Apa yang dimaksud dengan prognosis teknik perminyakan

Articles 8 Documents

Search results for , issue "Vol. 10 No. 2 (2021): JULY" : 8 Documents clear

EVALUASI PENANGGULANGAN HILANGNYA SIRKULASI LUMPUR PADA SUMUR CLU-14 LAPANGAN CLU-D/6 Alfredo Meirexa; Abdul Hamid; Ghanima Yasmaniar
PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 10 No. 2 (2021): JULY
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/petro.v10i2.8901

Hilangnya Sirkulasi lumpur pemboran ialah hilangnya semua atau sebagian lumpur dalah sirkulasinya dan masuk kedalam formasi. Lost Circulation merupakan salah satu dari banyak tipe masalah yang dihadapi dalam proses pemboran. Oleh karena itu perlu adanya perancanaan pemakaian lumpur pemboran yang baik dan benar agar pemboran dapat berjalan dengan lancar. Masalah-masalah yang sering terjadi pada operasi pemboran, antara lain: pipas terjepit akibat pengembangan lapisan shale, pack off, lost circulation dan lain-lainya Pemboran sumur CLU-14 adalah sumur vertical yang berada pada lapangan CLU-D/6. Pada sumur CLU- 14 terjadi permasalahan hilangnya sirkulasi lumpur pada kedalaman 3185 ft. sumur CLU-14 mengalami total loss, sehingga tidak ada lumpur yang kembali ke permukaan. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan pada kedalaman 3185 ft diperoleh nilai tekanan hidrostatik sebesar 4357,3 psi, nilai tekanan fracture 4358,62 psi, nilai tekanan formasi 2141,61 psi dan Equivalent Circulation Density (ECD) sebesar 8,34 ppg, dan Bottom Hole Circulation Pressure atau BHCP sebesar 3935,58 psi. Penyebab terjadinya hilang lumpur adalah natural fracture. Metode penanggulangan yang dilakukan pada sumur CLU-14 adalah LCM dan blind drilling. Metode dengan menggunakan LCM tidak berhasil menutup zona loss, sehingga dilakukan metode Blind drilling. Blind drilling dilakukan untuk menjaga stabilitas lubang dengan cara menjaga tekanan hidrostatik. Metode ini berhasil hingga total depth. Sehingga menghentikan laju dari hilangnya sirkulasi lumpur pemboran Kata kunci: Hilang Sirkulasi, Lumpur Pemboran, LCM, Blind Drilling

Planning of Casing Design in AOV-1 Well Drilling, ANTARIS Field KSO Pertamina EP – Banyubang Blora Energi (BBE) Bambang Ariyanto; Nur Suhascaryo
PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 10 No. 2 (2021): JULY
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/petro.v10i2.8940

The AOV-1 well is a development well that is planned to be drilled in the “ANTARIS” Field. Based on the data obtained from the nearest well of “AOV-1” well, a casing design will be carried out, therefore it is necessary to select casing specifications. So that it can meet the requirements technically and economically. Casing design planning is the preparation of file collected from drilling prognosis, and daily drilling report so that it can be used for calculation of pressure parameters, knowing stratigraphy, lithology, subsurface data, availability of casing stock in warehouse, and planning technical calculations for casing design operations such as d-exponent calculation to determine pore pressure, pressure calculation (formation pressure, overburden pressure, fracture pressure), calculation of the load received by casing (burst load, burst load design, collapse design), determination of casing setting depth, casing grade selection for casing design, calculation of biaxial stress correction of tension and compression stress, calculation of safety factor, and finally, calculation of economics from planning casing design. 7 ” casing program grade K-55, 20 PPF, BTC at a depth of 0 - 1968.5 ft TVD with safety factor Ni = 3.83 each; Nc = 2.19; Nj = 13.54, only 1 section is performed. casing program 9/8 " Casing program with grade K-55, 36 PPF, BTC at a depth of 0 - 820 ft. TVD with a safety factor of each Ni = 9.91; Nc = 4.83; Nj = 30.06, only 1 section is performed. 13 3/8 " casing program with grade K-55, 54.5 PPF, BTC at a depth of 0 - 250 ft. TVD with a safety factor of each Ni = 63.77; Nc = 22.99; Nj = 226.73, only done 1. The total cost for casing planning is $ 57,689 or around Rp. 816,876,240 of the budget provided, which is $ 65,000 or around Rp. 920,400,000.

REVIEW : ANALISA DAMPAK LINGKUNGAN DISEKITAR INDUSTRI PETROKIMIA yoga agung prabowo
PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 10 No. 2 (2021): JULY
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/petro.v10i2.9228

ABSTRAK Polusi yang disebabkan oleh aktivitas pengolahan dan pemurnian petrokimia berdampak buruk pada lingkungan mulai dari polusi pada tanah,pembuangan limbah petrokimia dapat mengakibatkan kontaminasi tanah dengan Cd, Cr, Cu, Ni, Pb, V dan Zn di antara kontaminan lain yang berpotensi beracun, polusi udara yang disebabkan oleh uap bensin dan uap petrokimia lainnya,serta polusi yang terjadi pada air yang berpotensi merusak ekosistem air dan seisinya dampak lain yang lebih serius juga terjadi pada manusia yaitu polusi petrokimia bersifat karsinogen penyebab kanker.Polusi petrokimia dapat di kurangi dengan cara pemanfaatan teknologi pengolahan limbah yang efektif sebelum dikeluarkan ke lingkungan.

SOLUSI POLUSI PADA INDUSTRI PETROKIMIA Ahmad Febry Ibrahim
PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 10 No. 2 (2021): JULY
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/petro.v10i2.9253

Gangguan pernapasan di masa kanak-kanak telah meningkat pesat selama beberapa dekade terakhir, dan pengaruh paparan polutan udara telah menarik perhatian yang cukup besar. Studi epidemiologi menunjukkan bahwa paparan kronis terhadap polutan terkait lalu lintas, polutan fotokimia, dan materi partikulat (PM) memiliki efek buruk pada pertumbuhan paru-paru dan fungsi paru-paru. Senyawa organik yang mudah menguap (VOC) telah terbukti meningkatkan risiko asma dan dikaitkan dengan tingkat yang lebih tinggi dari penanda inflamasi oksida nitrat dalam napas yang dihembuskan pada anak-anak. Limbah petrokimia juga mengandung kontaminan anorganik yang dapat mencemari tanah dan mengandung unsur logam. Meskipun logam seperti Co, Cu, Mn, Zn penting bagi manusia, logam tersebut juga dapat berbahaya pada tingkat paparan yang tinggi (Domingo, 1994; Chang, 1996). Ketika tumpahan minyak besar-besaran sesekali terjadi, tanah yang terkena dampak menjadi steril sementara karena bentuk mikroba sangat terhambat. Gangguan proses biokimia tanah yang penting seperti dekomposisi bahan organik, ammonifikasi, nitrifikasi, fiksasi nitrogen simbiosis dan non-simbiotik dan siklus geokimia elemen mungkin terjadi, dengan demikian membuat tanah seperti itu secara pertanian tidak produktif. (Odeyemi & Ogunseitan, 1985)

Review Jurnal Teknologi Fitoremediasi Untuk Pemulihan Lahan Tercemar Minyak Ridwan Anung Prasetyo
PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 10 No. 2 (2021): JULY
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/petro.v10i2.9249

Akibat dari pencemaran minyak bumi yaitu terjadinya perubahan sifat-sifat fisik, kimia, dan biologis pada tanah dan air yang itu berpotensi merusak lingkungan dan pada nantinya menyebabkan permasalahan pada kesehatan manusia. Menurut peraturan pemerintah Republik Indonesia No. 101 tahun 2014 mengenai Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, pencemaran yang dikarenakan adanya industri minyak bumi termasuk kategori bahaya satu. Oleh karena itu memerlukan keefektifan suatu pengolahan dan efisiensi terhadap bahan pencemar tersebut sehingga aman bagi lingkungan. Salah satu teknologi yang sudah diterapkan di beberapa negara adalah teknologi fitoremediasi. Teknologi fitoremediasi memanfaatkan kemampuan tumbuhan untuk meremediasi pencemaran yang disebabkan oleh minyak bumi dan bahan pencemar lainnya. Teknologi ini berpotensi untuk diterapkan di Indonesia karena Indonesia merupakan negara tropis yang berlimpah keanekaragaman hayatinya termasuk tumbuhan yang berperan dalam proses fitoremediasi. Review jurnal ini akan membahas tentang teknologi fitoremediasi yang meliputi keunggulan, mekanisme, jenis tumbuhan, dan prospek fitoremediasi di masa depan.

Cover Vol X No 2 2021 jurnal petro
PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 10 No. 2 (2021): JULY
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/petro.v10i2.9927

Optimisasi Operasi Pemboran Di Basin Afrika Utara Aly Rasyid
PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 10 No. 2 (2021): JULY
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/petro.v10i2.8809

Drilling optimization objective was to reduce costs, improve wellbore conditions and integrity for increasingly challenging reservoirs while establishing maximum safety performance and environmental custodianship. Even though the final result of a drilling operation is easily observed, what almost always goes unnoticed is the complexity of the issues involved in the planning and execution of a drilling operation and the number of topics involved in such a process. In this paper, as case study of the exploration drilling in Hamada region, North Africa has been evaluated. Over the period of 2006 to 2011, continued drilling improvement was achieved. Key elements in the optimization included focus on management drilling team structure, engineering well planning, improvements on managing drilling operations such as on site safety management practices, and also post drill analysis to implement lesson learn for the next well to be drilled. As the result, while drilling 26 wells during the 2006 until 2011, drilling days were successfully reduced from 87 days (first well) to the average 40 days, and very good safety record performance. Keywords : optimization, drilling cost, drilling performance

Daftar Isi Vol X No 2 2021 jurnal petro
PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 10 No. 2 (2021): JULY
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/petro.v10i2.9928

Daftar Isi Vol X No 2 2021


Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA