mereka berbalik dari dosa kepada keselamataan dalam Kristus (bd. Kis 4:13,33; 6:8; Rom 15:19;

    lihat cat. --> Kis 1:8;

    lihat cat. --> Yoh 16:8).

    [atau ref. Kis 1:8; Yoh 16:8]

  4. 4) Roh Kudus menyatakan sifat-Nya sebagai Roh yang rindu dan berusaha demi penyelamatan orang dari setiap bangsa. Mereka yang menerima baptisan dalam Roh dipenuhi dengan kerinduan yang sama demi penyelamatan umat manusia (ayat Kis 2:38-40; 4:12,33; Rom 9:1-3; 10:1). Jadi, hari Pentakosta merupakan awal dari penginjilan dunia (ayat Kis 2:6-11,39; Kis 1:8).
  5. 5) Para rasul menjadi pelayan Roh. Mereka bukan hanya memberitakan Yesus yang disalibkan dan dibangkitkan, menuntun orang lain kepada pertobatan dan iman kepada Kristus, tetapi mereka juga mempengaruhi orang-orang bertobat untuk menerima "karunia-karunia Roh Kudus" (ayat Kis 2:38-39) yang sudah mereka terima pada hari Pentakosta. Hal menuntun orang lain untuk menerima baptisan Roh Kudus adalah kunci karya rasuli dalam PB (lih. Kis 8:17; 9:17-18; 10:44-46; 19:6).
  6. 6) Lewat baptisan dalam Roh ini para pengikut Kristus menjadi orang-orang yang melanjutkan karya Kristus dalam dunia ini. Dalam kuasa Roh Kudus, mereka terus melakukan dan mengajarkan hal-hal yang sama "yang dikerjakan dan diajarkan Yesus" (Kis 1:1;

    lihat cat. --> Yoh 14:12;

    [atau ref. Yoh 14:12]

    lihat art. TANDA-TANDA ORANG PERCAYA).

[2:4]  4 Full Life : MULAI BERKATA-KATA DALAM BAHASA-BAHASA LAIN.

Nas : Kis 2:4

Untuk pembahasan tentang berbahasa roh pada hari Pentakosta dan dalam gereja, serta kemungkinan adanya bahasa roh palsu,

lihat art. BERKATA-KATA DENGAN BAHASA ROH.

[2:13]  5 Full Life : ANGGUR MANIS.

Nas : Kis 2:13

(Yun. _gleukos_) Pada umumnya yang dimaksudkan adalah sari buah anggur yang tidak difermentasi. Mereka yang mengejek murid-murid Yesus mungkin menggunakan istilah ini dan bukan kata PB yang lebih umum untuk anggur (oinos) karena mereka percaya bahwa murid-murid Yesus hanya menggunakan jenis anggur semacam ini. Dalam hal ini, ejekan mereka diucapkan dengan nada sarkastis.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA