Bagaimana cara mendapatkan bibit untuk usaha budidaya tanaman hias dengan baik

Jakarta, IDN Times – Memelihara tanaman hias adalah salah satu kegiatan yang dilakukan banyak orang untuk mengisi waktu luang. Ini karena memelihara tanaman bukan hanya bisa membuat stres berkurang, tapi juga bisa memperindah pekarangan rumah.

Tapi, lebih dari itu, memelihara tanaman juga ternyata bisa membuat kita memperoleh pemasukan. Hal ini mungkin terjadi apabila kita membuat hobi ini menjadi sebuah bisnis. Perlu juga diingat bahwa untuk memulai bisnis tanaman hias tidak selalu membutuhkan modal yang besar.

Lalu, bagaimana cara memulai usaha budi daya tanaman hias agar bisa berkembang dan menguntungkan? Berikut adalah tipsnya.

Baca Juga: 5 Trik Cerdas Menghemat Uang saat Membeli Tanaman Hias, Awas Boros!

1. Ketahui jenis tanaman yang akan dibudidayakan

Sukulen, tanaman hias (IDN Times/Umi Kalsum)

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengetahui jenis tanaman hias yang ingin dibudidayakan karena ada banyak sekali jenis tanaman hias yang dapat dibudidayakan dan dikembangkan dengan mudah.

Memang kita bisa memilih banyak jenis sekaligus. Tapi, dengan menentukan jenis tanaman hias yang ingin dibudidayakan, kita akan bisa lebih fokus sehingga memperbesar peluang sukses.

2. Sediakan lahan budi daya

Ilustrasi tanaman hias (IDN Times/Shemi)

Selain memiliki tanaman hias dan mengetahui jenis yang ingin dibudidayakan, penting juga untuk menyediakan lahan atau tempat yang cocok untuk menjalankan usaha budi daya ini. Usahakan luas dan lebar lahan cukup untuk menampung bibit dan menumbuhkan tanaman tersebut nantinya.

Jika memang luas lahan tidak terlalu besar, maka usahakan untuk melakukan penyusunan bibit dengan baik. Memberikan ruang tumbuh pada tanaman hias akan membuat hasil budi daya menjadi lebih optimal.

Baca Juga: Membangun Bisnis ala 'Jungle Boy' Inggris, Cinta Tanaman Berujung Cuan

Ilustrasi tanaman hias (IDN Times/Shemi)

Jika kita ingin usaha tanaman hias ini berhasil, kita harus tahu apa saja yang diperlukan dan dibutuhkan oleh tanaman yang kita rawat. Misalnya, bagaimana cara merawatnya dari mulai penyemaian hingga pemeliharaan bibit, ataupun jenis pupuk dan vitamin apa yang dibutuhkan agar tanaman berkembang maksimal.

Jangan lupa juga untuk selalu telaten dalam merawat tanaman yang kita budidayakan. Seperti memberi air yang cukup dan rutin, juga lakukan pengecekan penyakit dan hama.

4. Ketahui trend tanaman hias

Ilustrasi tanaman hias (IDN Times/Shemi)

Meski tanaman hias banyak diminati orang, namun penting untuk mencari tahu tentang trend tanaman hias. Ini karena kalangan pecinta tanaman juga selalu berganti soal tanaman jenis apa yang sedang disukai.

Dengan mengetahui tren ini, kita bisa meraup peluang cuan yang lebih besar karena biasanya harga tanaman yang sedang trending bisa sangat mahal. Namun jangan lupa juga untuk tetap memiliki jenis tanaman lain, bahkan tanaman yang langka di lahan kita, karena kita tidak pernah tahu pasti apa yang diinginkan pelanggan.

Baca Juga: 7 Tanaman Hias Termahal di Indonesia, Ada yang Seharga Rumah Mewah

5. Pemasaran

Ilustrasi tanaman hias (IDN Times/Shemi)

Poin lain yang juga tak kalah penting adalah soal pemasaran tanaman. Dengan pemasaran yang benar maka usaha kita akan lebih mungkin untuk berhasil.

Jadi, cobalah untuk melakukan metode pemasaran yang terarah dan menarik. Bisa juga dengan memanfaatkan media sosial atau e-commerce yang banyak tersedia.

Bisnis tanaman hias cukup meroket karena saat ini semakin banyak orang yang bisa bekerja di rumah saja. Dengan modal sedikit kita bahkan bisa meraup keuntungan hingga jutaan rupiah. 

Harga tanaman hias seperti bonsai, monstera, dan janda bolong bisa mencapai puluhan juta rupiah. Jika bentuk daun dan ukurannya lebih besar tentu harganya bisa lebih tinggi lagi. 

Merawat tanaman hias memang terlihat gampang, namun saat kita mulai tertarik untuk berbisnis diperlukan komitmen dan ketekunan yang tinggi serta matang. 

Selain itu, kita juga wajib belajar mengenai cara budidayanya karena setiap tanaman memiliki cara berkembang yang berbeda-beda.

Tak perlu berlama-lama, berikut ini beberapa 7 tips yang bisa kamu coba apabila ingin menjadi pengusaha tanaman hias dengan omset yang menggiurkan. 

Pilih jenis tanaman hias 

Untuk memulai bisnis tanaman hias, hal pertama yang dilakukan adalah memilih jenis tanaman hias apa yang akan kita budidayakan.

Sebagai pemula, sebaiknya pilih jenis tanaman hias yang mudah dibudidayakan dan tidak repot. Contohnya seperti tanaman sansevieria atau lidah mertua, sirih gading, kaktus, monstera, sri rejeki, hingga tanaman spider plant.

Beberapa tanaman hias di atas termasuk mudah dibudidayakan dan bisa tumbuh dengan baik di dalam air. Tanaman seperti sansevieria atau lidah mertua, proses penyiramannya bahkan tidak perlu dilakukan setiap hari. 

Meskipun sibuk dengan pekerjaan lain, kita tetap bisa membudidayakan tanaman hias dengan baik dan menghasilkan cuan yang menguntungkan. 

Belajar lebih banyak

Saat bisnis tanaman hias sudah mulai diminati, kita bisa mulai meng-upgrade jenis tanaman hias yang dijual. Seperti mulai menjual tanaman hias dengan jenis yang sulit dibudidayakan dan memiliki harga jual yang lebih tinggi.

Namun, hal ini harus dibarengi dengan peningkatan skill, ya. Perbanyak belajar melalui webinar atau dengan bertanya langsung dengan kerabat atau orang lain yang sudah sukses menjalankan bisnis tanaman hias ini. 

Selain itu, belajar juga terkait teknik pemasaran di sosial media, agar bisnis tanaman hias semakin dilirik oleh orang lebih luas lagi. 

Pilih lokasi jual tanaman hias 

Salah satu keuntungan dari bisnis tanaman hias adalah bisa dilakukan di mana saja termasuk rumah sendiri. Hal ini bisa menghemat pengeluaran untuk menyewa tempat. 

Kita bisa memanfaatkan area halaman atau taman di rumah untuk membudidayakan tanaman hias dan menjualnya. 

Pastikan halaman di rumah kita memiliki sirkulasi udara yang baik, pencahayaannya bagus, dan tidak terlalu panas. 

Sebaiknya, kita juga membuat dua tempat berbeda, pertama dikhususkan untuk tanaman yang tidak tahan air, kedua dikhususkan untuk tanaman yang suka air. Sehingga saat musim hujan tiba, tanaman yang tidak tahan air terlalu banyak bisa diletakkan di tempat yang aman dan terlindungi.

Mempersiapkan media tanam dan bibit tanaman hias 

Sebagai pemula, mungkin kita akan bertanya-tanya, bagaimana cara mendapatkan bibit untuk usaha budidaya tanaman hias dengan baik serta cara mempersiapkan media tanamnya. 

Namun, tak perlu khawatir karena kita bisa membeli bibit terbaik pada sentra tanaman hias yang lokasinya dekat dengan rumah. Saat membeli, kita bisa juga bertanya pada ahlinya mengenai pembudidayaan tanaman hias agar bisa tumbuh cantik.

Kita juga bisa sekaligus membeli racikan media tanam dari sentra tanaman hias. Biasanya mereka juga menjual media tanam yang sudah diracik dengan pas berkarung-karung dan harganya tidak mahal. 

Tapi, apabila ingin lebih hemat, kita juga bisa membuat media tanam sendiri dengan belajar dari sosial media, buku, atau dari kerabat yang sudah lama menggeluti bisnis ini. 

Mengikuti tren tanaman hias

Sama seperti bisnis yang lain, bisnis tanaman hias juga memiliki trennya. Setiap tahun, tren tanaman hias bisa berubah-ubah dan harganya bisa melambung tinggi. 

Sebagai strategi untuk mencari peluang tren tanaman hias, kita bisa menyetok berbagai tanaman hias yang sedang diminati. Berikut ini beberapa tanaman hias dengan permintaan yang cukup tinggi di tahun 2020 dan 2021:

  • Monstera
  • Sansevieria
  • Cycads
  • Siklok
  • Anthurium
  • Peperomia abtusifolia

Sebaiknya perbanyak tanaman hias jenis ini sebagai peluang untuk mendapatkan harga jual yang lebih tinggi. Kita juga bisa menjualnya dalam bentuk bibit dengan harga yang mahal. 

Selain itu, tak ada salahnya juga membudidayakan tanaman hias yang langka, seperti anggrek hitam papua, bonsai, kadaka, asoka varigata, hingga sansevieria ehrenbergii. Meskipun modalnya besar, harga jual tanaman ini juga cukup tinggi, bahkan mencapai 10 kali lipat. 

Gunakan strategi pemasaran yang tepat

Berkembangnya teknologi bisa dimanfaatkan untuk memasarkan bisnis tanaman hias. Kita bisa menggunakan banyak platform seperti TikTok, Instagram, YouTube, dan e-commerce untuk menjual koleksi tanaman hias.

Pastikan kita juga membuat konten yang cukup menarik, sehingga orang tertarik untuk membeli tanaman hiasnya pada kita. 

Siapkan modal yang cukup

Meskipun bisnis tanaman hias tidak memerlukan modal yang besar, namun kita harus memastikan jika modal yang kita miliki cukup.

Apalagi jika kita hendak membudidayakan tanaman hias langka yang harga bibitnya cukup mahal. 

Untuk memulai bisnis tanaman hias, modal yang diperlukan bisa mencapai Rp1-3 jutaan. Apabila modal yang dimiliki belum mencukupi, kita bisa memanfaatkan platform pinjaman dengan proses mudah. Salah satunya dengan memanfaatkan Gadai Emas Pegadaian. 

Gadai Emas Pegadaian adalah produk pembiayaan dengan barang jaminan berupa emas batangan atau emas perhiasan. Total pinjaman yang diberikan mulai dari Rp50 ribu hingga Rp500 juta dengan tenor selama 120 hari. 

Produk Gadai Emas Pegadaian cukup aman karena sudah diawasi OJK dengan bunga yang ringan, yakni sebesar 1-2% per 15 hari.

Selain itu, barang jaminan yang diberikan berupa emas juga akan disimpan dengan baik, bahkan sudah diasuransikan oleh pihak Pegadaian. Jadi, tertarikkah untuk mencobanya?

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA