Berapa lama pria diam saat marah

  • home
  • cantik
  • Ilustrasi pasangan jenuh. Shutterstock

    TEMPO.CO, Jakarta - Dalam suatu hubungan, pertengkaran dengan pasangan menjadi hal yang umum terjadi. Entah itu karena perbedaan pendapat, cemburu, kurang komunikasi atau bahkan perselingkuhan. Sebagian orang pun memilih melakukan silent treatment agar pertengkaran tidak terus berlanjut. Akan tetapi, metode ini juga bisa membuat hubungan menjadi renggang dan berpisah.

    Silent treatment adalah suatu sikap di mana Anda mendiamkan atau mengabaikan seseorang dengan menolak berbicara. Ini biasanya terjadi ketika Anda merasa marah, frustrasi, atau terlalu kewalahan dalam menghadapi suatu masalah.

    Terkadang, diam menjadi pilihan yang terbaik agar Anda tidak mengatakan hal-hal yang akan disesali nantinya. Padahal salah satu kunci hubungan yang baik adalah keterbukaan, di mana Anda bisa saling mengutarakan apa yang dipikirkan atau dirasakan.

    Perlu diingat bahwa silent treatment berbeda dengan menunda pembicaraan. Ketika menunda pembicaraan, Anda hanya memerlukan waktu sementara untuk saling menenangkan diri dan akan membahas permasalahan yang ada jika sudah tenang. Sementara silent treatment, menolak membahas masalah yang ada baik sekarang maupun nanti.

    Karena tidak ada pembicaraan apa pun, maka tidak ada pula peluang bagi Anda dan pasangan untuk saling memahami atau berkompromi dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Masalah yang dibiarkan terus berlarut ini dapat “menggerogoti” hubungan, dan lama-kelamaan menyebabkan perpisahan.

    Silent treatment juga dapat menjadi salah satu bentuk kekerasan emosional. Sebagian orang menggunakannya sebagai alat untuk mengontrol seseorang atau menciptakan jarak emosional. Hal ini juga digunakan untuk menghindari tanggungjawab atau mengakui kesalahan yang telah dilakukan.

    Orang yang menggunakan silent treatment sebagai suatu kontrol dalam hubungan akan melakukan hal berikut ini.

    - Bersikap dingin selama berhari-hari atau berminggu-minggu- Menolak berbicara, melakukan kontak mata, menjawab panggilan, atau membalas pesan dari pasangan

    - Melakukan silent treatment ketika suatu hal tidak sesuai dengan keinginan Anda


    - Menghukum pasangan dengan silent treatment ketika ia membuat Anda kesal- Tidak mau menanggapi apa yang dijelaskan oleh pasangan- Menekan pasangan untuk meminta maaf atau menyerah agar Anda mau berbicara lagi padanya- Terus mengabaikan pasangan hingga ia merendahkan diri dan memohon pada Anda- Menggunakan kemarahan dan permusuhan untuk membuat pasangan diam

    - Menjadikan silent treatment sebagai cara utama untuk menangani konflik

    Orang yang melakukan silent treatment ini akan merasa kuat dan mempunyai kendali penuh. Sementara, orang yang menerimanya merasa bingung dan takut hubungan berakhir. Selanjutnya, komunikasi pun akan terfokus untuk membuat Anda kembali biasa saja, bukan untuk menyelesaikan masalah.

    Jika ini terjadi secara berulang kali, maka bisa menciptakan hubungan yang toxic dan abusive. Penelitian menunjukkan bahwa sering diabaikan dapat membuat pasangan merasa tidak berharga, tidak dicintai, terluka, bingung, tidak penting, dan mengurangi rasa memiliki. Bahkan hal tersebut juga dapat berkontribusi terhadap depresi dan kecemasan.

    Sementara, penelitian lain menyatakan bahwa pasangan yang terlibat dalam pola ini merasa lebih tidak puas dengan hubungannya, memiliki keintiman yang kurang, dan komunikasi yang lebih buruk. Hubungan yang melibatkan pola perilaku ini juga lebih banyak dipenuhi kecemasan dan cenderung menyakiti.

    Ketika pasangan telah lelah menghadapi Anda yang kerap melakukan silent treatment, maka ia bisa meninggalkan Anda begitu saja. Perpisahan yang menyakitkan pun tak bisa dihindari lagi. Oleh sebab itu, sebelum terlambat ketahui cara menghentikan kebiasaan silent treatment berikut ini

    1. Meningkatkan komunikasi yang baik
    Ketika berada dalam waktu yang tepat, Anda dan pasangan dapat mendiskusikan cara meningkatkan komunikasi yang baik di antara kalian berdua. Komunikasi menjadi kunci utama sebuah hubungan berjalan dengan lancar. Memiliki komunikasi yang baik mencegah Anda dan pasangan terjebak dalam silent treatment.

    2. Saling terbuka mengenai perasaan
    Usahakan untuk saling terbuka mengenai perasaan Anda dengan pasangan. Bicarakan apa yang membuat Anda kesal, marah atau kecewa, namun jangan sampai emosi yang berlebihan memengaruhi Anda. Katakan dengan jujur dan jelas agar pasangan Anda mengerti karena ia akan kebingungan jika Anda hanya diam.

    3. Mengikuti konseling
    Jika Anda merasa silent treatment yang Anda atau pasangan Anda lakukan telah menjadi kekerasan emosional, maka Anda dapat meminta bantuan psikolog. Mengikuti konseling psikologi dapat membantu Anda dan pasangan mencari solusi atas permasalahan yang dialami.

    Silent treatment yang dilakukan secara berulang atau untuk waktu yang lama hanya akan membuat hubungan menjadi kacau. Jadi, akan lebih baik jika Anda dan pasangan menyelesaikan konflik dengan obrolan yang jelas menggunakan kepala dingin pada waktu yang tepat.

    SEHATQ




    Tentu kamu pernah mengalami saat pasangan tiba-tiba diam tanpa sebab hingga kamu jadi bingung bukan main. Bahkan tak jarang orang yang mengasosiasikan diam sebagai tanda marah. Inilah yang disebut dengan dinamika hubungan yang dialami hampir semua pasangan pada umumnya. Nah, sebelum kamu berpikir terlalu jauh dan justru menciptakan api pertengkaran, ketahui dulu alasan pria mendiamkan wanita berikut ini.

    1. Butuh waktu untuk berpikir

    Pria tak hanya bisa memproses komunikasi secara verbal tapi juga bahasa non-verbal. Perbedaannya, kamu mungkin lebih suka membicarakan masalah atau hal-hal yang menyangkut emosi dan perasaan, sedangkan pria justru memilih untuk diam dan menyelesaikannya sendiri. Ia cenderung menarik diri dalam keheningan saat terkena masalah demi memikirkan langkah ke depan yang terbaik. Perlu diingat, diam tanpa sebab belum tentu tanda marah, bisa jadi ia hanya perlu waktu untuk berpikir.

    (Baca Juga: Ketahui 6 Alasan Wanita Merasa Nyaman Dengan Pria)


    2. Sedang menikmati dunianya

    Di satu sisi seorang pria bisa jadi makhluk yang sangat peka, tapi bisa juga ia jadi sosok yang cuek. Bukan tanpa alasan, biasanya hal ini terjadi karena ia sedang menikmati waktunya sendiri. Mungkin ia sedang tergila-gila dengan hobi barunya. Tak perlu khawatir, saat ia diam tanpa sebab, biarkan ia ruang dan jarak untuk menumbuhkan rindu. Ia akan segera kembali padamu karena baginya, kamu yang penyabar adalah rumahnya.

    3. Takut menyakitimu

    Umumnya, pria akan malas berbicara saat marah. Jika hatinya sedang tersulut emosi, ia takut akan menyakiti hati orang-orang yang dicintainya. Inilah situasi yang harus kamu pahami. Tunggu momen yang tepat hingga emosinya menjadi lebih stabil sebelum memaksanya untuk terbuka. Percayalah, ia tak ingin mengungkapkan kata-kata yang bisa menyakitimu hanya karena emosi sesaat.

    4. Tak ingin membuat janji palsu

    Pria cenderung punya pribadi yang giat bekerja, khususnya demi merealisasikan semua mimpinya. Namun, dalam mewujudkannya, pria berusaha untuk tidak membuat janji palsu. Ia tahu bahwa yang bisa dipegang dari seorang pria adalah ucapannya. Jadi, wajar saja jika pasanganmu tiba-tiba diam tanp sebab saat kamu mengajaknya merencanakan liburan, mungkin ia memang belum bisa membuat janji. Daripada nanti kamu sakit hati karena sudah berharap, sebaiknya ikuti saja permainannya.

    (Baca Juga: Zodiak Paling Romantis, Bikin Ngilu)

    5. Kamu lebih menguasai percakapan

    Meski kamu tak pernah menganggap momen ini sebagai kompetisi, tapi pria biasanya memandang banyak hal dengan konsep kalah-menang, maju-mundur, atau menyerah-melawan. Beginilah pola pikir pria secara umum. Jadi, wajar rasanya kalau ia sudah merasa wanita lebih menguasai percakapan dibanding dirinya, ia akan memilih untuk diam dan jadi pendengar. Sekali lagi, pahami bahwa diam tanpa sebab belum tentu jadi tanda ia marah.

    6. Bosan

    Bosan bisa menjadi salah satu alasan mengapa dia mendiamkan kamu. Seiring berjalannya waktu, beberapa pasangan mampu menjaga rasa cintanya dan membuat hubungan tetap stabil, namun sebagian lainnya dapat merasakan bahwa hubungan dapat menjadi membosankan setelah dijalani beberapa bulan atau tahun. Apalagi kalau kita bertemu terus-terusan dengan pasangan kita tanpa jeda. Hal tersebut bisa menjadi penyebab hubungan kalian menjadi membosankan dan dapat menyebabkan kalian bertengkar. Mungkin dia mendiamkan kamu karena dia sedang marah. 

    7. Merasa tidak dianggap serius

    Terkadang, jika kita didiamkan oleh pria tanpa sebab yang jelas, bisa jadi karena mereka merasa bahwa kekhawatirannya tidak dianggap serius. Ketika seorang pria merasa bahwa mereka diabaikan, mereka juga akan mengabaikan hal lain disekitar mereka termasuk diri kamu. Masalahnya adalah bahwa kita semua menjalani kehidupan yang sibuk. Kita sering mengatakan atau melakukan sesuatu tanpa dipikir dahulu atau makna yang serius.

    Mungkin kita tidak menyadari bahwa kata-kata atau perilaku kita telah menyinggung atau orang lain salah mengartikannya. Jika itu terjadi, kita harus mendiskusikan masalahnya dengan pasangan kita karena kalau saling mengabaikan satu sama lain, masalah tidak akan selesai. 

    Pada akhirnya, ketika pria diam saat marah, benci, dan tidak suka akan suatu hal. Tapi, tak selamanya hal-hal negatif ini dilakukan untuk melukai perasaan kamu. Kadang, ada waktu yang diperlukan untuk menenangkan diri sendiri dari masalah. Jadi, tak perlu khawatir berlebihan. Jika hal ini sudah benar-benar mengganggu, kamu bisa utarakan dengan baik pada si dia.

    Video yang berhubungan

    Postingan terbaru

    LIHAT SEMUA