Air yang berubah menjadi uap air dapat kembali menjadi air jika

contoh cerita pendek kelinci yang berhubungan seperti gambar diatas​

apa arti dari (peh jjhnn)dari rp​

apa itu perspektif.​

haloo tolong bantu jawab ya : Bagaimana ciri² busana tari pada zaman Islam? Bantu jawab ya! jawaban nya yang jelas (^ω^)! ​

berdasarkan kuat lemah ketukan nada do (1) barada di ketukan ​

tahap pemakayan arsip​

5 per 3 kurangi 2 per 4 = pakai cara ya Kakak​

15 per 6 kurangi 10 per 6 =pakai cara​

16 per 9 + 5 per 9 =pakai cara plisss​

10 per 5 + 2 per 4 =pakai cara pliss​

Oleh Husnul Abdi pada 11 Mar 2022, 15:20 WIB

Diperbarui 11 Mar 2022, 15:20 WIB

Perbesar

Ilustrasi evaporasi. (Photo by brgfx on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Evaporasi adalah istilah yang berkaitan dengan proses terjadinya hujan. Evaporasi atau penguapan merupakan proses pertama dalam proses terjadinya hujan. Setelah itu, diikuti oleh kondensasi atau pengembunan, kemudian presipitasi.

Evaporasi adalah proses perubahan benda cair menjadi gas. Evaporasi terjadi karena ada perubahan molekul yang spontan berubah menjadi gas. Hal ini dipengaruhi oleh suhu, kelembapan, kecepatan angin, dan sinar matahari.

Evaporasi adalah proses berubahnya air menjadi uap air. Evaporasi mungkin lebih populer disebut dengan istilah penguapan. Evaporasi merupakan salah satu komponen dalam siklus hidrologi, yang membuat zat cair menjadi gas.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (11/3/2022) tentang evaporasi adalah.

Perbesar

Ilustrasi Musim Hujan Credit: pexels.com/Bhabu

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, evaporasi adalah fenomena alam yang lebih populer dengan istilah penguapan. Evaporasi adalah suatu proses yang terjadi ketika air berubah menjadi uap air. Evaporasi adalah proses perubahan benda cair menjadi gas. Evaporasi terjadi karena ada perubahan molekul yang spontan berubah menjadi gas. Spontanitas ini sangat dipengaruhi oleh suhu, kelembapan, kecepatan angin, dan sinar matahari.

Evaporasi adalah salah satu komponen dalam siklus hidrologi. Tahapan yang dilalui air dari atmosfer ke bumi dan kembali lagi ke atmosfer. Siklus inilah yang selama ini membuat jumlah air di bumi relatif seimbang. Menurut para ahli, jumlah total air di bumi mencapai 1.38 miliar km3. Jumlah volume yang besar ini selalu sama, tetapi mengalami pergerakan yang cukup dinamis dengan siklus hidrogologi yang dimulai dengan evaporasi. Lalu jatuh menjadi hujan, salju, hujan es, kabut, dan lain-lain.

Pengertian Evaporasi Menurut Para Ahli

- Menurut Lakitan (1994). Pengertian Evaporasi adalah suatu proses penguapan air yang berawal dari permukaan bentangan air atau juga dari bahan padat yang mengandung air.

- Menurut Manan dan Suhardianto  (1999). Pengertian evaporasi adalah perubahan air menjadi uap air.

- Menurut Robert B. Long (1995). Pengertian evaporasi adalah proses penguapan daripada liquid (cairan) yakni dengan penambahan panas.

- Menurut Warren L. Mc Cabe (1999). Pengertian evaporasi adalah perpindahan kalor ke dalam zat cair yang dapat atau bisa mendidih. Panas tersebut dapat atau bisa disuplai dengan segala amcam cara, baik secara alami serta juga penambahan steam.

Perbesar

Ilustrasi evaporasi. (Photo by brgfx on Freepik)

Penguapan (Evaporasi)

Proses terjadinya hujan yang pertama adalah penguapan atau evaporasi. Energi panas yang dimiliki oleh matahari membuat air yang berada di laut, sungai,danau, dan sumber air dipermukaan bumi lainnya mengalami proses evaporasi atau yang biasa dikenal dengan penguapan.

Evaporasi merupakan proses perubahan air yang berwujud cair menjadi gas sehingga air berubah menjadi uap-uap air dan memungkinkanya untuk naik ke atmosfer bumi. Semakin tinggi panas matahari jumlah air yang menjadi uap air dan naik ke atmosfer bumi juga akan semakin besar.

Pengembunan (Kondensasi)

Uap-uap air yang naik pada ketinggian tertentu akan mengalami proses pengembunan atau kondensasi. Proses kondensasi terjadi dimana uap air tersebut berubah menjadi partikel-partikel es berukuran sangat kecil.

Perubahan wujud uap air menjadi es tersebut terjadi karena pengaruh suhu udara yang sangat rendah di titik ketinggian tersebut. Partikel-partikel es yang terbentuk akan saling mendekati dan bersatu satu sama lain sehingga membentuk awan. Semakin banyak partikel yang bergabung, awan yang terbentuk juga akan semakin tebal dan hitam. Proses bergabungnya es atau tetes-tetes air menjadi awan ini disebut dengan koalensi.

Pada proses terjadinya hujan ini, es atau tetes air memiliki ukuran jari-jari sekitar 5-20 mm. Dalam ukuran ini tetesan air akan jatuh dengan kecepatan 0,01-5 cm/detik sedangkan kecepatan aliran udara ke atas jauh lebih tinggi sehingga tetes air tersebut tidak akan jatuh ke bumi.

Presipitasi

Presipitasi merupakan proses terjadinya hujan yang terakhir. Proses prespitasi adalah proses mencairnya awan akibat pengaruh suhu udara yang tinggi. Pada proses inilah hujan terjadi. Butiran-butiran air jatuh dan membasahi permukaan bumi.

Awan-awan yang terbentuk kemudian tertiup oleh angin dan mengalami perpindahan dari satu tempat ketempat lainnya. Proses ini disebut adveksi. Adveksi adalah proses perpindahan awan dari satu titik ke titik lain dalam satu garis horizontal akibat arus angin atau perbedaan tekanan udara. Adveksi memungkinkan awan akan menyebar dan berpindah dari atmosfer lautan menuju atmosfer daratan. Awan-awan yang terbawa angin ini akan semakin besar ukurannya karena terus menyatu dengan awan lainnya.

Butir-butir es yang ada pada awan akan tertarik oleh gaya gravitasi bumi hingga akhirnya jatuh ke permukaan bumi. Ketika jatuh butiran-butiran es ini akan melalui lapisan udara yang lebih hangat di dalamnya sehingga mengubah butiran es tersebut menjadi butiran air. Hangatnya lapisan udara membuat butiran air tersebut sebagian menguap kembali keatas dan sebagian lainnya terus turun kepermukaan bumi. Butiran air yang turun ke bumi inilah disebut sebagai hujan.

Apabila suhu udara di sekitar awan terlalu rendah hingga berkisar minus 0 derajat Celcius, presipitasi memungkinkan terjadinya hujan salju. Awan yang mengandung banyak air akan turun ke litosfer dalam bentuk butiran salju tipis seperti yang dapat kita temui di daerah beriklim sub tropis.

Lanjutkan Membaca ↓

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA