Apa yang terjadi jika seseorang tidak dapat mengendalikan sifat Lobha

Kelas VI SD 46 “Yawat metung kalobhan, niyata tan santosanikang wwang, tan santosa owa ya ta, niyata ta ya amngguh lara prihati, lawan mangkin wrddhi pangawecanikang indriya dening kalobhan, mangaweca pwang indriya, hilang tang kaprajnan, mwang salwirning aji pangangawruh nikang wwang, kadi kramaning aji tan sinwadhyaya” Sarasamuscaya, 461 Terjemahan: “Semakin besar keluarnya kelobaan itu, pasti semakin besar ketidak puasan orang itu, jika orang tidak puas, tak dapat tiada ia mengalami kesedihan dan kedukaan yang semakin hebat pengaruh indria itu oleh kelobaan, jika indria itu mengacaukan pikiran, maka lenyaplah kebjaksanaan dan segala ilmu pengetahuan orang itu, sebagai halnya ilmu pengetahuan yang tidak diamalkan.” Kajeng 1997:360 Sifat tamak atau lobha itu membuat orang benci kepada kita, maka itu hindarilah ia, dan menjadilah orang darmawan, pengasih dan penyayang.

3. Akibat Perilaku yang dipengaruhi Krodha

Krodha artinya kemarahan. Sifat marah dimiliki oleh semua orang, oleh karena itu perlu dikendalikan. Kemarahan menyebabkan kita berkelahi, bertengkar, meyebabkan kita membunuh dan berbuat kejam kepada orang lain dan makhluk lainnya. Kemarahan juga menyebabkan pikiran kita bingung, sehingga sulit membedakan mana yang baik, mana yang buruk, dan akhirnya mengakibatkan penderitaan. Dalam kitab suci Sarasamuscaya disebutkan : “Lawan lwierning kakawaca dening krodha, tan wruh juga ya ri salah kenaning ujar, tatan wruh ya ring ulah larangan, lawan adharma, wenang uumajaraken ikang tan yukti wuwusakena” Sarasamuscaya ,106 Buku Siswa Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 47 Terjemahan “Selain dari pada itu, orang yang dikuasai oleh nafsu amarah, tidaklah dia mengetahui salah benarnya perkataan, tidak mengetahui tentang perbuatan terlarang dan yang bertentangan dengan dharma, sanggup mengatakan kata-kata yang tidak benar untuk dikatakan.” Kajeng, 1997:92 Dalam Kitab Slokantara juga disebutkan sebagai berikut : Diantara burung-burung yang candala, tidak ada melebihi burung gagak, diantara binatang berkaki empat, tidak ada yang melebihi candalanya dari keledai liar. Diantara manusia yang candala tidak ada yang menandingi orang pemarah. Tetapi semua candala-candala ini dikalahkan oleh orang jahat. Ia adalah candala yang paling rendah, karena keinginannya hanya ingin menghancurkan sesama manusia dan perikemanusiaan.” Slokantara 66;hal. 44.

4. Akibat Perilaku yang dipengaruhi Moha

Moha artinya kebingungan. Kebingungan menyebabkan pikiran seseorang menjadi kacau dan gelap, sehingga seseorang tidak dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Sesorang yang pikirannya kebingungan, maka dia akan cenderung berbuat negatif, dia tidak akan segan membunuh orang lain bahkan membunuh dirinya sendiri. Penyebab kebingungan itu banyak ditimpa kesusahan yang berat, kehilangan sesuatu yang dicintai, ada sesuatu yang menekan perasan, atau karena tidak dapat memecahkan masalah yang sedang dihadapinya. Kebingungan juga disebabkan oleh kemarahan. Maka hindarilah diri dari kebingungan, hendaknya seseorang mengendalikan pikirannya kearah yang positif. Dalam kitab Bhagawadgita menyebutkan: “krodhād bhavati saṁmohah, saṁmohat smrtivibhramah, smṛtibharaṁśad buddhināso, buddhināśāt pranaśyati” Bhagawadgita, II, 63

Sebagaimana kita ketahui,  q adalah musuh-musuh yang ada dalam hati kita yang jauh lebih berbahaya dan sangat sulit untuk dikendalikan, dari pada musuh-musuh dari luar. Musuh-musuh-musuh itu harus dikendalikan, agar tidak mengakibatkan kesengsaraan dalam hidup kita. Adapun cara mengendalikan musuh-musuh itu adalah: pikiran dikendalikan ke arah yang positif, laksanakan ajaran agama dengan baik dalam kehidupan kita, gunakanlah petunjuk kitab sastra sebagai pedoman dalam berbuat. Dengan pikiran yang baik dan positif, akan menimbulkan perkataan yang baik dan perbuatan yang baik. Satunya pikiran, perkataan, dan perbuatan yang baik dan suci ini dijadikan sebagai dasar dari perilaku kita, maka musuh-musuh tersebut akan dapat kita kendalikan. Renungkanlah terjemahan sloka-sloka di bawah ini:  ?   L2      2     2     & " + (Bhagawadgita XVI, 23)

Terjemahan:

“Akan tetapi ia yang menyampingkan hukum-hukum sastra dan berbuat seolah-olah didorong oleh keiginannya, ia tidak mendapatkan kesempurnaan maupun kebahagiaan atau tujuan yang tertinggi.”

(I.B Mantra, 1992:225) 0'    & 2     2 ^  ?  &2        + (Bhagawadgita XVI, 24) Terjemahan:

“Oleh karena, itu pakailah sastra ini, sebagai pegangan hidup untuk menentukan apa yag harus diperbuat dan apa yang harus tidak diperbuat. Dengan mengetahui apa yang dikatakan oleh petunjuk-petunjuk sastra, engkau harus melakukan pekerjaan di dunia ini.”

(I.B Mantra, 1992:225)

Mari Bereksperimen

Lakukanlah wawancara dengan tokoh Hindu yang ada di sekitarmu! Tanyakanlah cara menghindari perilaku  q dalam kehidupan! Lakukan secara berkelompok! Tulis hasil wawancaramu dalam bentuk laporan, dan laporkan di depan kelas!

Mari Mengumpulkan Berita

Carilah cerita yang berkaitan dengan cara pengendalian diri dari perilaku

Mengasosiasi

Setelah mempelajari materi tentang  q, buatlah rangkuman secara singkat tentang ajaran  q dalam agama Hindu. Buatlah di buku kerjamu, dengan panduan sebagai berikut.

a. Pendahuluan

b. Mengenal Musuh-Musuh dalam Diri

d. Akibat Perilaku yang Dipengaruhi  q

e. Upaya Mengendalikan Diri dari Perilaku  q



Setelah mempelajari ajaran Sad Ripu, siswa diharapkan mampu mengendalikan diri dari pengaruh  q di dalam dirinya.

Umpan Balik

1. Apa yang kalian dapatkan dalam pembelajaran  q?

2. Adakah hal-hal yang kalian belum mengerti tentang materi pembelajaran Sad

Uji Kompetensi

I. Silanglah huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar!

1. Enam musuh yang ada dalam hati kita dalam agama Hindu disebut .... a. Sad Atatayi b.  q c. Sad Wara d. Satwika 2. Kata Sad dalam Sad Ripu artinya ....

a. enam b. lima c. empat d. tiga 3. Seseorang yang mengumbar nafsu dan keinginannya untuk mendapatkan

sesuatu adalah contoh perilaku yang dipengaruhi oleh ....

a. Kama b. Lobha c. Moha d. Mada

4. Bila keinginan terus dituruti, menyebabkan seseorang menjadi .... a. bahagia b. senang c. lupa diri d. malu

5. Sifat tamak akan menyengsarakan diri sendiri, dalam  q disebut .... a. Kama b. Lobha c. Krodha d. Moha

6. Salah satu cara untuk dapat mengendalikan Sad Ripu adalah .... a. berbakti kepada Tuhan c. suka bermain b. malas belajar d. suka bertengkar

7. Kehendak Rahwana ingin menculik Sita, didorong oleh keinginan inderanya untuk memiliki Sita, walaupun dia tahu Sita sudah bersuami. Sifat jenis ini digolongkan sifat ....

a. Matsarya b. Mada c. Lobha d. Krodha

8. Saran Dewi Drupadi yang menyarankan Yudistira membunuh Korawa, karena Dewi Drupadi dikuasai oleh sikap....

a. Matsarya b. Mada c. Krodha d. Kama

9. Sikap kera yang menghabiskan pisang yang dipetiknya tanpa berbagi dengan Kancil, sikap ini menunjukkan sikap ...

a. Lobha b. Krodha c. Moha d. Mada

10.Nasihat Yudistira kepada Bima yang menyarankan Bima, “Nantikan lah hai Bima, seperti petani menantikan benih tumbuh menjadi padi.” Hal ini menunjukkan Yudistira dapat mengendalikan sikap ...

II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!

1. Perkataan kasar yang ditujukan kepada Laksmana karena tidak mau pergi menolong Rama, menunjukkan Dewi Sita dipengaruhi oleh sikap ... ... dalam  q.

2. Sikap ingin memenuhi keinginan terus menerus menyebabkan seseorang ... ... 3. Seseorang yang memandang kelebihan yang dimiliki oleh orang lain sebagai

hal yang negatif, menunjukkan seseorang dipengaruhi oleh sifat ... ... 4. Kemarahan yang tidak terkendalikan dapat membuat pikiran kita menjadi ...

... 5. Hal-hal yang menyebabkan mabuk adalah, kepandaian, kekayaan, kecantikan

atau ketampanan dan ...

III. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat!

1. Jelaskan pengertian dari  q!

... 2. Sebutkan contoh-contoh masing-masing bagian  q dalam kehidupan!

... 3. Tulislah pernyataan dalam cerita, pada materi di atas yang menunjukkan

Bima dipengaruhi oleh sikap Krodha!

... 4. Sebutkanlah cara mengendalikan diri dari  q menurut ajaran Agama

Hindu!

... 5. Apa hubungan upaya pengendalian  q dengan Tri Kaya Parisudha?

...

IV. Tes Lisan

1. Sebutkanlah bagian-bagian Sad Ripu dalam Agama Hindu!

... 2. Sebutkanlah contoh-contoh perilaku Sad Ripu yang patut dihindari dalam

kehidupan!

V. Tulislah pengalamanmu dalam upaya mengendalikan Sad Ripu dalam kehidupanmu sehari-hari!

Observasi

Amatilah perilaku  q di lingkungan sekitarmu, apa dampak buruknya terhadap diri seseorang dan masyarakat umum! Tulislah hasil pengamatanmu dalam bentuk laporan! Buat seperti contoh di bawah ini!

Membuat Laporan Nama : ... Kelas : ... Nara Sumber : ... ... ... ... ... ... Tanda tangan (...)

Kumpulkanlah gambar dan laporan tertulis dari media (koran dan majalah) yang berkaitan dengan perilaku  q yang harus dihindari! Buatlah dalam bentuk kliping, kemudian serahkan kepada gurumu untuk penilaian portofolio!

Nilai Hari/Tanggal Paraf/Tanda tangan

Orang Guru

Membaca

     2       2 sam usadbhir ajayathah

Terjemahan:

Wahai umat manusia, engkau dilahirkan bersama fajar. Berilah pengetahuan kepada orang yang bodoh dan berilah kecantikan kepada orang-orang yang buruk rupa.

(q" I.6.3)

z     2          

Terjemahan:

Ya Sang Hyang Varuna, majukanlah intelek para siswa dan tanamkanlah pengetahuan dan ketangkasan kepada mereka.

Membaca

H     2      

%     

Terjemahan:

Ya, Tuhan Yang Maha Esa yang menciptakan semuanya, semoga Engkau menjauhkan kami dari semua kejahatan dan berkahilah kami dengan kebaikan yang bermanfaat bagi kami.

(%  XXX. 30. 3)

  "       a ma sucarite bhaja

Terjemahan:

Ya, Agni tahanlah diriku dari perbuatan-perbuatan jahat dan tujukan ke arah perbuatan-perbuatan yang berfaedah.

Sumber: Dokumen Kemendikbud

Gambar 5.1 Guru membimbing siswa menuju jalan yang terang

Pelajaran 5

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA