Apa yang dimaksud dengan hiperaktif

Mudzakkir Hafidh (redaksi ideguru)

PENDAHULUAN

Ditinjau secara psikologis, hiperaktif adalah gangguan tingkah laku yang tidak normal yang disebabkan disfungsi neurologia dengan gejala utama tidak mampu memusatkan perhatian. Begitu pula anak hiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian.


Gangguan ini disebabkan kerusakan kecil pada system saraf pusat dan otak sehingga rentang konsentrasi penderita menjadi sangat pendek dan sulit dikendalikan. Penyebab lainnya dikarenakan temperamen bawaan, pengaruh lingkungan, malfungsi otak, serta epilepsi. Atau bisa juga karena gangguan di kepala seperti geger otak, trauma kepala karena persalinan sulit atau pernah terbentur, infeksi, keracunan, gizi buruk, dan alergi makanan.

Anak hiperaktiv adalah anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian dengan hiperaktivitas (GPPH) atau attention deficit and hyperactivity disorder (ADHD). Kondisi ini juga disebut sebagai gangguan hiperkinetik. Dahulu kondisi ini sering disebut minimal brain dysfunction syndrome. Terhadap kondisi siswa yang demikian, biasanya para guru sangat susah mengatur dan mendidiknya. Di samping karena keadaan dirinya yang sangat sulit untuk tenang, juga karena anak hiperaktif sering mengganggu orang lain, suka memotong pembicaran guru atau teman, dan mengalami kesulitan dalam memahami sesuatu yang diajarkan guru kepadanya

DIVINISI ANAK HIPERAKTIF

Dr. Seto Mulyadi dalam bukunya “Mengatasi Problem Anak Sehari-hari“ mengatakan pengertian istilah anak hiperaktif adalah : Hiperaktif menunjukkan adanya suatu pola perilaku yang menetap pada seorang anak. Perilaku ini ditandai dengan sikap tidak mau diam, tidak bisa berkonsentrasi dan bertindak sekehendak hatinya atau impulsif.

Sani Budiantini Hermawan, Psi., “Ditinjau secara psikologis hiperaktif adalah gangguan tingkah laku yang tidak normal, disebabkan disfungsi neurologis dengan gejala utama tidak mampu memusatkan perhatian.

Para ahli mempunyai perbedaan pendapat mengenai hal ini, akan tetapi mereka membagi ADHD ke dalam 3 jenis berikut ini:

1. Tipe anak yang tidak bisa memusatkan perhatian.
Mereka sangat mudah terganggu perhatiannya, tetapi tidak hiperaktif atau Impulsif. Mereka tidak menunjukkan gejala hiperaktif. Tipe ini kebanyakan ada pada anak perempuan. Mereka seringkali melamun dan dapat digambarkan seperti sedang berada “di awang-awang”.

2. Tipe anak yang hiperaktif dan impulsive.
Mereka menunjukkan gejala yang sangat hiperaktif dan impulsif, tetapi bisa memusatkan perhatian. Tipe ini seringkali ditemukan pada anak- anak kecil.

3. Tipe gabungan.
Mereka sangat mudah terganggu perhatiannya, hiperaktif dan impulsif. Kebanyakan anak anak termasuk tipe seperti ini. Jadi yang dimaksud dengan hiperaktif adalah suatu pola perilaku pada seseorang yang menunjukkan sikap tidak mau diam, tidak terkendali, tidak menaruh perhatian dan impulsif (bertindak sekehendak hatinya). Anak hiperaktif selalu bergerak dan tidak pernah merasakan asyiknya permainan atau mainan yang disukai oleh anak-anak lain seusia mereka, dikarenakan perhatian mereka suka beralih dari satu fokus ke fokus yang lain. Mereka seakan-akan tanpa henti mencari sesuatu yang menarik dan mengasikkan namun tidak kunjung datang.

Sumber :

  • Menerobos Dunia Anak, Dr. Mary Go Setiawani, Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 2000
  • Zafiera, Ferdinand. 2007. Anak Hiperaktif. Jogjakarta: Katahati.
  • www. CyberNews Suara Merdeka.com
  • Irawati Ismail.R.Terapi Psikofarmakologi pada
  • //www.balita-anda.com

Halodoc, Jakarta - Sering kali sulit membedakan anak yang aktif dan hiperaktif, karena biasanya sama-sama ditunjukkan dengan perilaku tidak bisa diam dan duduk tenang. Namun, tetap ada bedanya, lho. Anak hiperaktif biasanya disebabkan oleh gangguan bernama ADHD (attention deficit/hyperactivity disorder).

Dilansir dari laman Child Mind Institute, anak yang aktif bukan berarti memiliki kelainan. Bisa jadi itu hanya karena energi yang mereka miliki sangat besar. Namun, anak hiperaktif akibat ADHD tidak hanya sulit duduk diam, tetapi juga mengalami kesulitan dalam menyerap informasi yang diberikan dan berhubungan dengan anak seusianya.

Baca juga: Fakta Soal Anak ADHD yang Harus Orang Tua Tahu

Ini Bedanya Anak Aktif dan Hiperaktif Akibat ADHD

Cara termudah mengenali bedanya antara anak aktif dan hiperaktif akibat ADHD adalah pada kemampuan mereka dalam menyerap informasi dan bertumbuh dengan baik. Pada anak hiperaktif dengan ADHD, mereka cenderung kesulitan untuk fokus dan berkonsentrasi.

Itulah sebabnya mereka tidak hanya terlihat aktif dengan energi yang besar, tetapi juga kesulitan untuk memproses setiap perintah dan instruksi yang diberikan. Contoh yang paling kentara adalah kesulitan untuk bekerja sama dengan teman di sekolah.

Sebaliknya, anak yang aktif justru bisa tetap fokus dan berkonsentrasi terhadap apa yang diperintahkan. Jadi, sekalipun aktif, kemampuan mereka untuk mencerna informasi tetap baik.

Selain itu, berbeda dengan anak hiperaktif akibat ADHD, anak aktif masih bisa mengontrol keinginan, emosi, kemampuan memerhatikan informasi. Mereka masih bisa mencerna dan merespons setiap pembicaraan yang dilakukan.

Baca juga: 5 Resep Makanan Sehat untuk Anak ADHD

Mengapa Anak Bisa Jadi Hiperaktif?

Anak yang aktif umumnya disebabkan oleh besarnya energi yang dimiliki. Namun, anak yang hiperaktif bisa jadi disebabkan oleh beberapa faktor berikut:

1. Stres

Jangan disepelekan, anak-anak juga bisa mengalami stres, lho. Stres pada anak bisa disebabkan oleh hal-hal positif seperti lingkungan atau aktivitas baru hingga hal negatif seperti sakit atau kematian salah seorang anggota keluarga.

2.Terganggunya Kesehatan Mental dan Emosi

Anak hiperaktif bisa disebabkan oleh gangguan mental seperti resah dan emosi yang tidak stabil, atau pernah mengalami trauma. Pada kondisi ini, anak jadi cenderung hiperaktif dengan menunjukkan sikap tidak bisa tenang atau kesulitan berkonsentrasi

3.Kesehatan Fisik Terganggu

Pada beberapa kasus, ada gangguan kesehatan fisik yang menyebabkan anak menjadi hiperaktif, misalnya penyakit hipertiroid. Selain itu, ada pula beberapa masalah genetik yang bisa menjadi penyebab meningkatnya aktivitas anak hingga cenderung hiperaktif.

Baca juga: Begini Cara Asuh yang Tepat untuk Balita ADHD

4.Kurang Olahraga

Tanpa olahraga yang cukup, anak justru kesulitan untuk duduk diam dan cenderung hiperaktif. Oleh karena itu, penting agar setiap orangtua memberikan waktu yang cukup untuk anak berolahraga atau melakukan aktivitas fisik positif yang bisa menyalurkan energi mereka. Misalnya, mengajak mereka ke taman bermain, bersepeda, atau jogging.

5.Kurang Tidur

Jika orang dewasa cenderung kelelahan dan tidak bergairah ketika kurang tidur, anak-anak justru sebaliknya. Mereka akan cenderung menjadi hiperaktif jika kurang tidur. Kondisi ini umumnya terjadi ketika mereka tidak cukup tidur siang atau malam.

Penyebabnya adalah produksi kortisol dan adrenalin yang justru meningkat ketika anak kurang tidur. Sebenarnya itu merupakan respons alami tubuh melakukan hal ini agar anak bisa tetap bertenaga dan terjaga.

Itulah sedikit penjelasan mengenai perbedaan antara anak aktif dan hiperaktif. Jika ada gejala hiperaktif yang tidak biasanya, segera download aplikasi Halodoc untuk membicarakannya pada dokter anak, ya.

Referensi:Child Mind. Diakses pada 2020. Ask an Expert: Does my child have ADHD or just high energy?Very Well Family. Diakses pada 2020. The Different Reasons Why Children Become Hyperactive.

Selamat siang, S.Terimakasih atas pertanyaan Anda.Hiperaktif adalah suatu kondisi yang dialami anak-anak yang menunjukan perilaku tidak bisa diam. Kondisi ini termasuk bagian dari ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). Ciri-ciri anak hiperaktif yaitu kesulitan dalam berkonsentrasi, kesulitan dalam mengingat informasi, rentang perhatian sangat pendek, dan impulsif. Anak yang aktif dan hiperaktif merupakan kondisi yang berbeda. Apa saja perbedaannya?

  • Fokus dan perhatian. Anak yang aktif cenderung dapat fokus terhadap satu perhatian, walaupun terkadang mudah teralih terhadap hal-hal yang lebih membuatnya menarik. Itu merupakan hal yang wajar. Sedangkan anak yang hiperaktif tidak akan pernah focus terhadap suatu hal entah itu mainan atau benda.
  • Cara berbicara. Pada anak yang aktif, akan lebih mudah untuk diajak berbicara dan menangkap kosakata yang diajarkan kepadanya. Sedangkan pada anak yang aktif, cenderung akan berbicara dengan tempo yang cepat dan volume yang tinggi sehingga membuat anak hiperaktif suka menginterupsi dan menyela pembicaraan orang lain.
  • Keadaan hati dan perasaan. Anak yang aktif akan mudah menjaga perasaannya dan tidak akan mudah untuk menangis kecuali dalam keadaan marah, sedih ataupun kesal. Sedangkan pada anak yang hiperaktif, perasaannya lebih sensitif terhadap hal apapun. Mudah menangis atau merengek.
  • Pergaulan dan hubungan sosial. Pada anak yang aktif, akan mudah diterima di pergaulannya karena cenderung lebih sabar dan mau mengalah. Sedangkan pada anak hiperaktif, sifat sabar dan mengalah tidak ada sehingga ia cenderung tidak suka berbagi mainan dengan teman-temannya.
  • Rasa lelah. Pada anak yang aktif, jika merasa lelah, mereka akan tidur dan beristirahat. Sedangkan pada anak hiperaktif tidak mengenal rasa lelah. Mereka cenderung sedikit waktu untuk beristirahat atau tidur.

Untuk itu sebagai orangtua, harus mengetehaui apakah anak Anda termasuk anak yang aktif ataukah hiperaktif. Karena untuk mengatasi anak yang hiperaktif dibutuhkan perhatian yang lebih dari orangtuanya dan dibutuhkan terapi khusus untuk mengobatinya. Untuk itu, saya sarankan untuk Anda berkonsultasi ke dokter spesialis anak mengenai kondisi anak Anda ini agar Anda mengetahui cara menanganinya.Salam sehat,dr. Ester

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA