Bagaimana semangat para pendiri negara dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia?

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 17 yang harus dibina oleh bangsa Indonesia karena mengandung makna perasaan cinta yang tinggi atau bangga terhadap tanah air akan tetapi idak memandang rendah bangsa lain. Dalam mengadakan hubungan dengan negara lain, kita selalu mengutamakan kepentingan bangsa dan negara sendiri serta menempatkan negara lain sederajat dengan bangsa kita. Patriotisme berasal dari kata patria, yang artinya ‘tanah air’. Kata patria kemudian berubah menjadi kata patriot yang artinya ‘seseorang yang mencintai tanah air’. Patriotisme berarti ‘semangat cinta tanah air atau sikap seseorang yang bersedia mengorbankan segala-galanya untuk mempertahankan bangsanya’. Patriotisme muncul setelah lahirnya nasionalisme, tetapi antara nasionalisme dan patriotisme umumnya diartikan sama. Jiwa patriotisme telah tampak dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, antara lain diwujudkan dalam bentuk kerelaan para pahlawan bangsa untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan dengan mengorbankan jiwa dan raga. Jiwa dan semangat bangsa Indonesia untuk merebut kemerdekaan sering juga disebut sebagai jiwa dan semangat 45. Jiwa dan semangat 45 di antaranya adalah: 1. pro-patria dan primus patrialis ‘mencintai tanah air dan mendahulukan kepentingan tanah air’; 2. jiwa solidaritas dan kesetiakawanan dari semua lapisan masyarakat terhadap perjuangan kemerdekaan; 3. jiwa toleran atau tenggang rasa antaragama, antarsuku, antargolongan, dan antarbangsa; 4. jiwa tanpa pamrih dan bertanggung jawab; serta 5. jiwa ksatria dan kebesaran jiwa yang tidak mengandung balas dendam. Nasionalisme dan patriotisme dibutuhkan bangsa Indonesia untuk menjaga kelangsungan hidup dan kejayaan bangsa serta negara. Kejayaan sebagai bangsa dapat dicontohkan oleh seorang atlet yang berjuang dengan segenap jiwa dan raga untuk membela tanah airnya. Salah satu semangat yang dimiliki para pendiri negara dalam merumuskan Pancasila adalah semangat mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi ataupun golongan. Kelas VII SMPMTs Edisi Revisi 18 Tabel 1.4 Hal yang diteladani dari para tokoh pendiri negara No. Pendiri Negara Perumus Dasar Negara Hal yang diteladani 1 Ir. Soekarno • Jiwa dan semangat merdeka • Nasionalisme dan patriotisme • Idealisme kejuangan yang tinggi 2 3 4 5 6 7 Selanjutnya, identiikasikanlah semangat-semangat apalagi yang telah ditunjukkan oleh para pendiri negara. Makin banyak tokoh yang mampu kamu identiikasi bentuk semangatnya makin baik. Aktivitas 1.5 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 19 8 9 10

2. Komitmen Para Pendiri Negara dalam Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara

Komitmen adalah sikap dan perilaku yang ditandai oleh rasa memiliki, memberikan perhatian, serta melakukan usaha untuk mewujudkan harapan dan cita-cita dengan sungguh-sungguh. Seseorang yang memiliki komitmen terhadap bangsa adalah orang yang akan mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 1.11 Monumen Pancasila Sakti bukti tekad mempertahankan Pancasila Kelas VII SMPMTs Edisi Revisi 20 Para pendiri negara dalam perumusan Pancasila memiliki komitmen sebagai berikut. a. Memiliki semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme Pendiri negara memiliki semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme yang tinggi ini diwujudkan dalam bentuk mencintai tanah air dan mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. b. Adanya rasa memiliki terhadap bangsa Indonesia Pendiri negara dalam merumuskan Pancasila dilandasi oleh rasa memiliki terhadap bangsa Indonesia. Oleh karena itu, nilai-nilai yang lahir dalam Pancasila adalah nilai-nilai yang berasal dari bangsa Indonesia sendiri. Nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan sosial adalah nilai-nilai yang berasal dan digali dari bangsa Indonesia. c. Selalu bersemangat dalam berjuang Para pendiri negara selalu bersemangat dalam memperjuangkan dan mempersiapkan kemerdekaan bangsa Indonesia, seperti Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan para pendiri negara lainnya yang mengalami cobaan dan tantangan perjuangan yang luar biasa. Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta berkali-kali dipenjara oleh Belanda. Namun, dengan semangat perjuangannya, para pendiri negara tetap bersemangat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. d. Mendukung dan berupaya secara aktif dalam mencapai cita-cita bangsa, yaitu merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. e. Melakukan pengorbanan pribadi dengan cara menempatkan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, pengorbanan dalam hal pilihan pribadi, serta mendukung keputusan yang menguntungkan bangsa dan negara walaupun keputusan tersebut tidak disenangi. Para pendiri negara dalam merumuskan Pancasila memiliki ciri-ciri komitmen pribadi sebagai berikut: a. memiliki semangat persatuan dan nasionalisme; b. adanya rasa memiliki terhadap bangsa Indonesia; c. selalu bersemangat dalam berjuang; d. mendukung dan berupaya secara aktif mencapai cita-cita bangsa; dan e. melakukan pengorbanan pribadi. Info Kewarganegaraan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 21 Agar kalian lebih menghayati proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara, lakukan sosiodrama tentang sidang pertama BPUPKI membahas dasar negara dan sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 saat menetapkan dasar negara. Carilah informasi dari berbagai sumber, seperti Buku Risalah BPUPKI atau sumber belajar yang lain. Susun naskah sosiodrama berdasarkan informasi suasana sidang yang kalian peroleh. Sajikan sosiodrama di kelas atau ruang pertunjukkan apabila tersedia di sekolah kalian. Aktivitas 1.6 Setelah mempelajari dan menghayati komitmen terhadap Pancasila sebagai dasar negara, apa pengetahuan yang diperoleh, apa manfaat pembelajaran ini , apa sikap yang patut diteladani, dan apa perilaku tindak lanjut yang akan lakukan ? Ungkapkan atau tuliskan pendapat kalian dalam selembar kertas . Releksi

1. Kata Kunci

Kata kunci yang harus kalian pahami dalam mempelajari materi pada bab ini, yaitu BPUPKI, PPKI, Pancasila, Dasar Negara, Piagam Jakarta, Semangat, dan Komitmen.

2. Intisari Materi

a. Kemerdekaan bangsa Indonesia bukan pemberian bangsa Jepang. Walaupun Jepang berjanji akan memberikan kemerdekaan tetapi janji tersebut hanya sebuah tipu muslihat agar bangsa Indonesia bersimpati terhadap Jepang dan mau membantu Jepang yang berada di ambang kekalahan. Rangkuman Sebagai siswa dan generasi muda, tentu kalian juga harus memiliki komitmen dalam berbangsa dan bernegara. Komitmen berbangsa dan bernegara bagi generasi muda salah satunya dilakukan dengan berkomitmen untuk mempersiapkan dan mewujudkan masa depan yang lebih baik. Salah satu upaya untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik adalah giat belajar.

tirto.id - Dalam merumuskan pancasila, para pendiri negara sepakat berkomitmen untuk mengedepankan persatuan dan kesatuan.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menempatkan kata "komitmen" beririsan dengan makna tanggung jawab.

Ia didefinisikan sebagai sikap dan perilaku yang ditandai oleh rasa memiliki, memberikan perhatian, serta melakukan usaha untuk mewujudkan harapan dan cita-cita dengan sungguh-sungguh.

Sementara komitmen kebangsaan seseorang atau individu, dapat dilihat dari komitmen dan kesungguhan untuk menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.

Komitmen kebangsaan, sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, ditunjukkan para pendiri bangsa dalam proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara.

Mengutip Modul Pembelajaran Jarak Jauh mata pelajaran PPKn kelas VII, pada proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara, para pendiri bangsa (founding fathers) menunjukkan komitmen, antara lain:

1. Mengutamakan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme

Pada proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara, para pendiri bangsa kita dengan penuh kesadaran tetap menjaga semangat persatuan.

Perbedaan pendapat yang muncul dalam sidang-sidang BPUPKI disikapi dengan tetap menjaga semangat persatuan dan sikap nasionalisme.

2. Menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan

Penetapan Pancasila sebagai dasar negara yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 dengan merubah 7 kata dalam naskah Piagam Jakarta, telah menunjukkan para pendiri bangsa kita lebih menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.

3. Semangat rela berkorban demi bangsa dan negara

Tanpa kerelaan berkorban para pendiri bangsa dengan merubah 7 kata dalam naskah piagam Jakarta, yang awalnya sudah disepakati pada sidang BPUPKI kedua, maka bisa jadi kita tidak dapat merasakan kemerdekaan sampai sekarang.

Karena kerelaan berkorban dengan merubah 7 kata itulah, bangsa Indonesia masih bisa berdiri kokoh dengan Pancasila sebagai dasar negara sampai saat ini.

4. Selalu bersemangat dalam berjuang mempertahankan kemerdekaan

Semangat perjuangan untuk merebut kemerdekaan telah ditunjukkan para pendiri bangsa yang hasilnya dapat dirasakan sampai sekarang ini: Kemerdekaan.

Contoh Sikap Meneladani Komitmen Para Pendiri Negara

Komitmen untuk mendukung cita-cita bangsa telah ditunjukkan dan diwariskan oleh para pendiri bangsa Indonesia kepada para generasi penerus.

Hendaknya kita terus menjaga dan meneladani semangat serta komitmen mereka.

Ada beberapa perilaku dan tindakan yang dapat dilakukan dalam upaya meneladani semangat dan komitmen para pendiri bangsa.

Berpartisipasi aktif dalam pembangunan

Contohnya, para atlet yang berlatih dengan rajin, berjuang keras, dan pantang menyerah untuk menggapai prestasi yang membanggakan bangsa dan negara.

Memiliki kesadaran untuk mematuhi dan menaati hukum

Misalnya dengan mematuhi rambu-rambu lalu lintas, memakai helm jika berkendara, memiliki SIM saat berkendara, membayar pajak tepat pada waktunya, menghindari tindakan yang melanggar hukum.

Menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan sekitar

Seperti membiasakan memakai masker pada masa Covid-19, membiasakan membuang sampah pada tempatnya, disiplin melaksanakan piket membersihkan lingkungan kelas, dan sebagainya.

Baca juga:

  • Sila Pertama Pancasila: Makna Simbol, Nilai dan Butir Pengamalan
  • Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Dasar dan Ideologi Negara Indonesia
  • Mengenal Apa Fungsi dan Kedudukan Pancasila Bagi Bangsa Indonesia
  • Pengamalan dan Perwujudan Nilai-Nilai Pancasila di Bidang Ekonomi

Baca juga artikel terkait PANCASILA atau tulisan menarik lainnya Ahmad Efendi
(tirto.id - efd/adi)


Penulis: Ahmad Efendi
Editor: Aditya Widya Putri
Kontributor: Ahmad Efendi

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA