Apa yang melatarbelakangi perjanjian Saragosa dan sebutkan pula isinya

Perjanjian Saragosa, ditandatangani pada tanggal 22 April 1529. Secara garis besar, isi Perjanjian Saragosa tetap membagi wilayah dunia di luar Eropa untuk Spanyol dan Portugis. Dari Meksiko ke arah barat hingga Kepulauan Filipina menjadi milik Spanyol. Sementara Portugis mendapatkan wilayah dari Brasil ke timur sampai Kepulauan Maluku. Sebagai konsekuensi dari Perjanjian Saragosa, maka Spanyol harus segera meninggalkan Kepulauan Maluku dan kembali fokus di Filipina. Sedangkan Portugis diperkenankan tetap melakukan aktivitasnya di Kepulauan Maluku, termasuk memonopoli perdagangan rempah-rempah.

Tampilkan lebih sedikitBaca lebih banyak

Wikipedia

Assalammualaikum, Selamat datang di Kelas IPS. Disini Ibu Guru akan membahas tentang pelajaran Sejarah yaitu Tentang “Perjanjian Saragosa“. Berikut dibawah ini penjelasannya:

Perjanjian Saragosa atau juga dikenal sebagai Perjanjian Zaragoza adalah perjanjian yang ditandatangani pada 22 April 1529 yang merupakan perjanjian antara Spanyol dan Portugal yang menentukan belahan bumi timur yang terbagi antara dua kerajaan dengan garis bujur melintasi 297,5 liga laut atau 17 ° timur dari Kepulauan Maluku.

Tujuan perjanjian ini adalah agar kedua belah pihak tidak berbenturan dan tidak memperjuangkan wilayah kolonial di wilayah Maluku. Pemicu perjanjian ini adalah kedatangan Spanyol di Maluku, setelah Portugis menduduki zona pertama.

Perjanjian ini merupakan kelanjutan dari perjanjian Tordesillas yang membagi Belahan Barat antara Spanyol dan Portugal dan diprakarsai oleh Paus, yang menyaksikan persaingan dan persaingan untuk koloni oleh kedua negara.

Oleh karena itu, perjanjian Saragosa ini disimpulkan. Dalam perjanjian tersebut, hasil yang lebih rinci diperoleh untuk kedua belah pihak.

Perjanjian yang dimasukkan dalam perjanjian ini meliputi:

  1. Spanyol harus meninggalkan Maluku dan memusatkan kegiatannya di Filipina.
  2. Sementara Portugis terus melakukan bisnis di Maluku.

Latar Belakang Perjanjian Saragosa

Perjanjian itu kemudian dipicu oleh perselisihan antara Spanyol dan Portugis di Maluku. Kedua belah pihak ingin membuat monopoli perdagangan rempah-rempah di wilayah tersebut.

Ia lahir dengan orang Portugis di Maluku pada tahun 1512. Kemudian, mereka disambut oleh Raja Ternate yang kemudian berkonflik dengan kerajaan Tidore. Raja Ternate akhirnya meminta Portugis untuk membangun benteng.

Sebagai imbalan atas bantuan Portugis, Raja Ternate memberi Portugis hak untuk berdagang monopoli. Namun, pada 1521, Spanyol melakukan ekspedisi dan mereka tiba di Tidore. Dengan kedatangan Spanyol di Utara, percikan konflik antara Portugis dan Spanyol telah menghilang.

Artikel Terkait:  Sejarah Kerajaan Bali

Kedua belah pihak mengatakan yang lain melanggar Perjanjian Tordesillas, perjanjian yang sudah dibuat antara Portugis dan Spanyol. Oleh karena itu, perjanjian baru ditandatangani antara Portugis dan Spanyol untuk menyelesaikan perselisihan sebelumnya, yang disebut Perjanjian Zaragoza atau Perjanjian Saragosa.

Tokoh Perjanjian Saragosa

Perjanjian ini melibatkan dua pihak dalam konflik, yaitu Spanyol dan Portugis. Sisi Spanyol diwakili oleh Kaisar Charles V. Sementara itu, Portugis diwakili oleh Raja John III. Pada akhirnya, kedua kepala pemerintahan menandatangani berkas untuk perjanjian Saragosa.

Pelaksanaan Perjanjian Saragosa

Perjanjian Saragosa disimpulkan pada 22 April 1529.

Sedangkan tempat negosiasi akan berlangsung di kota Saragosa, di Spanyol. Perjanjian ini ditandatangani oleh kepala pemerintahan Spanyol dan Portugal, yaitu raja John III dan kaisar Charles V.

Isi perjanjian Saragosa adalah sebagai berikut:

  • Tanah itu terbagi menjadi dua pengaruh, yaitu pengaruh Spanyol dan juga Portugis.
  • Wilayah Spanyol membentang dari Meksiko di barat ke Kepulauan Filipina dan wilayah Portugis membentang dari Brasil di timur ke Kepulauan Maluku. Wilayah barat garis Saragosa berada di bawah kendali Portugis.

Hasil Perjanjian Saragosa

  1. Tanah itu dibagi menjadi dua pengaruh, yaitu pengaruh Spanyol dan Portugis.
  2. Wilayah Spanyol membentang dari Meksiko di barat ke pulau-pulau dan Filipina
  3. Orang Portugis membentang dari Brasil di timur ke Kepulauan Maluku. Wilayah barat garis Saragosa berada di bawah kendali Portugis.

Tujuan Perjanjian Saragosa

Tujuan dari perjanjian ini adalah untuk memastikan bahwa pasukan Portugis dan Spanyol tidak bersaing memperebutkan kerajaan dan koloni.

Dampak Perjanjian Saragosa

Berikut ini terdapat 6 (enam) dampak perjanjian saragosa, yaitu sebagai berikut:

  • Efek terpenting dari perjanjian Saragosa adalah bahwa wilayah Maluku tetap di bawah kendali Portugis dan bahwa Spanyol gagal menangkapnya. Orang Spanyol kemudian harus pindah ke Filipina dan tidak dapat memiliki pengaruh dan kekuasaan di Maluku, yang dikenal sebagai pulau terkaya di dunia.
  • Hasil dan efek dari perjanjian Saragosa membuat Spanyol tampak sedikit di bawah Portugis karena Maluku dibiarkan sepenuhnya dengan kekuatan untuk memonopoli perdagangan bebas. Posisi Spanyol di mata dunia juga melemah karena telah gagal mengendalikan Maluku yang sangat kaya akan rempah-rempah dan produk alami.
  • Dampak perjanjian Saragosa, yang tidak hanya dialami oleh orang Spanyol, adalah perubahan mentalitas pada bentuk bumi, yang juga dialami oleh beberapa orang di dunia. Perjanjian Saragosa berhasil mengubah pendapat yang awalnya menganggap bumi sebagai bentuk datar.
  • Dampak lain dari perjanjian Saragosa adalah bahwa Maluku telah menjadi terkenal di seluruh dunia sebagai pulau terkaya di dunia, lokasi perdagangan yang terkenal.
  • Orang Spanyol kemudian mengklaim Filipina sebagai wilayah karena mereka yang pertama menemukannya.
  • Kerajaan Ternate jatuh di bawah kendali Portugis.

Artikel Terkait:  Perang Melawan Penjajahan Kolonial Hindia Belanda

Demikian Penjelasan Pelajaran IPS-Sejarah Tentang Isi Perjanjian Saragosa: Latar Belakang, Tokoh, Pelaksanaan, Hasil, Tujuan dan Dampak

Semoga Materi Pada Hari ini Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi, Terima Kasih !!!

Baca Artikel Lainnya:

Suara.com - Pernahkah kalian mendengar Perjanjian Saragosa? Bagi pecinta sejarah tentu sudah tidak asing dengan cerita dan kronologi perjanjian tersebut. Kalian yang lupa, mari simak sejarah Perjanjian Saragosa berikut ini, lengkap dengan penyebab dan isi Perjanjian Saragosa.

Pada abad 15 hingga 16, negara-negara Eropa melakukan penjelajahan di penjuru dunia untuk mencari kehidupan baru. Banyak dari mereka melakukan penjelajahan untuk mencari hasil bumi salah satunya adalah rempah-rempah.

Penjelajahan tersebut kemudian menjadi titik terang bagi Spanyol dan Portugis dan kemudian menandatangani Perjanjian Saragosa. Perjanjian Saragosa merupakan perjanjian atau kesepakatan yang dilakukan antara negara Spanyol dan Portugis dalam melakukan pembagian wilayah tanah jajahannya yang ditandatangani pada 22 April 1529.

Latar Belakang Penyebab Perjanjian Saragosa

Baca Juga: Mengenal Sosok Sunan Gresik, Sang Pemimpin dan Seorang Wali

Perjanjian Saragosa ini merupakan perjanjian lanjutan dari Perjanjian Tordesillas yang ditandatangani oleh Spanyol dan Portugis pada 7 Juni 1949. Perjanjian Tordesillas dilakukan 2 tahun setelah penjelajah Christoper Colombus menemukan benua Amerika pada tahun 1492 silam.

Dalam perjanjian tersebut, bumi dibagi menjadi dua bagian yang ditarik lurus dari kutub utara ke kutub selatan di Kepulauan Tanjung Harapan. Spanyol berkuasa pada sisi barat dan Portugis mendapatkan sisi timur.

Oleh karena itu Portugis kala itu berlayar menuju timur dan menemukan India hingga ke Indonesia dan berakhir di Malaka pada tahun 1511. Portugis juga kemudian melakukan perjalanan ke Maluku yang merupakan pusat dari rempah-rempah.

Rempah-rempah tersebut memiliki nilai tinggi dikalangan orang Eropa. Spanyol akhirnya tiba di Maluku yang merupakan milik Portugis. Kehadiran Spanyol membuat perseteruan terjadi di Maluku. Portugis memanfaatkan Kesultanan Ternate untuk menyerahkan monopoli perdagangan kepada mereka. Sedangkan Spanyol berpihak kepada Kesultanan Tidore.

Pada akhirnya pecah perang berkepanjangan di Maluku. Perseteruan antara Spanyol dan Portugis di Kepulauan Maluku berlangsung cukup lama. Hingga akhirnya, kedua belah pihak menyepakati untuk berunding pada 22 April 1529, yakni Perjanjian Saragoza.

Baca Juga: Sosok Cut Nyak Dien, Pejuang Wanita yang Ditakuti Belanda

Isi Perjanjian Saragosa

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA