Apa yang menjadi pertimbangan organisasi memberikan kompensasi

Struktur kompensasi (compensation) yang dapat memuaskan semua pihak baik karyawan atau pun organisasi bisnis menjadi salah satu masalah utama yang dihadapi oleh setiap organisasi bisnis.

Hal ini karena hal tersebut sangat berpengaruh pada perilaku dan juga kinerja dari karyawan.

Kompensasi tentu saja dapat digunakan sebagai alat yang bisa memotivasi karyawan supaya datang dan pulang tepat waktu, lebih giat, dan disiplin dalam mengembangkan kompetensi nya.

Nah untuk mengetahui lebih dalam tentang kompensasi, yuk simak pembahasan-nya dalam artikel ini!!

Pengertian Kompensasi

Sebetulnya, apa sih yang dimaksud dengan kompensasi atau compensation?

Kompensasi adalah seluruh imbalan yang diterima atau diperoleh oleh seorang pekerja atas jasa atau hasil dari kerjanya pada suatu organisasi atau perusahaan di mana imbalan tersebut bisa berupa uang atau pun barang, baik secara langsung atau pun tidak langsung.

Kompensasi berupa uang, ini berarti bahwa pekerja tersebut dibayar dengan menggunakan sejumlah uang kartal atas pekerjaannya.

Sedangkan kompensasi berupa barang, hal tersebut berarti pekerja tersebut dibayar dengan menggunakan barang tertentu atas jasanya.

Istilah kompensasi ini sangat berkaitan erat dengan berbagai imbalan finansial atau financial reward yang diberikan kepada seseorang atas dasar hubungan kerja.

Biasanya compensation ini diberikan dalam bentuk uang karena sebagai pengeluaran moneter yang dilakukan oleh suatu organisasi atau perusahaan.

Pemberian compensation yang layak atau baik kepada pekerja atau karyawan akan memberikan suatu dampak yang positif pada suatu organisasi atau perusahaan, dampak tersebut diantaranya sebagai berikut:

  1. Memacu pekerja atau karyawan untuk meraih prestasi dan bekerja dengan  lebih giat.
  2. Perusahaan akan memperoleh pekerja atau karyawan yang berkualitas baik.
  3. Memudahkan dalam berbagai proses administrasi dan juga aspek hukum.
  4. Menjadi suatu daya pikat bagi pencari kerja  yang mempunyai kualitas baik.
  5. Perusahaan atau organisasi akan mempunyai suatu kelebihan tersendiri dibandingkan dengan kompetitornya.

Supaya lebih memahami apa yang dimaksud dengan compensation, maka kita bisa merujuk dari berbagai pendapat beberapa ahli berikut ini:

Sedarmayanti (2011:239)

“Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima oleh karyawan atau pekerja sebagai suatu balas jasa kerja yang diberikan kepada mereka.”

Sofyandi (2008:157)

“Kompensasi adalah suatu bentuk biaya yang harus dikeluarkan oleh organisasi bisnis (perusahaan) dengan harapan bahwa perusahaan akan mendapatkan berbagai imbalan dalam bentuk prestasi kerja dari karyawan.”

Husein Umar (2007:16)

“Kompensasi adalah segala sesuatu yang dapat diterima oleh pegawai atau karyawan, baik itu dalam bentuk gaji, upah, insentif, bonus, premi, pengobatan, asuransi dan lain sebagainya, dan sejenisnya yang di bayar secara langsung oleh suatu perusahaan atau organisasi.”

Wibowo (2007:461)

“Kompensasi adalah berbagai kontra prestasi terhadap penggunaan suatu tenaga atau jasa yang sudah diberikan oleh tenaga kerja atau karyawan kepada perusahaan atau organisasi.”

Rivai dan Sagala (2003:741)

“Kompensasi adalah sesuatu yang diterima ole karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan.

Pemberian kompensasi merupakan salah satu pelaksanaan fungsi MSDM (manajemen sumber daya manusia) yang berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaan individual sebagai pertukaran dalam melakukan tugas keorganisasian.”

Hani Handoko (2001:155)

“Kompensasi adalah segala sesuatu yang dapat diterima oleh para karyawan atau pegawai sebagai balas jasa untuk pekerjaan mereka.”

Alex S. Nitisemito (1986:149)

“Kompensasi adalah suatu balas jasa yang diberikan oleh perusahaan atau organisasi kepada para karyawan atau pegawainya yang dapat dinilai dengan menggunakan uang dan mempunyai suatu kecenderungan diberikan secara tetap.”

Kebijakan Kompensasi dalam Dunia Bisnis

Dalam suatu bisnis, kompensasi ini diartikan sebagai berbagai bentuk pendapatan berupa uang yang secara langsung diberikan kepada karyawan atau anggota bisnis sebagai suatu imbalan atau balas jasa atas jasa yang sudah diberikan terhadap perusahaan atau organisasi.

Kompensasi ini sering dihubungkan dengan gaji, namun tidak semua jenis dari compensation dapat dihubungkan sebagai gaji.

Ada beberapa terminologi compensation dalam suatu bisnis yaitu diantaranya sebagai berikut:

1. Gaji atau Upah

Gaji atau upah adalah bayaran wajib yang diterima oleh karyawan atau pegawai dari perusahaan atau organisasi-nya.

Gaji atau upah ini berkaitan dengan tarif per jam, maka semakin lama dalam melakukan berbagai pekerjaannya dalam hitungan jam.

Maka gaji atau upah yang diberikan akan semakin besar atau biasa disebut dengan uang lembur diluar jam kerja.

2. Insentif

Perusahaan biasanya akan memberikan gaji insentif sebagai bentuk dari upah diluar gaji pokoknya.

Pada umumnya akan diberikan ketika perusahaan memperoleh keuntungan lebih atau karena adanya suatu upaya untuk memangkaskan biaya lain.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ahli, penentuan besarnya insentif ini berlaku juga bagi para pimpinan yang besarnya 50 – 60% dari gaji bulanan.

Jenis dari upah insentif ini bermacam – macam jenisnya, misalnya seperti premi, stock option, phantom stock plan, dan lain sebagainya.

3. Tunjangan

Biasanya disebut dengan benefit yang umumnya akan diberikan kepada karyawan atau pegawai perusahaan dalam bentuk asuransi jiwa, kesehatan, program pensiun, dan lain sebagainya.

4. Fasilitas

Fasilitas yang diberikan oleh perusahaan juga bisa dikatakan sebagai bentuk dari kompensasi yang berupa kenikmatan dan kenyamanan bagi karyawan atau pegawainya.

Misalnya seperti pemberian mobil, penyediaan tempat gym di kantor, tempat parkir khusus bagi karyawan atau pegawai tertentu dan lain sebagainya.

Jenis – Jenis Kompensasi

Kemudian, kompensasi berdasarkan dari jenisnya bisa dibedakan menjadi 3 macam yaitu sebagai berikut:

1. Kompensasi Finansial Langsung

Adalah gaji atau upah yang dibayarkan kepada karyawan atau pegawai karena kewajiban atau pokok, misalnya bayaran pokok, bayaran intensif berupa bonus dan juga komisi.

2. Kompensasi Finansial Tidak Langsung

Adalah kompensasi dalam bentuk bayaran diluar kewajiban atau pokok.

Perusahaan berhak untuk memberikan atau tidak memberikan compensation tambahan ini kepada karyawan atau pegawainya kecuali apabila memang diperlukan, seperti cuti kehamilan.

3. Kompensasi Non Finansial

Adalah kompensasi yang diberikan hanya apabila anggota mampu untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan tantangan dan dapat mencapai suatu target tertentu yang sudah ditetapkan oleh perusahaan dengan cara inovatif.

Kompensasi adalah bentuk penghargaan kepada karyawan atau anggota perusahaan yang sangat penting untuk memperoleh suatu kebijakan khusus.

Tanpa adanya compensation, maka dapat menurunkan nilai dari sumber daya manusia dalam perusahaan atau organisasi karena sebab akan berkurangnya antusias dan ambisi untuk bersaing.

Apalagi jika gaji pokok yang diberikan oleh perusahaan tidak sesuai dengan effort atau upaya yang diberikan oleh para pekerja untuk perusahaan.

Tentu saja akan banyak karyawan atau pegawai yang akan memilih untuk mencari pekerjaan yang lain.

Padahal untuk merekrut suatu karyawan atau pegawai baru akan lebih sulit daripada untuk mengembangkan apa yang telah dimiliki perusahaan.

Tujuan dan Manfaat Memberikan Kompensasi

Berikut merupakan beberapa tujuan diberikannya kompensasi kepada karyawan atau pegawai:

  1. Bentuk penghargaan yang diberikan perusahaan kepada karyawan.
  2. Sebagai jaminan untuk keadilan gaji bagi karyawan.
  3. Sebagai upaya untuk dapat mempertahankan karyawan atau pegawai dan untuk mengurangi turn over.
  4. Untuk memperoleh pegawai atau karyawan yang berkualitas baik.
  5. Upaya untuk mengendalikan biaya.
  6. Untuk memenuhi berbagai peraturan perusahaan dan juga nasional.

Dengan melalui kompensasi suatu bisnis atau perusahaan dapat dikatakan mampu untuk mencapai suatu keberhasilan terhadap sistem yang sudah dibuat.

Lalu, apa yang menjadi kriteria-nya? Suatu perusahaan dapat dikatakan berhasil dalam mencapai suatu sistem hanya apabila dapat mencapai berikut ini:

  1. Perusahaan mampu untuk dapat mempertahankan individu – individu yang berkompeten dan berkualitas baik.
  2. Perusahaan mampu mencapai suatu target dan tujuan yang sudah ditetapkan dengan lebih cepat dari yang sudah direncanakan.
  3. Memberikan suatu spektrum yang lebih luas terhadap perilaku dari semua anggota perusahaan.
  4. Tercapainya suatu keadilan atau persamaan bagi semua karyawan atau pegawai tanpa adanya suatu ketimpangan.
  5. Sesuai dengan ketentuan yang sudah diatur dalam peraturan di suatu wilayah (misalnya adalah UMR).

Baca Juga: Perencanaan (Planning)

Kriteria dalam Memberikan Kompensasi

Pemberian kompensasi tidak bisa secara asal-asalan dan harus disertai dengan berbagai pertimbangan yang mempunyai dasar.

Kebijakan dari suatu pemberian kompensasi dalam suatu perusahaan atau organisasi dapat didasarkan atas berbagai hal berikut ini:

1. Harga atau Nilai dari Suatu Pekerjaan

Penilaian harga dari suatu pekerjaan harus menjadi prioritas yang utama dalam menentukan berbagai tindakan kompensasi seperti apa yang harus direncanakan oleh perusahaan.

Penilaian terhadap harga pekerjaan dapat didasarkan pada dua hal.

Pertama, berdasarkan jenis keahlian yang dibutuhkan dari suatu pekerjaan, tingkat resiko-nya dan juga tingkat kerumitan-nya.

Kedua, dengan melakukan berbagai survei harga kompensasi dari organisasi atau perusahaan lain yang dapat dijadikan sebagai patokan untuk menentukan harga dari suatu pekerjaan.

Survei harga tersebut sangatlah penting untuk dapat mempertahankan karyawan atau pegawai yang masuk dalam kriteria atau berkualitas baik dari kemungkinan untuk mengunduran diri.

2. Sistem Kompensasi

Sistem kompensasi dapat dilakukan dengan melalui dua hal, yaitu karena prestasi yang dicapai dan karena waktu dari pekerjaan yang dilakukan.

Kamu apabila sebagai pimpinan suatu perusahaan atau organisasi dapat memberikan suatu compensation atas dasar prestasi yang mampu dicapai karyawan atau pegawai seperti pencapaian target yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.

Compensation prestasi tersebut akan membuat karyawan Kamu untuk berlomba-lomba menghasilkan pencapaian yang terbaik supaya memperoleh bonus.

Namun, pada suatu perusahaan tertentu sulit untuk dapat menentukan kompensasi melalui prestasi yang dicapai.

Maka hal tersebut dapat diakali dengan melalui sistem waktu. Jadi karyawan hanya akan memperoleh bonus ketika bekerja melebihi waktu kerja yang sudah ditetapkan, misalnya uang lembur.

Menurut Hasibuan (2011:204) Sistem kompensasi umumnya adalah sebagai berikut:

Pada sistem ini besarnya kompensasi ditetapkan berdasarkan standar waktu seperti jam, hari, minggu, bulan.

Besarnya upah yang diberikan ini ditentukan berdasarkan lamanya karyawan dalam melakukan atau melaksanakan suatu pekerjaan.

Pada umumnya sistem ini dipakai jika terdapat kesulitan dalam menerapkan sistem kompensasi berdasarkan hasil atau prestasi.

Kelebihan sistem waktu yaitu administrasi upah menjadi mudah dan besarnya compensation yang akan dibayarkan tetap.

Kelemahannya yaitu pekerja yang malas pun akan memperoleh compensation yang dibayarkan sebesar perjanjian.

  • Sistem Hasil atau Prestasi

Upah berdasarkan prestasi kerja disebut juga dengan upah sistem hasil. Pemberian upah dengan sistem ini menghubungkan secara langsung antara besarnya upah dengan prestasi kerja karyawan.

Besar kecilnya upah tergantung pada banyak sedikitnya hasil yang bisa dicapai oleh karyawan dalam waktu tertentu.

Cara ini bisa digunakan apabila hasil kerja dari karyawan bisa diukur secara kuantitatif.

Sistem ini dapat digunakan untuk mendorong karyawan yang kurnag produktif menjadi lebih produktif.

  • Sistem Borongan / Kontrak

Sistem borongan adalah salah satu cara memberikan upah dengan menetapkan besarnya jasa berdasarkan atas volume pekerjaan dan atau juga lama pekerjaannya.

Artinya penerapan dari sistem ini berdasarkan pada kuantitas, kualitas, dan juga lama nya penyelesaian pekerjaan yang sesuai dengan kontrak perjanjian.

Supaya bisa memperoleh hasil yang sesuai dengan yang diharapkan, maka dalam kontrak perjanjian juga harus dicantumkan ketentuan tentang konsekuensi jika pekerjaan yang dihasilkan tidak sesuai dengan perjanjian.

Sistem ini pada umumnya dipakai untuk jenis pekerjaan yang dianggap merugikan jika dikerjakan oleh karyawan tetap dan atau jenis pekerjaan yang tidak bisa dikerjakan oleh karyawan tetap.

Tahapan Memberikan Kompensasi

Dalam dunia usaha mengembangkan sistem imbalan dapat dilakukan dalam 4 tahapan, yaitu sebagai berikut.

1. Melakukan Analisis Pekerjaan

Dalam tahapan ini harus disusun deskripsi jabatan, uraian pekerjaan, dan juga standar pekerjaan yang terdapat dalam suatu organisasi bisnis.

2. Melakukan Penilaian Pekerjaan

Pada saat melakukan penilaian pekerjaan diupayakan tersusunnya urutan peringkat pekerjaan, penentuan nilai atas setiap pekerjaan, susunan perbandingan dengan pekerjaan lain yang ada di dalam organisasi bisnis dan pemberian poin untuk setiap pekerjaan.

3. Melakukan Survei Berbagai Sistem Imbalan

Dalam tahapan ini suatu organisasi dapat melakukan survey pada organisasi lain. Organisasi tersebut dapat berupa.

  • Instansi pemerintah yang secara fungsional mempunyai kewenangan menangani ketenagakerjaan.
  • Kamar dagang dan industri.
  • Organisasi profesi.
  • Serikat kerja.
  • Berbagai organisasi pemakai tenaga kerja lain.
  • Perusahaan konsultan, yang mengkhususkan pada bidang manajemen sumber daya manusia.

4. Menentukan Harga Setiap Pekerjaan

Dalam tahapan yang terakhir ini, dilakukan perbandingan antara nilai dari berbagai jenis pekerjaan yang ada di dalam suatu organisasi dengan nilai yang berlaku di pasaran kerja.

Faktor yang Mempengaruhi Sistem Kompensasi

Berikut ini merupakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi sistem kompensasi yang diterapkan oleh suatu organisasi.

1. Produktivitas

Setiap organisasi tentunya mempunyai tujuan atau keinginan untuk mendapatkan keuntungan.

Keuntungan tersebut bisa berupa material atau pun keuntungan non material. Oleh karena itu suatu organisasi harus mempertimbangkan produktivitas para karyawan-nya dalam kontribusi-nya pada keuntungan yang akan didapatkan.

Sehingga suatu organisasi tidak akan mau membayar atau memberikan kompensasi yang melebihi kontribusi karyawan kepada organisasi.

Kontribusi karyawan tersebut dapat dinilai dengan melalui produktivitas karyawan.

2. Kemampuan untuk Membayar

Dalam memberikan kompensasi ini dipengaruhi pada kemampuan suatu organisasi untuk membayar.

Setiap organisasi tidak akan membayar jika hal tersebut diluar kemampuan dari organisasi.

Dan apabila organisasi tersebut tetap memaksakan untuk tetap membayar, maka organisasi tersebut bisa mengalami kebangkrutan.

3. Kesediaan Membayar

Kesediaan dalam membayar tentunya akan mempengaruhi pada kebijakan yang diterapkan dalam pemberian kompensasi kepada karyawan.

Banyak organisasi yang mampu membayar tinggi, namun belum tentu mereka mau untuk memberikan atau melakukan pembayaran.

4. Suplai dan Permintaan Tenaga Kerja

Banyak sedikitnya tenaga kerja yang ada di pasaran, tentunya akan mempengaruhi sistem pemberian kompensasi.

Bagi tenaga kerja yang kemampuannya sangat banyak di pasaran kerja, maka mereka akan dibayar lebih rendah dibandingkan dengan karyawan yang mempunyai kemampuan langka atau jarang di pasaran kerja.

5. Organisasi Karyawan

Dengan terdapatnya berbagai organisasi karyawan tentunya akan mempengaruhi dalam penerapan kebijakan kompensasi.

Organisasi karyawan tersebut pada umumnya akan memperjuangkan para anggotanya untuk mendapatkan bayaran yang sepadan.

Jika terdapat organisasi yang memberikan bayaran yang tidak sepadan, maka organisasi karyawan akan menuntut pada organisasi tersebut.

6. Perundang – Undangan dan Berbagai Kebijakan Lain

Suatu organisasi dalam menerapkan sistem kompensasi dapat berubah – ubah. Hal tersebut dipengaruhi oleh berubah ubah nya keadaan ekonomi, perkembangan ilmu dan teknologi, dan lain sebagainya.

Supaya berbagai perubahan yang terjadi tidak menyebabkan kegoncangan bagi organisasi, maka harus terdapat kriteria yang perlu diperhatikan dalam menentukan kebijakan pemberian kompensasi.

7. Posisi dan Jabatan

Posisi dan juga jabatan dari seseorang di dalam suatu organisasi menggambarkan keberadaan dan tanggung jawab nya dalam hierarki organisasi.

Semakin tinggi posisi dan juga jabatan seseorang dalam suatu organisasi, maka akan semakin besar juga tanggung jawab nya.

Oleh karena itu akan semakin tinggi juga kompensasi yang harus diterima nya, begitu juga sebaliknya.

8. Pendidikan dan Pengalaman

Selain posisi dan juga jabatan, pendidikan dan pengalaman juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi besar kecilnya kompensasi yang diberikan.

Karyawan yang mempunyai banyak pengalaman dan berpendidikan lebih tinggi akan memperoleh pembayaran yang lebih besar daripada yang karyawan yang kurang pengalaman dan pendidikan yang lebih rendah.

Pertimbangan dari faktor ini merupakan bentuk penghargaan yang dilakukan oleh organisasi kepada keprofesionalan seorang karyawan.

Pertimbangan ini bisa meningkatkan karyawan untuk lebih memperbanyak pengetahuannya.

9. Jenis dan Sifat Pekerjaan

Besarnya kompensasi karyawan yang melakukan pekerjaan di lapangan tentunya akan berbeda dengan karyawan yang melakukan pekerjaan di dalam ruangan.

Demikian juga untuk pekerjaan klerikal akan berbeda dengan pekerjaan administratif, dan pekerjaan manajemen dengan pekerjaan teknis.

Perbedaan pembayaran tersebut selain dikarenakan pertimbangan profesionalisme karyawan juga dikarenakan perbedaan risiko dan tanggung jawab yang menjadi beban karyawan yang bersangkutan.

Akhir Kata

Demikianlah sedikit pembahasan tentang kompensasi. Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan bisa menambah wawasan kamu.

Jika ada kritik, saran, atau pertanyaan silakan sampaikan di kolom komentar. Terima kasih.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA