Pembuangan limbah pabrik ke lingkungan perairan dapat menyebabkan

Perkembangan ekonomi yang pesat menjadi langkah awal untuk mengupayakan peningkatan taraf hidup masyarakat. Salah satunya adalah dengan cara melakukan pembangunan besar-besaran di sektor industri. Berbagai kegiatan industri mulai dari industri pakaian, makanan ringan, hingga industri kesehatan memiliki peran yang sangat penting bagi sendi-sendi kehidupan masyarakat.

Namun, kegiatan tersebut juga diikuti dengan dampak negatif. Yaitu dengan munculnya limbah sebagai efek sampingnya. Limbah industri merupakan sampah yang dihasilkan dari sisa-sisa kegiatan industri. Bentuk dan wujudnya sangat bervariasi, mulai dari yang berwujud cair, padat serta berwujud gas.

Limbah ini memiliki dampak toksik yang akan memperburuk lingkungan. Berbagai kasus pencemaran limbah pabrik menjadi contoh nyata betapa bahaya limbah ini menjadi hal yang sangat krusial. Tentu saja persoalan ini perlu mendapatkan perhatian khusus dari kita semua. Tidak hanya dari pemerintah dan pelaku industri saja, tetapi masalah limbah tersebut juga sudah selayaknya menjadi tanggung jawab kita bersama.

Limbah industri pada umumnya merupakan komponen limbah yang masuk dalam kategori limbah B3. Yakni limbah yang membutuhkan penanganan khusus sebelum dilepas ke alam. Lalu bagaimana jika limbah ini dibuang secara sembarangan? Berikut ini dampak buruk yang akan terjadi:

  1. Pencemaran Limbah Industri Bagi Lingkungan

Limbah pabrik memiliki dampak yang vital, salah satunya adalah berimbas pada lingkungan. Limbah secara garis besar berpotensi untuk mencemari lingkungan baik air, tanah maupun udara. Udara yang kotor dan tercemar akan merusak kesehatan paru-paru dan mengakibatkan masalah kesehatan bagi makhluk hidup yang terpapar.

Sementara pencemaran air juga sering ditemukan, terutama akibat pembuangan limbah pabrik ke sungai yang sering terjadi pada beberapa kasus. Dampaknya terlihat pada rusaknya ekosistem dan biota air. Serta berdampak pada ketidaktersediaannya air bersih.

Sementara pencemaran limbah pada tanah dapat berakibat buruk yakni berkurangnya kesuburan tanah. Hal ini tentu saja akan berdampak buruk bagi manusia. Karena tanah ini merupakan tempat yang ideal untuk menyiapkan ketersediaan bahan makanan bagi manusia.

  1. Pencemaran Limbah Industri Bagi Kesehatan

Masyarakat Indonesia masih sering menggunakan air tanah sebagai sumber air bersih. Apabila air tanah tercemar, maka berbagai masalah kesehatan pun akan muncul. Selain itu, keberadaan limbah padat yang tidak diolah juga menyebabkan adanya sampah beracun.

Ini bisa berakibat buruk yaitu berdampak pada timbulnya berbagai penyakit. Baik penyakit yang menular melalui rantai makanan, penyakit akibat lalat, tikus atau hewan lainnya. Merupakan penyakit yang ditimbulkan akibat adanya limbah beracun.

  1. Limbah Membuat Lingkungan Menjadi Kotor

Lingkungan yang kotor akibat adanya limbah industri juga merupakan dampak negatif yang tidak bisa dikesampingkan. Sampah yang menumpuk dan tidak dikelola dengan benar akan membuat lingkungan menjadi kotor.

Selain itu, kualitas udara yang ada ditempat tersebut juga akan tercemari dan mengganggu kenyamanan. Apalagi ditambah dengan besarnya kemungkinan serangga-serangga penyebab masalah kesehatan akan hidup dan berkembang biak pada tumpukan limbah. Situasi ini tidak hanya mengganggu orang yang bekerja di pabrik, tetapi juga masyarakat yang tinggal disekitarnya.

Demikainlah beberapa dampak pencemaran limbah industri bagi manusia dan juga lingkungan. Dampak negatif tersebut akan selalu terasa apabila aktivitas industri tidak dibarengi dengan pengetahuan mengenai cara pengelolaan limbah yang baik dan benar.

Cara Efektif Mengatasi Limbah Industri

Sebaiknya pelaku usaha juga memiliki pemahaman yang baik mengenai cara-cara pengelolaan limbah. Hal ini bertujuan untuk mencegah dan mengurangi dampak berbahaya yang mungkin terdapat pada sampah pabrik yang dihasilkan. Sehingga kerusakan lingkungan dapat dicegah agar tidak berdampak lebih buruk lagi. Apa saja langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengelola limbah? Berikut ini tiga langkah mendasar yang paling efektif untuk dilakukan:

  1. Tidak Membuang Limbah Pada Sumber Air

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak buruk limbah adalah dengan tidak melakukan pembuangan limbah pabrik ke sungai. Baik limbah cair maupun padat sebaiknya tidak dibuang ke sumber air. Karena hal tersebut akan berkaibat fatal bagi kehidupan ekosistem di perairan.

Selain akan membuat air menjadi tercemar, pembuangan limbah pabrik ke sungai ataupun sumber air juga akan membuat rusaknya biota air. Serta mengakibatkan kematian bagi makhluk hidup dan tumbuhan yang ada di dalamnya.

Oleh sebab itu, limbah sebaiknya diolah terlebih dahulu. Tujuannya adalah untuk memisahkan zat-zat berbahaya yang ada didalamnya. Agar ketika akan dilepas ke alam, limbah tersebut sudah lebih aman dan potensinya untuk merusak lingkungan sudah jauh berkurang.

  1. Memisahkan Limbah Organik dan Anorganik

Limbah industri yang berbentuk padat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah jenis sampah yang mudah busuk, oleh sebab itu sampah organik ini cepat terurai apabila dikubur dalam tanah.

Sampah organik dapat diolah dengan cara ditimbun dalam sebuah lubang, kemudian dibiarkan hingga terurai dan menjadi busuk. Selain membuat lingkungan terlihat lebih bersih dan rapi, penimbunan sampah organik juga sangat menguntungkan. Karena akan membuat tanah menjadi lebih subur sehingga dapat digunakan untuk kepentingan tertentu.

Sementara itu, limbah anorganik atau limbah yang tidak dapat terurai bahkan hingga puluhan tahun lamanya. Limbah anorganik yang masih dapat digunakan bisa dikelola kembali. Yaitu dengan cara melakukan daur ulang kemudian dibuat menjadi barang baru. Disamping bertujuan untuk membantu menangani limbah padat, proses daur ulang ini juga membantu Anda untuk menghemat bahan baku produksi.

  1. Menanamkan Pohon di Sekitar Pabrik

Menanam banyak pohon disekitar pabrik juga dapat menjadi cara sederhana yang dapat ditempuh untuk mengurangi dampak limbah industri. Selain limbah cair dan padat, aktivitas industri juga biasanya menghasilkan limbah dalam bentuk gas. Yang mana limbah gas ini berpotensi untuk mencemari udara dan membuat lapisan ozon menjadi menipis.

Oleh karenanya, penanaman pohon menjadi alternatif yang dapat ditempuh. Tujuannya adalah untuk menetralisir udara yang tercemar. Sehingga kualitas udara dilingkungan pabrik bisa menjadi lebih baik lagi.

Itulah beberapa cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak buruk limbah industri. Menjaga lingkungan agar tetap lestari sudah selayaknya menjadi tanggung jawab bersama. Salah satunya adalah dengan cara melakukan pengolahan limbah industri pabrik dengan baik dan benar.

Solusi Bijak Mengolah Limbah Secara Mudah, Aman dan Praktis

Selain melakukan pengolahan limbah secara mandiri, pengolahan limbah juga dapat dipercayakan pada jasa pihak ketiga. Yakni perusahaan yang secara khusus melayani jasa pengolahan limbah. Dengan begitu, Anda tidak perlu terjun langsung untuk menangani limbah.

Wasteship Sinar Hidayah Putra adalah pilihan yang tepat untuk menjawab kebutuhan tersebut. Bersama tim profesional yang handal di bidangnya, pengolahan limbah akan dilakukan dengan baik sesuai prosedur yang berlaku. Dengan pengelolaan limbah yang baik dan benar, maka menjaga lingkungan agar tetap lestari bukanlah suatu hal yang mustahil.

Dampak utama pencemaran limbah pabrik terhadap lingkungan yaitu tercemarnya perairan kususnya sungai yang dijdikan tempat pembuangan limbah. Rusaknya  kualitas lingkungan karena pembuangan limbah yang tidak dikelola dengan baik akan berdampak buruk terhadap kehidupan ekosistem yang berada diperairan dan juga mengancam kesehatan manusia. Limbah sangat berbahaya bagi lingkungan, karena mempunyai bahan–bahan berbahaya yang dibuang ke perairan salah satunya limbah berbahaya dan beracun.  Jika hal ini dibiarkan terus menerus maka kelangsungan ekosistem akan terancam dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Oleh karena itu, untuk menanggulangi pencemaran limbah di perlukan peraturan – peraturan seperti UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Peraturan tersebut berguna mengatur dan mengendalikan terhadap pencemaran lingkungan. Peraturan ini harus didukung dengan aparat negara yang disiplin dan berpendirian dalam kasus semacam ini. Serta peran pemerintah dibutuhkan untuk lebih selektif dan memperhatikan dalam memberikan izin kepada pengusaha untuk melakukan kegiatan produksi usahanya.

Referensi :  Adack, J. (2013). Dampak pencemaran limbah pabrik tahu terhadap lingkungan hidup. Lex Administratum, 1(3).  


Saya setuju, dengan di perlakukannya peraturan peraturan UU untuk menaggulangi pencemaran limbah karena Pembuangan limbah yang dilakukan secara illegal dapat mengontaminasi saluran air yang menyebabkan kerusakan pada kehidupan lingkungan laut/sungai dan sekitarnya. Limbah yang dibuang dapat berupa bahan kimia, bahan radioaktif, logam berat, air yang terkontaminasi, gas, atau bahan berbahaya lainnya. Limbah-limbah tersebut akan mencemari air sungai/laut. Apabila air yang terkontaminasi limbah dikonsumsi oleh manusia, gejala-gejala kesehatan yang bisa berbahaya bisa timbul. Selain itu, bahaya yang disebabkan oleh limbah juga dapat bergantung pada kondisi dan struktur lingkungan sekitar. Misalnya, bagaimana jenis tanah di sekitar pabrik, arah angin, jumlah pohon, dan lokasi sumber air. Pasalnya, beberapa hasil pembuangan limbah dapat menyebar ke area yang jauh dari pabrik melalui udara dan air. Jika sudah begini, maka limbah dapat membahayakan burung, ikan, tumbuhan, dan bahkan masyarakat yang jauh dari lokasi. Lingkungan yang merupakan tempat tinggal semua makhluk hidup yang ada di muka bumi, termasuk manusia, hewan, dan tumbuhan harus kita jaga kelestariannya. Karena apabila lingkungan tidak ada maka manusia, hewan, dan tumbuhan tidak dapat bertahan hidup.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA