Bagaimana dampak positif dan dampak negatif dari sistem ekonomi saat ini

JAKARTA - Dampak positif dan dampak negatif dari sistem teknologi saat ini perlu kita pahami. Agar kita dapat memaksimalkan fungsi dari teknologi dan terhindari efek negatifnya. Berikut ini penjelasan mengenai apa saja dampak baik dan buruknya sistem teknologi.

Di zaman serba canggih ini Anda harus terus mengembangkan diri. Karena di era industri 4.0 ini teknologi berkembang begitu cepat. Seluruh sendi kehidupan kita saat ini sangat dipengaruhi teknologi. Dari bangun tidur sampai hendak tidur, kita tidak bisa lepas dari teknologi.

Meskipun begitu, sudah saatnya kita memahami apa saja dampak positif dan dampak negatif dari sistem teknologi. Berikut informasinya:

Dampak Positif

Penyebaran Informasi yang Cepat

Penyebaran informasi yang cepat merupakan dampak positif pertama dari perkembangan teknologi. Bisa Anda bandingkan, pada zaman dulu kita mendapatkan informasi dari media berupa koran, radio dan juga televisi.

Baca juga: Anak Muda di Kota Besar, Pilih Jajan atau Menabung untuk Haji?

Namun, semua itu berubah ketika hadirnya internet. Informasi apapun bisa Anda dapatkan secara real time. Tidak ada batasan tempat dan waktu untuk mengaksesnya. Asal gawai Anda terisi paket untuk membuka internet.

Baca juga: Transformasi Operasi Layanan dan Kultur, BRI Jalin Kerjasama dengan Microsoft

Menghubungkan Orang di Seluruh Dunia

Pestnya perkembangan teknologi, komunikasi dan informasi membuat jarak di antara sesama terhapus. Bagaimana bisa? Dengan menggunakan perangkat kekinian, Anda dapat selalu terhubung dengan teman, saudara dan juga orang-orang tercinta.

Munculnya Media Sosial

Adanya media sosial menjadi bukti berkembangnya ilmu teknologi. Jika dahulu hanya dikenal media sosial Friendster, mIRC, yahoo, mailing list dan lain sebagainya, saat ini sudah banyak media sosial yang digunakan jutaan orang di dunia.

Ada Facebook, instagram, Twitter, Whatsapp, tiktok dan lain sebagainya. Mereka menjadi media kita dalam berinteraksi tanpa batas kepada orang terdekat.

Baca juga: 3 Teknologi Pertahanan yang Harus Dicermati Indonesia

Memajukan Dunia Pendidikan

Salah satu bidang yang merasakan dampak dari perkembangan teknologi adalah pendidikan. Pada zaman sebelum ada internet, kita mungkin mencari bahan ajar atau referensi hanya lewat buku, koran dan juga jurnal.

Kini hanya mengakses mesin pencari, semua yang Anda ingin bisa disajikan secara cepat. Belum lagi selama pandemi, pemerintah memutuskan untuk melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Di mana semua proses belajar mengajar dilakukan tanpa tatap muka dan hanya mengandalkan teknologi.

Baca juga: Tingkatkan Skill, Tantangan Pelaut RI di Era Industri 4.0

Memudahkan Berbagi File

Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sangat terasa saat Anda hendak mengirimkan file ke rekan Anda. Bukan lagi menggunakan infrared dan juga bluetooth, kini sudah ada teknologi bernama cloud computing.

Teknologi tersebut akan memudahkan kita melakukan penyimpanan dan juga berbagi bersama orang-orang. Tanpa membawa perangkat penyimpanan, Anda sudah dapat berbagi file apapun secara mudah.

Dampak Negatif Perkembangan Teknologi Komunikasi

Tak hanya memberikan dampak positif, perkembangan teknologi komunikasi dan informasi juga memiliki dampak negatifnya lho.

Saat ini maraknya penyebaran berita bohong atau hoax, cyber crime seperti penipuan dan lain-lain. Kejahatan carding dan hacking juga akan terus ada selama internet masih ada.

Di dunia pendidikan, marak plagiat karena saat ini cukup mudah untuk menyalin dan menempel tulisan. Ditambah minimnya pengetahuan tentang literasi. Ada juga cyber bullying yang terjadi di media sosial.

Nah itulah dampak positif dan dampak negatif dari sistem teknologi saat ini. Semoga Anda tetap bijaksana dalam menggunakan perangkat-perangkat teknologi.

Baca juga: Menko Airlangga Tantang Insinyur Teknik Tingkatkan Industri Kesehatan Indonesia

  • #Teknologi Informasi
  • # dampak positif dan dampak negatif dari sistem tek

JAKARTA - Dampak positif dan negatif terkait pembangunan ekonomi pada sebuah negara tentu akan selalu ada. Pembangunan ekonomi pada dasarnya dilakukan dengan tujuan untuk kepentingan masyarakatan, namun dampaknya juga harus ditanggung masyarakat.

Mengutip dari buku Modul Pembelajaran SMA: Ekonomi Kelas XI oleh Sri Nur Mulyati, S.Pd., M.M., pengertian pembangunan ekonomi menurut Michael Todaro (2010) adalah pembangunan sebagai proses dimensional yang melibatkan perubahan-perubahan besar dalam struktur sosial, sikap-sikap mental yang terbiasa, dan lembaga nasional termasuk pula percepatan atau akselerasi pertumbuhan ekonomi, pengurangan kesenjangan, dan pemberantasan kemiskinan absolut.

  Baca juga: IMF Beri 5 Catatan untuk Ekonomi Indonesia, Begini Tanggapan BI

Sebuah pembangunan ekonomi pada suatu negara tentu tidak terlepas dari beberapa indikator. Menurut buku Modul Pembelajaran SMA: Ekonomi Kelas XI oleh Sri Nur Mulyati, S.Pd., M.M., berikut adalah indikator terjadinya pembangunan ekonomi :

Terjadinya peningkatan pendapatan nasional

Terjadinya Peningkatan Produk Nasional (PNB)

Terbukanya kesempatan kerja

Perekonomian stabil

Surplus neraca pembayaran luar negeri

Distribusi pendapatan merata

Baca juga: Menko Airlangga: Krisis Mengajarkan Pentingnya Ketahanan Kesehatan dan Ekonomi

Lantas, bagaimana dengan Dampak Positif dan Negatif Terhadap Pembangunan Ekonomi?

  • Dampak Positif dan Negatif Terhadap Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi dalam sebuah negara tidak bisa berjalan dengan sempurna. Hal ini dikarenakan pasti akan selalu muncul berbagai macam permasalahan yang berdampak pada masyarakat. Seperti berikut ini:

Dampak Positif:

Pembangunan ekonomi akan berdampak pada kegiatan ekonomi yang dapat mempercepat proses pertumbuhan ekonomi.

Pembangunan ekomoni memungkinkan sebuah negara untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan mengurangi pengangguran.

Pembangunan ekonomi akan memperbaiki tingkat pendapatan nasional.

Pembangunan ekonomi dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia.

Dampak Negatif:

Pemangunan ekonomi dapat mengancam habitat alam karena pembukaan lahan untuk meningkatkan perekonomian.

Pembangunan ekonomi dapat mengancam kerusakan lingkungan karena banyaknya pabrik atau industri yang membuang limbah ke lingkungan sekitar.

Pembangunan ekonomi dapat mengancam hilangnya lahan pertanian yang dibuat menjadi tempat industri.

Itulah informasi yang dapat Okezone berikan mengenai Dampak Positif dan Negatif Terhadap Pembangunan Ekonomi.

tirto.id - Globalisasi adalah sebuah fenomena yang mendunia dan memasuki hampir seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk sektor ekonomi. Ada dampak positif maupun negatif pengaruh globalisasi di bidang ekonomi, apa saja?

Secara epistemologi, definisi globalisasi berasal dari bahasa Inggris, yakni globalize yang berarti “menyeluruh" dengan imbuhan ization atau “proses". Definisi tersebut mensyaratkan konsep saling ketergantungan internasional dan pengaruh antara berbagai sistem sosial dan ekonomi.

Terdapat berbagai bentuk dalam globalisasi, yakni globalisasi di bidang ilmu pengetahuan, komunikasi, transportasi, budaya, ekonomi, dan lain sebagainya.

Horst Kohler, Direktur Pelaksana International Monetary Fund, memiliki makna khsusu globalisasi dari sudut pandang ekonomi.

"Proses peningkatan pembagian kerja internasional dan integrasi ekonomi nasional yang menyertainya melalui perdagangan barang dan jasa, investasi perusahaan lintas batas, dan arus keuangan," papar Kohler dalam acara Annual Meeting of the Society for Economics and Management 2003.

Secara historis, perdagangan global telah muncul sejak 3.000 Sebelum Masehi yang menciptakan rute perdagangan antara Sumeria dengan kawasan Lembah Indus di India. Keberhasilan bangsa Sumeria dalam perdagangan lintas wilayah ini kemudian ditiru oleh daerah sekitarnya.

Jauhnya jarak tempuh dan alat transportasi yang masih belum memadai menyebabkan perdagangan global berkembang dalam tempo yang lambat.

Bahkan, istilah globalisasi di bidang ekonomi baru muncul pada 1980-an ketika teknologi mengalami kemajuan pesat yang memungkinkan untuk mengintegrasi perekonomian di seluruh dunia.

Baca juga:

  • Faktor-Faktor Pendorong Globalisasi Ekonomi & Contohnya
  • Apa Itu Globalisasi, Bagaimana Ciri-Ciri dan Dampaknya?

Dampak Positif Globalisasi di Bidang Ekonomi

Berikut ini beberapa dampak positif globalisasi di bidang ekonomi:

1. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi

Pasar internasional akan membuka peluang yang lebih besar bagi tiap negara untuk lebih berkembang. Hal itu disebabkan karena pasar global menyediakan akses yang lebih mudah pada modal, teknologi, manusia, pasar ekspor yang lebih besar, dan impor yang lebih murah.

Dengan menjadi bagian di pasar global, sebuah negara akan menjadi bagian atas produksi internasional dan rantai pasokan yang menjadi saluran utama perdagangan.

Dampak positif atas pertumbuhan ekonomi dirasakan oleh Cina dan India. Penelitian berjudul “Trade and Poverty in the Poor Countries" dalam jurnal The American Economic Review (2002) membandingkan keadaan Cina dan India sebelum dan setelah meningkatkan integrasi ekonomi dalam lingkup internasional.

Cina dan India mengalami peningkatan ekonomi yang besar dalam kurun waktu 1980-2000. Padahal, tiga dekade sebelumnya (1950-1980), angka kemiskinan di India mencapai sekitar 55 persen tanpa pernah mengalami penurunan.

Baca juga:

  • Prinsip dan Tujuan Ekonomi Syariah serta Karakteristiknya
  • Faktor Penyebab Globalisasi serta Dampak Positif dan Negatifnya

2. Kesejahteraan Tenaga Kerja Meningkat

Semakin banyaknya perusahaan global akan berpengaruh terhadap permintaan pasar kerja yang menuntut kualitas tinggi dari para pekerja. Buruh dengan tingkat keterampilan tinggi akan mendapat gaji yang sesuai pula.

Gaji yang bagus akan berdampak positif pada kesejahteraan buruh. Fredrik Erixon dalam The Economic Benefits of Globalization for Business and Consumers (2018) berpendapat bahwa tenaga kerja di era globalisasi menjadi lebih bersemangat, lebih dihargai, dan merasa lebih aman.

3. Terciptanya Bisnis e-Commerce

Bisnis e-commerce adalah bisnis transaksi jual beli melalui internet. Bisnis ini muncul sebagai respons atas perkembangan teknologi dan perubahan kebiasaan manusia yang menginginkan kemudahan dalam segala bidang.

Kemunculan bisnis e-commerce akan menguntungkan beberapa pihak, yakni penjual yang dimudahkan dalam memasarkan produk, tenaga kerja yang mendapat kesempatan kerja baru, dan pembeli yang dimudahkan dalam proses transaksi.

Baca juga:

  • Dampak Positif-Negatif Globalisasi di Bidang Sosial Budaya
  • Faktor-Faktor Pendorong Globalisasi Ekonomi & Contohnya

4. Meningkatkan Nilai Ekspor dan Impor

Pasar global membuat ketersediaan sebuah barang dapat dimiliki oleh seluruh negara secara transnasional melalui ekspor dan impor. Ekspor adalah pengiriman komoditas ke luar negeri sedangkan impor adalah pengiriman barang dari luar negeri ke dalam negeri.

Di Indonesia, selama tahun 1978-2015, nilai ekspor dan impor yang selalu mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif pada tinggi mampu membuat neraca perdagangan yang hanya mengalami defisit pada periode 2012-2014.

Baca juga:

  • Bagaimana Dampak Budaya Asing dalam Era Globalisasi di Indonesia?
  • Lokasi Terusan Suez dan Mengapa Penting Bagi Perdagangan Dunia?

Dampak Negatif Globalisasi di Bidang Ekonomi

Berikut ini beberapa dampak negatif globalisasi di bidang ekonomi:

1. Ketimpangan Pendapatan

Meskipun aktivitas ekonomi telah meningkat tajam akibat pasar global, namun hal tersebut pasar global justru memberi dampak negatif pada pendapat negara.

Laporan Organisation for Economic Co-operation and Development dalam Trade and Environment Review 2009/2010 (2009:5) oleh United Nations menyimpulkan bahwa 23 negara dunia cenderung mengalami kesenjangan pendapatan pada 2000-an dibandingkan era 1980-an saat globalisasi ekonomi belum terlalu berkembang.

Kekayaan hanya bertambah dan dinikmati oleh 10 persen rumah tangga terkaya di sebuah negara. Labour Organization’s World of Work Report 2008 dalam artikel yang sama melaporkan, awal 1990-an hingga 2000-an, saat pertumbuhan ekonomi mengalami percepatan, pendapatan rumah tangga dengan penghasilan tinggi meningkat lebih cepat daripada rumah tangga berpenghasilan rendah.

2. Monopoli dan Oligopoli di Tingkat Global

Monopoli adalah sebuah kondisi di mana pasar hanya dimiliki oleh satu penjual, sementara oligopoli adalah kondisi pasar yang hanya dipunyai oleh segelintir pihak.

Dikutip dari artikel “Emerging Oligopolies in Global Markets: Was Marx Ahead of His Time?" dalam Journal of Management Policy and Practice (2013), monopoli adalah akibat dari evolusi kapitalisme di Amerika Serikat yang berlangsung akhir 1800-an hingga awal 1900-an. Kala itu, undang-undang yang dibuat bertujuan untuk meningkatkan persaingan dan mengatur monopoli.

Tanpa adanya sebuah badan yang memantau persaingan global, konsentrasi kekuasaan dapat menimbulkan monopoli dan oligopoli di tingkat global.

Robert W. McChesneY dalam pengantar buku Memeras Rakyat: Neoliberalisme dan Tantangan Global (2005:XV) karya Noam Chomsky menyatakan bahwa globalisasi memudahkan perusahaan dan konglomerat mendominasi perekonomian negara di seluruh dunia.

Baca juga:

  • Apa Itu Ketimpangan Sosial dan Contohnya dalam Kajian Sosiologi
  • Bentuk Ketimpangan Sosial dan Dampak Kesenjangan di Berbagai Sektor

3. Penurunan Standar Lingkungan

Persaingan di antara negara berkembang untuk menarik investasi asing berakibat pada pengabaian atas syarat-syarat dalam melakukan investasi asing, yakni dengan mempertimbangkan faktor lingkungan, kesehatan, dan keselamatan.

Penelitian Sri Wartini berjudul "The Impacts of Foreign Direct Investment to The Environment in Developing Countries: Indonesian Perspective" yang terhimpun Jurnal Hukum Internasional (2016) menyatakan bahwa investasi asing telah meningkatkan pencemaran lingkungan yang dapat berakibat pada kesehatan manusia di negara-negara bekembang.

4. Produk Lokal Kalah Saing

Produk lokal kalah bersaing dengan produk impor karena beberapa alasan, antara lain pengemasannya yang kurang menarik, harga yang lebih tinggi, dan kualitas rendah.

Survei JakPat dalam laporan "Preference for Local vs Imported Products" mengungkapkan, dari 10 produk yang terdiri atas baju, televisi, komputer, ponsel, mobil, alat olahraga, kosmetik, sepatu, kamera, dan peralatan elektronik, Indonesia hanya menguasai empat pasar, yakni baju, kosmetik, baju, dan alat olahraga.

Jika hal ini terus terjadi, maka tak hanya menyebabkan penjualan produk menurun, namun juga dapat mematikan pasar barang lokal.

Baca juga:

  • Perkembangan Jalur Transportasi & Perdagangan di Indonesia
  • Faktor Penyebab Ketimpangan Sosial dari Ekonomi hingga Pendidikan

Baca juga artikel terkait GLOBALISASI atau tulisan menarik lainnya Fatimatuzzahro
(tirto.id - zhr/isw)


Penulis: Fatimatuzzahro
Editor: Iswara N Raditya
Kontributor: Fatimatuzzahro

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA