Apakah yang dimaksud dekoratif teknik pada pembuatan kerajinan?

Jun'S_BLG 10.36

Teknik Pembuatan Kerajinan Tekstil

    Jenis rancangan sebuah kerajinan tekstil dapat diwujudkan dalam kesatuan bahan dan teknik. Sebelum menentukan sebuah kerajinan kita harus mengetahui jenis dan krakteristik dari kerajinan tekstil. Rancangan dalam pembuatan kerajinan tekstil juga perlu diperhatikan yaitu berupa cara menentukan susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur. Dalam mendapatkan suatu produk kerajinan tekstil yang baik memerlukan sebuah perencanaan yang di dalamnya terdapat kesatuan antara bahan yang digunakan dengan fungsi serta jenis benda yang dibuat, kerumitan dalam pengerjaannya yaitu perpaduan yang seimbang, berlawanan, atau saling bertentangan yang menghasilkan nilai estetis pada benda tersebut.

Di bawah ini terdapat dua macam teknik dalam pembuatan kerajinan tekstil, yaitu structural dan decorative.

1. Structural Technic

    Structural adalah susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur dari suatu kerajinan tekstil yang dibentuk dari bahan yang dijalin sesuai teknik pembuatannya. Misalnya tas yang dibuat dengan teknik rajut.

2. Decorative Technic

    Decorative (garnitur) adalah sentuhan/perlakuan yang diberikan pada permukaan busana yang memberikan efek visual dan memperindah penampilan. Misalnya tas kain katun yang dijahit, lalu diberi hiasan dengan sulam pita.

Pembuatan produk kerajinan tekstil yang dilakukan tengan kedua teknik ini memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lainnya. Karakteristik Structural Technic memiliki kecenderungan lebih klasik, unik, rumit dan detail. Karena bentuk kerajinan tekstil yang dibuat dibentuk langsung saat membuat. Sedangkan Decorative Technic memiliki kecenderungan hanya menghias permukaan sebuah benda. Meskipun demikian, Decorative Technic memiliki unsur kekutan memperindah sebuah benda menjadi lebih menarik dan anggun dibanding sebelumnya. Oleh karena itu, setelah memahami teknik, pengrajin kerajinan tekstil harus membuat rancangan produk, menyiapkan bahan dan alat serta langkah kerja pembuatan produk kerajinan tekstil sesuai keinginan.

Baca juga:

  • Fungsi-Fungsi dan Contoh Kerajinan Tekstil

Tujuan Pembuatan Kerajinan Tekstil

    Kerajinan tekstil sebagai fungsi hias dibuat dengan tujuan sebagai berikut.

1. Untuk memenuhi kebutuhan.

    Pengrajin telah mempertimbangkan tujuan dari pembuatan produk kerajinan tekstil fungsi hias yaitu untuk penghias. Sementara produk kerajinan tekstil fungsi pakai digunakan sesuai kebutuhan. Contoh hiasan dinding, fesyen, aksesoris, dan elemen estetis interior.

a. Hiasan berbentuk cup lampu

b. Elemen estetis interior/ eksterior sebagai bantal kursi.

2. Kerajinan tekstil hasil pengembangan

    Kerajinan tekstil dengan fungsi hias dapat pula dibuat dengan memodifkasi bahan dan teknik. Para pengrajin terkadang membuat inovasi pada produk kerajinan mereka yang dinilai telah usang atau membosankan. Salah satu cara yang dilakukan dengan menambahkan hiasan pada sebagian karya agar terlihat lebih unik dan menarik. Misalnya dengan memadupadankan bahan dasar yang berbeda tekstur atau teknik pembuatannya, namun pada akhirnya menjadi satu kesatuan produk. Cara seperti ini dinilai berhasil untuk dapat meningkatkan daya tarik dan nilai jual produk yang dimaksud.

Teknik batik pada kain, dipotong-potong kainnya, disusun kembali batik-batik dengan motif dan warna yang beragam menjadi hiasan lukisan batik yang menarik.

(Sumber ref: Buku seni)

Baca juga:

  • Jenis dan corak batik indonesia

Related Posts :

Lihat Foto

Dok. Semen Tiga Roda

Temuan lainnya adalah karya dekoratif interior PaStones. Karya ini juga telah mengalami proses penelitian lebih lanjut yang dilakukan secara bersama oleh Indocement dan Laxsvin Art, milik Sumarsono.

KOMPAS.com - Seni dekoratif merupakan seni rupa aliran seni modern. Seni dekoratif disebut juga seni ornamen. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dekoratif berkenaan dengan dekorasi. 

Melansir Britannica Dictionary of Art, seni dekorasi atau art deco adalah aliran seni modern yang berkembang di Barat Eropa dan Amerika Serikat sekitar tahun 1930. Seni dekoratif, merepresentasikan modernisme yang berubah menjadi mode.

Produk-produknya mencakup barang-barang mewah yang dibuat secara individual dan barang-barang yang diproduksi secara massal.

Tujuannya adalah untuk menciptakan keanggunan dan gerakan anti-tradisional yang melambangkan kekayaan dan kemewahan.

Dikutip dari buku Membongkar Seni Rupa (2003) karya Mikke Susanto, definisi ornamen adalah pola hias yang dibuat dengan digambar, dipahat, dan dicetak, untuk mendukung meningkatnya kualitas dan nilai pada suatu benda atau karya seni.

Baca juga: Gaya atau Corak Karya Seni Rupa Murni Indonesia

Ornamen juga merupakan perihal yang akan menyertai bidang gambar (lukisan atau jenis karya lainnya) sebagai bagian dari struktur yang ada didalam.

Fungsi seni dekoratif

Melansir Aryo Sunaryo (2011) dalam buku Ornamen Nusantara: Kajian Khusus tentang Ornamen Indonesia, dalam perkembangannya fungsi ornamen memiliki beberapa fungsi. 

Berikut fungsi seni dekoratif:

Fungsi murni estetis tujuannya memperintah penampilan bentuk produk yang dihiasi menjadi karya seni.

Seni dekoratif, salah satu seni yang berkaitan dengan desain dan dekorasi objek yang terutama dihargai karena kegunaannya, bukan karena kualitas estetika murni mereka. Keramik, barang pecah belah, keranjang, perhiasan, barang logam, perabot, tekstil, pakaian, dan barang-barang lainnya adalah benda yang paling sering dikaitkan dengan seni dekoratif. Banyak seni dekoratif, seperti keranjang atau tembikar, juga umumnya dianggap kerajinan, tetapi definisi dari kedua istilah tersebut luas.

Pengertian

Gambar dekoratif adalah kegiatan melukis dengan corak dekor yang tujuannya mengolah suatu permukaan benda menjadi lebih indah. Untuk memperoleh objek gambar dekoratif, perlu dilakukan deformasi atau penstiliran alami. Bentuk- bentuk objek di alam disederhanakan dan digayakan tanpa meninggalkan bentuk aslinya. Misalnya bunga, hewan, tumbuhan yang digayakan. Kesan tentang bunga, hewan, tumbuhan harus masih ada pada motif itu. Dan masih banyak motif-motif hias lain.

Motif hias tersebut banyak dijumpai pada kain batik, kain songket, kain tenun, relief candi, dan ukiran wayang. Dalam menggambar dekoratif, bentuk-bentuk yang telah distilir ditempatkan pada bidang yang akan dihias agar menjadi lebih indah. Keindahan gambar dekoratif terletak pada komposisi, warna, garis dan bentuk motifnya. Sedangkan bidang-bidang yang dihias dapat berbentuk lingkaran, segitiga, persegi atau segi lima.

Gambar dekoratif terdiri atas 2 bentuk:

1) Bentuk geometris. Bentuk geometris yaitu bentuk yang memiliki keteraturan, baik ukuran maupun bentuknya. Contoh bentuk geometris adalah segitiga sama sisi, segiempat, segilima, segi enam, dan lingkaran.

2) bentuk stilasi

Bentuk stilasi yaitu bentuk dengan berbagai penggayaan/digayakan. Misalnya, motif hias geometris, flora, fauna, dan manusia.

Seni ornamen adalah dekorasi yang digunakan untuk memperindah bagian dari sebuah bangunan, tembok atau objek-objek tertentu. Ornamen arsitektural dapat dilukis atau diukir dari batu, kayu atau logam mulia, dibentuk dengan plester atau tanah liat atau terkesan ke permukaan sebagai ornamen terapan, dalam seni terapan lainnya, bahan baku objek atau yang berbeda dapat digunakan.

Berbagai macam gaya seni dekoratif dan motif telah dikembangkan untuk arsitektur dan seni terapan, termasuk tembikar, mebel, logam. Dalam tekstil, kertas dinding dan benda-benda lain di mana hiasan mungkin jadi pembenaran utama keberadaanya, pola istilah atau desain lebih mungkin untuk digunakan.

Pengertian Seni Dekoratif

Seni rupa aliran dekoratif adalah seni rupa yang menonjolkan penyederhanaan bentuk dengan jalan mengadakan distorsi.

Ciri-Ciri Seni Dekoratif

Adapun ciri seni dekoratif bersifat kegarisan, berpola, ritmis pewarnaan dan rata dan secara umum mempunyai kecenderungan kuat untuk menghias.

Jenis-Jenis Seni Dekoratif

Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis seni dekoratif, terdiri atas:

Dekoratif Figuratif

Untuk yang pertama karya seni dekoratif figuratid memiliki ciri khas menggambarkan suatu figur atau bentuk-bentuk di alam yang kita kenali. Misalnya pemandangan, hewan, kota, pasar dan lukisan kehidupan sehari-hari.

Namun pelukias tidak meniru sepenuhnya rupa secara realitas, hanya dikerjakan dalam bentuk yang datar tanpa mempertimbangkan aspek volume dalam penggarapan bentuk yang visual.

Dalam penciptaan ragam hias ini dilakukan deportasi terhadap bentuk-bentuk asli dengan cara:

  • Penyederhanaan dari motif aslinya
  • Menstilir atau menggayakan
  • Menggabungkan dengan bentuk lain sehingga menjadi motif baru

Dekoratif Geometris

Yang kedua karya seni rupa geometris yakni karya seni rupa yang bebas dari peniruan alam, perwujuadannya merupakan susunan motif, bentuk atau pola tertentu yang ditata sedemikian rupa sehingga memiliki kapasitas untuk membangkitkan perasaan keindahan dalam diri orang yang melihatnya.

Dalam lukisan geometris memiliki kecenderungan rasional dan terikat dengan pola, motif dan bentuk dan teknik pelukisan dan menuntut ketrampilan dan kesabaran dalam kreasinya.

Tujuan Seni Dekoratif

Untuk tujuan seni rupa dekoratif ialah untuk membuat keindahan melalui karya seni lukis. Karya seni rupa dekoratif termasuk karya seni yang mudah dicerna oleh para pemirsa. Contoh seni rupa dekoratif kategori geometris dapat dilihat pada ragam hias di daerah kepulauan seluruh Indonesia.

Tokoh Pelukis Dekoratif

Tokoh-tokoh pelukis dekoratif di Indonesia ialah Kartono Yudokusumo, Deblog, I Gusti Made, I Gusti Ketut Kobot, Supandi dan masih banyak lagi yang lainnya.

Cara Membuat Seni Dekoratif

Berikut ini terdapat beberapa cara membuat seni menggambar dekoratif, terdiri atas:

1) Menentukan konsep media yang akan dibuat

Peneliti terlebih dahulu membuat konsepan media yang akan dibuat dengan cara menyesuaikan media dengan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), indikator, tujuan pembelajaran, materi ajar, serta bahan pembelajaran. Selanjutnya, menentukan jenis atau bentuk media yang akan dibuat. Setelah itu mempertimbangkan kesesuain media dengan enam kriteria pemilihan media yang baik seperi yang sudah dijelaskan sebelumnya.

2) Menyediakan alat dan bahan

Setelah menentukan konsep media yang akan dibuat, tahap selanjutnya adalah menyediakan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat media. Alat dan bahan ini yang digunakan terdiri atas:

  1. Kertas berwarna ukuran A3 (dapat juga menggunakan karton)
  2. Kertas HVS putih polos
  3. Kertas HVS berwarna
  4. Gunting
  5. Lem
  6. Pinsil
  7. Spidol
  8. Drawing pen
  9. Pewarna
  10. Hiasan tambahan (kain planel dan kertas origami)

3) Proses pembuatan media

Proses pembuatan media menggambar dekoratif ini terdiri atas beberapa langkah, yaitu terdiri atas:

  1. Mencari materi tentang menggambar dekoratif untuk kelas V sekolah dasar
  2. Membuat tulisan tentang pengertian menggambar dekoratif, alat dan bahan yang dibutuhkan untuk menggambar dekoratif, unsur seni rupa yang terdapat pada batik Banten Motif Baluwarti, serta tahapan dalam menggambar dekoratif batik Banten motif Baluwarti.
  3. Membuat gambar urutan menggambar dekoratif batik Banten motif Baluwarti di kertas HVS polos berwarna putih.

Contoh Seni Dekoratif

Berikut ini terdapat beberapa contoh gambar seni dekoratif, terdiri atas:

Demikianlah pembahasan mengenai Contoh Seni Dekoratif – Pengertian, Ciri, Jenis, Tujuan, Tokoh & Cara Membuat semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA