Bagaimana akibatnya jika seseorang tidak dapat menerima perubahan

Perubahan dalam hidup tidak dapat terelakkan tetapi bisa menakutkan. Anda mungkin mengalami perubahan dalam pekerjaan atau pindah ke negara lain, atau tiba-tiba kehilangan orang yang dicintai. Alih-alih takut pada perubahan, lebih baik rangkul perubahan tersebut dan menerimanya dengan menjadi positif dan optimis. Segala sesuatunya akan selalu bekerja sendiri pada akhirnya tetapi bagaimana mental Anda menerima perubahan tersebutlah yang penting. Berikut adalah beberapa tips untuk membantu Anda menghadapi perubahan:

Bayangkan bahwa menghadapi perubahan mirip dengan memanggang roti. Ini tidak terjadi pada sekejap mata. Perubahan perlu waktu agar bisa diterima setahap demi setahap. Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah menyesuaikan pikiran Anda terhadap perubahan. Pilihlah untuk memberikan arti positif pada perubahan hidup, menerimanya dan menemukan cara yang positif untuk mengatasi kesulitan yang mungkin Anda hadapi.

2. Terbuka dan fleksibel

Merubah pikiran dan sikap terkait masalah tersebut. Saat Anda mendekati perubahan, Anda harus siap dan mempersiapkan diri akan perubahan itu. Tetap tenang dan berpikiran terbuka. Jangan menaruh banyak harapan dan hilangkan kebiasaan lama. Selama Anda bersedia untuk menerima perubahan terlepas dari beberapa hambatan, Anda pasti akan dapat memiliki kehidupan yang indah.

3. Mengendalikan hidup Anda

Dalam kehidupan setiap orang, perubahan selalu muncul. Buatlah daftar hal-hal yang mungkin terjadi pada Anda dan coba untuk menemukan solusinya. Misal, tanyakan pada diri Anda bahwa jika sesuatu terjadi, bagaimana Anda akan bereaksi, bagaimana perasaan dan pikiran Anda, dan pilihan apa yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah.

Perubahan sangat sulit! Biarkan diri Anda aktif daripada menunggu sesuatu terjadi. Ambil kendali situasi. Jangan terburu-buru membuat keputusan. Anda dapat melihat di mana Anda perlu melakukan penyesuaian dan kemudian mengambil tindakan. Mundur beberapa saat dapat membantu mencegah stres dan kecemasan yang menyertai dalam perubahan yang tak terduga.

5. Mencari dukungan

Wajar untuk merasa kewalahan ketika ada beberapa perubahan yang terjadi pada Anda. Anda tidak dapat menghadapi semuanya secara sekaligus, tapi ingat bahwa Anda tidak sendirian. Berbagi kekhawatiran Anda dengan teman-teman dan keluarga untuk mendapatkan saran dan dukungan emosional. Perlu diingat bahwa ada banyak orang yang mengalami situasi yang sama seperti Anda, dan Anda bisa mendapatkan keuntungan dengan mendengar cerita-cerita dari mereka. Anda juga dapat mencari dukungan dari seorang profesional seperti konselor atau psikolog. Mereka dilatih dalam memberikan bimbingan yang tepat untuk membantu mendukung Anda secara mental.

Proses mengendalikan perubahan tidak selalu mudah. Hal ini dapat membuat Anda merasa tidak nyaman, stres atau bahkan takut. Tapi dengan memiliki sikap yang sehat dan tahu kapan harus meminta bantuan, dapat membantu Anda mengendalikan perubahan dengan lebih mudah.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Di dunia tidak ada yang abadi, tetapi satu hal yang harus kita ketahui bahwa ada satu hal yang selama ini tidak pernah mati yaitu perubahan. Dari awal kehidupan ini tercipta dan berlangsung hingga sekarang, perubahan selalu menemani kehidupan. Jadi Perubahan itu sendiri adalah keabadian. Kita bisa ambil contoh dari tokoh-tokoh dunia yang sudah melakukan sesuatu yang revolusioner untuk kehidupan manusia, misalnya Thomas Alfa Edison yang menciptakan lampu pijar. Thomas Alfa Edison saat ini memang sudah tiada, tetapi hasil karyanya tetap abadi sampai saat ini, dan terus mengalami kemajuan-kemajuan dari sisi teknologinya. Dan kita bisa banyak belajar lagi dari tokoh-tokoh yang lain yang hingga kini hasil-hasil karyanya masih lestari karena kemampuan mereka pada saat hidup mampu melakukan perubahan pada umat manusia.

Jika perubahan mengikuti waktu atau jaman, maka manusia sebagai makhluk yang keberadaannya berada dalam ruang dan waktu, maka tidak dinafikan akan mengalami imbas dari perubahan-perubahan yang mengiringi dirinya. Itu artinya manusia harus mengimbangi dan beradaptasi dengan perubahan yang ada disekitarnya. Jika tidak manusia akan merasakan akibat dari perubahan itu sendiri. Manusia akan termarjinalkan dari lingkungan yang selalu memperbaharui dirinya.

Kita ambil contoh jika aplikasi pada android saja secara otomatis selalu update atau memperbaharui diri jika terhubung dengan internet secara periodik, maka mengapa manusia enggan untuk memperbaharui dan mengupdate dirinya?. Pada alat komunikasi seperti handpone selalu ada perubahan-perubahan fitur yang lebih canggih, lalu mengapa manusia tidak mau mempercanggih fitur-fitur yang ada pada dirinya? seperti otak yang mereka miliki atau potensi-potensi diri yang belum dikembangkan dalam diri manusia. Apa sebab?

Disini menariknya sebuah pertanyaan, mengapa manusia sulit untuk menerima perubahan?

Ada beberapa faktor yang menyebabkan manusia sulit untuk menerima perubahan atau merasa nyaman dengan kondisinya saat ini ?

1. Faktor pertama adalah karena manusia merasa bahwa yang membawa perubahan itu adalah bukan dari mereka sendiri. Ketika orang lain membawa perubahan maka manusia enggan untuk ikut serta melakukan perubahan karena tidak menganggap penting arti dari sebuah perubahan. Disini masalah yang timbul dikarenkan kurangnya menggunakan logika dan lebih menggunakan perasaan karena menganggap kondisinya yang dirasakannya saat ini sudah nyaman. Mereka lupa sebuah kemajuan jika tidak diiringi dengan inovasi dan perubahan maka adalah sebuah kemustahilan untuk terus bertahan.

2. Faktor yang kedua adalah ketidak mampuan untuk melihat ke depan. Banyak manusia memiliki visi dan tujuan hidup. Tetapi pada proses kegiatan kehidupannya tidak memahami bagaimana visi dan tujuan itu bisa diwujudkan. Apa sebab? permasalahannya adalah ketidak mampuan manusia untuk menganalisis kelebihan dan kekurangan mereka serta permasalahan apa yang akan mereka hadapi kedepan. Analisa SWOT amat dibutuhkan agar misi-misi dalam mewujudkan visi dan tujuan bisa tercapai. Kelemahan pada diri mereka adalah mereka punya keinginan dan harapan tetapi pada implementasinya mereka merasa yang penting jalan dan mendapatkan profit dari hasil upanyanya.

3. Faktor ketiga adalah kurang fokus. Manusia seringkali tidak fokus dengan kehidupannya sendiri. Manusia seringkali tidak paham dan tidak menyadari apa yang menjadi tujuan hidupnya. Mereka lebih mengedepankan kesenangan dan asyik menyenangkan diri sendiri daripada membangun kualitas -kualitas diri yang amat dibutuhkan dalam perubahan dan kemajuan jaman.

4. Faktor berikutnya adalah manusia seringkali merasa terancam kenyamanannya. Bagi mereka perubahan adalah sesuatu yang mengganggu zona nyaman yang sudah mereka dapatkan. Mereka lupa kenyamanan yang dirasakan oleh mereka akan hilang dengan mudah jika mereka tidak cukup punya kemampuan untuk bersaing dengan para kompetitor. Untuk mampu bersaing maka tidak ada cara lain manusia harus selalu berinovasi dan berubah.

5. Selanjutnya adalah kemalasan manusia untuk mengupdate pengetahuan yang menyebabkan manusia sulit untuk menerima perubahan. Mereka tidak mengerti apa pentingnya perubahan. Untuk mengupdate pengetahuan mereka maka tidak ada cara lain lagi selain manusia harus banyak-banyak membaca.

Pada akhirnya semua ini adalah kembali kepada diri kita sendiri, berada di posisi mana kita berdiri pada saat perubahan-perubahan datang menghampiri diri kita. Bagaimana cara kita menyikapi perubahan itu sendiri? Apakah kita merespon cepat dengan melakukan peningkatan kualitas diri dan beradaptasi pada perubahan itu sendiri. Jika itu yang kita lakukan maka pada dasarnya kita telah melakukan inovasi besar pada diri kita sendiri. Selamat berjuang.


Lihat Sosbud Selengkapnya

Page 2

Di dunia tidak ada yang abadi, tetapi satu hal yang harus kita ketahui bahwa ada satu hal yang selama ini tidak pernah mati yaitu perubahan. Dari awal kehidupan ini tercipta dan berlangsung hingga sekarang, perubahan selalu menemani kehidupan. Jadi Perubahan itu sendiri adalah keabadian. Kita bisa ambil contoh dari tokoh-tokoh dunia yang sudah melakukan sesuatu yang revolusioner untuk kehidupan manusia, misalnya Thomas Alfa Edison yang menciptakan lampu pijar. Thomas Alfa Edison saat ini memang sudah tiada, tetapi hasil karyanya tetap abadi sampai saat ini, dan terus mengalami kemajuan-kemajuan dari sisi teknologinya. Dan kita bisa banyak belajar lagi dari tokoh-tokoh yang lain yang hingga kini hasil-hasil karyanya masih lestari karena kemampuan mereka pada saat hidup mampu melakukan perubahan pada umat manusia.

Jika perubahan mengikuti waktu atau jaman, maka manusia sebagai makhluk yang keberadaannya berada dalam ruang dan waktu, maka tidak dinafikan akan mengalami imbas dari perubahan-perubahan yang mengiringi dirinya. Itu artinya manusia harus mengimbangi dan beradaptasi dengan perubahan yang ada disekitarnya. Jika tidak manusia akan merasakan akibat dari perubahan itu sendiri. Manusia akan termarjinalkan dari lingkungan yang selalu memperbaharui dirinya.

Kita ambil contoh jika aplikasi pada android saja secara otomatis selalu update atau memperbaharui diri jika terhubung dengan internet secara periodik, maka mengapa manusia enggan untuk memperbaharui dan mengupdate dirinya?. Pada alat komunikasi seperti handpone selalu ada perubahan-perubahan fitur yang lebih canggih, lalu mengapa manusia tidak mau mempercanggih fitur-fitur yang ada pada dirinya? seperti otak yang mereka miliki atau potensi-potensi diri yang belum dikembangkan dalam diri manusia. Apa sebab?

Disini menariknya sebuah pertanyaan, mengapa manusia sulit untuk menerima perubahan?

Ada beberapa faktor yang menyebabkan manusia sulit untuk menerima perubahan atau merasa nyaman dengan kondisinya saat ini ?

1. Faktor pertama adalah karena manusia merasa bahwa yang membawa perubahan itu adalah bukan dari mereka sendiri. Ketika orang lain membawa perubahan maka manusia enggan untuk ikut serta melakukan perubahan karena tidak menganggap penting arti dari sebuah perubahan. Disini masalah yang timbul dikarenkan kurangnya menggunakan logika dan lebih menggunakan perasaan karena menganggap kondisinya yang dirasakannya saat ini sudah nyaman. Mereka lupa sebuah kemajuan jika tidak diiringi dengan inovasi dan perubahan maka adalah sebuah kemustahilan untuk terus bertahan.

2. Faktor yang kedua adalah ketidak mampuan untuk melihat ke depan. Banyak manusia memiliki visi dan tujuan hidup. Tetapi pada proses kegiatan kehidupannya tidak memahami bagaimana visi dan tujuan itu bisa diwujudkan. Apa sebab? permasalahannya adalah ketidak mampuan manusia untuk menganalisis kelebihan dan kekurangan mereka serta permasalahan apa yang akan mereka hadapi kedepan. Analisa SWOT amat dibutuhkan agar misi-misi dalam mewujudkan visi dan tujuan bisa tercapai. Kelemahan pada diri mereka adalah mereka punya keinginan dan harapan tetapi pada implementasinya mereka merasa yang penting jalan dan mendapatkan profit dari hasil upanyanya.

3. Faktor ketiga adalah kurang fokus. Manusia seringkali tidak fokus dengan kehidupannya sendiri. Manusia seringkali tidak paham dan tidak menyadari apa yang menjadi tujuan hidupnya. Mereka lebih mengedepankan kesenangan dan asyik menyenangkan diri sendiri daripada membangun kualitas -kualitas diri yang amat dibutuhkan dalam perubahan dan kemajuan jaman.

4. Faktor berikutnya adalah manusia seringkali merasa terancam kenyamanannya. Bagi mereka perubahan adalah sesuatu yang mengganggu zona nyaman yang sudah mereka dapatkan. Mereka lupa kenyamanan yang dirasakan oleh mereka akan hilang dengan mudah jika mereka tidak cukup punya kemampuan untuk bersaing dengan para kompetitor. Untuk mampu bersaing maka tidak ada cara lain manusia harus selalu berinovasi dan berubah.

5. Selanjutnya adalah kemalasan manusia untuk mengupdate pengetahuan yang menyebabkan manusia sulit untuk menerima perubahan. Mereka tidak mengerti apa pentingnya perubahan. Untuk mengupdate pengetahuan mereka maka tidak ada cara lain lagi selain manusia harus banyak-banyak membaca.

Pada akhirnya semua ini adalah kembali kepada diri kita sendiri, berada di posisi mana kita berdiri pada saat perubahan-perubahan datang menghampiri diri kita. Bagaimana cara kita menyikapi perubahan itu sendiri? Apakah kita merespon cepat dengan melakukan peningkatan kualitas diri dan beradaptasi pada perubahan itu sendiri. Jika itu yang kita lakukan maka pada dasarnya kita telah melakukan inovasi besar pada diri kita sendiri. Selamat berjuang.


Lihat Sosbud Selengkapnya

Page 3

Di dunia tidak ada yang abadi, tetapi satu hal yang harus kita ketahui bahwa ada satu hal yang selama ini tidak pernah mati yaitu perubahan. Dari awal kehidupan ini tercipta dan berlangsung hingga sekarang, perubahan selalu menemani kehidupan. Jadi Perubahan itu sendiri adalah keabadian. Kita bisa ambil contoh dari tokoh-tokoh dunia yang sudah melakukan sesuatu yang revolusioner untuk kehidupan manusia, misalnya Thomas Alfa Edison yang menciptakan lampu pijar. Thomas Alfa Edison saat ini memang sudah tiada, tetapi hasil karyanya tetap abadi sampai saat ini, dan terus mengalami kemajuan-kemajuan dari sisi teknologinya. Dan kita bisa banyak belajar lagi dari tokoh-tokoh yang lain yang hingga kini hasil-hasil karyanya masih lestari karena kemampuan mereka pada saat hidup mampu melakukan perubahan pada umat manusia.

Jika perubahan mengikuti waktu atau jaman, maka manusia sebagai makhluk yang keberadaannya berada dalam ruang dan waktu, maka tidak dinafikan akan mengalami imbas dari perubahan-perubahan yang mengiringi dirinya. Itu artinya manusia harus mengimbangi dan beradaptasi dengan perubahan yang ada disekitarnya. Jika tidak manusia akan merasakan akibat dari perubahan itu sendiri. Manusia akan termarjinalkan dari lingkungan yang selalu memperbaharui dirinya.

Kita ambil contoh jika aplikasi pada android saja secara otomatis selalu update atau memperbaharui diri jika terhubung dengan internet secara periodik, maka mengapa manusia enggan untuk memperbaharui dan mengupdate dirinya?. Pada alat komunikasi seperti handpone selalu ada perubahan-perubahan fitur yang lebih canggih, lalu mengapa manusia tidak mau mempercanggih fitur-fitur yang ada pada dirinya? seperti otak yang mereka miliki atau potensi-potensi diri yang belum dikembangkan dalam diri manusia. Apa sebab?

Disini menariknya sebuah pertanyaan, mengapa manusia sulit untuk menerima perubahan?

Ada beberapa faktor yang menyebabkan manusia sulit untuk menerima perubahan atau merasa nyaman dengan kondisinya saat ini ?

1. Faktor pertama adalah karena manusia merasa bahwa yang membawa perubahan itu adalah bukan dari mereka sendiri. Ketika orang lain membawa perubahan maka manusia enggan untuk ikut serta melakukan perubahan karena tidak menganggap penting arti dari sebuah perubahan. Disini masalah yang timbul dikarenkan kurangnya menggunakan logika dan lebih menggunakan perasaan karena menganggap kondisinya yang dirasakannya saat ini sudah nyaman. Mereka lupa sebuah kemajuan jika tidak diiringi dengan inovasi dan perubahan maka adalah sebuah kemustahilan untuk terus bertahan.

2. Faktor yang kedua adalah ketidak mampuan untuk melihat ke depan. Banyak manusia memiliki visi dan tujuan hidup. Tetapi pada proses kegiatan kehidupannya tidak memahami bagaimana visi dan tujuan itu bisa diwujudkan. Apa sebab? permasalahannya adalah ketidak mampuan manusia untuk menganalisis kelebihan dan kekurangan mereka serta permasalahan apa yang akan mereka hadapi kedepan. Analisa SWOT amat dibutuhkan agar misi-misi dalam mewujudkan visi dan tujuan bisa tercapai. Kelemahan pada diri mereka adalah mereka punya keinginan dan harapan tetapi pada implementasinya mereka merasa yang penting jalan dan mendapatkan profit dari hasil upanyanya.

3. Faktor ketiga adalah kurang fokus. Manusia seringkali tidak fokus dengan kehidupannya sendiri. Manusia seringkali tidak paham dan tidak menyadari apa yang menjadi tujuan hidupnya. Mereka lebih mengedepankan kesenangan dan asyik menyenangkan diri sendiri daripada membangun kualitas -kualitas diri yang amat dibutuhkan dalam perubahan dan kemajuan jaman.

4. Faktor berikutnya adalah manusia seringkali merasa terancam kenyamanannya. Bagi mereka perubahan adalah sesuatu yang mengganggu zona nyaman yang sudah mereka dapatkan. Mereka lupa kenyamanan yang dirasakan oleh mereka akan hilang dengan mudah jika mereka tidak cukup punya kemampuan untuk bersaing dengan para kompetitor. Untuk mampu bersaing maka tidak ada cara lain manusia harus selalu berinovasi dan berubah.

5. Selanjutnya adalah kemalasan manusia untuk mengupdate pengetahuan yang menyebabkan manusia sulit untuk menerima perubahan. Mereka tidak mengerti apa pentingnya perubahan. Untuk mengupdate pengetahuan mereka maka tidak ada cara lain lagi selain manusia harus banyak-banyak membaca.

Pada akhirnya semua ini adalah kembali kepada diri kita sendiri, berada di posisi mana kita berdiri pada saat perubahan-perubahan datang menghampiri diri kita. Bagaimana cara kita menyikapi perubahan itu sendiri? Apakah kita merespon cepat dengan melakukan peningkatan kualitas diri dan beradaptasi pada perubahan itu sendiri. Jika itu yang kita lakukan maka pada dasarnya kita telah melakukan inovasi besar pada diri kita sendiri. Selamat berjuang.


Lihat Sosbud Selengkapnya

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA