Apa yang dimaksud dengan sistem pembayaran

Reading Time: 3 minutes

Sistem pembayaran adalah konsep yang tidak dapat dilepaskan dalam kegiatan perekonomian sehari-hari. Secara umum, sistem pembayaran dibedakan menjadi pembayaran tunai dan non-tunai. Simak artikel berikut ini untuk memahami pengertian, tujuan, dan contoh sistem pembayaran.

Sistem pembayaran dapat didefinisikan sebagai serangkaian instrumen, perantara, peraturan, prosedur, proses, dan sistem transfer yang memfasilitasi peredaran uang di suatu negara atau wilayah tertentu.

Definisi lain dari sistem pembayaran adalah sistem yang meliputi peraturan, lembaga, dan mekanisme yang digunakan untuk mentransfer dana dalam rangka penyelesaian kewajiban yang timbul dari kegiatan ekonomi.

Sistem pembayaran juga meliputi pemahaman konsep uang sebagai alat tukar atau perantara dalam transaksi barang, jasa, dan keuangan.

Tujuan utama dari sistem pembayaran adalah memungkinkan seseorang untuk memindahkan dana dari satu pihak ke pihak yang lain. Sistem pembayaran dibuat agar kegiatan ekonomi dapat berjalan dengan lancar. Dalam hal ini, uang menjalankan perannya sebagai alat pertukaran yang diterima saat membeli barang atau jasa. Jika uang diibaratkan sebagai darah dalam kehidupan perekonomian, maka sistem pembayaran adalah sistem sirkulasinya.

Ada dua jenis sistem pembayaran, yaitu tunai dan non-tunai. Seperti namanya, perbedaan pembayaran tunai dan non-tunai terletak pada alat pembayaran yang digunakan. Pembayaran tunai menggunakan uang fisik baik kertas maupun logam, sementara pembayaran non-tunai tidak menggunakan uang fisik.

Meski zaman sudah semakin canggih dan masyarakat sudah sangat familiar dengan pembayaran non-tunai, pembayaran tunai tetap memiliki peran penting dan masih banyak digunakan.

Beberapa kelebihan dari sistem pembayaran tunai adalah sebagai berikut.

  • Salah satu sistem pembayaran yang paling umum digunakan dan paling mudah karena tidak memerlukan alat atau instrumen apapun.
  • Tidak ada biaya transaksi yang harus dibayarkan.

Sedangkan kelemahan dari sistem pembayaran tunai antara lain:

  • Pembayaran tunai dalam jumlah yang besar bisa menimbulkan ketidaknyamanan.
  • Menyimpan uang tunai di rumah atau di kantor, maupun membawanya ketika bepergian akan meningkatkan risiko hilangnya uang atau perampokan.
  • Perhitungan saldo uang akan memakan waktu karena harus dihitung satu per satu.

Di era digital, sistem pembayaran non-tunai relatif lebih disukai karena berbagai kelebihan yang ditawarkan. Sistem pembayaran ini tidak melibatkan uang fisik, namun memerlukan instrumen tertentu seperti mesin EDC atau barcode.

Tidak seperti pembayaran tunai yang hanya terdapat satu jenis saja, pembayaran non-tunai relatif lebih bervariasi.

Beberapa kelebihan pembayaran non-tunai dengan cek adalah sebagai berikut.

  • Memudahkan pembayaran transaksi dalam jumlah besar.
  • Sistem pembayaran yang aman untuk nominal besar.
  • Lebih praktis karena hanya berbentuk selembar kertas untuk nominal berapapun.
  • Tidak ada biaya transaksi.

Kelemahan pembayaran non-tunai dengan cek adalah sebagai berikut.

  • Adanya risiko pembayaran dengan cek palsu.
  • Cek tidak dapat dicairkan jika dana di rekening pemberi cek tidak cukup.

Kelebihan pembayaran dengan kartu debit dan kredit adalah sebagai berikut.

  • Memudahkan pembayaran transaksi dalam jumlah besar.
  • Transaksi dalam jumlah besar lebih aman.
  • Risiko penipuan relatif kecil, tidak perlu khawatir adanya cek palsu atau uang palsu.

Kelemahan pembayaran dengan kartu adalah sebagai berikut.

  • Pemilik kartu harus membayar sejumlah biaya administrasi kepada pihak bank penerbit kartu.
  • Penjual harus menyediakan alat khusus seperti EDC (Electronic Data Capture) untuk bisa menerima pembayaran dengan sistem kartu debit atau kredit.

Baca juga: 9 Alat Pembayaran Sah di Indonesia

Perkembangan sistem pembayaran juga ikut memudahkan kamu yang ingin berinvestasi. Pembelian aset investasi kini bisa dilakukan secara online, lho! Misalnya seperti jual beli aset kripto melalui Pintu, pedagang aset kripto yang telah terdaftar resmi di Bappebti. Pintu adalah aplikasi yang bisa kamu unduh melalui smartphone, sehingga kamu bisa mengecek perubahan harga Bitcoin dan mata uang kripto lainnya setiap saat. Belum paham soal kripto? Tenang saja, kamu bisa belajar kripto melalui Pintu Academy secara gratis!

Referensi:

Bank Indonesia, The Payment System At A Glance. Diakses pada 13-09-2021.

Money Fit, Different Payment Methods. Diakses pada 13-09-2021.

Practical Business Skill, Payment Options. Diakses pada 13-09-2021.

Reserve Bank of Australia, Payments System. Diakses pada 13-09-2021.

Risto Gogoski, PhD, Payment Systems in Economy – Present End Future Tendencies. Diakses pada 13-09-2021.

Sebagian orang belum memahami tentang pengertian sistem pembayaran. Walaupun sistem pembayaran ini sudah berkembang sangat pesat di Indonesia.

Selain itu dengan bertambahnya perkembangan saat ini, ada beragam jenis model sistem pembayaran yang muncul untuk memudahkan setiap proses transaksi antar pihak.

Dalam metode pembayaran konvensional memang sudah tidak lagi banyak masyarakat untuk menggunakannya. Sebab masyarakat lebih memilih untuk menggunakan pembayaran digital sebagai salah satu metode pembayaran masa kini.

Jika di lihat pada zaman dulu, sistem pembayaran yang digunakan adalah dengan menggunakan instrumen pembayaran sistem barter atau pertukaran barang sesuai dengan kebutuhan para pelaku barter.

Namun dengan semakin berkembangnya zaman, sistem pembayaran yang sering digunakan dan memiliki nilai pembayaran disebut dengan uang. Jenis uang yang disebut di sini adalah uang giral, instrumen pembayaran uang giral dapat berupa cek, giro dan lainnya.

Pengertian sistem pembayaran ini sangat membawa perubahan yang besar dalam kehidupan masyarakat sekarang ini. Dengan keberadaan sistem pembayaran, tentu Anda harus mengetahui pengertian sistem pembayaran agar memudahkan Anda dalam memahami sistem pembayaran yang sedang berkembang di Indonesia.

Pengertian Sistem Pembayaran

Apa itu pengertian sistem pembayaran? Sistem pembayaran adalah sistem yang memiliki beberapa lembaga, aturan dan mekanisme yang dilakukan dalam pelaksanaan pemindahan dana untuk memenuhi setiap kewajiban yang sedang berlangsung dalam sebuah kegiatan tersebut.

Sistem pembayaran tersebut digunakan untuk pemindahan dana dari satu pihak ke pihak lainnya. Sistem pembayaran ini juga sangat berhubungan dengan proses pembayaran seperti jasa, barang, tagihan seperti halnya pada manajemen piutang dan lainnya.

Kecanggihan suatu teknologi tentu sudah merambah sampai ke dunia bisnis, khususnya bisnis online. Hal tersebut dapat terlihat dari sistem pembayaran yang digunakan.

Dengan berkembangnya sistem pembayaran saat ini, baik pengguna maupun pemilik bisnis sudah tidak perlu repot lagi untuk mengeluarkan atau menerima uang dalam bentuk tunai. Sebab sekarang baik pengguna maupun pemilik bisnis sudah dapat menerima sistem pembayaran non tunai.

Sistem pembayaran meminimalisir penggunaan uang tunai sehingga para pengguna lebih memilih untuk menyimpan uang dalam dompet digital atau e-wallet.

Dengan kemudahan sistem pembayaran non tunai maka membuat pengguna beralih memanfaatkannya. Sebab selain praktis dan mudah, keamanan transaksi juga sangat terjamin dan mengurangi tindakan kriminal.

Di Indonesia, otoritas yang bertanggung jawab dalam melaksanakan dan merancang sistem pembayaran adalah Bank Indonesia. Tugas dari Bank Indonesia ini adalah sebagai perantara keuangan, operator, regulator, dan pengguna sistem pembayaran, baik jenis sistem pembayaran adalah sistem pembayaran tunai dan sistem pembayaran non tunai.

Selain itu Anda juga dapat menggunakan Bank sebagai alat untuk memisahkan keuangan pribadi dan usaha Anda, tentu Bank memiliki tingkat keamanan yang sangat baik. Adapun pihak-pihak yang mendukung dalam kelancaran sistem pembayaran ini seperti Bank Umum ataupun Bank Komersial.

Baca Juga: Inilah Fungsi APBN Dan Penerapannya Bagi Masyarakat Indonesia

Peran Bank Indonesia Dalam Sistem Pembayaran

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa peran Bank juga sangat dibutuhkan dalam merancang sistem pembayaran masyarakat. Adapun peran Bank dalam sistem pembayaran yaitu:

  • Sebagai regulator pengembangan, peran pokok Bank Indonesia dalam sistem pembayaran adalah sebagai regulator. Sebagai regulator, Bank Indonesia senantiasa memastikan proses sistem pembayaran berlangsung secara tepat waktu.

  • Untuk membuat kegiatan pembayaran dapat berjalan dengan baik dan lancar, maka Bank Indonesia melakukan sebuah pengawasan terhadap proses pembayaran ataupun terhadap aktivitas masyarakat yang terlibat dalam sistem pembayaran.

  • Bank Indonesia memberikan sebuah perizinan terhadap setiap pihak yang mana terlibat dalam pelaksanaan sistem pembayaran. Seperti izin terhadap lembaga yang mana akan melakukan kegiatan transfer dana, alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) dan uang elektronik.

  • Agar aktivitas sistem pembayaran dapat semakin lebih aman dan efisien, maka Bank Indonesia menjadi fasilitator bagi pengembangan sistem pembayaran oleh industri yang bergerak dalam bidang jasa keuangan.

Baca Juga: Financial Leverage: Pengertian, Fungsi, Manfaat dan Contohnya

Apa Saja Jenis Sistem Pembayaran?

Selain pengertian sistem pembayaran, adapun terdapat 2 jenis sistem pembayaran, yaitu jenis pembayaran tunai dan jenis pembayaran non tunai. Untuk memahami keduanya, berikut akan dijelaskan.

  1. Alat pembayaran tunai seperti uang merupakan menjadi alat pembayaran yang paling krusial bagi masyarakat. Dengan uang ini Anda dapat melakukan setiap transaksi Anda, seperti belanja ke pasar, ke pusat perbelanjaan, beli makanan, dan lainnya.

    Selain itu alat pembayaran tunai ini juga termasuk uang fisik yang terdiri dari uang kartal dan uang logam. Meskipun uang kartal ini sering digunakan untuk transaksi bersifat konvensional, namun jenis uang tunai ini memiliki kelemahan.

    Seperti contoh, pada saat membeli suatu produk, dan jumlah uang tunai yang Anda berikan berjumlah besar, mungkin sebagian penjual akan merasa kesulitan untuk memberikan kembalian uang tunai tersebut kepada Anda.

    Selain itu risiko keuangan dalam melakukan sistem pembayaran tunai juga cenderung banyak perilaku oknum yang tidak bertanggung jawab yang melakukan penipuan atas pemalsuan uang dan juga aksi kriminal berupa pencurian.

  2. Pengertian sistem pembayaran non tunai bisa berbentuk kartu ataupun aplikasi yang menghadirkan scanning barcode.

    Dalam melakukan pembayaran non tunai ini cenderung lebih efisien karena jenis penggunaannya yang bersifat pribadi dan ketika melakukannya hanya perlu melakukan penggesekan atau scanning dengan waktu kurang dari 1 menit saja.

    Adapun jenis alat pembayaran non tunai ini, yaitu cek, giro, nota debit, kartu kredit, dan lainnya. Selain itu pengertian sistem pembayaran non tunai ini juga memiliki manfaat dan keuntungan yang tidak sedikit. Salah satunya adalah memiliki sifat yang sangat praktis.

    Dengan menggunakan alat pembayaran non tunai ini Anda sudah tidak perlu lagi membawa uang tunai dalam jumlah yang banyak, sebab semuanya tersimpan secara aman di dompet maupun kartu elektronik.

    Di Indonesia sendiri, tren pembayaran menggunakan alat pembayaran non tunai tentu semakin meningkat. Terlebih lagi dengan adanya mekanisme electronic payment atau e-payment di platform digital. Melakukan jenis pembayaran dan tagihan cukup hanya menggunakan gadget.

Komponen Sistem Pembayaran

Adapun terdapat beberapa komponen sistem pembayaran, berikut penjelasannya.

  • Komponen sistem pembayaran adalah berupa penyelenggara, komponen ini merupakan lembaga yang dapat memastikan penyelesaian akhir dari seluruh transaksi yang terjadi di dalam penggunaannya.

  • Dalam komponen ini, infrastruktur adalah suatu sarana fisik yang mendukung dalam proses operasional dari sistem pembayarannya yang dilakukan oleh orang yang melakukan transaksi.

  • Regulator merupakan suatu komponen memiliki wewenang dalam mengatur aturan main, ketentuan dan kebijakan yang mengikat seluruh komponen dalam sistem pembayaran yang dilakukan.

  • Selanjutnya adalah komponen instrumen. Dalam komponen instrumen ini adalah alat pembayaran yang dilakukan baik secara tunai maupun secara non tunai yang disepakati oleh para pengguna dalam melakukan sebuah transaksi.

  • Dan komponen yang terakhir ini adalah pengguna. Pengguna ini merupakan suatu komponen dari sistem pembayaran yang merupakan konsumen dalam memanfaatkan sistem pembayaran.

Dengan memahami pengertian sistem pembayaran, jenis dan juga komponennya. Maka Anda bisa memanfaatkan berbagai macam sistem pembayaran yang ada dengan bijak.

Agar pembayaran setiap keuangan perusahaan Anda dapat berjalan dengan lancar, dan tidak ada kesalahan dalam menghitungnya. Anda juga perlu menggunakan sistem software akuntansi.

Software akuntansi dapat membantu Anda dalam memberikan pembukuan yang rapi dan tepat. Seperti halnya menggunakan software akuntansi Harmony.

Dengan fitur-fitur berbasis cloud, setiap transaksi yang melibatkan keuangan perusahaan Anda akan tercatat dengan benar tanpa ada celah bagi pihak nakal yang ingin mengambil keuntungan sepihak. Gunakan software akuntansi Harmony dengan daftar akun di sini sekarang.

Nikmati juga fitur lengkap Harmony GRATIS 30 hari. Jangan lupa, follow juga akun Facebook, Instagram dan LinkedIn Harmony untuk update informasi menarik tiap hari.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA