Berapakah nilai resistor dengan gelang warna merah Orange Kuning?

Home » Cara Menghitung Resistor dengan Tabel Kode Warna

February 5, 2022 4 min read

Tabel Kode Warna Resistor 1K, 10K, dan 100K Lengkap☑️ Cara membaca dan menghitung warna resistor 1 ohm, 10 ohm, 100ohm dengan gelang warna ☑️

Resistor merupakan elemen penting yang perlu anda pelajari sebelum membuat rangkaian elektronika. Selain memiliki peran yang sangat penting, resistor juga memiliki berbagai macam jenis menurut fungsi masing masing.

Setelah sebelumnya kita pelajar mengenai fungsi resistor dalam rangkaian elektronika, berikutnya akan kami ulas bagaimana cara membaca kode warna resistor yang tepat dan benar sesuai dengan kaidah yang ada.

Kode warna Angka- 1 Angka- 2 Faktor Pengali Toleransi
Hitam 0 0 10°
Coklat 1 1 10¹ ± 1%
Merah 2 2 10² ± 2%
Oranye 3 3 10³
Kuning 4 4 10⁴
Hijau 5 5 105
Biru 6 6 106
Ungu 7 7 107
Abu-abu 8 8 108
Putih 9 9 109
Emas 0.1 ± 5%
Perak 0.01 ± 10%
Tak Berwarna ± 20%

Tabel kode warna resistor adalah barisan kode warna yang mengelilingi diameter resistor dan memiliki nilai hambatan (resistansi) tertentu. Menurut EIA-RS-279, standar kode warna resistor terbagi menjadi 3 bagian, yaitu resistor 4 kode warna, resistor 5 kode warna dan juga resistor 6 kode warna.

Standar EIA-RS-279 juga membagi resistor menjadi 2 jenis yaitu Axial dan Chip. Pada komponen Axial/Radial, nilai resistor diwakili oleh barisan kode warna tertentu yang melingkari diameter resistor.

Sedangkan pada komponen Chips, nilai resistor dilambangkan dengan kode berupa angka sehingga lebih mempermudah user untuk membaca kode warna tersebut.

Sebaliknya, sistem warna akan mudah sebagai kode. Warna tersebut menggunakan bahan yang tidak mudah luntur meskipun terpapar listrik dan panas.

Jika Anda berkecimpung di bidang ini, pengetahuan mengenai cara membaca resistor sangat berperan penting. Untuk contoh tabel kode warna resistor bisa anda lihat pada tabel dibawah ini.

Contoh Tabel Warna Resistor :

Susunan Warna Nilai Keterangan
Coklat, Hitam, emas, emas 1 Ohm Torleransi  5%
Coklat, Hitam, Hitam, Emas 10 Ohm Torleransi 5%
Coklat, Hitam , Orange, Emas 10 K / Kilo Torleransi 5%
Coklat, Hitam, Kuning, Emas 100 K / Kilo Torleransi 5%
Coklat, Hitam, Biru, Emas 10 Mega Torleransi 5%
Coklat, Hitam, Emas, Perak 1,0 Ohm Torleransi  10%
Orange, Putih, Emas, Perak 3,9 Ohm Torleransi 10%
Hijau, Hitam, Perak, Emas 0,5 Ohm Torleransi 5%

Banyak orang yang awam di bidang listrik merasa bingung mengapa harus memakai kode warna tersebut. Sedangkan komponen elektronika lain sudah menggunakan angka yang tertulis jelas.

Sebenarnya, resistor terbaru juga menerapkan sistem angka. Akan tetapi, ukurannya sangat kecil sehingga sulit dilihat langsung. Dibawah ini kami jelaskan detail kode warna resistor 4 warna, 5 warna dan juga 6 warna.

Resistor 4 Warna

Kode warna Pita 1 Pita 2 Pita 3 Pita 4
Hitam 0 0 10°
Coklat 1 1 10¹
Merah 2 2 10²
Oranye 3 3 10³
Kuning 4 4 10⁴
Hijau 5 5 105
Biru 6 6 106
Ungu 7 7 107
Abu-abu 8 8 108
Putih 9 9 109
Emas 0.1 5%
Perak 0.01 10%
Tak berwarna 20%

Resistor yang sering memakai kode warna adalah tipe karbon dan oksida logam. Ukurannya kecil dan berbentuk silinder. Jika ditulis dengan angka, Anda pasti sulit melihat nilai resistansi secara langsung.

Secara umum, kode warna terdiri dari 4 dan 5 cincin dan cara menghitungnya sebagai berikut.

  • Digit pertama, kedua, dan ketiga

Kode warna resistor tampak menjadi dua bagian yaitu satu terpisah dengan lainnya dengan jarak besar. Di sisi yang lain, cincin warna pertama dan kedua bahkan ketiga saling berdekatan. Misalnya, produsen membuat resistor 1k lalu menambahkan warna tertentu.

Digit pertama sebagai angka 1, warna kedua 0, dan digit ketiga menunjukkan multiplier misalnya 10 pangkat dua. Jika ditotal, nilainya 1000 atau 1k. Untuk resistor dengan 5 warna, multiplier berada di digit keempat. Misalnya, digit ketiga juga berwarna sama dengan kedua yaitu. Total nilai adalah 10000 atau resistor 10k.

Tabel resistor juga mencantumkan nilai resistensi yaitu sekian persen dari nilai total. Warna terakhir yang berjarak jauh dari lainnya adalah digit untuk resistensi. Nilainya terdiri dari persentase seperti 5% dan 10%.

Resistor 5 Warna

Kode warna Pita 1 Pita 2 Pita 3 Pita 4 Pita 5
Hitam 0 0 0 10°
Coklat 1 1 1 10¹ 1%
Merah 2 2 2 10² 2%
Oranye 3 3 3 10³
Kuning 4 4 4 10⁴
Hijau 5 5 5 105 0,5%
Biru 6 6 6 106 0,25%
Ungu 7 7 7 107 0,1%
Abu-abu 8 8 8
Putih 9 9 9
Emas 0.1 5%
Perak 0.01 10%

Secara teori, cara membaca resistor dengan 5 warna sama seperti cara membaca resistor dengan 4 kode warna, hanya saja ada satu identitas pembeda yakni pada pita ketiga di resistor 5 warna masih menunjukkan nilai resistensi.

Kemudian untuk pita ke 4 dan ke 5 pada tabel resistor 5 warna menunjukkan jumlah 0 atau pengali dan nilai toleransi. Angka toleransi pada resistor 5 warna memiliki nilai lebih kecil dibandingkan dengan resistor 4 warna.

Resistor 6 Warna

Kode warna Pita 1 Pita 2 Pita 3 Pita 4 Pita 5 Pita 6
Hitam 0 0 0 10°
Coklat 1 1 1 10¹ 1% 100 ppm
Merah 2 2 2 10² 2% 50 ppm
Oranye 3 3 3 10³ 15 ppm
Kuning 4 4 4 10⁴ 25 ppm
Hijau 5 5 5 105 0,5%
Biru 6 6 6 106 0,25%
Ungu 7 7 7 107 0,1%
Abu-abu 8 8 8
Putih 9 9 9
Emas 0.1 5%
Perak 0.01 10%

Kode warna sudah ditentukan dengan tabel standar dan resmi. Anda tidak perlu menghafal tetapi harus mengerti cara menghitung resistor.

Di sekolah dan kampus, materi resistor sering masuk di ujian dan contoh soal terkait dengan menentukan nilai resistensi.

Untuk resistor yang menggunakan 6 warna, digit terakhir merupakan variabel resistor untuk suhu. Tipe ini jarang dipakai kecuali pada sistem tertentu.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA