Jakarta, CNBC Indonesia - Harga semua emas batangan yang dijual di Pegadaian kompak mengalami kenaikan harga dalam beberapa hari terakhir. Tetapi pada perdagangan hari ini, Kamis (11/2/2021) laju kenaikan tersebut terhenti, beberapa jenis dan satuan emas batangan mengalami penurunan.
Salah satu pemicu kenaikan harga emas belakangan ini adalah Hari Raya Imlek, dimana secara tradisional akan terjadi peningkatan permintaan emas, khususnya di China. Kenaikan permintaan tersebut memicu kenaikan emas dunia, dan mengerek naik harga logam mulia di dalam negeri.
Ada 3 jenis emas Antam berbagai satuan yang dijual Pegadaian, yakni jenis standar, retro dan batik. Dari tiga jenis tersebut, emas Antam retro hari ini "lenyap" alias tidak ada di jual di situs resmi Pegadaian.
Emas Antam retro merupakan emas kemasan lama, dimana keping emas dan sertifikatnya terpisah. Emas retro ini terakhir kali diproduksi pada tahun 2018. Emas retro juga menjadi jenis emas Antam yang paling sering naik-turun.
Sementara emas antam standar dan batik hari ini mengalai kenaikan, meski tidak besar. Harga emas Antam standar naik lebih dari 0,2% di semua satuan. Satuan 2 gram misalnya, dibanderol Rp 1.911.000/batang, naik 0,21%.
Sementara emas Antam batik, jenis emas Antam yang paling mahal, naik kurang dari 0,2%. Pedagaian hanya menjual emas Antam batik satuan 0,5 gram dan 1 gram, masing-masing naik 0,16% dan 0,18% ke Rp 620.000/batang dan 1.143.000/batang. Pegadaian juga terkadang menjual satuan yang lebih besar seperti 8 gram.
Selain emas Antam, Pegadaian juga menjual emas UBS. Sayangnya, emas UBS hari ini turun cukup dalam nyaris di semua satuan. Penurunan terbesar tercatat 0,4% terjadi di satuan 0,5 gram yang dibanderol Rp 498.000/batang.
Berikut harga emas batangan yang dijual di Pegadaian:
Satuan | Harga Antam | Harga Antam Retro | Harga Antam Batik | Harga UBS |
0.5 | Rp0 | Rp0 | Rp620.000 | Rp498.000 |
1.0 | Rp0 | Rp0 | Rp1.143.000 | Rp932.000 |
1.06 | Rp0 | Rp0 | Rp0 | Rp0 |
2.0 | Rp1.911.000 | Rp0 | Rp0 | Rp1.850.000 |
2.5 | Rp0 | Rp0 | Rp0 | Rp0 |
2.13 | Rp0 | Rp0 | Rp0 | Rp0 |
3.0 | Rp2.840.000 | Rp0 | Rp0 | Rp0 |
4.0 | Rp0 | Rp0 | Rp0 | Rp0 |
4.25 | Rp0 | Rp0 | Rp0 | Rp0 |
5.0 | Rp4.697.000 | Rp0 | Rp0 | Rp4.569.000 |
8.0 | Rp0 | Rp0 | Rp8.641.000 | Rp0 |
10.0 | Rp9.335.000 | Rp0 | Rp0 | Rp9.089.000 |
20.0 | Rp0 | Rp0 | Rp0 | Rp0 |
25.0 | Rp23.206.000 | Rp0 | Rp0 | Rp22.678.000 |
50.0 | Rp46.328.000 | Rp0 | Rp0 | Rp45.261.000 |
100.0 | Rp92.575.000 | Rp0 | Rp0 | Rp90.486.000 |
250.0 | Rp0 | Rp0 | Rp0 | Rp226.149.000 |
500.0 | Rp0 | Rp0 | Rp0 | Rp451.765.000 |
1000.0 | Rp0 | Rp0 | Rp0 | Rp902.553.000 |
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Pekan Lalu Diterpa Badai, Emas di Pegadaian Apa Kabar Hari?
(pap/pap)
Jakarta -
Tak sedikit masyarakat yang memilih menjual perhiasan emas untuk memperoleh suntikan dana. Dana tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan setelah Lebaran. Tapi, sebelum menjual perhiasan ke toko emas, perhatian dulu hal-hal berikut.
Penjual emas dan berlian di Toko Jewellery Creation, Eneng menjelaskan, biasanya penjual akan menolak perhiasan emas yang dijual masyarakat bila tidak ada kelengkapan surat. Yang dimaksud ialah surat pembelian sebagai bukti emas tersebut asli.
"Sebelum kita beli yang kita lihat tergantung, muda apa gimana emasnya, apalagi kalau nggak ada surat, kita nggak mau kalau nggak ada surat, kan bahaya," katanya saat berbincang dengan detikFinance di tokonya, Rabu (20/6/2018).
Dirinya pun memastikan tidak akan menerima emas yang dijual masyarakat jika tidak ada suratnya. Namun diakuinya masih ada orang yang menjual emas tanpa kelengkapan surat.
"Kalau nggak ada surat kita nggak mau, kalau nggak ada surat kan bahaya," jelasnya.
Penjual emas di Toko Zifa Jewellery, Ade pun menyampaikan masih ada masyarakat yang berniat jual perhiasan tapi tidak didukung kelengkapan surat. Tanpa surat, keaslian emas diragukan. Maka masyarakat harus pastikan betul suratnya ada sebelum menjual emas.
"Surat yang pertama, surat emasnya. Ada juga yang jual tanpa surat. Itu harus dipastikan dulu keasliannya," ujarnya.
Penjual di Toko Emas Mulia, Ahan menjelaskan jika masyarakat mau jual perhiasan emas, sebaiknya jual ke toko yang sama dengan kita membeli sebelumnya. Jika dijual di toko yang berbeda, harganya akan jatuh cukup signifikan.
Sebagai gambaran, harga perhiasan emas yang dijual ke toko tempatnya berjualan akan dipotong 10-25% dari harga beli konsumen. Jika emas tersebut sebelumnya dibeli dari toko lain, kena potongan lagi. Pasalnya dikurangi ongkos jasa pembuatan emas lebur menjadi perhiasan.
"Kalau dari toko lain jualnya agak rugi, dia dihitung leburan. Misal kalau dipotong ongkos, taruhlah harganya sekitar Rp 400 ribu lebih, kita terimanya hitungan leburan antara Rp 350.000-Rp 370.000 per gram. Itu kan dia beli sudah kena ongkos bikin," tambahnya.
(hns/hns)