Apa yang dimaksud moral hazard

You're Reading a Free Preview
Pages 5 to 7 are not shown in this preview.

Dalam bidang ekonomi, risiko moral (bahasa Inggris: moral hazard) terjadi ketika seseorang meningkatkan paparan mereka terhadap risiko ketika tertanggung. Hal ini dapat terjadi, misalnya, ketika seseorang mengambil lebih banyak risiko karena orang lain menanggung biaya dari risiko-risiko tersebut. Moral hazard dapat terjadi dimana tindakan salah satu pihak dapat berubah menjadi kerugian pada pihak yang lain setelah transaksi keuangan telah terjadi.

Satu pihak membuat keputusan tentang berapa banyak risiko yang harus diambil, sementara pihak lain yang menanggung biaya jika hal-hal buruk terjadi, dan pihak yang terhindar dari risiko berperilaku berbeda dengan jika dia sepenuhnya terpapar risiko.

Moral hazard dapat terjadi dalam jenis asimetri informasi di mana pihak pengambil risiko yang bertransaksi tahu lebih banyak tentang niatnya daripada pihak yang membayar konsekuensi dari risiko. Secara lebih luas, moral hazard bisa terjadi ketika pihak dengan informasi yang lebih banyak tentang tindakan atau niatnya memiliki kecenderungan atau dorongan untuk berperilaku tidak sepatutnya dari perspektif pihak dengan informasi yang lebih sedikit.

Moral hazard juga muncul di masalah agen-prinsipal atau principal-agent problem, di mana salah satu pihak, yang disebut agen, bertindak atas nama pihak lain, yang disebut prinsipal. Agen biasanya memiliki informasi lebih banyak tentang tindakan atau niatnya daripada prinsipal, karena prinsipal biasanya tidak bisa benar-benar memantau agen. Agen mungkin memiliki insentif untuk bertindak tidak sepatutnya (dari sudut pandang prinsipal) jika kepentingan agen dan prinsipal tidak sejalan.

  • Ekonomi informasi
  • Adverse selection
  • Signalling
  • Game theory
  • Asimetri informasi
  • Macho-Stadler, Inés; Pérez-Castrillo, David (2001). An introduction to the economics of information: incentives and contracts. New York: Oxford University Press.
  • Stigler, George J. (1961). "The Economics of Information". Journal of Political Economy. 69 (3): 213–225. doi:10.1086/258464. JSTOR 1829263. 

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Risiko_moral_(ekonomi)&oldid=14491505"

5/19/2015 Asuransi

Moral Hazard

Moral hazard adalah hazard yang berkaitan dengan moral atau karakter atau sifat dari calon tertanggung yang mentransfer resikonya ke perusahaan asuransi. Moral hazard dapat dikaitkan dengan tingkah laku atau attitude dari calon tertanggung (orang yang mentransfer resiko ke perusahaan asuransi) atau bagian dari tertanggung (keluarga, para pegawai, atau orang-orang yang berada di bawah pengawasan tertanggung)

Contoh

Untuk Resiko Kecelakaan Kendaraan Bermotor

Yang termasuk kedalam moral hazard Untuk Resiko Kecelakaan Kendaraan Bermotor adalah :

  • Siapa saja pengemudi mobil dan bagaimana cara mengemudi mobil tersebut ?
  • Kebiasan penegemudi, misalnya : Apakah pengemudi sering minum minuman beralkohol, senang mengkonsumsi obat terlarang, menggunakan kendaraanya dengan kecepatan tinggi ?
  • Apakah tertanggung selalu menservis kendaraannya secara rutin ?
  • dll

Moral hazard yang disebutkan diatas sangat menentukan tingkat keseringan dan kerugian jika terjadi kecelakaan kendaraan bermotor.

Untuk moral hazard ini sendiri sangat sulit untuk dinilai oleh perusahaan asuransi karena berkaitan langsung dengan sifat dan karakter tertanggung dan menjadi tanggungjawabnya. Sehingga aspek moral hazard ini sangat bergantung pada individu tertanggung. Walaupun asuransi memiliki prinsip Utmost Good Faith (kewajiban tertanggung untuk memberi data secara jujur), namun akan sulit mendapatkan data-data secara langsung terkait moral hazard tertanggung.

Aspek Moral Hazard inilah yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan asuransi. Jika tidak teliti dalam menganalisa data-data dari tertanggung. Oleh sebab itu maka perusahaan asuransi (pihak underwriting) harus memberikan pengertian dan pengarahan kepada pemilik objek yang diasuransikan.

Contoh :

Didalam area pabrik yang rawan kebakaran, diapasang rambu-rambu peringatan yang mudah dipahami dan diketahui oleh seluruh pekerja di pabrik.

Contohnya :

  • Dilarang merokok di area ini.
  • Area mudah terbakar, jangan bermain api.
  • Jagalah keamanan dan keselamatan diri anda dan perusahaan
  • Menyelenggarakan penyuluhan atau ceramah kepada para seluruh pekerja atau karyawan mengenai pentingnya menjaga keselamatan kerja dan menjaga bangunan beserta peralatan kerja untuk kelanjutan hidup perusahaan dan para pekerja.
  • Memberikan sanksi-sanksi bagi karyawan yang lalai atau melanggar peraturan-peraturan perusahaan.

Menjaga hubungan baik dengan seluruh jajaran pipinan perusahaan atau tertanggung dengan tujuan memberikan pemahaman dan pengertian bahwa proteksi asuransi adalah suatu sarana untuk menjaga kelanjutan dan stabilitas usaha. Bukan untuk mencari keuntungan atau dimanfaatkan secara keliru.

baca juga :

Moral hazard adalah situasi di mana seseorang tidak memiliki insentif untuk bertindak jujur ​​atau kehati-hatian. Misalnya, orang cenderung kurang berhati-hati dalam menghindari kerugian setelah mereka membeli asuransi, sehingga menyebabkan kerugian lebih sering terjadi ketika mereka diasuransikan daripada ketika mereka tidak.

Istilah ini sering dikaitkan dengan seleksi terbalik (adverse selection), insentif untuk menyembunyikan informasi tentang sifat sejati seseorang. Contohnya jika mobil diasuransikan, pemilik memiliki sedikit atau tidak ada insentif untuk menjaga terhadap kerusakan, contoh seleksi terbalik terjadi ketika seseorang yang membeli asuransi tidak memiliki insentif untuk mengungkapkan kemungkinan yang lebih besar untuk membutuhkan perawatan kesehatan daripada rata-rata. 

Secara umum, moral hazard menggambarkan situasi di mana asimetri informasi meningkatkan insentif dari satu pihak untuk mengambil risiko yang tidak semestinya.

Konsep moral hazard adalah konsep yang sangat penting bagi individu dan organisasi yang beroperasi berdasarkan kontrak, kesepakatan, atau pemahaman lain di mana sifat transaksi dan hubungan yang terlibat mencakup risiko perilaku bermasalah oleh pihak lain yang harus dikelola dengan hati-hati untuk menghindari kerugian finansial. 

  • Informasi Tidak Sempurna
  • Pemasaran insentif
  • Informasi sempurna

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA